KARAWANG, KarawangNews.com - Hingga Senin (9/9/2013), jajaran Polres Karawang terus mempeketat pengamanan dengan menurunkan empat Satuan Setingkat Kompi (SSK) dari Polres Karawang dan Polda Jawa Barat, itu dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan bentrok susulan, kendati kedua belah pihak, GMBI (Gerakan Bawah Masyarakat Indonesia) dan BPPKB (Badan Pembinaan Potensi keluarga Besar) Banten bersepakat untuk berdamai, setelah keduanya saling serang serang, Sabtu (7/9/2013) pagi.
Sebanyak 4 SSK itu diturunkan di dua kantor sekretariat kubu yang berperang tersebut, masing-masing sekretariat dijaga ketat 2 SSK peningkatan pengamanan ini dilakukan untuk mengantispasi terjadinya bentrok susulan, karena kemungkinan bentrok susulan mungkin saja terjadi jika keduanya saling memprovokasi dan berusaha memperkeruh situasi.
Kabag Ops Polres Karawang, Kompol Roby Januars, SH, polisi terus melakukan patroli mengelilingi tempat-tempat yang berpotensi kemungkinan bentrok susulan oleh kedua belah pihak. Sedangkan data terakhir korban atas peristiwa bentrok tersebut tercatat 10 orang mengalami luka-luka dan hingga kini polisi belum mengamankan satu orang pun dari kedua belah pihak.
"Tetapi kita telah mengantongi beberapa nama orang untuk dipanggil dan dimintai keterangan," katanya. (aw)
Sebanyak 4 SSK itu diturunkan di dua kantor sekretariat kubu yang berperang tersebut, masing-masing sekretariat dijaga ketat 2 SSK peningkatan pengamanan ini dilakukan untuk mengantispasi terjadinya bentrok susulan, karena kemungkinan bentrok susulan mungkin saja terjadi jika keduanya saling memprovokasi dan berusaha memperkeruh situasi.
Kabag Ops Polres Karawang, Kompol Roby Januars, SH, polisi terus melakukan patroli mengelilingi tempat-tempat yang berpotensi kemungkinan bentrok susulan oleh kedua belah pihak. Sedangkan data terakhir korban atas peristiwa bentrok tersebut tercatat 10 orang mengalami luka-luka dan hingga kini polisi belum mengamankan satu orang pun dari kedua belah pihak.
"Tetapi kita telah mengantongi beberapa nama orang untuk dipanggil dan dimintai keterangan," katanya. (aw)