Untuk ketujuh kalinya warga Perumahan Griya Kondang Asri mendatangi kantor bupati untuk menuntut atas hak fasilitas umum dan fasilitas khusus, seperti lahan pemakanman dan ruang terbuka hijau, diantaranya taman perumahan dan fasilitas olahraga, tetapi perjuangan warga selama dua tahun ini belum juga membuahkan hasil. Malah, warga Perumahan Griya Kondang Asri dilaporkan pihak pengembang ke polisi dengan tuduhan pencemaran nama baik.
Dalam orasinya, warga menduga ada kong kalikong antar pengembang dengan pemerintah, ini terbukti dengan bertele-telenya proses penyelesian, bahkan tidak ada kejelasan penyelasaian. Kesepakatan antara warga dan pemerintah hingga mencapai 5 kali kesepakatan tetapi semuanya tidak ada yang terealisasi. Sehingga, warga kembali mengepung kantor bupati.
Dalam aksi ini, warga membawa serta sejumlah poster tuntutan dan kecaman kepada bupati, unjuk rasa juga diikuti anak-anak dan kaum lansia yang ikut berteriak dengan membawa poster tuntutan masing-masing. (aw)