KARAWANG, KarawangNews.com - Permodalan memiliki peranan penting di bidang usaha dan jual beli, tujuannya tidak lain adalah untuk pengembangan sebuah bisnis dan usaha yang tengah dilakukan. Tak jarang di antara para pelaku usaha �mandeg� menjalankan usaha, karena kurangnya modal yang dimiliki. Meski bukan satu-satunya faktor penentu keberhasilan sebuah usaha, permodalan diyakini dapat menunjang keberhasilan melalui pengembangan.
Seperti dikatakan Sardono Atmojo Wijoyo, perajin semprong berlabel Sari Rizki dari Dusun Sinar Sari RT 07, RW 02, Kecamatan Rengasdengklok, usahanya ini membutuhkan tambahan dana permodalan untuk mendukung produksi dan pemasaran kerajinannya. Selain Karawang, dia juga biasa mengirim produk-produknya keluar daerah seperti Jakarta dan Bandung.
�Untuk usaha saya saat ini sih tidak membutuhkan terlalu banyak dana, mungkin masih di bawah angka Rp 50 juta. Itu untuk keperluan pengembangan usaha. Hingga saat ini, saya masih berusaha untuk mengajukan pinjaman ke pihak perbankan,� ujarnya.
Sardono adalah satu dari sekian contoh perajin atau pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) yang memiliki permasalahan permodalan, permasalahan dirasakan sama oleh mayoritas perajin. Terlebih jumlah perajin UMKM di Karawang, menurut data dari Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Karawang, mencapai angka sekitar 25.000 orang.
Menanggapi hal tersebut, Dinas Koperasi dan UMKM melakukan sosialisasi terkait informasi permodalan kepada sebagian besar pelaku UMKM di Karawang. Dinas tersebut menggelar acara bertemakan �Sosialisasi Dukungan Informasi Penyediaan Permodalan Melalui Intermediasi UKM dengan Lembaga Keuangan dan Sumber Pembiayaan lainnya� kepada 60 peserta, Selasa (24/9/2013) di gedung PMI Karawang.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Karawang, Asep Junaedi menyatakan, acara ini sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap permasalahan yang banyak dirasakan para pelaku UMKM di Karawang. Sebagai pihak yang memang mengurusi perihal tersebut, pihaknya merasa perlu memberikan informasi yang sekiranya dapat memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan agar dapat menunjang keberhasilan UMKM.
�Dalam acara ini, kami mengundang beberapa narasumber di antaranya Bank BTN, Bank Syariah Mandiri dan PT Pertamina. Pihak-pihak tersebut kami undang untuk memberikan informasi terkait cara melakukan pengajuan pinjaman permodalan dan hal-hal terkait lainnya. Peserta dapat mengajukan pertanyaan yang sekiranya dapat membantu mereka,� papar Asep.
Selain akses permodalan yang bisa dipermudah, terselenggaranya acara ini adalah untuk memberikan kompetensi yang penting. Dalam hal ini, pihaknya bersama pemerintah daerah mengaku akan selalu siap mendampingi para pelaku UKM yang memiliki persoalan atau permasalahan dalam usahanya. Itu dilakukan untuk meningkatkan perekonomian bagi masyarakat Karawang.
Selain para pelaku UKM di Karawang, acara intermediasi terkait permodalan ini juga diikuti oleh peserta KNM dari Unsika (Universitas Singaperbangsa Karawang). Nurdiana Amaliyah, salah seorang peserta KNM Unsika yang hadir dalam acara menjelaskan, hadirnya ia dan peserta KNM lainnya adalah sebagai pendamping pelaku UKM, khususnya desa Makmur Jaya, Jayakerta, Karawang.
�Acara seperti ini dirasa penting untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat khususnya pelaku UKM agar dapat mengembangkan usahanya, terlebih ini adalah informasi tentang permodalan yang biasanya banyak menjadi permasalahan mereka. Semoga pemerintah darah dapat terus memberikan apresiasi terhadap mereka, demi majunya perekonomian Karawang,� paparnya. (gih)
Seperti dikatakan Sardono Atmojo Wijoyo, perajin semprong berlabel Sari Rizki dari Dusun Sinar Sari RT 07, RW 02, Kecamatan Rengasdengklok, usahanya ini membutuhkan tambahan dana permodalan untuk mendukung produksi dan pemasaran kerajinannya. Selain Karawang, dia juga biasa mengirim produk-produknya keluar daerah seperti Jakarta dan Bandung.
�Untuk usaha saya saat ini sih tidak membutuhkan terlalu banyak dana, mungkin masih di bawah angka Rp 50 juta. Itu untuk keperluan pengembangan usaha. Hingga saat ini, saya masih berusaha untuk mengajukan pinjaman ke pihak perbankan,� ujarnya.
Sardono adalah satu dari sekian contoh perajin atau pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) yang memiliki permasalahan permodalan, permasalahan dirasakan sama oleh mayoritas perajin. Terlebih jumlah perajin UMKM di Karawang, menurut data dari Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Karawang, mencapai angka sekitar 25.000 orang.
Menanggapi hal tersebut, Dinas Koperasi dan UMKM melakukan sosialisasi terkait informasi permodalan kepada sebagian besar pelaku UMKM di Karawang. Dinas tersebut menggelar acara bertemakan �Sosialisasi Dukungan Informasi Penyediaan Permodalan Melalui Intermediasi UKM dengan Lembaga Keuangan dan Sumber Pembiayaan lainnya� kepada 60 peserta, Selasa (24/9/2013) di gedung PMI Karawang.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Karawang, Asep Junaedi menyatakan, acara ini sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap permasalahan yang banyak dirasakan para pelaku UMKM di Karawang. Sebagai pihak yang memang mengurusi perihal tersebut, pihaknya merasa perlu memberikan informasi yang sekiranya dapat memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan agar dapat menunjang keberhasilan UMKM.
�Dalam acara ini, kami mengundang beberapa narasumber di antaranya Bank BTN, Bank Syariah Mandiri dan PT Pertamina. Pihak-pihak tersebut kami undang untuk memberikan informasi terkait cara melakukan pengajuan pinjaman permodalan dan hal-hal terkait lainnya. Peserta dapat mengajukan pertanyaan yang sekiranya dapat membantu mereka,� papar Asep.
Selain akses permodalan yang bisa dipermudah, terselenggaranya acara ini adalah untuk memberikan kompetensi yang penting. Dalam hal ini, pihaknya bersama pemerintah daerah mengaku akan selalu siap mendampingi para pelaku UKM yang memiliki persoalan atau permasalahan dalam usahanya. Itu dilakukan untuk meningkatkan perekonomian bagi masyarakat Karawang.
Selain para pelaku UKM di Karawang, acara intermediasi terkait permodalan ini juga diikuti oleh peserta KNM dari Unsika (Universitas Singaperbangsa Karawang). Nurdiana Amaliyah, salah seorang peserta KNM Unsika yang hadir dalam acara menjelaskan, hadirnya ia dan peserta KNM lainnya adalah sebagai pendamping pelaku UKM, khususnya desa Makmur Jaya, Jayakerta, Karawang.
�Acara seperti ini dirasa penting untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat khususnya pelaku UKM agar dapat mengembangkan usahanya, terlebih ini adalah informasi tentang permodalan yang biasanya banyak menjadi permasalahan mereka. Semoga pemerintah darah dapat terus memberikan apresiasi terhadap mereka, demi majunya perekonomian Karawang,� paparnya. (gih)