KARAWANG, KarawangNews.com - Di Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Karawang Ke-380, Sabtu (14/9/2013), Bupati Karawang Drs. H. Ade Swara meresmikan jembatan kedua Sungai Citarum Desa Sukaharja, Kecamatan Telukjambe Timur. Jembatan ini menelan anggaran APBD Rp 20,5 miliar. Namun sudah diresmikan, jembatan ini masih belum bisa dilintasi kendaraan roda empat, kecuali roda dua, mengingat konstruksinya masih labil.
Dijelaskan bupati, jembatan baru ini diharap bisa mendongkrak ekonomi masyarakat Karawang. Dengan begitu, bupati berharap masyarakat Karawang terus membuat konsep-konsep brilian agar industri terus berkembang dengan tetap mempertahankan lahan pertanian.
Kata dia, Pemkab Karawang akan terus menambah jalur lalu lintas di karawang, mengingat laju pertumbuhan penduduk mencapai 3,8 persen per tahun, ini melampuai LPP (Laju Pertumbuhan Penduduk) tingkat nasional.
"Di sisi lain, lahan pemukiman pun perlu persiapan yang matang, perlu dipikirkan bagaimana penduduk nanti bermukim dan perkembangan industri dengan kota ini harus berimbang. Kita juga harus memikirkan akses tol yang baru, tidak boleh terpusat di kota saja, yaitu pengembangan yang rasional dan wajar," ucapnya.
Mengenai peresmian jembatan ini, bupati menyatakan, jembatan yang sudah selesai dikerjakan ini masih belum bisa dilalui kendaraan roda empat, kecuali hanya dilintasi kendaraan roda dua, mengingat kondisi jembatan baru yang masih labil.
Kepala Dinas Bina Marga, Drs. Acep Jamhuri menyatakan, jembatan ini mulai dibangun awal tahun 2010 lalu, tetapi sempat dihentikan ketika Sungai Citarum meluap dan menyebabkan banjir besar di Karawang secara berkala di tahun 2010 hingga 2013. (spn)
Dijelaskan bupati, jembatan baru ini diharap bisa mendongkrak ekonomi masyarakat Karawang. Dengan begitu, bupati berharap masyarakat Karawang terus membuat konsep-konsep brilian agar industri terus berkembang dengan tetap mempertahankan lahan pertanian.
Kata dia, Pemkab Karawang akan terus menambah jalur lalu lintas di karawang, mengingat laju pertumbuhan penduduk mencapai 3,8 persen per tahun, ini melampuai LPP (Laju Pertumbuhan Penduduk) tingkat nasional.
"Di sisi lain, lahan pemukiman pun perlu persiapan yang matang, perlu dipikirkan bagaimana penduduk nanti bermukim dan perkembangan industri dengan kota ini harus berimbang. Kita juga harus memikirkan akses tol yang baru, tidak boleh terpusat di kota saja, yaitu pengembangan yang rasional dan wajar," ucapnya.
Mengenai peresmian jembatan ini, bupati menyatakan, jembatan yang sudah selesai dikerjakan ini masih belum bisa dilalui kendaraan roda empat, kecuali hanya dilintasi kendaraan roda dua, mengingat kondisi jembatan baru yang masih labil.
Kepala Dinas Bina Marga, Drs. Acep Jamhuri menyatakan, jembatan ini mulai dibangun awal tahun 2010 lalu, tetapi sempat dihentikan ketika Sungai Citarum meluap dan menyebabkan banjir besar di Karawang secara berkala di tahun 2010 hingga 2013. (spn)