Banjir di Rengasdengklok Utara tahun lalu. |
Pantauan wartawan yang menyusuri dusun paling berpotensi banjir yakni di Dusun Kalijaya, Dusun Cikangkung Barat dan Dusun Cikangkung Timur, terlihat dampak hujan yang mengguyur pekan kemarin dalam dua jam saja membuat genangan air mencapai tumit orang dewasa di sejumlah rumah penduduk setempat. Warga banyak yang pasrah dengan kondisi tersebut, bahkan puluhan rumah itu seolah dibiarkan kebanjiran akibat saluran tidak berfungsi maksimal.
Seperti diungkapkan warga Dusun Cikangkung, Sarna (50) yang sudah puluhan tahun selalu merasakan banjir. Jika kemarau, sekitar rumahnya gersang, tetapi di musim hujan banjir bisa setinggi lutut masuk ke rumahnya. Dia selalu mengemis kepada pemerintah agar segera menangani persoalan di lingkungannya, tetapi selalu tak digubris.
"Jangan biarkan kami seperti ini terus menerus, kami tahu persis pemerintah bisa berbuat sesuatu untuk mengatasi banjir rutin di desa kami ini. Kalau perlu dukungan warga, kami siap menghimpunnnya asalkan wilayah kami bisa benar-benar terbebas dari banjir," katanya, Selasa (5/11/2013).
Banjir di Rengasdengklok Utara ini disebabkan tanahnya cengkok dan saluran air yang tak tertata baik, banjir ini telah berlangsung sejak desa ini berdiri. Ironisnya, keadaannya ini tidak berubah dan masih sama dengan dahulu, bahkan dampaknya kini meluas, karena tak ditangani serius.
Ketua BPD Rengasdengklok Utara, Nana mengungkapkan, meski telah dilaporkan kepada pemerintah agar segera mendapat penanganan banjir di desanya, tetapi belum ada tanggapan serius. Dipastikan banjir di desanya akan terjadi lagi di musim hujan saat ini.
"Sudah banyak warga yang mengeluh dengan kondisi rawan banjir itu, Sepanjang tahun 2005, dari 20 ribuan warga kami ada 11 ribu di tiga dusun masih tinggal di wilayah rawan banjir," ucapnya.
Dengan begitu, dia berharap masalah itu bisa diselesaikan melalui pelaksanaan program matang pemerintah. Misalnya membuat embung-embung dan memperluas simpul saluran air atau menambah titik resapan air. (fir)