foto: merdeka.com |
Dijelaskan koordinator aksi, Widi Jamal, materi yang akan dibicarakan dalam konferensi itu diantaranya bidang pertanian, dikhawatirkan terjadi persaingan tidak sehat antara pertanian negara maju dan negara berkembang, termasuk Indonesia, apalagi Karawang merupakan lumbung padinya nasional yang juga akan mengalami dampak tersebut.
�Hal itu pasti akan memukul pertanian kita, karena petani-petani kita belum siap,� katanya.
Para aktivis ini pun menyatakan kecewa terhadap sikap pemerintah yang sampai saat ini masih tetap menjadi anggota WTO, padahal selama 18 tahun menjadi anggota organisasi tersebut tidak membawa kemajuan bagi perekonomian dalam negeri.
�GMNI mendesak pemerintah untuk segera keluar dari keanggotaan WTO, karena dinilai hanya memperbesar kesenjangan antara negara maju dan berkembang,� ucapnya. (fir)