English French Spain Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Selasa, 29 Oktober 2013

Jelang Mogok Nasional, Buruh Karawang Suarakan 9 Tuntutan

KARAWANG, KarawangNews.com - Ribuan buruh yang tergabung Forum Karawang Bergerak Kabupaten Karawang melakukan aksi demo di hari kedua, Selasa (29/10/2013) siang. Sekitar 10 ribu buruh ini menutup Jln. Ahmad Yani dan berorasi di depan kantor bupati.

Para buruh ini menyuarakan sembilan tuntutan, diantaranya realisasi kenaikan upah minimum tahun 2014 sebesar 50%, kemudian menolak Inpres No. 9 Tahun 2013 tentang pengaturan upah minimum dan para buruh tersebut menolak pekerja 'outsourching'.

Selain itu, buruh menuntut SK-kan segera rekomendasi keanggotaan dewan pengupahan Kabupaten Karawang dari Federasi Pekerja Metal Indonesia, sebelum agenda pertemuan dengan Dewan Pengupahan Kabupatan (DPK) Karawang berikutnya.

Buruh juga menolak 'union busting' atau pemberangusan serikat pekerja, juga menuntut menuntaskan masalah ketenagakerjaan di PT. Plasindo dan PT. Siamindo, mengusut tuntas kasus penembakan dua anggota serikat buruh pada aksi di PT. Fuji Seat dan mengusut menuntaskan intimidasi dan pemukulan terhadap anggota FSPMI pada 28 Oktober 2013 di gerbang KIIC oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan masyarakat peduli investasi.

"Ini pemanasan menjelang hari mogok nasional pada 31 Oktober mulai pukul 00.00 WIB hingga 1 Nopember pukul 23.59 WIB," kata. Presidium Konsolidasi Nasional Gerakan Buruh Nasional, Khamid Istiqhori.

Buruh Forum Karawang Bergerak ini terdiri dari Federasi Serikat Metal Indonesia (FSPMI), Federasi Serikat Pekerja Karawang (FSPEK), Serikat Buruh Kerakyatan (Serbuk), Federasi Seikat Pekerja Pulp dan Kertas Indonesia (FSP2TKI) dan Serikat Pekerja Percetakan Penerbitan Media Informasi (SPPPMI). (spn)
Baca SelengkapnyaJelang Mogok Nasional, Buruh Karawang Suarakan 9 Tuntutan

Di Hari Sumpah Pemuda, Bupati Bagi Piala LPBB

KARAWANG, KarawangNews.com - Di Hari Sumpah Pemuda, di Lapang Karangpawitan, Karawang Barat, Senin (28/10/2013) pagi, Bupati Karawang Drs. H. Ade Swara menyerahkan piala juara umum kepada pelajar yang berprestasi dalam Lomba Peraturan Baris Berbaris (LPBB). Piala tersebut diberikan kepada pelatih yang berprestasi di tingkat SMA.

Juara umum SMA yaitu SMAN 1 Klari, sedangkan di tingkat SMP yaitu SMP Negeri 2 Karawang Timur. Sebelum menerima piala tersebut, Paskibra Karawang melakukan atraksi terlebih di hadapan bupati dan Muspida juga organisasi masyarakat dan organisasi kepemudaan.

Pada upacara Hari Sumpah Pemuda tersebut, bupati menyampaikan, semangat dan jiwa sumpah pemuda harus menjadi inspirasi untuk membangun kesadaran kolektif bangsa guna meningkatkan kualitas dan daya saing pemuda dengan tetap menjaga eksistensi pemuda dalam percaturan global.

"Pemuda dalam kehidupan global akan tetap menjadi eksis apabila menunjukkan sebuah kapasitas kecerdasan yang inspiratif dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dan kreatif dalam berbagai kegiatannya," kata bupati. (spn)
Baca SelengkapnyaDi Hari Sumpah Pemuda, Bupati Bagi Piala LPBB

Saan Mustopa: Anggota Dewan Bukan Calo

KARAWANG, KarawangNews.com � Desa Dewisari, Kecamatan Rengasdengklok merupakan satu dari beberapa desa di Kabupaten Karawang yang mendapat bantuan PPIP (Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan). Program ini upaya mendukung penanggulangan kemiskinan di daerah pedesaan.

�Pelaksanaan PPIP yaitu Nopember-Desember 2013 ini, program ini dikerjakan oleh masyarakat melalui organisasi masyarakat, tidak melalui rekanan,� kata Anggota Komisi III DPR RI, Saan Mustopa, saat reses dengan menemui warga di Desa Dewisari, Senin (28/10/2013) sore.

Kepada Kepala Desa Dewisari, Aning dan puluhan warga yang hadir, Saan menyampaikan, supaya tidak memberi jatah atau sesuatu kepada orang yang mengatasnamakan Saan Mustopa, karena semua aspirasi masyarakat yang dia perjuangkan murni tidak akan ada pungutan apalagi pemotongan dana.

�Jangan percaya jika ada yang meminta dana mengatasnamakan saya, karena anggota dewan bukan calo, melainkan harus memenuhi segala kebutuhan masyarakat,� kata Saan Mustopa.

Lebih lanjut Saan Mustopa menjelaskan, politisi harus memberi kemaslahatan bagi masyarakat, bukan mempersulit kesulitan yang sudah dialami masyarakat, anggota legislatif  harus bermanfaat, bukan menjadi calo dengan dalih membantu infrastruktur masyarakat.

Sementara itu, Aning menyatakan, beberapa waktu lalu Saan Mustopa menyampaikan Desa Dewisari akan mendapatkan PPIP untuk infrastruktur di desanya, ini sangat direspon Aning termasuk masyarakatnya, PPIP itu akan disalurkan untuk pembangunan jalan lingkungan dan kebutuhan warganya.

�Kita sedang menunggu PPIP itu, karena kebutuhan masyarakat sangat mendesak,� akunya.

Diketahui, PPIP dimaksudkan untuk mengurangi kemiskinan dan memperkuat implementasi tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) di tingkat pemerintah daerah. PPIP ini untuk mewujudkan peningkatan akses masyarakat miskin, hampir miskin, dan kaum perempuan, termasuk kaum minoritas terhadap pelayanan infrastruktur dasar perdesaan berbasis pemberdayaan masyarakat dalam tata kelola pemerintahan yang baik.

Program pembangunan infrastruktur perdesaan ini berupaya menciptakan dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat, baik secara individu maupun kelompok melalui partisipasi dalam memecahkan berbagai permasalahan yang terkait kemiskinan dan ketertinggalan desanya sebagai upaya meningkatkan kualitas kehidupan, kemandirian dan kesejahteraan masyarakat.

Ini merupakan program berbasis pemberdayaan di bawah payung PNPM Mandiri, yang bantuannya meliputi fasilitasi dan memobilisasi masyarakat dalam melakukan identifikasi permasalahan kemiskinan, menyusun perencanaan dan melaksanakan pembangunan infrastruktur desanya.

Lokasi PPIP tersebar di 29 provinsi, dengan sasaran lokasi mengikuti ketetapan SK Menteri Pekerjaan Umum. Dalam pelaksanaannya, PPIP akan terus meningkatkan kualitas pemberdayaan masyarakat dan peran �stakeholder� dalam pelaksanaan program.

Program ini dilakukan melalui peningkatan kepekaan dan kesadaran di semua tingkatan melalui pelaksanaan Public Awareness Campaign (PAC) yang optimal. Kemudian peningkatan kapasitas penyelenggara melalui pelatihan yang akan diintegrasikan ke dalam sistem penyelenggaraan program, termasuk pemantauan kinerja yang akan dilakukan secara berjenjang dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten, sampai ke tingkat terendah di desa.

Selain itu, peningkatan partisipasi masyarakat secara aktif dalam pelaksanaan program khususnya peran serta perempuan dan masyarakat kelompok miskin, terutama dalam proses pengambilan keputusan, penilaian kinerja yang dikaitkan dengan sistem, penghargaan, dan sanksi bagi penyelenggara program, dari tingkat provinsi, kabupaten sampai tingkat desa berdasarkan kinerja dalam pelaksanaan program  dan penguatan mekanisme serta implementasi penanganan pengaduan.

Dengan upaya peningkatan tersebut, diharapkan dapat mendorong keterlibatan masyarakat secara optimal dalam semua tahapan kegiatan, mulai dari pengorganisasian masyarakat, penyusunan rencana program, menentukan kegiatan pembangunan infrastruktur perdesaan, serta pengelolaanya.

Disamping itu peningkatan peran stakeholder dan pemerintah daerah dapat ditumbuhkembangkan sehingga dapat melaksanakan pembinan yang akan mendorong kemandirian masyarakat dan sinergi berbagai pihak dalam penang-gulangan kemiskinan di perdesaan. (spn/net)
Baca SelengkapnyaSaan Mustopa: Anggota Dewan Bukan Calo

Gadis di Bawah Umur Dicekoki Miras Lalu Diperkosa

KARAWANG, KarawangNews.com - Unit perlindungan perempuan dan anak (PPA) Polres Karawang berhasil menangkap pelaku cabul yang berinisial D (15) warga Rengasdengklok yang telah mencabuli gadis berinisial Mawar (13) yang juga warga Rengasdngklok, korban yang masih gadis di bawah umur dicabuli dan disetubuhi oleh dua pelaku yang  juga teman sepermainannya.

Pelaku ditangkap di rumahnya tanpa perlawanan, saat ini polisi masih melakukan pengejaran terhadap pelaku lainnya yang berinisial A (15), karena pelaku maupun korban semuanya masih di bawah umur.

Tersangka D di tangkap dengan tuduhan telah melakukan pencabulan dan persetubuhan terhadap gadis di bawah umur, tersangka kini ditahan di rumah tahanan Polres Karawang dengan pengawasan Bapas (Badan pengawasan anak) Jawa Barat, karena usianya yang masih di bawah umur.

Peristiwa pencabulan terjadi pada September 2013 dan baru dilaporkan orang tua korban ke polisi pada  23 Oktober 2013. Kronologis pencabulan terjadi saat korban Mawar yang sedang bermain di salah satu warung internet diajak oleh dua pelaku yang juga teman sepermainannya, kemudian korban diberi minuman yang ternyata telah di campuri alkohol.

�Saat korban mulai teler akibat pengaruh alkohol saat itulah kedua pelaku secara bergantian mencabuli korban,� kata Kanit PPA Polres Karawang, Ipda Yoga, kepada wartawan Senin (28/10/2013).

Akibat perbuatannya, para dua pelaku yang masih di bawah umur tersebut dikenakan Pasal 81 dan Pasal 82 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002, karena telah memaksa anak di bawah umur melakukan hubungan badan, dengan ancaman 3 tahun sampai 15 tahun penjara. (mar)
Baca SelengkapnyaGadis di Bawah Umur Dicekoki Miras Lalu Diperkosa

Buruh Karawang Mogok Kerja, Nuntut Upah Naik 50%

KARAWANG, KarawangNews.com - Ribuan buruh di Karawang aksi mogok kerja, Senin (28/10/2013), aksi ini rencananya akan dilaksankan tiga hari berturut-turut, aksi dilakukan dengan konvoi dan berkumpul di Pemda Karawang, buruh juga menutup Jln, Ahmad Yani selama 4 jam. Dalam aksi ini buruh menuntut kenaikan upah 50%.

Ribuan buruh dari sejumlah pabrik dan serikat buruh di Karawang tersebut mendesak perusahaan mereka dengan meminta dukungan pemerintah untuk memenuhi tuntutan penetapan struktur upah bagi pekerja. Selama ini, kenaikan upah menjadi wewenang mutlak perusahaan, maka para buruh  menuntut agar penetapan upah di rundingkan dengan buruh melalui serikat.

Selain itu, aksi mogok kerja ini pun akan menjadi pra kondisi menuju mogok nasional, yakni mendesak kenaikan upah 50%, dari upah di saat ini sebesar Rp 2.200.000.

