KARAWANG, KarawangNews.com - Ribuan buruh di Karawang aksi mogok kerja, Senin (28/10/2013), aksi ini rencananya akan dilaksankan tiga hari berturut-turut, aksi dilakukan dengan konvoi dan berkumpul di Pemda Karawang, buruh juga menutup Jln, Ahmad Yani selama 4 jam. Dalam aksi ini buruh menuntut kenaikan upah 50%.
Ribuan buruh dari sejumlah pabrik dan serikat buruh di Karawang tersebut mendesak perusahaan mereka dengan meminta dukungan pemerintah untuk memenuhi tuntutan penetapan struktur upah bagi pekerja. Selama ini, kenaikan upah menjadi wewenang mutlak perusahaan, maka para buruh menuntut agar penetapan upah di rundingkan dengan buruh melalui serikat.
Selain itu, aksi mogok kerja ini pun akan menjadi pra kondisi menuju mogok nasional, yakni mendesak kenaikan upah 50%, dari upah di saat ini sebesar Rp 2.200.000.
�Mogok nasional dilaksanakan dengan bendera konsolidasi nasional gerakan buruh, rencananya mogok nasional akan terus dilaksanakan mulai hari ini tanggal 28-29 Oktober 2013 ini,� kata buruh, Helmi, dalam aksinya itu.
Kendati begitu, aksi mogok nasional di Karawang ini tidak di ikuti oleh seluruh buruh di Karawang, sejumlah serikat menolak mengikuti aksi mogok dengan alasan yang belum jelas. (fir)
Ribuan buruh dari sejumlah pabrik dan serikat buruh di Karawang tersebut mendesak perusahaan mereka dengan meminta dukungan pemerintah untuk memenuhi tuntutan penetapan struktur upah bagi pekerja. Selama ini, kenaikan upah menjadi wewenang mutlak perusahaan, maka para buruh menuntut agar penetapan upah di rundingkan dengan buruh melalui serikat.
Selain itu, aksi mogok kerja ini pun akan menjadi pra kondisi menuju mogok nasional, yakni mendesak kenaikan upah 50%, dari upah di saat ini sebesar Rp 2.200.000.
�Mogok nasional dilaksanakan dengan bendera konsolidasi nasional gerakan buruh, rencananya mogok nasional akan terus dilaksanakan mulai hari ini tanggal 28-29 Oktober 2013 ini,� kata buruh, Helmi, dalam aksinya itu.
Kendati begitu, aksi mogok nasional di Karawang ini tidak di ikuti oleh seluruh buruh di Karawang, sejumlah serikat menolak mengikuti aksi mogok dengan alasan yang belum jelas. (fir)