KARAWANG, KarawangNews.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh menyatakan telah mengeluarkan anggaran sekitar Rp 6 triliun lebih bagi penerima BSM (Bantuan Siswa Miskin) di Indonesia yang saat ini ada sekitar 12 juta siswa. Penyerapan BSM telah mencapai 96% dan ditargetkan penyerapannya selesai sebelum tanggal 15 Desember 2013.
Hal itu diungkapkannya pada kesempatan penyaluran BSM bagi siswa di Aula Husni Hamid, Pemda Karawang, Senin (9/12/2013) siang. BSM di Karawang ini disalurkan secara simbolis dihadapan Bupati Karawang Drs. H. Ade Swara dan Kepala Dinas Pendidikan H. Agus Supriatman.
"Total penyerapan saat ini 96%, berapa nilainya kalikan saja dengan Rp 6 triliun. Sebelum tanggal 15 harus selesai, kami yakin Dikbud bisa selesai lunas, sedang di pendidikan dasar saja tingal Rp 15 ribu rupiah lagi sisanya," katanya.
Kebijakan BSM tersebut akan terus dilakukan kontinuitas hingga perguruan tinggi. Sehingga, bagi siswa SD yang mendapatkan BSM tidak hanya sampai SMP saja, begitu pun dari SMP ke SMA, tapi juga akan terus berlanjut. Sekarang sistemnya diinterigrasikan bagi siswa yang lulus SD masuk SMP dan SMP ke SMA.
�Siswa itu bisa meneruskan higga ke perguruan tinggi, itu harus ada bukti dan ini akan menjadi bahan fisik kita nantinya," katanya.
Tahun depan kemungkinan penerima akan terus bertambah, bahkan Provinsi Jawa Barat terbanyak menerima BSM. Ini disebabkan, Provinsi Jawa Barat lebih banyak jumlah penduduknya, juga angka kemiskinan yang lebih tinggi.
Selain Mendikbud Mohammad Nuh, hadir juga beberapa anggota BPK, salah satunya Rizal Djalill yang menurut M. Nuh, kedatangan BPK tersebut untuk ikut memonitoring penyaluran BSM tersebut.
"Anggota BPK ingin ikut memonitor apakah benar penyaluran terjadi," ucap M. Nuh.
Sementara itu, Rizal Djalill menjelaskan, kedatangannya untuk memantau penyerahan langsung BSM tersebut. Dia pun memastikan, 100 persen penyerapan BSM bisa tercapai hingga tanggal 15 Desember 2013 ini.
"Kita ingin memastikan penyerapan BSM 100 persen dengan data base lengkap dan penerimanya juga jelas," imbuhnya.
Pihaknya pun memberikan apresiasi terhadap bantuan BSM tersebut yang menurutnya tepat sasaran. Diakuinya, ini merupakan bantuan yang betul-betul tepat sasaran dan tidak ada satu pun dari pihaknya meragukan bantuan tersebut.
�BPK mendukung dan mendorong pencapaian penyerapan anggaran BSM, itu pasti tercapai," harapnya.
Lebih lanjut, Rizal Djalill mengungkapkan, siswa yang belum masuk di tahun ini tak perlu takut, karena siswa yang belum menerima akan masuk di periode berikutnya. (spn)
Hal itu diungkapkannya pada kesempatan penyaluran BSM bagi siswa di Aula Husni Hamid, Pemda Karawang, Senin (9/12/2013) siang. BSM di Karawang ini disalurkan secara simbolis dihadapan Bupati Karawang Drs. H. Ade Swara dan Kepala Dinas Pendidikan H. Agus Supriatman.
"Total penyerapan saat ini 96%, berapa nilainya kalikan saja dengan Rp 6 triliun. Sebelum tanggal 15 harus selesai, kami yakin Dikbud bisa selesai lunas, sedang di pendidikan dasar saja tingal Rp 15 ribu rupiah lagi sisanya," katanya.
Kebijakan BSM tersebut akan terus dilakukan kontinuitas hingga perguruan tinggi. Sehingga, bagi siswa SD yang mendapatkan BSM tidak hanya sampai SMP saja, begitu pun dari SMP ke SMA, tapi juga akan terus berlanjut. Sekarang sistemnya diinterigrasikan bagi siswa yang lulus SD masuk SMP dan SMP ke SMA.
�Siswa itu bisa meneruskan higga ke perguruan tinggi, itu harus ada bukti dan ini akan menjadi bahan fisik kita nantinya," katanya.
Tahun depan kemungkinan penerima akan terus bertambah, bahkan Provinsi Jawa Barat terbanyak menerima BSM. Ini disebabkan, Provinsi Jawa Barat lebih banyak jumlah penduduknya, juga angka kemiskinan yang lebih tinggi.
Selain Mendikbud Mohammad Nuh, hadir juga beberapa anggota BPK, salah satunya Rizal Djalill yang menurut M. Nuh, kedatangan BPK tersebut untuk ikut memonitoring penyaluran BSM tersebut.
"Anggota BPK ingin ikut memonitor apakah benar penyaluran terjadi," ucap M. Nuh.
Sementara itu, Rizal Djalill menjelaskan, kedatangannya untuk memantau penyerahan langsung BSM tersebut. Dia pun memastikan, 100 persen penyerapan BSM bisa tercapai hingga tanggal 15 Desember 2013 ini.
"Kita ingin memastikan penyerapan BSM 100 persen dengan data base lengkap dan penerimanya juga jelas," imbuhnya.
Pihaknya pun memberikan apresiasi terhadap bantuan BSM tersebut yang menurutnya tepat sasaran. Diakuinya, ini merupakan bantuan yang betul-betul tepat sasaran dan tidak ada satu pun dari pihaknya meragukan bantuan tersebut.
�BPK mendukung dan mendorong pencapaian penyerapan anggaran BSM, itu pasti tercapai," harapnya.
Lebih lanjut, Rizal Djalill mengungkapkan, siswa yang belum masuk di tahun ini tak perlu takut, karena siswa yang belum menerima akan masuk di periode berikutnya. (spn)