�Mogok nasional dilaksanakan dengan bendera konsolidasi nasional gerakan buruh, rencananya mogok nasional akan terus dilaksanakan mulai hari ini tanggal 28-29 Oktober 2013 ini,� kata buruh, Helmi, dalam aksinya itu.

Kendati begitu, aksi mogok nasional di Karawang ini tidak di ikuti oleh seluruh buruh di Karawang, sejumlah serikat menolak mengikuti aksi mogok dengan alasan yang belum jelas. (fir)
Baca SelengkapnyaBuruh Karawang Mogok Kerja, Nuntut Upah Naik 50%

Sabtu, 26 Oktober 2013

Kostrad Gembleng Disiplin Siswa Baru SMK Ristek

KARAWANG, KarawangNews.com - Ratusan siswa-siswi SMK Ristek dan SMK Perbankan Indonesia mengikuti kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) yang dibekali dengan berbagai materi tentang kepemimpinan, hingga pelatihan secara fisik di Detasemen Pemeliharaan Daerah Latihan (Denharrahlat) Kostrad Sanggabuana di Kecamatan Tegalwaru 25-27 Oktober 2013.

Dijelaskan Kepala SMK Ristek Drs. Darsono Sumedi didampingi Ketua Panitia LDKS Muhammad Amin SH, Sabtu (26/10/2013) siang, LDKS ini bertujuan mendidik siswa menjadi baik, baru kemudian pintar. Untuk itu, siswa angkatan baru di dua SMK yang bernaung dalam satu Yayasan Gema Cendikiawan Indonesia (YCGI) ini perlu ditempa kedisiplinannya.

Kedua SMK itu sudah melaksanakan LDKS di Denharrahlat Kostrad Sanggabuana dua kali selama dua tahun ini, setelah sebelumnya selalu dilaksanakan di daerah Puncak Bogor. Sengaja memilih lokasi ini karena militer sangat kental dengan kedisiplinan, sehingga siswa bisa belajar banyak selama tiga hari di barak Kostrad ini.

"Kita tidak main-main melatih anak agar disiplin dan kita ketahui TNI memiliki kedisplinan tinggi,"
 kata Muhammad Amin.

Dijelaskan Darsono, saat ini lingkungan kadang kurang memperhatikan siswa, mulai dari rumah hingga mereka pulang sekolah. Maka sudah menjadi kewajiban bagi sekolah melakukan perbaikan karakter siswa. Misal disiplin waktu, berpakaian dan perilaku siswa kepada guru juga orang tua mereka.

Untuk itu, lanjut Darsono, sebelum siswa lulus dan dipersiapkan masuk dunia kerja, mereka harus ditempa untuk menjadi baik terlebih dahulu. Makanya, SMK Ristek dan SMK PI menerapkan siswa agar disiplin sejak mereka masuk gerbang sekolah hingga pulang sekolah.

"Dengan LDKS ini kedepan harus ada perubahan," kata Darsono.

Di sela kegiatan ini, Komandan Pelatih Denharrahlat Kostrad Sanggabuana, Letda Agus Prianto, SPdi menjelaskan, prajurit Kostrad menekankan supaya siswa bisa mengenal jatidirinya, karena mereka adalah generasi yang diandalkan orang tua, masyarakat dan negara ini, supaya mereka menjadi siap menyongsong masa depannya.

"Di sini, kita berupaya menanamkan kepada siswa mengenai kebersamaan, bagaimana mereka berjiwa soisial dengan rekannya, supaya siswa itu tidak egois," jelasnya.

LDKS ini diikuti sebanyak 341 siswa SMK Ristek dan 133 siswi SMK PI, sejak hari pertama hingga terakhir ratusan pelajar tersebut mengikuti kegiatan penuh di waktu pagi, siang hingga malam. Acara berakhir Minggu siang dengan kegiatan 'outbond' di markas Kostrad tersebut.

Diketahui, Kostrad (Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat) merupakan satuan Pemukul Strategis yang dihandalkan dalam jajaran TNI serta siap menjaga dan mempertahankan integritas bangsa dan negara Indonesia yang bersendikan Pancasila dan UUD-1945.

Kostrad dilahirkan dalam situasi dimana bangsa Indonesia sedang memperjuangkan kembalinya Irian Barat ke pangkuan ibu pertiwi republik Indonesia. TNI-AD membentuk satuan cadangan strategis ini bersifat mobile dan memiliki kemampuan operasional lintas udara serta sewaktu-waktu siap ditugaskan ke seluruh wilayah nusantara dalam rangka menjaga dan menjamin pertahanan dan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). (spn)
Baca SelengkapnyaKostrad Gembleng Disiplin Siswa Baru SMK Ristek

Jumat, 25 Oktober 2013

Manasik Haji Cilik Menanam Keimanan Sejak Dini

KARAWANG, KarawangNews.com - Tidak sedikit para jamaah haji yang berangkat haji, tetapi mereka tidak paham cara untuk beribadah haji yang merupakan Rukun Islam kelima. Demikian kata Bupati Karawang H. Ade Swara saat membuka manasik haji cilik di Lapang Karangpawitan, Kamis (24/10/2013). 

"Saya sangat apresiasi kepada peserta (anak-anak Taman Kanak-kanak, red) yang sangat antusias melaksanakan peragaan manasik haji, begitu pun orang tuanya yang sudah mendukung anak-anak mereka mengenal ibadah Rukun Islam kelima ini. Dari latihan manasik haji ini diharapkan anak-anak mendapat ilmu tata cara beribadah haji," jelas bupati.


Dengan latihan manasik haji ini, akan tertanam dalam diri anak-anak TK-PAUD yang menjadi peserta manasik haji juga para guru pembimbing ini akan menanamkan keimanan yang kuat kepada anak-anak sepanjang hayat.

"Mengumandangkan syiar Islam, mengembangkan kecerdasan, emosional dan spiritual anak, menjalin tali silaturahmi diantara para pengelola dan pengasuh dengan anak didiknya; serta menggalang ukhuwah Islamiyah antara guru dengan para orang tua siswa," kata bupati. (spn)
Baca SelengkapnyaManasik Haji Cilik Menanam Keimanan Sejak Dini

APBD Karawang Tahun 2014 Disepakati Rp 2,65 Triliyun

KARAWANG, KarawangNews.com - Setelah melalui pembahasan intensif, DPRD dan Pemerintah Kabupaten Karawang menyepakati Kebijakan Umum Anggaran � Prioritas Plafond Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Tahun Anggaran 2014. Kesepakatan tersebut ditandai dengan ditandatanganinya nota persetujuan bersama Bupati Karawang, H. Ade Swara dan Ketua DPRD, H. Tono Bahtiar, S.P serta unsur pimpinan DPRD lainnya pada Rapat Paripurna DPRD, Kamis (24/10/2013) malam.

Bupati Ade Swara dalam kesempatan tersebut menjelaskan, materi pokok hasil pembahasan KUA-PPAS antara Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) bersama Badan Anggaran DPRD antara lain, anggaran murni Pendapatan yang disepakati tahun 2014 sebesar Rp. 2,65 triliun.

Rincian dari Pendapatan tersebut antara lain adalah rencana Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar 662,57  milyar, yang meliputi rencana pajak daerah Rp. 427,47 milyar, rencana retribusi daerah Rp. 109,20 milyar; rencana hasil pengelolaan kekayaan daerah Rp. 5,11 milyar; rencana lain-lain pendapatan daerah yang sah Rp. 120,77 milyar.

Sedangkan pendapatan lainya berasal dari dana perimbangan sebesar Rp. 1,54 triliun, yang meliputi dana bagi hasil pajak/non pajak Rp. 251,54 milyar; dana alokasi umum Rp. 1,18 trilyun, dana alokasi khusus Rp. 105,54 milyar. Sementara, komponen lain-lain pendapatan yang sah direncanakan sebesar RP. 450,07 milyar, meliputi rencana bagi hasil pajak provinsi Rp. 191,54 milyar, rencana dana penyesuaian dan otonomi khusus Rp. 257,41 milyar, rencana dana bagi hasil retribusi dari provinsi Rp. 1,12 milyar.

Untuk kebijakan belanja daerah tahun 2014 tetap diprioritaskan pada empat bidang prioritas meliputi bidang pendidikan, bidang kesehatan, bidang ekonomi dan bidang infrastruktur yang ditunjang dengan bidang administrasi pemerintahan dan pemberdayaan sosial keagamaan. Sedangkan anggaran belanja daerah yang disepakati pada tahun 2014 sebesar Rp. 2,95 trilyun.

Adapun mengenai rincian belanja daerah tersebut yaitu belanja tidak langsung dianggarkan sebesar Rp. 1,50 trilyun diantaranya, rencana belanja pegawai Rp. 1,26 trilyun, rencana belanja hibah Rp. 60 milyar, rencana bantuan sosial Rp. 27,85 milyar; rencana belanja bagi hasil kepada pemerintah desa Rp. 43,21 milyar; rencana belanja bantuan keuangan kepada pemerintah desa dan partai politik Rp. 116,58 milyar.

Alokasi anggaran Belanja Langsung tahun 2014 direncanakan sebesar Rp. 1,448 trilyun, pagu anggaran belanja tersebut diarahkan untuk membiayai program kerja pemerintah daerah yang akan dilaksanakan oleh 72 SKPD meliputi 17 urusan wajib dan 3 urusan pilihan, serta didukung dengan program dan kegiatan yang bersifat rutin pada masing-masing SKPD.

Kata bupati, rencana pendapatan yang disepakati sebesar Rp. 2,65 triliun dan rencana belanja yang disepakati sebesar Rp. 2,95 trilyun, maka dalam KUA-PPAS tahun 2014 tersebut disepakati pula posisi defisit sebesar RP. 300,18 milyar.

�Menyikapi kondisi dimaksud, maka diharapkan dalam pembahasan Raperda APBD 2014 telah dapat diatasi,� tambahnya. (rls)
Baca SelengkapnyaAPBD Karawang Tahun 2014 Disepakati Rp 2,65 Triliyun

Karawang Stand Pameran PNFI Terbaik se-Jabar

Kabid PNFI Disdikpora Karawang, Amid Mulyana.
KARAWANG, KarawangNews.com - Kabupaten Karawang meraih stand pameran PNFI (Pendidikan Non Formal dan Informal) terinovatif dari Gubernur Jawa Barat pada acara Hari Aksara Internasional (HAI) Tingkat Jawa Barat di Kabupaten Bogor 22-24 Oktober 2013. Selain piagam tersebut, Kabupaten Karawang pun memperoleh penghargaan penampilan defile terbaik pada peresmian HAI ke-48 se-Jabar tersebut.

"Kita bangga memperoleh dua penghargaan itu dan kita berusaha akan menuntaskan buta aksara hingga tahun 2015, pengentasan ini pun sudah kita disampaikan ke kepala dinas provinsi," kata Kabid PNFI Disdikpora Kabupaten Karawang, Amid Mulyana, Jumat (25/10/2013) siang di ruang kerjanya.

Diceritakannya, dua penghargaan yang diperoleh Kabupaten Karawang itu diberikan langsung Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Prof. Dr. H. Moh. Wahyudin Zarkasyi, CPA. Selain Karawang, Moh Wahyudin memberikan piagam serupa kepada Kabupaten Bandung yang dinilai dekorasi stand terbaik.

Penilaian defile, sambung Amid, diberikan langsung Bupati Bogor Rahmat Yasin kepada tiga kabupaten yang dianggap defilenya terbaik, diantaranya Kabupaten Karawang, Bandung dan Bogor.

"Kita dapat penilaian terbaik dari Bupati Bogor karena rombongan kita banyak, menghadirkan penilik PKBM, termasuk guru TK dan PAUD. Penilaian itu spontan diberikan bupati sebagai penampilan defile terbaik pada peresmian PNFI," ucapnya.

