English French Spain Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Minggu, 29 Desember 2013

Nelayan Merugi, HNSI Tuntut Pertamina

Pantai Desa Pasirjaya, Kecamatan Cilamaya Wetan.
Tarpin (kanan).
KARAWANG, KarawangNews.com � Nelayan Kabupaten Karawang geram dengan tindak tanduk yang dilakukan PHE ONWJ (PT. Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java). Pasalnya, berbagai kegiatan yang dilakukan disinyalir telah banyak merugikan para nelayan yang ada diperairan utara Karawang, diantaranya pemasangan saluran pipa pertamina.

�Permasalah pipa selang Pertamina, bagi kami ibarat ranjau yang akan menjerumuskan ke arah kesengsaraan, karena pipa selang Pertamina tersebut telah mengakibatkan jaring-jaring nelayan rusak tersangkut di pipa,� kata Ketua DPC HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia) Kabupaten Karawang, Tarpin Ardinata, Minggu (29/12/2013).

Pernyataan itu diungkapkan Tarpin dihadapan Bupati Karawang Drs. H. Ade Swara di acara pelatihan kelembagaan DPC HNSI Karawang di Hotel Permata Rubi yang diselenggarakan selama dua hari 28-29 Desember 2013, hadir juga Ketua DPRD Karawang. Di acara ini, Tarpin blak-blakan menyatakan jika Pertamina tidak melakukan perbaikan, maka laut di utara Karawang akan rusak.

Mengingat, kerugian tak hanya dialami nelayan akibat jaring yang rusak, tetapi limbah Pertamina pun  disinyalir telah mencemari pantai, sehingga mengganggu area tambak ikan. Tarpin dengan tegas menuntut kepada pihak Pertamina agar bertanggung jawab atas ulahnya yang merugikan  nelayan.

Sementara itu, dia meminta pemerintah daerah harus tegas menindak pihak-pihak yang telah merugikan nelayan, karena dikhawatirkan Pertamina akan terus membuat kerusakan jika pemerintah daerah tidak memberi peringatan bahaya ekplorasi maupun tindakan yang dilakukan Pertamina di sepanjang pantai utara Karawang.

Ditegaskannya, Pertamina harus bertanggungjawab, karena banyak merugikan nelayan. Selama dua tahun sejak 2012 kapal Pertamina sudah menabrak dua perahu nelayan dan mengakibatkan seorang nelayan meninggal.

�Ini kan persoalan serius yang harus di sikapi, baik oleh pemerintah maupun �stek holder� terkait, karena jangankan untuk sejahtera, untuk menangkap ikan saja mereka harus dihantui ketakutan yang dilakukan Pertamina,� tambahnya.

Selain persoalan tersebut,  banyak persoalan lainnya yang dihadapi nelayan Karawang, diantaranya masalah �ilegal fishing�, penggunaan jaring pukat harimau untuk menangkap ikan di laut yang dapat merusak ekosistem kehidupan bawah laut yang juga berdampak merugikan bagi perekonomian nelayan.

"Saya dengan tegas meminta agar dinas terkait dapat menindak pemakaian jaring pukat harimau yang dipergunakan kapal nelayan asing. Pemerintah pun harus menindak pihak Pertamina, karena kalau tidak ada tindakan tegas dari pemerintah, akan semakin banyak nelayan yang dirugikan dan kesejahteraan nelayan akan jauh dari angan-angan," ujarnya. (spn)


Cerita lainnya :