Namun berbeda apa yang dikerjakan oleh guru Sekolah Dasar Negeri (SDN) asal Kecamatan Jatisari Karawang Yanti Halida. Menurut dia, sebenarnya ibadah puasa tidak akan menjadi hambatan bagi seseorang untuk tetap bisa bekerja secara optimal dan maksimal selama tidak terpengaruh oleh persepsi dan stigma yang ada, bahwa puasa membuat tubuh menjadi lemas.
"Pada praktiknya dalam dunia kerja, cukup banyak orang yang menjalani ibadah puasa tapi tetap bisa menampilkan performa terbaiknya dalam bekerja. Bahkan kita menjalani ibadah puasa dengan aktifitas kerja yang cukup padat dan harus tetap mampu menjalani pekerjaan dengan baik dan tidak menjadikan puasa sebagai alasan untuk tidak memberikan totalitas dalam bekerja," kata Yanti sat berbincang dengan SK membahas kesibukkannya bekerja dan menjalani ibadah puasa tahun ini, Selasa (1/7).
Menurut wanita yang selalu memakai jilbab ini, seseorang sebenarnya bisa menampilkan performa terbaik dalam bekerja meskipun sedang menjalani ibadah puasa. Dan bisa memulainya dengan beberapa cara semisal mengubah paradigma berpikir mengenai anggapan bahwa �puasa bikin lemas". Justru seharusnya pemikiran itu menurut Yanti dihilangkan sehingga semangat kerja bisa terus muncul saat bekerja dalam keadaan puasa.
Ia yang saat ini tengah sibuk sebgai panitia PPDB Online di sekolahnya ini mengaku tetap akan melakukan pekerjaannya dengan baik meski sedang berpuasa. "Alhamdulilah walaupun sedikit pusing ngurus PPDB, tapi harus tetap semangat," ujar wanita alumni Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Purwakarta ini.
Sementara bagi sebagian orang lainnya, bulan Ramadan justru menjadi berkah. Karena, kreatifitas justru diuji pada bulan ini. Buktinya, warga yang tadinya tidak bekerja, pada bulan ini justru dapat berkah. Bisa berjualan makanan dan minuman untuk berbuka. "Kalau bulan puasa justru saya senang, karena bisa jualan," ujar Iis, pedagang makanan musiman di Cikampek.
Beraneka makanan buah tangannya dijajakan dan laris manis pada bulan puasa. Sasarannya tentu umat muslim yang ibadah saum. Sementara pada bulan-bulan biasa, ia hanya ibu rumah tangga biasa. "Biasanya hanya mengandalkan suami. Kalau bulan puasa saya malah banyak kerjaan, menyenangkan," ujarnya. (ega)