Selain itu, pada HAI Tingkat Jawa Barat yang berlokasi di Gedung Olahraga dan Seni Kabupaten Bogor ini, TK (Taman Kanak-kanak) Pupuk Kujang Cikampek meraih juara pertama TK se-Provinsi Jawa Barat, ini membuktikan pendidikan di Kabupaten Karawang, terutama di bidang PNFI mengalami peningkatan yang signifikan.

Sebelumnya, LKP BBC Kabupaten Karawang berhasil juara 1 tingkat nasional, penyerahannya dilaksanakan pada acara apresiasi PTK Paudni di Batam. (spn)
Baca SelengkapnyaKarawang Stand Pameran PNFI Terbaik se-Jabar

Senin, 21 Oktober 2013

Lewat Tanjungpura Sendiri, Siswi SMP Diperkosa 4 Orang

KARAWANG, KarawangNews.com - Gadis yang masih duduk di bangku SMP menjadi korban perkosaan oleh empat orang remaja dengan cara digilir, para pelaku secara bergantian memperkosa korban di tiga tempat berbeda, akibatnya korban �sock�, sedangkan dua pelaku dari empat pelaku tersebut berhasil ditangkap polisi.

Dua pelaku tersebut berhasil ditangkap polisi di sejumlah tempat yang berbeda, keduanya kini ditahan di rumah tahanan Polres Karawang untuk diperiksa dan mempertanggungjawabkan perbuatanya. Kedua pelaku yang berhasil ditangkap itu yakni AC dan IA, keduanya mengaku melakukan perbuatan bejatnya tersebut sebanyak dua kali di dua TKP (Tempat Kejadian Perkara).

Keterangan Kanit PPA Polres Karawang, Ida Yoga, para pelaku menghadang korban yang sedang melewati jalan sepi di daerah Tanjung Pura, Kecamatan Karawang Barat, kemudian korban di ajak pelaku menuju jembatan Tanjungpura yaitu perbatasan Karawang-Cikarang, mereka membawa korban dengan mengancam korban.

Usai diperkosa, korban kemudian dibawa menuju kebun kosong oleh seorang pelaku lainya yang menunggu di TKP dan terakhir korban di bawa ke sebuah sisi tanggul KW 8 Desa Kepuh, Kecamatan Karawang Timur, setelah puas memperkosa, pelaku meninggalkan korban di sekitar terminal Tanjungpura.

�Dari empat pelaku pemerkosaan itu baru dua orang yang berhasil diamankan, sementara dua pelaku lainya masih buron, tetapi kita sudah mengantongi identitas pelaku tersebut,� kata Ida. (fir)
Baca SelengkapnyaLewat Tanjungpura Sendiri, Siswi SMP Diperkosa 4 Orang

Disdikpora Gelar Invitasi Olahraga Tradisional

KARAWANG, KarawangNews.com - Sebanyak 615 siswa Sekolah Dasar (SD) mengikuti perlombaan Olahraga Tradisional, Sabtu (19/10/2013) di halaman Stadion Singaperbangsa Karawang. Perlombaan teresebut dalam ajang seleksi invitasi olahraga  tradisonal tingkat Provinsi Jawa barat.

Dalam sambutannya, Bupati Ade Swara mengatakan, perlombaan yang digelar Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karawang tingkat pelajar SD se-Karawang, dalam rangka seleksi mencari bakat anak diusia dini dalam olahraga tradisional.

�Tahun 2012 lalu Karawang merupakan juara umum tingkat provinsi. Tahun ini perlu mempertahankan prestasi tersebut,� ujarnya.

Dikatakan bupati, olahraga tradisional yang merupakan kebudayaan asli Indonesia, perlu dipertahankan. Sebab semakin majunya teknologi maka semakin menenggalamkan pula kebudayaan.

�Salah satunya yang digelar Disdikpora dalam Invitasi ini untuk menanamkan kebudayaan terhadap pelajar. Juga mencari suatu bakat prestasi pelajar SD di Karawang,� katanya.

Perlombaan yang dilaksanakan satu hari penuh tersebut, bupati berharap menemukan pemenang yang tepat untuk mewakili Karawang di tingkat provinsi. Kemudian mereka dapat bertanding dengan optimal sehingga mempertahankan prestasi juara umum.

�Semoga saja pestasi juara umum dapat dipertahankan, karena mempertahankan lebih sulit dari pada merebut juara,� harapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga (PO) Disdikpora, Rahmat Gunadi menambahkan, perlombaan ini merupakan program tahunan Disdikpora bidang PO, Olahraga tradional sangat penting ditanamkan terhadap pelajar SD.

�Pelombaan yang meliputi eggrang, tarumpah panjang, dagongan dan hadang merupakan kecintaan terhadap nilai leluhur. Maka itu, Disdikpora setiap tahunnya akan menggelar perlombaan ini,� ujarnya. (rsn)
Baca SelengkapnyaDisdikpora Gelar Invitasi Olahraga Tradisional

Minggu, 20 Oktober 2013

Almuni SDN 1 Pisangsambo Peduli Dunia Pendidikan

Saan Mustopa Hadiri Reuni SDN 1 Pisangsambo


KARAWANG, KarawangNews.com - SDN 1 Pisangsambo di Kecamatan Tirtajaya usianya lebih tua dibanding Bendungan Walahar Karawang, sekolah dasar ini semula hanya memiliki tiga kelas dengan kontruksi bangunan dari bilik bambu. Hingga kini bangunan tersebut masih tetap dijaga dan dilestarikan sebagai peninggalan sejarah, mengingat dari sekolah ini sudah lahir alumni yang mumpuni, diantaranya Anggota Komisi III DPR RI Saan Mustopa.

Demikian dikatakan mantan guru SDN 1 Pisangsambo tahun 1979, Omat Darma Setiawan, yang usianya kini sudah sepuh. Dia mengajak semua alumni untuk membangun sekolah ini dan tetap menjaga silaturahmi, menciptakan hubungan keluarga yang erat. Dia bercerita, sekolah ini ada sebelum Bendungan Walahar dibangun, ini membuktikan SDN 1 Pisangsambo berdiri sejak jaman kolonial Belanda lalu.

"Sekolah ini sudah ada di tahun 1920, tetapi entah siapa dan dimana alumni-alumni itu. Saat ini, kita perlu menyatukan alumni yang ada untuk kemajuan pendidikan di sekolah ini," ucapnya, diacara reuni akbar SDN 1 Pisangsambo, Minggu (20/10/2013) siang.

Acara reuni akbar semua angkatan SDN 1 Pisangsambo ini dihadiri semua mantan guru, kepala sekolah dan alumninya. Termasuk Saan Mustopa alumni lulusan tahun 1968.

Pada kesempatan bicara, Saan Mustopa bercerita asal usul nama Mustopa sebagai nama belakangnya, nama itu dia ambil spontan setelah diminta gurunya untuk menambahkan nama Saan, karena satu angkatan dengannya ada nama yang sama, yaitu Saan juga.

"Saya spontan menyebut nama Mustopa sebagai nama belakang, maka mulai lulus dari SD inilah nama saya menjadi Saan Mustopa," ucapnya.

Bicara mengenai sekolah dasar tertua di Kecamatan Tirtajaya atau bahkan di Kabupaten Karawang, Saan Mustopa menyatakan, bisa jadi lulusan SDN 1 Pisangsambo ini adalah anak-anak orang Belanda dahulu, saat ini mungkin mereka menjadi pejabat parlemen di Negara Belanda.

"Kita bangga menjadi bagian sekolah yang bersejarah ini, kedepan pendidikan harus terus kita tinggkatkan dengan terus menanamkan kepedulian kepada almamater," ujarnya.

Diakuinya, untuk membantu pendidikan, Saan Mustopa menyelenggarakan pelayanan kegiatan belajar mengajar gratis di tingkat TK (Taman Kanak-kanak), termasuk memberi bea siswa bagi pelajar SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi negeri. Ini merupakan bentuk kepedulian Saan Mustopa dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Karawang.

Sementara itu, mantan guru lainnya, Turina Mursalin meminta kepada para alumni untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan gedung sekolah yang sudah ada sebelum jaman kemerdekaan ini. Dia juga meminta supaya para alumni mempererat tali silaturahmi dan kekeluargaan.

"Silahkan bangun sekolah ini, tetap menjaga silaturahmi dan kekeluargaan, untuk anak-anak kita di masa mendatang," kata Turina.

Pada acara reuni ini, Saan Mustopa merupakan sosok yang dibanggakan, mengingat Saan Mustopa yang kini duduk di DPR RI menjadi tokoh muda nasional yang diandalkan Partai Demokrat untuk meraih suara di Pemilu. Para alumni ini berharap Saan Mustopa bisa memberi kontribusi lebih untuk kemajuan pendidikan, khususnya sarana SDN 1 Pisangsambo. (spn)
Baca SelengkapnyaAlmuni SDN 1 Pisangsambo Peduli Dunia Pendidikan

Sabtu, 19 Oktober 2013

Gina Swara Kunjungi Penderita Lumpuh di Tirtajaya

KARAWANG, KarawangNews.com - Gina Fadlia Swara mengunjungi pasien penderita kelumpuhan, Elis (20) di Desa Medan Karya, Kecamatan Tirtajaya, Sabtu (18/10/2013). Pada kesempatan itu, Gina memberi bingkisan dan uang 'kadeudeuh' kepada keluarga Elis.

Elis anak ketiga dari empat bersaudara pasangan Narin dan Rumsinah ini sakit sejak balita, keluarganya tak mampu membiayai pengobatan Elis, sehingga Elis lumpuh sampai usia dewasa.

Akibat kelumpuhan ini, Elis praktis tak bisa beraktivitas, bahkan untuk makan pun disuapin dan tidak lancar berbicara. Elis menghabiskan kesehariannya hanya duduk di depan rumah.

"Waktu bayi, Elis sakit panas, kita hanya membawanya ke bidan, tapi kondisi Elis tidak bisa pulih seperti teman-temannya," kata ibunya.

Melihat hal itu, Gina mengungkapkan, keprihatinannya atas sakit yang diderita gadis ini. Sambil memberi buah tangan, Gina mengatakan agar keluarganya sabar menghadapi cobaan ini.

"Saya prihatin melihat kondisi Elis, terlebih rumahnya seperti ini," kata Gina, sambil memperhatikan rumah Elis yang masih berlantai tanah.

Selain menjenguk Elis, Gina berbincang dengan sejumlah warga setempat mengenai seputar kondisi dan pembangunan di desa tersebut. (spn)
Baca SelengkapnyaGina Swara Kunjungi Penderita Lumpuh di Tirtajaya

Aparat Dengklok Utara Fokus Benahi Desa

KARAWANG, KarawangNews.com - BPD (Badan Permusyawaratan Desa) Rengasdengklok Utara, Kecamatan Rengasdengklok fokus meniti pembangunan infrastuktur jalan lingkungan desanya. Bersama pemerintahan Desa Rengasdengklok Utara, sedikitnya 6 titik jalan lingkungan sudah rampung ditingkatkan.

Diakui ibu rumah tangga di Gg. SDN 2 Rengasdengklok Utara, Amah (40) mengaku, senang pihak aparat dan perangkat desanya bahu-membahu membangun desa.

"Kalo pake duit pribadi ya dari mana, tapi saya apresiasi upaya pemerintah melayani warga hari ini," ungkap perempuan yang rumahnya di muka gang jalan yang sedang diperbaiki.

Pjs. Desa Rengasdengklok Utara Muhammad Fatah didampingi Ketua BPD Nana Suryana menyebutkan, realisasi peningkatan jalan tersebut dialokasi dengan sumber alokasi dana desa tahap I.

