English French Spain Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Rabu, 11 Desember 2013

Drg. Putih Sari Sosialisasikan Makanan Berbahaya

KARAWANG, KarawangNews.com - Anggota Komisi IX DPR RI Drg. Putih Sari bersama Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Bandung mengadakan acara sosialisasi kewaspadaan obat dan makanan ilegal di Kantor Desa Tanjungpakis, Kecamatan Pakisjaya, Rabu (11/12/2013). Di acara ini dijelaskan kepada masyarakat Pakisjaya bahan-bahan ilegal yang menyebabkan gangguan kesehatan, terutama jajanan anak-anak.

Dijelaskan Drg. Putih Sari, Balai Besar POM saat ini sangat gencar mensosialisasikan produk ilegal yang beredar dengan mewaspadai bahan-bahan makanan tanpa ijin edar, yaitu yang mengandung bahan membahayakan dan tidak diperbolehkan, sehingga bisa mempengaruhi kesehatan keluarga, terutama anak-anak generasi bangsa yang seharusnya diperhatikan agar kuat dan pintar untuk bisa mengisi masa depan.

"Ini bagian tugas saya sebagai anggota dewan, Balai Besar POM adalah mitra kerja Komisi IX DPR RI, maka saya diikutsertakan dalam kegiatan sosialisasi ini," kata Putih Sari.

Mengetahui bahan berbahaya yang digunakan untuk makanan ini tentu menjadi perhatian dan harus diwaspadai semua pihak, apalagi masyarakat sebagai kosumen utamanya dan ini tidak hanya tanggungjawab Balai Besar POM saja melainkan harus melibatkan semua masyarakat.

"Ini untuk membentengi kita dan keluarga kita, ini penting dan diharap bisa menginformasikan kembali apa yang sudah didapat hari ini kepada tetangga kita yang belum tahu," ucapnya.

Sementara itu, dalam sosialisasi ini dipaparkan bahaya formalin yang diketahui sebagai pengawet jasad mayat sering digunakan pengawet tahu dan ikan, juga bahaya borak yang biasa digunakan pada makanan bakso termasuk lontong. Makanan yang mengandung bahan berbahaya itu rasanya akan beda dan kenyal, jika mengatahui ini baiknya tidak dikonsumsi.

"Secara tidak sadar, banyak makanan mengandung bahan terlarang, dengan sosialisasi ini diharap masyarakat bisa mengenal obat-obatan maupun bahan makanan yang dilarang untuk dicampur pada makanan," katanya. (spn)


Cerita lainnya :