Kepala Sekolah SMP PGRI Pangkalan, Drs H Ujang Sahro Widodo MPd, saat dikonfirmasi, kemarin, dikantornya menyampaikan, jika dilihat secara psikologi sebenarnya lebih berat mempertahankan ketimban merebut. "Bebannya yang berbeda. Ketika merebutnya dulu kami tanpa beban sekarang kami harus mempertahankannya," ujarnya.
Menurut Ujang saat itu merupakan baru kali pertama mengikuti even kejuaraan nasional memperebutkan piala Menpora. Ternyata diluar dugaan dapat meraih juara pertama. Padahal jika saja dilihat dari peralatan dan asal sekolah pesaing pada waktu itu, yang namanya tingkat nasional jelas jauh lebih canggih. Namun kepala sekolah SMP PGRI ini merasa sangat berbeda ketika saat akan menjelang kembali berlomba.
Menurutnya ada beberapa hal untuk saat ini menjadikan merasa mempunyai beban diantaranya, mempunyai beban untuk mempertahankan piala bergilir tersebut. "Masakan datang ke Jakarta hanya untuk menghantarkan piala bergilir saja, kan tidak lucu, tandas H Ujang. Hingga untuk mempersiapkan menjelang perlombaan tersebut kalaupun masih empat bulan mendatang, kepala sekolah sudah mempersiapkan segala sesuatunya. Baik menambah peralatan maupun sudah mulai berlatih secara intensif," ucapnya.
Ujang berharap kepada siswanya yang tergabung dalam ekstrakulikuler marching band Gita Buana dapat mengikuti latihan sesuai program secara serius. Kalaupun latihannya sendiri setiap usai sekolah, maka salah satu konsekuensinya bagi siswa yang rumahnya agak jauh, maka setiap pulang sampai dirumahnya setelah magrib atau isya. Hingga selain itupun kepala sekolah ini berharap agar dari para orang tua tersebut senantiasa untuk mendukung dan dapat memakluminya. Dia juga optimis jika saja dukungan ini ada dari semua lapisan masyaSuara Karawangt dan dari semua unsure.
Tak hanya itu untuk dapat mempertahankan agar trophy bergilir tersebut tetap ada di karawang, maka kepala sekolah ini berharap ada perhatiannya dari pemerintah Karawang sendiri. Tentunya kepala SMP PGRI ini berharap pemerintah kabupaten Karawang dapat mendukung baik moril maupun materil. Sebab dari semua perjuangan baik yang sudah dilakukan maupun yang akan dilakukan, akan merasa percuma atau tidak ada artinya jika tidak ada dukungan dari pemerintahannya itu sendiri.
Drs H Lasim Haryadi dari Dewan Pendidikan Karawang yang secara kebetulan sedang melakukan kunjungan di SMP PGRI Pangkalan, ketika diminta pendapatnya mengatakan bangga atas keberhasilan team marching band Gita Buana. Dirinya secara pribadi dan kelembagaan mendukung untuk dapat mempertahankan trophy tersebut. (ark)