"Semuanya ada 6 titik yang ditingkatkan, realisasi ADD (Alokasi Dana Desa) selanjutnya kita fokuskan di dusun lain seperti Balongjambe yang kita rencanakan berjalan pada tiga titik," pungkas keduanya, di lokasi peningkatan jalan lingkungan. (fir)
Baca SelengkapnyaAparat Dengklok Utara Fokus Benahi Desa

Pemkab Karawang Wajib Periksa Aset Bengkok Desa

KARAWANG, KarawangNews.com - Selain harus konsen mempercepat penyerahan laporan pertanggungjawaban beberapa kepala desa yang sudah mengundurkan diri, berhenti atau habis masa jabatan, Pemkab Karawang perlu menginventarisir soal keberadaan aset bengkok di seluruh pemerintahan desa. Apalagi banyak kejadian, aset desa jenis satu ini rentan dipindahtangankan oleh oknum tak bertanggungjawab.



"Kalau terinventarisir, kan jelas gimana manfaat dan peruntukannya. Contoh, bengkok juga bisa untuk stimulan tunjangan perangkat desa atau pengembangan lain yang sasarannya untuk kepentingan luas masyarakat desa," usul A. Ahmad (23), aktivis sekolah tinggi, Jumat (18/10/2013).



Saat bengkok tidak terinventarisir dengan baik, sambungnya, acap kali benang kusutnya berdampak pada kinerja aparat dan perangkat desa di lingkup pemerintahan desa, terutama ketika terjadi transisi atau mutasi dan rotasi para pejabat desa tersebut.



"Survey di lapangan, manakala terjadi perubahan struktur pegawai pemerintahan desa, justru urusan bengkok ini tak terinventarisir baik, sering terjadi saling tanya yang berujung kecurigaan," katanya.



Dijelaskannya, inventarisasi bengkok di pemerintahan desa juga perlu digerakan sehingga meminimalisir tindakan penyalahgunaan wewenang atau korupsi terhadap aset masyarakat di desa.



"Upaya itu tidak sulit untuk ditempuh, jika memang Karawang serius memberantas korupsi," tandasnya. (fir)
Baca SelengkapnyaPemkab Karawang Wajib Periksa Aset Bengkok Desa

Hutan Bakau Cikiong Titipan Soeharto Tak Terawat


KARAWANG, KarawangNews.com - Akses menuju hutan lindung Cikiong yang terletak di Desa Sedari, Kecamatan Cibuaya sangat memprihatinkan. Hutan tembakau ini diresmikan dari Presiden Republik Indonesia (RI) ke dua yakni Soeharto. Namun disayangkan, kini akses menuju hutan Cikiong sangat buruk.

Jalan menuju akses kelokasi carut marut, bahkan jembatan penyeberangan terlihat reot dan tidak layak digunakan untuk jembatan penyebrangan. Meski begitu, menyunjung yang datang ke lokasi harus waspada, sebab kondisi jembatan sudah rapuh.

"Jembatan itu sudah lama rusaknya belum ada perbaikan," ungkap warga sekitar, Dasum, Jumat (18/10/2013).

Kata Dasum, perlu perhatian dari pemerintah untuk melindungi hutan ini. Mengingat, hutan lindung Cikong dapat dikelola dqan dijadikan tempat wisata Karawang yang asri.

"Kalau ditata rapih pasti banyak pengunjung datang kesini," katanya.

Diceritakannya, setiap minggu banyak pengunjung datang ke hutan ini, meskipun konsisinya memperhatinkan, tapi tidak menyurutkan wisatawan lokal singgah untuk sekedar menikmati panorama keasrian alam hutan lindung bakau di Cikiong.

Dia meminta, hutan Cikiong ini dapat diperhatian secara serius. kemudian dibenahi serta lengkapi fasilitas-fasilitas lainnya.

Berdasarkan Pantauan wartawan, di dalam hutan tersebut terdapat prasasti peresmian hutan yang ditanda tangani oleh Presiden Soeharto, tatapi sepertinya pemerintah daerah tidak mengurus tempat ini. (rsn)
Baca SelengkapnyaHutan Bakau Cikiong Titipan Soeharto Tak Terawat

Rencana Pelabuhan Karawang Perlu Sosialisasi

KARAWANG, KarawangNews.com - Aktivis perempuan asal Dusun Selang, Desa Ciwaringin, Kecamatan Lemah Abang, Acih Permatasari mengaku, belum adanya sosaliasi dari pemerintah kepada masyarakat mengenai rencana pelabuhan di Kabupaten Karawang. Menurutnya, mayoritas warga di lingkungannya tidak mengetahui rencana tersebut. Padahal, isu tersebut sudah mencuat di hingga nasional.

�Semisal dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Karawang perlu pro aktif untuk mensosialisasikannya,� ungkap aktivis Kartini akrab disapa Kucrit ini, Jumat (18/10/2013).

Sebab,lanjut dia, masyarakat perlu mengetahui perkembangan daerahnya, apalagi terhadap warga pribumi, tentunya perlu mengetahui secara jelas mengenai rencana yang akan mengubah daerahnya itu.

�Minimal kita mengetahui rencana pelabuhan itu, masyarakat perlu mengetahui sejauh mana perencanaan tersebut langsung dari pejabat teras Karawang,� tegas perempuan desa ini.

Diakuinya, dia mendapatkan informasi simpang siur dan tidak jelas, dia berharap pemerintah dapat memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat mengenai perencanaan pelabuhan di Karawang.

�Saya berbicara seperti ini dikarenakan banyak masyarakat yang menanyakan mengenai pelabuhan. Maka perlu ada sosaliasi,� ucapnya. (rsn)
Baca SelengkapnyaRencana Pelabuhan Karawang Perlu Sosialisasi

Jumat, 18 Oktober 2013

Tumbuhhkan Nasionalisme, HMI Kunjungi Tempat Sejarah

KARAWANG, KarawangNews.com - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Karawang perkenalkan sejarah Karawang kepada kader HMI se-nasional, Jumat (18/10/2013). Ini dilakukan sebegai bentuk kepedulian HMI Karawang terhadap nilai historis. Mengingat, Karawang memiliki nilai sejarah yang dikenal secara nasional, bahkan tingkat internasional.

Melalui latihan kader (LK) II HMI Cabang Karawang mengenai tingkat jiwa nasionalisme, maka dilakukan kunjungan ke lokasi bersejarah di Karawang, juga merupakan sejarah bangsa Indonesia.

Lokasi yang dikunjungi diantaranya, Monumen Rawa Gede yang memiliki historis pembantayan oleh tentara Belanda. Kemudian menuju ke Tugu Proklamasi di Kecamatan Rengasdengklok, serta rumah sejarah petilasan Soerkarno-Hatta dalam menyusun teks Proklamasi. Setelah itu, dilanjutkan ke Candi Jiwa di Kecamatan Batujaya.

Ketua Umum (Ketum) HMI Cabang Karawang, Ali Said, menjelaskan, perkenalan soal sejarah nasional yang berada di Karawang sangat perlu, supaya mahasiswa mengetahui Karawang merupakan saksi terjadinya kemerdekaan Republik Indonesia.

�Seperti halnya Rengasdengklok ini merupakan sejarah nasional, tentunya sejak sekolah dasar pun kita sudah diberitahukan bahwa Soekarno-Hatta menyusun teks Proklmasi di Rengadengklok, saat itu kaum pemuda menginginkan Indonesia segera dimerdekakan,� ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Rawagede, Sukarman berharap, mahasiswa Indonesia harus lebih pro aktif dalam menggali nilai sejarah, karena mahasiswa tak hanya sekedar membaca dalam sebuah buku, melaikan perlu terjun langsung kelapangan untuk mengetahui situasi dan konsisnya.

�Sangat berbeda sekali jika membawa buku sejarah dan langsung bertatapan dengan saksi sejarah. Dengan melihat langsung akan lebih tersentuh dan secara tidak langsung tumbuh jiwa nasionalisnya,� ucapnya. (rsn)
Baca SelengkapnyaTumbuhhkan Nasionalisme, HMI Kunjungi Tempat Sejarah

Didesak Buruh, KHL Subang Ditetapkan Rp 1.577.959

SUBANG, KarawangNews.com - Setelah melalui perundingan yang sangat panjang antara Pemkab Subang, industri dan buruh di Subang, akhirnya nilai Kebutuhan Hidup Layak (KHL) di Subang tahun 2013 ini ditetapkan sebesar Rp 1.577.959, Kamis (17/10/2013). Penentuan yang cukup alot terjadi pada item transpoortasi, sehingga harus ditentukan melalui mekanisme voting.

Wakil Ketua Dewan Pengupahan Kabupaten (DPK) Subang, Drs. H. Soetedjo, M.Si, mekanisme ini ditempuh karena adanya ketidaksepakatan atas nilai yang ditentukan. Penetapan KHL ini dihadiri oleh 23 dari 25 anggota DPK (Dewan Pengupahan Kabupaten). Maka putusan tersebut telah memenuhi kuorum.

Nilai KHL ini, kata Soetedjo merupakan hasil survai yang dilakukan oleh DPK di tiga pasar di Subang yaitu di Pasar Kasomalang, Pasar Ciasem dan Pasar Purwadadi yang dilakukan sebanyak tiga kali survai. Selanjutnya menjadi dasar menentukan UMK. Adapun penentuan UMK rencananya akan dimusyawarahkan kembali pada Senin (21/10/2013).

Diketahui, buruh di Subang menuntut UMK sebesar Rp 2.200.000,  untuk mengawal nilai KHL ini para buruh melakukan aksi demo di depan Gedung Kantor Pemda pada Kamis siang. Selain orasi, para buruh juga melakukan do'a bersama meminta supaya Allah SWT mengabulkan perjuangan yang mereka lakukan.

Setelah memperoleh pengumuman KHL yang diumumklan langsung oleh Soetedjo akhirnya para buruh membubarkan diri dengan damai. Selama melakukan aksi mereka mendapatkan pengawalan dari Polres Subang, Pol PP dan anggota TNI yang mengamankan titik krusial dan mengamankan kedatangan maupun buruh saat membubarkan diri.  (rls)
Baca SelengkapnyaDidesak Buruh, KHL Subang Ditetapkan Rp 1.577.959

Subang Berlakukan 'Reward and Punishment' Untuk Camat

SUBANG, KarawangNews.com - Kabupaten Subang menerapkan strategi memperkuat desa dengan menciptakan gotong royong. Dengan memperkuat desa maka strukutur di atasnya akan menjadi kuat juga. Selama ini dirasakan, di lapisan bawah potensi cukup besar, tetapi kurang memberikan dampak yang signifikan karena kurangnya partisipasi masyarakat.

Demikian dikatakan Bupati Subang Ojang Sohandi, saat menerima tamu kunjungan dari Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara, Kamis (17/10/2013). Kata bupati, di tiap desa di Kabupaten Subang dikelola potensi unggulan kemudian dilakukan pembinaan oleh instansi pemerintah. Untuk percepatan prestasi dilakukan 'reward and punishment' kepada camat.

Salah satunya pada pengumpulan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Bagi yang lunas PBB camatnya diberikan hadiah kendaraan bermotor sebagai penghargaan atas keberhasilannya sealiknya bagi yang belum lunas, diberikan 'hukuman' yang memotivasi supaya lebih keras lagi berusaha.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana (BPMKB), H. Syawal menyatakan, pemberdayaan masyarakat diberikan stimulan untuk desa diantaranya ambulan sehat sebesar 20 juta. Bantuan rehabilitasi seklah dasar, juga pembangunan sarana prasarana umum di desa.

Asisten Admnistrasi Umum Setda Kab Minahasa, Hetty Rumagit, SH, mengungkapkan, Subang sebagai tujuan kunjungan kerjanya, karena banyak memiliki kesamaan potensi geografis maupun hal lainnya. Maka dengan datangnya ke Kabupaten Subang bisa membawa pelajaran penting mengenai pengelolaan potensi.

