KARAWANG, KarawangNews.com - Tiga anggota polisi yang mengalami luka parah akibat serangan anggota TNI Yonif 305 diantaranya Anggota Reskrim Polsek Teluk Jambe Bripka Budi Riyadi, kemudian Anggota Polantas Polsek Teluk Jambe Aipda Hamo Sumarno dan Anggota Polantas Pospol Mega Mall Karawang Briptu Deni Novandri.
Hingga Selasa (19/11/2013) malam, Bripka Budi belum sadarkan diri, giginya rontok dan hidungnya patah. Jumlah polisi yang terluka ada enam orang, mereka diserang TNI di dua tempat berbeda, yaitu di Pemda Karawang saat pengamanan aksi demo buruh dan di Pos Polisi Mega Mall, sejumlah anggota TNI pun merusak pos tersebut serta kendaraan polisi yang terparkir di depannya. Keenam anggota itu dirawat di RSUD dan RS Cito Karawang, tiga diantara diperbolehkan pulang.
Kapolres Karawang, AKBP Tubagus Ade Hidayat SIK menyatakan, pihaknya masih mendalami kasus penyerangan TNI kepada anak buahnya tersebut.
Di tempat terpisah, Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal Budiman menghimbau kepada prajuritnya agar kedepan jika menangani ini bisa diselesaikan secara konstruktif dan 'gentlemen'.
Menurut informasi yang dia peroleh, kejadian itu bermula ketika anggota TNI Yonif 305 membawa istrinya ngantor ke DPRD Karawang, Selasa pagi, kemudian terjadi sedikit salah paham dengan anggota Brimob yang sedang melakukan pengamanan aksi demo buruh.
"Menurut informasi anggota kami dipukul oleh Brimob yang melaksanakan pengamanan di sana, kawan-kawan di kesatuan mendengar hal itu kemudian mengambil tindakan yang tidak terkoodinasikan dan mencari Brimob itu," ujarnya.
Namun begitu, Budiman menyesalkan anggota TNI melakukan hal yang tidak konstruktif dalam penanganannya dengan melakukan pengrusakan dan memukul beberapa anggota polisi. (spn/net)
Hingga Selasa (19/11/2013) malam, Bripka Budi belum sadarkan diri, giginya rontok dan hidungnya patah. Jumlah polisi yang terluka ada enam orang, mereka diserang TNI di dua tempat berbeda, yaitu di Pemda Karawang saat pengamanan aksi demo buruh dan di Pos Polisi Mega Mall, sejumlah anggota TNI pun merusak pos tersebut serta kendaraan polisi yang terparkir di depannya. Keenam anggota itu dirawat di RSUD dan RS Cito Karawang, tiga diantara diperbolehkan pulang.
Kapolres Karawang, AKBP Tubagus Ade Hidayat SIK menyatakan, pihaknya masih mendalami kasus penyerangan TNI kepada anak buahnya tersebut.
Di tempat terpisah, Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal Budiman menghimbau kepada prajuritnya agar kedepan jika menangani ini bisa diselesaikan secara konstruktif dan 'gentlemen'.
Menurut informasi yang dia peroleh, kejadian itu bermula ketika anggota TNI Yonif 305 membawa istrinya ngantor ke DPRD Karawang, Selasa pagi, kemudian terjadi sedikit salah paham dengan anggota Brimob yang sedang melakukan pengamanan aksi demo buruh.
"Menurut informasi anggota kami dipukul oleh Brimob yang melaksanakan pengamanan di sana, kawan-kawan di kesatuan mendengar hal itu kemudian mengambil tindakan yang tidak terkoodinasikan dan mencari Brimob itu," ujarnya.
Namun begitu, Budiman menyesalkan anggota TNI melakukan hal yang tidak konstruktif dalam penanganannya dengan melakukan pengrusakan dan memukul beberapa anggota polisi. (spn/net)