Padahal persediaan uang yang dimilikinya terancam habis saat kebutuhan jangka pendek tidak terduga seperti kecelakaan, pendidikan anak sampai serangan penyakit. Namun jika sistem asuransi digunakan, masyaSKt bukan saja hanya menabungkan uangnya tetapi juga sudah menyiapkan masa depan anak, masa pensiun sampai antisipasi kejadian yang tidak terduga dan membutuhkan biaya yang besar. "Asuransi itu tidak hanya menambung, sisitem yang mengatur sirkulasi keuangan untuk kebutuhan masa depan dengan nominal yang kita simpan tetap utuh dalam puluhan tahun sekalipun," kata agen salah satu perusahaan asuransi swasta, Rahmat Hidayat.
Menurut pria asal Desa Karyamukti ini, asuransi tentu saja harus bergaransi dan berkesepakatan mengikat tanpa mengurangi apa yang telah diinvestasikan nasabah. Pasalnya, perusahaan asuransi tidak sedikit yang bangkrut akibat dan tidak bisa mengembalikan keuangan nasabahnya secara utuh, karenanya masyaSKt harus jeli memilah tawaran dari perusahaan asuransi agar yang dipilihnya itu adalah perusahaan yang sudah kredibilitasnya sudah tidak diragukan. "Banyak perusahaan asuransi itu bangkrut akibat tiada jaminan tegas pengembalian uang para nasabahnya," katanya.
Lebih jauh ia menambahkan, keawaman masyaSKt yang masih acuh pada asuransi diharapkan bisa berubah pola pikirnya. Karena berbicara keuntungan tentu saja bukan untuk kepentingan orang lain, tapi untuk dirinya sendiri. Sisitem demikian ia harapkan bisa meyakinkan masyaSKt bahwa kebutuhan jangka panjang itu sangat diperlukan meskipun harus konsekuen menabung untuk jaminan keluarga sendiri. "Asuransi itu berpikir masa depan terkait kesehatan, pendidikan anak kita, pensiun sampai mati sekalipun agar di hari tua kita tidak menyusahkan orang banyak," katanya. (rud)