Disebutkannya, Kabupaten Minahasa terdiri 25 kecamatan dengan batas wilayah sebelah utara dengan Laut Sulawesi, sebelah timur dengan Laut Maluku, sebelah selatan dengan Laut Maluku dan sebelah barat dengan Kabupaten Minahasa Barat. Pembangunan yang dilakukan menetapkan visi untuk menigkatnya kesejahteraan dengan kearifan lokal menurut kepercayaan kepada Tuhan YME. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik dan berwibawa dan menciptakan kerukunan umat beragama.

Meningkatnya kesejahteraan dengan daya saing memanfaatkan potensi Wilayah Minahasa yang diiringi oleh terbinanya jasmani yang kuat dan rohani yang baik. Kemudian mempertahankan ketahanan pangan berkelanjutan. Tekanan ekonomi global harus dijadikan pemicu untuk meningkatkan nilai tambah perekonomian di Minahasa.

Pada kunjungan ini, Minahasa mempelajari administrasi kecamatan dan pengelolaan potensi unggulan kecamatan di Kabupaten Subang, Pemerintah Daerah Kabupaten Minahasa melakukan studi banding dengan membawa 30 orang aparatur Pemerntah Kabupaten Minahasa yang terdiri dari para camat. (rls/spn)
Baca SelengkapnyaSubang Berlakukan 'Reward and Punishment' Untuk Camat

Dua Anggota DPRD Subang di-PAW

SUBANG, KarawangNews.com -  Dua anggota DPRD Kabupaten Subang segera di-PAW (Pergantian Antar Waktu), kedua wakil rakyat itu berasal dari Fraksi PDIP dan Partai Golkar.

Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Subang, Suwarna Murdias merujuk kepada Keputusan Gubernur Jabar Nomor. 171.1/1480-Pem.um/2013, tertanggal 17 Oktober 2013, tentang Peresmian Pemberhentian dan Pengangkatan Penggantian Antar Waktu Anggota DPRD Subang.

"Mereka yang akan diganti adalah Atin Supriatin diganti H. Ukat dari Fraksi PDIP dan alm. Mimin Hermawan diganti oleh Dedi Taufik M dari Fraksi Partai Golkar. Rencana pelantikan dilakukan minggu depan," kata dia, Jumat (18/10/2013).

Pergantian di PDIP terkait dipecatnya Atin Supriatin dari keanggotaan PDIP. Sedangkan di tubuh Partai Golkar, Mimin meninggal dunia beberapa bulan lalu.

"Pelantikan PAW itu termasuk pelantikan Ketua DPRD Subang definitif," jelas Suwarna. [tinjau]
Baca SelengkapnyaDua Anggota DPRD Subang di-PAW

Kamis, 17 Oktober 2013

Polisi Karawang Sita 41 Kg Ganja Siap Edar

KARAWANG, KarawangNews.com - Unit satuan narkoba Polres Karawang berhasil membekuk tiga pelaku pengedar dan bandar ganja dengan barang bukti 41 kilo gram ganja kering  yang bernilai ratusan juta rupiah, barang bukti tersebut didapat hasil penggrebekan di sebuah tempat kosan di Pakuncen, Kabupaten Karawang termasuk penangkapan di Jln. Raya Galuh Mas Karawang.

Petugas berhasil menggerebek sebuah tempat kosan yang dijadikan sarang narkoba di daerah Desa Pakuncen, penangkapan tersebut merupakan hasil pengembangan kasus dari tersangka dengan inisial SA yang ditangkap sebelumnya di Jln. Raya Galuh Mas, Kecamatan Teluk Jambe Timur dan berhasil mengamankan 1 kilo gram ganja kering.

Dari pengembang tersebut, petugas berhasil menggrebek sebuah tempat kosan milik tersangka, AG, di daerah Pakuncen. Kemudian petugas berhasil mengamankan puluhan kilo gram ganja yang disimpan di dalam karung, ganja keringan semuanya sudah dibungkus oleh lakban dan koran. Dari hasil penangkapan, keseluruhan jumlah barang ganja yang di sita berjumlah 41 kg ganja kering siap edar.

Kasat Narkoba Polres Karawang, AKP Sanen Ali, Kamis (17/10/2013) pagi menyatakan, ganja tersebut murni berasal dari daerah Aceh, identitas ganja tersebut  diperkuat dari bungkusan koran tertera nama media asal Aceh. Saat ditangkap di rumah kosan, pelaku hanya berjumlah dua orang, diduga ganja tersebut lebih dari 41 kg, selebihnya sudah sempat terjual oleh para pelaku.

Para pelaku kini sedang jalani proses penyidikan di unit nakoba Polres Karawang untuk pengembangan menangkap bandar besarnya. Akibat perbuatanya ini, para pelaku terancam hukuman 20 tahun penjara, karena melanggar Pasal 114 Ayat 1 Undang-undang RI Tahun 2009. (fir)
Baca SelengkapnyaPolisi Karawang Sita 41 Kg Ganja Siap Edar

BPD Kena Dampak Perbup Instan Pilkades

KARAWANG, KarawangNews.com - Banyak yang belum mengetahui kalau dalam Perbup 34/2013 tentang juknis Pilkades, cuma memberi waktu 1 hari kepada BPD untk menjaring calon panitia. Artinya ketetapan ini beda dengan sebelumnya yang diatur pada Perbup 15/2008.

"Kalau sebelumnya, Perbup 15 itu memberi waktu dalam penjaringan calon panitia Pilkades selama dua minggu sebelum rapat pembentukan panitia digelar di desa. Nah yang sekarang cuma satu hari," kata Zainal mantan anggota BPD di Rengasdengklok Utara, Kamis (17/10/2013).

Penyusunan panitia Pilkades yang lebih singkat waktunya, kata dia, diakibatkan revisi Perbup 34/2013 atas Perbup 15/2008 baru diterima BPD sehari sebelum jadwal pelaksanaan pembentukan panitia.

"Tidak terkecuali tahapan dan agenda Pilkadesnya. Ini kan aneh, olahan revisi Perbup malah diterima berbarengan dengan jawal Pilkades. Wajar kalau bekal BPD kurang siap waktu mmebntuk panitia," sebut Zainal.

Atas reaksi warga yg menuding BPD, Ketua BPD Rengasdengklok Utara Nana Suryana mengaku prihatin.

"Mereka yang menuding BPD itu sama sekali tidak paham dengan tuntutannya karena memang tidak tahu bagaimana olahan Perbup 34 mengatur kerja BPD untuk Pilkades. Ini kan ironis ketika warga menentukan sikap, justru yang mereka tuntut pepesan kosong," keluh Nana.

Kata dia, kedepan Pemkab Karawang perlu melakukan pembenahan dalam kelola perencanaan Pilkades.

"Ini harus jadi pelajaran. Jangan sampai ketika BPD mematuhi aturan Perbup malah kemudian diserang warganya dengan alasan yg tak mendasar sama sekali," sergahnya. (fir)
Baca SelengkapnyaBPD Kena Dampak Perbup Instan Pilkades

Perahu Rakit Tenggelam di Danau, Dua Tewas

KARAWANG, KarawangNews.com - Sebuah perahu rakit yang ditumpangi lima orang nelayan jaring apung di Desa Kutapohaci, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang tenggelam, dua orang penumpang tewas dan tiga orang selamat, Selasa (15/10/2013) pukul 19.00 WIB, penyebab tenggelam perahu diduga beban muatan yang terlalu banyak, sehingga perahu tersebut karam.

Tim SAR dibantu warga setempat langsung mencari dua korban tewas yang tenggelam, kedua korban ditemukan Rabu malam pukul 20.30 WIB dan Kamis pagi pukul 05.15 WIB. Pada saat pencarian korban tersebut, Tim SAR menggunakan perahu karet milik dan perahu rakit milik warga setempat dengan membuat gelombang buatan mengitari seluruh danau yang cukup luas tersebut.

Peristiwa ini terjadi di sebuah danau buatan bekas galian pasir yang terjadi pada Selasa malam. Kejadian ini berawal ketika lima nelayan menaiki perahu kecil, harusnya perahu itu tidak bisa dinaiki lima orang tetapi hanya dua orang. Muatan perahu itu berlebihan, ditambah hasil tangkapan ikan seberat 100 kg.

Besarnya beban muatan pada perahu tersebut membuat perahu tenggelam, dua orang diantara lima penumpang perahu tidak bisa berenang, meski teman mereka sudah berusaha menolong tetapi kedua korban ini gagal ditarik ke tepi danau.

Dua korban tewas bernama Sopian (24) tahun dan Edi (17), sementara tiga orang lainya yang selamat bernama Anan (53), Robino (28) tahun dan Hardi (27) tahun. (aw)
Baca SelengkapnyaPerahu Rakit Tenggelam di Danau, Dua Tewas

Pilkades Serentak di Karawang Terancam Batal

KARAWANG, KarawangNews.com - Pedoman Peraturan Bupati Karawang No. 34 Tahun 2013 yang mengatur tahapan dan tata cara pelaksanaan Pilkades serentak untuk 12 desa di 10 kecamatan di Kabupaten Karawang yang disahkan Bupati Karawang pada 30 September 2013 lalu, penerapan aturannya ditingkat desa sepertinya tidak berjalan mulus. Persoalan muncul ketika BPD mendapat gangguan pelaksanaan proses musyawarah merunut Bab III Bagian Kesatu tentang Pembentukan Panitia Pemilihan, wewenang BPD tidak diatur bisa menyimpulkan ketetapan Panitia Pemilihan diarahkan tidak dengan berdasarkan hasil proses musyawarah.

Seperti terjadi di Desa Rengasdengklok Utara, Kecamatan Rengasdengklok misalnya, tatkala tahapan proses Penyusunan Panitia Pemilihan yang dibentuk oleh BPD sebagaiamana diatur Surat Bupati Lampiran 141.1/4291/BPMPD tertanggal 2 Oktober 2013, akibat BPD dihadapkan gangguan yang berakibat pelaksanaan pada jadwal Pilkades tidak dapat dilaksanakan sesuai waktu ditetapkan, maka BPD mengacu Bab VIII tentang Penundaaan dan Pembatalan Pemilihan Kepala Desa bagian Kesatu, sementara ini merekomendasikan kesimpulan proses musyawarah yang disaksikan Camat tidak terbentuk Panitia Pemilihan sebagaimana dituangkan poin Perbup 34/2013 Bab III Bagian Kesatu tentang Pembentukan Panitia Pemilihan.

"Yang luput perhatian saat ini soal pemahaman publik mengenai Pedoman Perbup 34/2013. Perlu diketahui, klausul Penyusunan Pantia Pemilihan itu memang tidak membuka celah bagi BPD agar membentuk Panitia Pemilihan tanpa proses musyawarah. Wewenang BPD sesuai amanah Perbup cuma berkewenangan menetapkan proses musyawarah Panitia Pemilihan, bukan serta merta membentuk panitia, melainkan BPD meneruskan lebih dulu proses musyawarah dalam rapat desa," beber Ketua BPD Rengasdengklok Utara, Nana Suryana, Kamis (17/10/2013).

Ditanya soal reaksi warga Desa Rengasdengklok Utara atas hasil keputusan proses musyawarah Kamis 10 Oktonber 2013 mengacu Surat Bupati Lampiran 141.1/4291/BPMPD, Nana Suryana didampingi 8 Anggota BPD Rengasdengklok Utara tidak menyalahkan reaksi warganya yang secara beringas telah mengutarakan pandangan miring atas sikap BPD dalam penetapan proses musyawarah tersebut.

"Meski ironis, BPD tidak mau menyalahkan pihak manapun. Sebab, warga mungkin ada yang belum paham Perbup 34 tahun 2013 revisi dari Perbup 15 tahun 2008 tersebut. Makanya mereka bertindak demikian, bertindak seolah memaksa BPD harus keluar rel aturan Pilkades. Dan, sekarang BPD berkewajiban memberi contoh dan pemahaman kalau apa yang mereka sikapi tak ubahnya pepesan kosong," seru Nana Suryana.

