KARAWANG, KarawangNews.com - Sejumlah nelayan bagang di wilayah Pasir Putih Cilamaya mengadukan ekpoitasi Pertamina yang mengganggu nelayan tersebut. Akibat gangguan itu, penghasilan merosot dari biasanya Rp 2,5 juta per hari jadi Rp 250-300 ribu per hari.
Untuk mendapatkan ikan, nelayan bagang ini hanya butuh sedikit lampu sebagai umpan ikan, tetapi Pertamina mengganggu area bagang dengan menggunakan lampu sangat terang, sehingga ikan-ikan menjauh dari bagang. Tak hanya lampu yang terang, sesekali Pertamina membuat dentuman keras di dasar laut.
"Ekploitasi itu jelas merusak terumbu karang, kita ingin supaya DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Karawang dan Dinas Perikanan Kelautan kabupaten memfasilitasi kami untuk dialog dengan Pertamina," kata Sudi, seorang nelayan bagang.
Pada Kamis (12/12/2013) sore, sejumlah nelayan bagang mengadukan hal itu ke Anggota Komisi B DPRD Karawang, Dedi Sudrajat, di hadapan Dedi mereka memaparkan kerusakan terumbu karang oleh Pertamina sejak Oktober 2013 lalu, para nelayan ini minta DPRD jadi penengah dialog nelayan bagang dan Pertamina.
"Kami meminta ganti rugi, karena penghasilan kami turun drastis setelah ada Eksploitasi Pertamina," ucapnya.
Sementara itu, Dedi Sudrajat meminta supaya nelayan menempuh prosedur tuntutan itu ke DPRD Karawang agar diketahui oleh ketua dewan dan bisa ditindak lanjuti. Selama proses itu, Dedi akan mengawal tuntutan nelayan tersebut hingga tuntas.
"Kita akan bantu nelayan, tetapi jalurnya harus ditempuh sesuai prosedur agar bisa cepat diselesaikan," kata Dedi. (spn)
Untuk mendapatkan ikan, nelayan bagang ini hanya butuh sedikit lampu sebagai umpan ikan, tetapi Pertamina mengganggu area bagang dengan menggunakan lampu sangat terang, sehingga ikan-ikan menjauh dari bagang. Tak hanya lampu yang terang, sesekali Pertamina membuat dentuman keras di dasar laut.
"Ekploitasi itu jelas merusak terumbu karang, kita ingin supaya DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Karawang dan Dinas Perikanan Kelautan kabupaten memfasilitasi kami untuk dialog dengan Pertamina," kata Sudi, seorang nelayan bagang.
Pada Kamis (12/12/2013) sore, sejumlah nelayan bagang mengadukan hal itu ke Anggota Komisi B DPRD Karawang, Dedi Sudrajat, di hadapan Dedi mereka memaparkan kerusakan terumbu karang oleh Pertamina sejak Oktober 2013 lalu, para nelayan ini minta DPRD jadi penengah dialog nelayan bagang dan Pertamina.
"Kami meminta ganti rugi, karena penghasilan kami turun drastis setelah ada Eksploitasi Pertamina," ucapnya.
Sementara itu, Dedi Sudrajat meminta supaya nelayan menempuh prosedur tuntutan itu ke DPRD Karawang agar diketahui oleh ketua dewan dan bisa ditindak lanjuti. Selama proses itu, Dedi akan mengawal tuntutan nelayan tersebut hingga tuntas.
"Kita akan bantu nelayan, tetapi jalurnya harus ditempuh sesuai prosedur agar bisa cepat diselesaikan," kata Dedi. (spn)