Saan Mustopa Hadiri Reuni SDN 1 Pisangsambo
KARAWANG, KarawangNews.com - SDN 1 Pisangsambo di Kecamatan Tirtajaya usianya lebih tua dibanding Bendungan Walahar Karawang, sekolah dasar ini semula hanya memiliki tiga kelas dengan kontruksi bangunan dari bilik bambu. Hingga kini bangunan tersebut masih tetap dijaga dan dilestarikan sebagai peninggalan sejarah, mengingat dari sekolah ini sudah lahir alumni yang mumpuni, diantaranya Anggota Komisi III DPR RI Saan Mustopa.
Demikian dikatakan mantan guru SDN 1 Pisangsambo tahun 1979, Omat Darma Setiawan, yang usianya kini sudah sepuh. Dia mengajak semua alumni untuk membangun sekolah ini dan tetap menjaga silaturahmi, menciptakan hubungan keluarga yang erat. Dia bercerita, sekolah ini ada sebelum Bendungan Walahar dibangun, ini membuktikan SDN 1 Pisangsambo berdiri sejak jaman kolonial Belanda lalu.
"Sekolah ini sudah ada di tahun 1920, tetapi entah siapa dan dimana alumni-alumni itu. Saat ini, kita perlu menyatukan alumni yang ada untuk kemajuan pendidikan di sekolah ini," ucapnya, diacara reuni akbar SDN 1 Pisangsambo, Minggu (20/10/2013) siang.
Acara reuni akbar semua angkatan SDN 1 Pisangsambo ini dihadiri semua mantan guru, kepala sekolah dan alumninya. Termasuk Saan Mustopa alumni lulusan tahun 1968.
Pada kesempatan bicara, Saan Mustopa bercerita asal usul nama Mustopa sebagai nama belakangnya, nama itu dia ambil spontan setelah diminta gurunya untuk menambahkan nama Saan, karena satu angkatan dengannya ada nama yang sama, yaitu Saan juga.
"Saya spontan menyebut nama Mustopa sebagai nama belakang, maka mulai lulus dari SD inilah nama saya menjadi Saan Mustopa," ucapnya.
Bicara mengenai sekolah dasar tertua di Kecamatan Tirtajaya atau bahkan di Kabupaten Karawang, Saan Mustopa menyatakan, bisa jadi lulusan SDN 1 Pisangsambo ini adalah anak-anak orang Belanda dahulu, saat ini mungkin mereka menjadi pejabat parlemen di Negara Belanda.
"Kita bangga menjadi bagian sekolah yang bersejarah ini, kedepan pendidikan harus terus kita tinggkatkan dengan terus menanamkan kepedulian kepada almamater," ujarnya.
Diakuinya, untuk membantu pendidikan, Saan Mustopa menyelenggarakan pelayanan kegiatan belajar mengajar gratis di tingkat TK (Taman Kanak-kanak), termasuk memberi bea siswa bagi pelajar SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi negeri. Ini merupakan bentuk kepedulian Saan Mustopa dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Karawang.
Sementara itu, mantan guru lainnya, Turina Mursalin meminta kepada para alumni untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan gedung sekolah yang sudah ada sebelum jaman kemerdekaan ini. Dia juga meminta supaya para alumni mempererat tali silaturahmi dan kekeluargaan.
"Silahkan bangun sekolah ini, tetap menjaga silaturahmi dan kekeluargaan, untuk anak-anak kita di masa mendatang," kata Turina.
Pada acara reuni ini, Saan Mustopa merupakan sosok yang dibanggakan, mengingat Saan Mustopa yang kini duduk di DPR RI menjadi tokoh muda nasional yang diandalkan Partai Demokrat untuk meraih suara di Pemilu. Para alumni ini berharap Saan Mustopa bisa memberi kontribusi lebih untuk kemajuan pendidikan, khususnya sarana SDN 1 Pisangsambo. (spn)
KARAWANG, KarawangNews.com - SDN 1 Pisangsambo di Kecamatan Tirtajaya usianya lebih tua dibanding Bendungan Walahar Karawang, sekolah dasar ini semula hanya memiliki tiga kelas dengan kontruksi bangunan dari bilik bambu. Hingga kini bangunan tersebut masih tetap dijaga dan dilestarikan sebagai peninggalan sejarah, mengingat dari sekolah ini sudah lahir alumni yang mumpuni, diantaranya Anggota Komisi III DPR RI Saan Mustopa.
Demikian dikatakan mantan guru SDN 1 Pisangsambo tahun 1979, Omat Darma Setiawan, yang usianya kini sudah sepuh. Dia mengajak semua alumni untuk membangun sekolah ini dan tetap menjaga silaturahmi, menciptakan hubungan keluarga yang erat. Dia bercerita, sekolah ini ada sebelum Bendungan Walahar dibangun, ini membuktikan SDN 1 Pisangsambo berdiri sejak jaman kolonial Belanda lalu.
"Sekolah ini sudah ada di tahun 1920, tetapi entah siapa dan dimana alumni-alumni itu. Saat ini, kita perlu menyatukan alumni yang ada untuk kemajuan pendidikan di sekolah ini," ucapnya, diacara reuni akbar SDN 1 Pisangsambo, Minggu (20/10/2013) siang.
Acara reuni akbar semua angkatan SDN 1 Pisangsambo ini dihadiri semua mantan guru, kepala sekolah dan alumninya. Termasuk Saan Mustopa alumni lulusan tahun 1968.
Pada kesempatan bicara, Saan Mustopa bercerita asal usul nama Mustopa sebagai nama belakangnya, nama itu dia ambil spontan setelah diminta gurunya untuk menambahkan nama Saan, karena satu angkatan dengannya ada nama yang sama, yaitu Saan juga.
"Saya spontan menyebut nama Mustopa sebagai nama belakang, maka mulai lulus dari SD inilah nama saya menjadi Saan Mustopa," ucapnya.
Bicara mengenai sekolah dasar tertua di Kecamatan Tirtajaya atau bahkan di Kabupaten Karawang, Saan Mustopa menyatakan, bisa jadi lulusan SDN 1 Pisangsambo ini adalah anak-anak orang Belanda dahulu, saat ini mungkin mereka menjadi pejabat parlemen di Negara Belanda.
"Kita bangga menjadi bagian sekolah yang bersejarah ini, kedepan pendidikan harus terus kita tinggkatkan dengan terus menanamkan kepedulian kepada almamater," ujarnya.
Diakuinya, untuk membantu pendidikan, Saan Mustopa menyelenggarakan pelayanan kegiatan belajar mengajar gratis di tingkat TK (Taman Kanak-kanak), termasuk memberi bea siswa bagi pelajar SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi negeri. Ini merupakan bentuk kepedulian Saan Mustopa dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Karawang.
Sementara itu, mantan guru lainnya, Turina Mursalin meminta kepada para alumni untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan gedung sekolah yang sudah ada sebelum jaman kemerdekaan ini. Dia juga meminta supaya para alumni mempererat tali silaturahmi dan kekeluargaan.
"Silahkan bangun sekolah ini, tetap menjaga silaturahmi dan kekeluargaan, untuk anak-anak kita di masa mendatang," kata Turina.
Pada acara reuni ini, Saan Mustopa merupakan sosok yang dibanggakan, mengingat Saan Mustopa yang kini duduk di DPR RI menjadi tokoh muda nasional yang diandalkan Partai Demokrat untuk meraih suara di Pemilu. Para alumni ini berharap Saan Mustopa bisa memberi kontribusi lebih untuk kemajuan pendidikan, khususnya sarana SDN 1 Pisangsambo. (spn)