Sesuai amanah Perbup 34/2013, sambung Ketua BPD Rengasdengklok Utara, tudingan atas kinerja BPD menetapkan proses musyawarah Panitia Pemilihan Pilkades kritiknya sangat tidak mendasar.  Bahkan, terkesan ditunggangi. BPD dianggap tidak mampu, juga dianggap tidak menempuh prosedur. Jika ada pihak yang ingin menanyakan sikap BPD, maka tinggal tanyakan apa yang menjadi unek-unek agar BPD juga bisa meneruskan aspirasinya. Selama ini atau sejak proses musyawarah desa Panitia Pemilihan diputuskan intruksikan menampung aspirasi warga sebanyak-banyaknya sudah digulirkan kepada anggota BPD.

Sayangnya, mungkin ada yang segan sama BPD sampai-sampai yang segan ini tidak mau bertanya ke BPD atau mengatakann BPD selalu menghindar. Dia prihatin akibat ketidaktahuan Perbup 34, saat ini juga melebar sampai kecamatan yang ikut diminta menabrak Perbup. Diakuinya, rinci secara tertulis atau lisan pihak BPD tak pernah memutuskan Pilkades Rengasdengklok Utara ditolak.

"Sekaligus saja pada kesempatan ini saya ajarkan sama temen-temen semuanya. Mengacu Perbup 34, jadi salah kalau kalian tulis dan sangka kami itu menolak Pilkades, sebaliknya opini soal menolak ini paling pertama oleh kalian juga dimunculkan di Dengklok Utara," timpal Ketua BPD Rengasdengklok Utara.

Dijelaskannya, alasan menempuh poin Bab VIII tentang Penundaaan dan Pembatalan Pemilihan Kepala Desa bagian Kesatu oleh BPD pada proses musyawarah juga dilakukan tidak sepihak atau tanpa sebab. Soal kebuntuan Penyusunan Panitia Pemilihan sudah kami suarakan saat proses musyawarah, namun dalam hal ini Camat yang didampimngi tiga orang stafnya waktu itu merekomendasikan BPD agar melanjutkan putusan proses musyawarah ini disampaikan ke BPMPD serta Bupati Karawang melalui pihak kecamatan. Sampai berita ini diturunkan, BPD juga belum menerima jawaban atas putusan proses muyawarah tersebut.

Tokoh warga di Cikangkung Barat, Desa Rengasdengklok Utara, Agus Age menyesalkan reaksi warga yang memprotes hasil proses musyawarah Panitia Pemilihan tersebut. Kata dia, jik,a tidak sependapat maka ditanyakan terlebih dahulu kepada BPD sebagai subjeknya, bukan melebar dan melemparnya ke pihak lain. BPD juga ketika rapat desa meyuarakan masih akan menampung aspirasi.

"Jangan kemudian salah kaprah dengan menganggap hasil rapat desa ini bukan putusan proses musyawarah tetapi putusan BPD, sebab itu keliru. Kalau seperti ini, sama artinya onani, masak kesepakatan seluruh warga diprotes warga lagi. Bukan demikian jalurnya kalaupun beda pendapat," imbuh Agus. (fir)
Baca Selengkapnya Pilkades Serentak di Karawang Terancam Batal

Minggu, 13 Oktober 2013

Fraksi PKB Desak DPRD Buat Anggaran Khusus Desa

KARAWANG, KarawangNews.com - Fraksi PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) Karawang mendesak Banggar DPRD Karawang memanggil semua kepala desa untuk mendesain APBD Tahun 2014. Dengan adanya masukan dari kepala desa ini bisa membuat anggaran tahun 2014 berbasis desa sesuai prioritas.

Demikian kata Ketua DPC PKB Karawang, H. Jazs (Jimmy Ahmad Zamakhsyari) di acara silaturahmi DPC PKB Karawang dengan 56 kepala desa se-kabupaten, Sabtu (12/10/2013) sore di Lebak Sari Indah, Jln. Interchange Karawang Barat. Acara konsolidasi internal PKB dengan para kepala desa ini bertujuan untuk menyamakan visi dan membangun daerah dengan para kepala desa, menuju Karawang lebih baik.

"Kita ingin setiap desa bisa membangun dan berhasil melaksanakan semua program pemerintah, tentunya dengan sarana yang ditunjang pemerintah," kata H. Jazs.

Menanggapi hal itu, Kepala Desa Pulomulya, Kecamatan Lemah Abang, H. Sopandi meminta, supaya PKB bisa merealisasikan hal tersebut, karena selain dana pemerintah yang sudah dikucurkan ke setiap desa, masih banyak infrastruktur yang belum dibangun. Anggaran-anggaran pemerintah yang turun ke desa akan sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, mengingat fasilitas di pedesaan kini masih minim. (spn)
Baca SelengkapnyaFraksi PKB Desak DPRD Buat Anggaran Khusus Desa

Cari Ikan Mengapung, Dua Bocah Tewas Tenggelam

KARAWANG, KarawangNews.com - Berniat menangkap ikan mengapung yang mabuk akibat tercemar limbah di Sungai Citarum, dua bocah tewas tenggelam di sungai tersebut. Kejadian berawal ketika keduanya mencari ikan itu usai Sholat Jumat (11/10/2013) siang di daerah Gorowong, Kecamatan Telukjambe Timur. Korban bernama Adam (13) dan Regi (14) yang masih duduk di bangku SMP.

Keterangan saksi, ketika keduanya memungut ikan-ikan tersebut, salah satu korban, Regi, tiba-tiba tenggelam, diduga dia tidak mengetahui dasar sungai sehingga terperosok, mengingat sungai saat ini sedang surut. Melihat temannya tak bisa berenang, Adam berusaha menolong dan berteriak memanggil warga sekitar, dia kemudian menceburkan diri menolong Regi, tetapi naas Adam pun jadi korban.

Beberapa menit setelah kejadian, tim SAR langsung dikerahkan mencari korban, Adam korban pertama yang ditemukan tak bernyawa di lokasi kejadian, Jumat pukul 17.00 WIB, sedangkan Regi ditemukan sekitar dua kilo meter dari tempat kejadian pada Sabtu (12/10/2013) pukul 15.30 WIB. Kejadian ini membuat histeris dan 'shock' keluarga korban, karena kejadian yang tak diduga itu telah merenggut anak kesayangan mereka. (usm)
Baca SelengkapnyaCari Ikan Mengapung, Dua Bocah Tewas Tenggelam

Sabtu, 12 Oktober 2013

Mandor Jalan Mengeluhkan Uang Jatah Untuk Wartawan

SUBANG, KarawangNews.com - Proyek pengecoran jalan di kabupaten Subang, terus diupayakan pemerintah setempat,  secara bertahap. Sayangnya, proyek jalan itu justru menjadi ladang cari uang bagi oknum wartawan.

Di daerah Mekarwangi, Desa Cilamaya Girang, Blanakan, Subang misalnya, proyek perbaikan jalan sekitar 50 meter itu terus digenjot. Tiga mobil molen berkapasitas empat kubik semen cair diturunkan untuk mekamsimalkan proyek jalan tersebut.

Sayangnya di balik proyek pengecoran jalan ini, ada oknum wartawan yang memanfaatkan jatah uang. Dengan dalih meliput berita pengecoran jalan, mereka kerap meminta uang bensin dan uang makan kepada mandor lapangan.

�Biasanya wartawan datang bergerombol tiga atau empat orang tampangnya sangar dengan rambut gondrong dan mebawa koran lusuh mereka mengaku wartawan, sambil menunjukan ID Pers salah satu surat kabar dua mingguan dari Jakarta," kata Dahlan, mandor dari salah satu kontraktor pengecoran asal Subang, (12/10/2013) siang.

Biasanya, kata Dahlan, mereka yang mengaku wartawan itu meminta Rp100 ribu hingga Rp 200 ribu per orang. Untuk menghindari cekcok mulut dan mengarahkan tindakan anarkis, terpaksa Dahlan harus menyerahkan sejumlah lembaran kepada mereka, meski berat hati.

"Saya faham wartawan juga manusia, jika mereka datang secara sopan saya juga akan menghargai tugas mereka sebagai wartawan," akunya.

Kata Dahlan, bukan hanya satu atau dua wartawan yang meminta uang bensin dalam satu proyek pengecoran, tapi hampir lima orang wartawan yang datang ke lokasi proyek tersebut. Mayoritas, mereka yang datang berasal dari media dua mingguan di Karawang.

"Saya sebagai orang lapangan tidak mau ada keributan biasanya saya kasih setiap wartawan Rp 50 ribu buat uang bensin. Jika ada lima orang wartawan 50 dikali 5 orang sudah Rp 250 ribu sehari, tapi kadang lebih karena mereka memintanya lebih," tuturnya. [tinjau]
Baca SelengkapnyaMandor Jalan Mengeluhkan Uang Jatah Untuk Wartawan

Jelang Piala Dunia U-17 FIFA Uni Emirate Arab

JAKARTA, KarawangNews.com - Piala Dunia U-17 FIFA adalah kejuaraan sepak bola resmi yang diadakan FIFA setiap dua tahun sekali. Kejuaraan ini diikuti oleh setiap negara yang mengirimkan tim nasional sepak bola di kelompok umur di bawah 17 tahun. Sebelum dapat mengikuti kejuaraan ini setiap negara akan mengikuti kualifikasi dari masing-masing konfederasi untuk dapat mengikuti Piala Dunia U-17 FIFA.

Kejuaraan sepak bola ini selalu dipantau oleh pemandu-pemandu bakat dari tim-tim sepak bola dunia untuk mendapatkan pesepak bola bertalenta tinggi untuk memperkuat tim-tim dunia. Selama kejuaraan ini telah banyak menghasilkan bintang-bintang pesepak bola masa depan dalam persepakbolaan dunia.

Bintang Pesepak Bola Dunia Hasil debutan Piala Dunia U-17 FIFA yang menjadi Pemain Top Dunia, seperti Cesc Fabregas, Xavi, Carles Puyol, Iker Casillas (Spanyol); Alessandro Del Piero (Italia); Marcello Gallardo, Juan Sebastian Veron (Argentina); Ronaldinho, Anderson, Adriano (Brasil); Landon Donovan, Da Marcus Beasley, Oguchi Onyewu (Amerika Serikat); dan Toni Kroos (Jerman)

Piala Dunia U-17 FIFA Sepak Bola 2013 akan menjadi edisi ke-19 dari U-17 Piala Dunia, pertandingan kali ini akan mulai dari 17 Oktober 2013 - 8 November 2013. Jumlah 24 tim yang berpartisipasi dalam turnamen ini dan Uni Emirate Arab menjadi tuan rumah pertandingan tahun ini.

Berikut tim-tim yang tampil pada Piala Dunia U-17 FIFA, yaitu AFC (Asia): Iran, Irak, Jepang, Uzbekistan. CAF (Afrika): Pantai Gading, Maroko, Nigeria, Tunisia. CONCACAF (Amerika Tengah, Utara, Karibia): Kanada, Honduras, Meksiko, Panama. CONMEBOL(Amerika Selatan/Latin): Argentina, Brasil, Uruguay, Venezuela. OFC (Oceania): Selandia Baru. UEFA (Eropa: Austria, Kroasia, Italia, Rusia, Slovakia, Swedia.

Diawali dengan pertandingan perdana Piala Dunia U-17 FIFA pada Kamis 17 Oktober 2013 pukul 20.00 antara Brazil VS Slovakia yang akan disiarkan secara langsung oleh tvOne. (rls)
Baca SelengkapnyaJelang Piala Dunia U-17 FIFA Uni Emirate Arab

Bupati Karawang Lantik 266 Pejabat dan 60 Kepala Sekolah

KARAWANG, KarawangNews.com - Bupati Karawang Drs. H. Ade Swara melantik dan mengambil sumpah jabatan sebanyak 226 pejabat eselon II, III dan IV. Jumlah itu terdiri dari 5  pejabat eselon II, 42 pejabat eselon III, 179 pejabat eselon IV serta pelantikan kepala sekolah SD, SMP dan SMA sebanyak 60 orang. Jumat (11/10/2013) siang di Aula Husni Hamid, Pemda Karawang.

Para pejabat yang dilantik ini berdasarkan kajian tim Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) yang dituangkan ke dalam SK Bupati No. 821.24/Kep. 4430 /BKD/2013.

�Kepercayaan jabatan yang diembankan pada pundak saudara agar dapat dilaksanakan dengan menunjukkan prestasi, dedikasi dan loyalitas yang tinggi," ucapnya.

Kata bupati, diperlukan banyak pertimbangan agar dapat memperoleh pejabat yang tepat untuk menduduki sebuah jabatan struktural 'Right Man On The Right Position'. Hal ini sangat penting dan perlu dilakukan, karena menyangkut proses pengambilan keputusan yang tepat dapat meningkatkan motivasi dan kinerja aparatur PNS, sehingga ada hubungan yang cukup signifikan antara motivasi kerja dan kinerja seseorang.

Kepada kepala sekolah juga bupati menyatakan, kepala sekolah memiliki peranan yang strategis dalam mengembangkan dunia pendidikan serta meningkatkan kualitas guru, sehingga mampu menghasilkan anak didik yang cerdas, terampil dan memiliki akhlak mulia

Sementara itu, dari data Bagian Humas Setda, sejumlah pejabat baru yang dilantik diantaranya Abdillah Mawardi Nur promosi menjadi Kasat Pol PP, mengganti Hendro Subroto yang dialihkan ke posisi Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan, kemudian Widjojo GS pun mengalami promosi ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi menggantikan Ramon Wibawa Laksana, M Si yang rotasi ke posisi Asisten Daerah bidang Pembangunan Setda (Assda II) Drs Dedi Achdiat alami promosi ke posisi kepala Dinas Cipta Karya Karawang.

Selanjutnya yang menggantikan Kabag Umum dan Perlengkapan diamanahkan kepada Agus Mulyana, kemudian Kabag Humas Setda dijabat Yasin Nasrudin, sedangkan Camat Rawamerta diserahkan kepada Dedi Setiadi, kekosongan Kabag Administrasi Setda yang di tinggal pensiun diisi oleh A. Cece Juhandi yang sebelumnya menjadi Camat Ciampel, untuk Camat Ciampel dijabat Bambang Triyanto kemudian kekosongan Camat Majalaya yang kosong karena meninggal dunia saat ini di jabat oleh sekcam Majalaya yang promosi menjadi camat yaitu Agus Kurnia.

Kekosongan Camat Karawang Barat yang ditinggal pensiun dipercayai kepada Maman Supratman, untuk Camat Rengasdengklok diisi Asep Wahyu dan Camat Jatisari dijabat AJ Koswara, Camat Tirtamulya dipimpin oleh Wiwik Krisnawati.

Untuk kepala Sekolah yang tertuang dalam keputusan Bupati Karawang No 230/Kep.4431/BKD/2013 yang mengalami alih tugas dan jabatan antara lain Kepala Sekolah SMAN 1 Karawang oleh Padiana Oktavina menggantikan Ati Sugianti yang dialihkan ke SMAN 5 Karawang, untuk SMAN 3 Karawang oleh Ai Hudjaenah. (rls/spn)
Baca SelengkapnyaBupati Karawang Lantik 266 Pejabat dan 60 Kepala Sekolah

Jumat, 11 Oktober 2013

Pembangunan Kantor Kecamatan Tirtajaya Terlantar

Pembangunan Kantor Kecamatan Tirtajaya, Kabupaten Karawang yang dimulai Juli 2013 terlantar, hingga Oktober 2013 anggaran yang dipagukan sebesar Rp 1,5 miliar ini tidak jelas kemana rimbanya. Padahal bulan Oktober ini harusnya pembangunan kantor pemerintahan itu sudah rampung. Kini, pelayanan pemerintahan dilaksanakan di rumah dinas camat yang masih berada di komplek kantor kecamatan ini, mengingat kantor tersebut masih rata setelah dipugar beberapa waktu lalu. Foto, Jumat (11/10/2013). (fir)
Baca SelengkapnyaPembangunan Kantor Kecamatan Tirtajaya Terlantar

Jalan Kalimalang Dilebarkan Hingga 8 Meter

BEKASI, KarawangNews.com - Pelebaran Jalan Kalimalang dari perbatasan Kota Bekasi hingga Tegaldanas, Kecamatan Cikarang Timur  masih terus dilanjutkan hingga anggaran tahun 2014 mendatang. Jalan sepanjang 20 kilo meter-an itu kini mulai menjadi jalan pilihan selain Jalan Raya Bekasi. Pelebaran jalan ditambah dari 7 meter menjadi 15 meter untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di jalur ini.

Pada jam-jam sibuk, Jalan Kalimalang ini mengalami kemacetan yang luar biasa, karena sering dilewati karyawan pabrik. Pada jam-jam sibuk tersebut, sepeda motor menyemut di sepanjang jalan ini.

Kepala Dinas Binamarga dan Pengelolaan Sumber Daya Air (DBMPSDA) Kabupaten Bekasi, H.Jamaludin menyebutkan, sebelumnya pada APBD 2013 Pemkab Bekasi telah menganggarkan Rp 7 Milyar untuk pelebaran jalan ini, kemudian pada APBD Perubahan tahun 2013 ini  kembali dianggarkan Rp 3 Milyar.

"Selanjutnya dianggarkan pada 2014 mendatang hingga selesai," terang Jamal, Jumat (11/10/2013). (rls)
Baca SelengkapnyaJalan Kalimalang Dilebarkan Hingga 8 Meter

Ayah Tega Gagahi Anak Tiri

SUBANG, KarawangNews.com - Nasib naas dialami Bunga (15), putri yang baru lulus SMP ini diperkosa ayah tirinya, Kus (51), ironisnya aksi itu dilakukan saat ibunya menjaga warung di depan rumah.

Kejadian itu dialami gadis Desa  Ciasem Girang, Kecamatan Ciasem saat baru lulus di bangku SMP. Pada satu malam, Kus, yang nota bene ayah tirinya itu masuk ke dalam kamar korban dan langsung membekapnya.

Tanpa punya rasa malu sedikit pun, Kus mengutarakan niatnya untuk menggagahi anak tirinya itu. Dalam kondisi ancaman, Bunga pasrah, meskipun ia sempat melakukan perlawananan. Saat kejadian, ibu Bunga sedang menjaga warung di depan rumahnya. 

"Masuk ke kamar dan langsung membekap saya pakai bantal. Terus dia bilang, bapak ingin gitu," kata Bunga di kantor polisi, Jumat (11/10/2013).

Perbuatan biadab ayah tirinya itu membuat Bunga depresi dan jadi murung. Sehingga ia menceritakan kepada ibunya. Mendengar cerita korban, sang Ibu bak disambar petir di siang bolong.

Bersama ibu dan kakanya, korban melaporkan pelaku ke Polsek Ciasem, kepada petugas Kus mengakui semua perbuatannya. 

"Ah hayang kitu weh. Waktu itu malam hari sebelum hari raya Idul Fitri," kata Kus, mengakui perbuatannya seolah tak berdosa.

Diceritakan Kus, dia sudah lama bercerai dengan istri pertamanya. Pada pernikahan pertama ia dikaruniai tiga orang anak yang semuanya ikut dengan ibunya. Kemudian pernikahan kedua ini dengan ibu Bunga yang sudah menjalin hubungan keluarga selama selama 2,5 tahun. Untuk memenuhi kebutuhan keluarganya ia bekerja sebagai tenaga serabutan.

Apa yang telah diperbuat Kus harus mendapat hukuman yang setimpal. Polisi menyiapkan pasal berlapis yaitu UU Perlindungan Anak dan Perkosaan untuk menjerat Kus. Hukuman 15 tahun penjara sudah menanti Kus. [tinjau]
Baca SelengkapnyaAyah Tega Gagahi Anak Tiri

Subang Siaga Bencana Gunung Tangkuban Perahu

SUBANG, KarawangNews.com - Pada rapat koordinasi mengenai penanganan situasi Gunung Tangkuban Parahu di Ruang Rapat Bupati Subang, Kamis (10/10/2013), Kapolres Subang, AKBP Ciko Ardwiatto mengusulkan SOP (Standar Operasional Prosedur) dalam penanganan bencana tersebit, sehingga Muspida bisa tanggap cepat ketika bencana terjadi.

"Khususnya menghadapi aktivitas Gunung Tangkuban Parahu, dengan standar penanganan bencana bisa dilakukan dengan tetap memperhatikan kegiatan masyarakat sekitar Gunung Tangkuban Parahu. Sehingga meminimalisir kemungkinan dampak buruk yang ditimbulkan," kata Ciko.

Rapat koordinasi yang dipimpin Bupati Subang, Ojang Sohandi ini dihadiri pula Jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan jajaran pejabat Pemerintah Subang.

Pemantau dan Penyelidik Gunung Api Badan Metrologi Vulkanologi dan Geofisika (BMVG), Gede Suantika menjelaskan, di area Gunung Tangkuban Perahu masih terjadi gempa dangkal dan gempa dalam. Namun secara umum aktivitas gunung Tangkuban Parahu mulai menurun, hingga Kamis, status yang ditetapkan 'waspada'.

Sedangkan untuk menghadapi kemungkinan pengungsian warga, Kepala Dinas Kesehatan, Dr. Budi Subiantoro telah melakukan pemetaan lokasi pengungsian yaitu di Gunung Malang, Serangpanjang dan Cijambe. Perkiraan wilayah yang kena dampak akibat letusan Tangkuban Perahu mencapai radius 5 km dengan jumlah warga sebanyak 31.757 jiwa yang terdiri dari dewasa, anak-anak, balita dan manula.

Sedangkan sarana yang yang dipersiapkan terdiri dari 2 puskesmas rawat inap yaitu di Puskesmas Sagalaherang dan Puskesmas Jalancagak, kemudian 3 puskesmas rawat jalan di Puskesmas Palasari, Puskesmas Kasomalang dan Puskesmas Serangpanjang. Dinkes pun menyiagakan sebanyak 8 unit ambulan atau Puskesmas Keliling (Pusling) yang ditempatkan di puskesmas bersangkutan termasuk 2 unit dari RSUD Subang.

Sementara, RSUD Subang sudah menyiapakan sebanyak 248 tempat tidur dan RS PTPN sebanyak 141 tempat tidur. Selain itu, dukungan personil pun yang dipersiapkan sebanyak 131 orang yang terdiri dari diantaranya dokter, tim reaksi cepat, sanitarian, surveilance, sanitarian dan apoteker.  (rls/spn)
Baca SelengkapnyaSubang Siaga Bencana Gunung Tangkuban Perahu

Kamis, 10 Oktober 2013

Pembentukan Panitia Pilkades Buntu

RENGASDENGKLOK, KarawangNews.com - Proses pembentukan Panitia Pilkades di Rengasdengklok Utara Kecamatan Rengasdengklok menemui jalan buntu. Kamis (10/10/2013) pagi, rapat desa yang diusung Badan Permusyawaratan Desa (BPD) setempat dihadiri Pejabat sementara (Pjs) M. Fatah dan Camat Maman Supratman, melibatkan unsur serta tokoh masyarakat tersebut urung menyimpulkan penetapan kepanitiaan Pilkades.

Itu diakibatkan tata cara penyelenggaraan Pilkades yang diatur Perbup Nomor 34 tahun 2013, simpul tahapannya dinilai malah mengebiri hak dan kewenangan BPD yang berwenang membentuk kepanitiaan Pilkades.

Tidak terbentuknya Panitia Pilkades Desa Rengasdengklok Utara disebabkan kekhawatiran BPD ketika meneruskan tahapan Pilkades 1 Desember 2013 mendatang, karena sulit menyesuaikan amanah Perbup yang ditandatangani Bupati Karawang per 30 September 2013 ini.

Sementara, produk payung hukumnya untuk mengatur proses Pilkades melaui BPMPD dibawah sektor Asda I Pemkab Karawang belum disosialisasikan ke masing-masing BPD. Diketahui, Pilkades Tahun 2013 ini akan diselenggarakan 12 desa dari 10 kecamatan di se-Kabupaten Karawang. (fir)
Baca SelengkapnyaPembentukan Panitia Pilkades Buntu

Di Purwakarta, Angka Melanjutkan Sekolah Baru 80%

PURWAKARTA, KarawangNews.com - Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Purwakarta, DR. Andri Chaerul, M.Sc menyatakan jumlah yang melanjutkan sekolah ke SMP dan SMA baru mencapai 80 %.  Dengan begitu, Disdikpora akan menggenjot Pendidikan Dasar 9 Tahun, terutama pelajar di daerah Purwakarta.

�Pendidikan Dasar 9 Tahun harus terus ditingkatkan terutama untuk anak�anak yang ada di daerah, saat ini kita baru mencapai 80% siswa yang melanjutkan dan 20% lagi harus kita kejar, alasan anak tidak melanjutkan disebabkab jarak yang jauh dari rumah tinggal ke sekolah," kata Andri, di hadapan Bupati Purwakarta, H. Dedi Mulyadi, SH dan para kepala sekolah SD se-kabupaten, Rabu (9/10/2012) di Bale Yudistira.

Kata bupati, dalam pemerataan pendidikan di Purwakarta, maka dinas pendidikan harus melakukan pemetaan terutama bagi daerah terpencil di Purwakarta, caranya adalah dengan membuat sekolah terpadu sekolah dasar di daerah terpencil, agar semua lulusan SD bisa melanjutkan sekolahnya.

�Selain fasilitas sekolah, mulai sekarang harus dibuat perencanaan dalam penyediaan SDM (Sumber Daya Manusia) tenaga pendidik, data berapa jumlah guru bantu, guru PNS (Pegawai Negeri Sipil) juga harus menyebarkan guru dari sekolah yang memiliki guru banyak,"
kata bupati.

Selain itu, bupati meminta supaya setiap sekolah memacu prestasinya, bagi sekolah yang berprestasi, maka bupati akan memberikan hadiah kepada para sekolah yang masuk 10 besar sekolah terbaik berdasarkan kualifikasi, diantaranya kebersihan lingkungan, suasana lingkungan anak�anak dengan memberikan masing�masing sebesar Rp 50 juta.

�Tahun 2014 nanti, kita akan memilih sepuluh sekolah terbaik itu," ucapnya. (rls/spn)
Baca SelengkapnyaDi Purwakarta, Angka Melanjutkan Sekolah Baru 80%

Manasik Haji Cilik, Pendidikan Daya Ingat Bagi Anak TK

KARAWANG, KarawangNews.com - Sebanyak 6.700 peserta siswa-siswi TKQ (Taman Kanak-kanak Al Quran) se-Kabupaten Karawang, Subang, Purwakarta dan Bekasi melaksanakan latihan manasik haji di lapangan Yonif 305 Telukjambe, Karawang, Kamis (10/10/2013). Kegiatan ini rutin dilaksanakan Badko (Badan Koordinasi) TKQ-TPQ Kabupaten Karawang setiap tahun, beberapa tahun ini dilokasi yang digunakan selalu di Yonif 305 Karawang.

Orang tua anak memperhatikan di luar pagar area manasik haji.
Dijelaskan Ketua Umum Badko TKQ-TPQ Karawang, Edi Tarhedi, mengacu peserta yang selalu membludak di tahun sebelumnya, kini peragaan manasik haji dibagi tiga gelombang, gelombang pertama dilaksanakan pukul 07.00 - 09.00 WIB, gelombang kedua pukul 09.00 - 11.00 WIB dan gelombang ketiga pukul 11.00 - 13.00 WIB.

"Tahun sebelumnya kloter pertama sampai kloter terakhir mengantri panjang, sehingga terjadi penumpukan. Tahun ini Alhamdulillah tertib, karena kita jadwalkan tiap gelombang dengan jam yang berbeda," ucapnya.

Kata dia, orang tua harus bisa memahami arti pembelajaran di TKQ ini, karena lembaga pendidikan ini dikenalkan semua tata cara ibadah kepada Allah SWT, termasuk melaksanakan manasik haji, ini untuk memperkenalkan langsung ibadah haji kepada anak-anak. Sementara itu, peserta manasik dari Kabupaten Karawang sebanyak 270 lembaga atau sekitar 800 anak, ditambah tiga kabupaten tersebut sehingga jumlahnya menjadi 6.700 peserta.

Ketua Umum Badko TKQ-TPQ Karawang, Edi Tarhedi. (kanan)
"Selain metode belajar dan bermain, anak-anak juga dikenalkan praktek manasik, peragaan ini sebagai daya ingat pengenalan manasik haji yang dilaksanakan bersamaan Bulan Haji ini," jelasnya.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Manasik Haji TKQ-TPQ Badko Kabupaten Karawang,  Hendri Abdul Basith menyampaikan, sejumlah 6.700 peserta ini terbagi menjadi 67 kloter, tiap kloter berjumlah 100 anak. Meski suhu di area latihan panas menyengat, tetapi tidak menyurutkan anak-anak untuk bermanasik, bahkan ada beberapa anak yang ingin dua kali melakukan latihan manasik ini.

Kata Hendri, peragaan manasik haji anak-anak TKQ-TPQ Badko Karawang ini sudah dilaksanakan sejak tahun 1995 dan akan terus rutin dilaksanakan setiap tahun. Selain memprtioritaskan baca-tulis Al quran, lembaga ini punya materi-materi edukasi plus.

"Tujuan kegiatan ini untuk mengenalkan mentalitas kemandirian, juga memperkenalkan rukun Islam yang kelima, sehingga mereka bisa terdidik sejak dini tentang ibadah haji," ucapnya. (spn)
Baca SelengkapnyaManasik Haji Cilik, Pendidikan Daya Ingat Bagi Anak TK

Rabu, 09 Oktober 2013

Tak Pernah Menjual, Tanah Tiba-tiba Berpindah Tangan

KARAWANG, KarawangNews.com - Atim (52) mukanya muram dan lesu. Urat didahinya bahkan nampak menggaris seolah menandakan depresi mendalam setelah lahan miliknya yang seluas 11.000 m3 di Kampung Cicau, Desa Srijaya, Kecamatan Tirtajaya tiba-tiba berpindah tangan ke orang lain.

Memang ada kejanggalan, orang yang mengklaim pemilik lahan Atin tersebut memiliki bukti kepemilikan lahan dari lembaga berwenang.

Anehnya, Atin selaku pemilik lahan resmi justru tak pernah menjual atau menggadaikan lahan peninggalan orang tuanya itu ke pihak lain.

Kepada wartawan Atim mengaku, telah melayangkan gugatan sengketa lahan miliknya. Bahkan, oleh Pengadilan Negeri Karawang penanganannya kini telah menempuh sidang lapangan dengan langsung menerjunkan Majelis Hakim Agung Sulistya untuk proses uji peta fisik atas bukti kepemilikan lahan dari pihak Atim, termasuk pula mengkroscek bukti keabsahan lahan tanah yang kini diklaim orang lain.

"Saya cuma menuntut keadilan atas hak saya. Mohon pertimbangan Majelis Hakim untuk menentukan keadilan seadil-adilnya," kata Atim.

Atim yang menuntut keadilan atas hak miliknya pada lahan seluas 10.000m2 itu bergerak dengan pendampingan Ketua Resort Gibas Karawang Abah Icam yang juga merupakan ketua organisasi tempat Atim bergabung dalam keormasan.

Senada dengan Atim, Abah Icam pun mengaku heran dan tidak habis pikir dengan perkara sengketa tanah yang tiba-tiba bisa berpindah tangan ke orang lain lengkap dengan bukti keabsahan surat-surat dari badan berwenang.

"Jadi, senada dengan apa yang dituntut anggota saya atas kepemilikan lahan di Kampung Cicau Desa Srijaya Kecamatan Tirtajaya ada kejanggalan, kalau melihat kronologis sidang lapangan dan penuturan Atim, ini yang perlu diluruskan Pengadilan Negeri Karawang untuk memberikan keadilan terhadap warga seadil-adilnya," tandas Abah Icam. (fir)
Baca SelengkapnyaTak Pernah Menjual, Tanah Tiba-tiba Berpindah Tangan

Selasa, 08 Oktober 2013

Pemprov Jabar Anggarkan Rp 2,8 M Untuk Rutilahu

SUBANG, KarawangNews.com - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan akan merehab ratusan rumah tidak layak huni (Rutilahu) yang berada di Desa Tanjung Tiga Kecamatan Blanakan, Selasa (8/10/2013). Untuk 280 kelapa keluarga penerima program rtuilahu, pemerintah provinsi mengucurkand ana ekitar Rp 2,8 miliar.

Sekitar 280 unit rutilahu yang berada di desa tersebut akan segera direhab. Dalam sambutannya di acara Launching Pelaksanaan Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) Tingkat Jabar, yang dilaksanakan di lapangan desa Tanjung Tiga Kecamatan Balanakan, Ahmad Heryawan mengatakan bahwa utuk tahun ini kabupaten Subang mendapatkan jatah 1.300 rutilahu.

"Dana rutilahu tersebut diambil dari anggaran APBD Pemprov Jabar, untuk di desa Tanjung Tiga dengan jumlah rutilahu sebanyak 280 unit itu kita menggunakan anggaran Rp2,8 miliar dari APBD Pemprov Jabar," kata Ahmad Heryawan, Selasa (8/10/2013).

Bupati Subang, Ojang Sohandi yang mendampingi dalam kegiatan tersebut, mengatakan rumah tidak layak huni yang akan dibedah di Desa Tanjung Tiga itu sebanyak 280 unit dengan anggaran Rp 2,8 miliar, yang diambil dari anggaran Pemprov Jabar 2013.

"Semoga dengan bantuan ini, masyarakat bisa ternantu dan bisa hidup lebih layak lagi," kata Ojang Sohandi.

Salah seorang warga yang mendapatkan jatah rutilahu, Rakim (68) sangat sumuringah ketika kediamannya disambangi oleh orang nomor satu di Jabar tersebut. Tak henti-hentinya dia mengeluarkan air mata. Rakim sangat merasa bersyukur sekali rumahnya yang berukuran 2x4 meter dan terbuat dari bilik bambu tersebut akan segera direhab.

"Saya sangat berterimakasih kepada pak Gubernur, semoga rumah saya cepet dibenerin," kata Rakim.

Tak hanya Rakim yang mendapat kunjungan dari Gubernur. Rombongan Gubernur yang didampingi Bupati Subang, aparat kepolisia, Satpol PP dan beberapa pegawai Pemkab Subang tersebut juga menyambangi keluarga Slamaet (60) yang rumahnya sudah rampung diperbaiki.

"Iya ini hasil bedah rumah program rutilahu dari pak Gubernur udah selesai, rumah saya sekarang udah bagus," tutur Slamet.

Bupati Subang, Ojang Sohandi yang saat itu mendampingi Gubernur untuk meninjau beberpa rumah yang mendapat bantuan rutilahu mengatakan bahwa dirinya berharap masyarakat Subang bisa lebih sejahtera dan bisa hidup layak.

"Program ini merupakan program dari Pemprov, kita sangat berterimakasih karena atas bantuan pak Gubernur, beberapa rutilahu di Subang bisa direhab," katanya. [tinjau]
Baca SelengkapnyaPemprov Jabar Anggarkan Rp 2,8 M Untuk Rutilahu