English French Spain Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Jumat, 13 September 2013

Refleksi 380 Tahun Kabupaten Karawang

Kebersamaan Untuk Menuju Karawang yang Maju dan Bermartabat

KARAWANG, KarawangNews.com - Sabtu,14 September 2013, Karawang genap berusia 380 tahun, usia tersebut bukanlah waktu yang singkat untuk dilewati, melainkan rentang waktu yang cukup panjang dalam proses perkembangan suatu daerah. Dalam rentang waktu tersebut, Kabupaten Karawang telah melalui perjalanan yang panjang dan berliku, tetapi tetap senantiasa menjadi salah satu bagian penting dalam perkembangan  bangsa dan negara Indonesia. Pencapaian tersebut tidak terlepas dari kerja keras dan kebersamaan masyarakat Karawang yang telah menjadi bagian budaya sehari-hari.

Sejarah mencatat, diawali dengan diserahkannya Pelat Kuning Kandang Sapi Gede oleh Ki Ranggagede kepada Astrawardana, serta lumbung berisi padi sebanyak 'lima takes lebih tiga belas jait' kepada Ki Singaperbangsa, Karawang telah mencatatkan dalam sejarah sebagai basis perlawanan pasukan Sultan Agung Mataram untuk menyerang VOC di Batavia.

Selanjutnya pada tahun 1945, Kabupaten Karawang kembali mencatatkan tinta emas dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, yang ditandai oleh penculikan Bung Karno dan Bung Hatta di Rengasdengklok, yang menjadi cikal bakal di-proklamir-kannya kemerdekaan bangsa Indonesia.

Pada saat ini Kabupaten Karawang pun masih tetap menjadi salah satu bagian penting  dalam perkembangan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan beragam potensi dan prestasinya. Status sebagai daerah lumbung padi nasional dan Jawa Barat, dengan luas kawasan industri terbesar se-Asia Tenggara, serta didukung oleh laju perkembangan daerah dan ekonomi yang pesat, telah menjadikan Kabupaten Karawang sebagai salah satu bagian tidak terpisahkan dalam program pembangunan nasional.

Salah satu parameter yang dapat digunakan untuk menilai perkembangan suatu daerah secara adil adalah dengan melihat Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) daerah yang bersangkutan.  LPE di Kabupaten Karawang sendiri saat ini mencapai 6,26 persen dengan tingkat inflasi hanya sebesar 3,86 persen. Sedangkan laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Karawang mencapai 1,77 persen dengan jumlah penduduk diperkirakan mencapai 2.207.181 jiwa.

Selain itu, apabila dilihat dari perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Kabupaten Karawang pun turut memperlihatkan grafik yang menggembirakan. PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Karawang pada saat ini telah mencapai Rp 31.863.000, sedangkan PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Konstan telah mencapai Rp. 11.217.000. Bahkan apabila dicermati lebih detail, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karawang hingga saat ini terus menunjukkan nilai positif hampir di seluruh sektor, meskipun tengah berada di tengah tekanan ekonomi yang cukup tinggi sebagai dampak kenaikan BBM dan belum stabilnya nilai tukar rupiah.

Namun demikian, angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Karawang ternyata turut menunjukkan pertumbuhan positif, yaitu berada pada angka 70,76, dengan komponen Angka Melek Huruf (AMH) sebesar 93,25, Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) sebesar 7,14, Angka Harapan Hidup (AHH) sebesar 67,32, serta Indeks Daya Beli sebesar Rp. 635.760. Kondisi tersebut tentunya cukup menggembirakan mengingat IPM merupakan salah satu indikator pemantau pencapaian pembangunan manusia di suatu wilayah, yang telah dipandang strategis oleh kaum akademisi sebagai indikator yang menunjukkan tingkat keberhasilan pembangunan yang bersifat non fisik.

Dalam konteks pembangunan daerah, Kabupaten Karawang pun menunjukkan adanya perkembangan yang cukup positif di berbagai bidang. Hal ini sejalan dengan penetapan visi Kabupaten Karawang, yang telah menjadi fondasi utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Melalui visi 'Karawang Sejahtera Berbasis Pembangunan Berkeadilan Dilandasi Iman dan Taqwa', arah kebijakan umum daerah difokuskan kepada bidang-bidang yang menjadi prioritas pembangunan daerah.

Di bidang pendidikan, kebijakan diarahkan pada upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan, dengan sasaran penuntasan wajib belajar 12 tahun, pendidikan agama serta pengembangan karakter dan akhlak mulia, pelaksanaan kurikulum 2013, serta meningkatkan kualitas didik melalui input yang berkualitas. Dalam kaitan ini, Kabupaten Karawang telah menjalankan program Bantuan Operasional Penunjang Fasilitas (BOPF) hingga tingkat SLTA guna meringankan biaya pendidikan, memberikan insentif bagi 10.000 guru TPA, RA, MI, DTA, MTS dan guru ngaji dengan nominal yang lebih besar dari tahun sebelumnya, yaitu dari Rp 800.000 menjadi Rp 1.200.000, serta melaksanakan sistem penerimaan peserta didik baru dengan menggunakan sistem online dalam rangka meningkatkan kualitas input peserta didik, serta meminimalisir adanya titipan-titipan.

Di sisi lain, pada rangkaian Hari Jadi Kabupaten Karawang ke-380 ini, turut diselenggarakan kegiatan tari budaya tradisional Jaipong yang diikuti oleh 10.000 siswa pendidikan anak usia dini, dan menurut sejumlah informasi dari instansi terkait, program tersebut ternyata berpotensi untuk dapat memecahkan rekor yang terdapat pada Museum Rekor Dunia Indonesia atau MURI. Namun demikian, terlepas dari terwujud atau tidaknya pemecahan rekor MURI tersebut, kami berharap kegiatan ini dapat menjadi momentum bagi kita bersama untuk benar-benar fokus pada upaya pengembangan karakter dan budaya masyarakat sejak dini.

Di bidang kesehatan, kebijakan diarahkan pada upaya penyediaan fasilitas dan peningkatan kualitas pelayanan jaminan kesehatan dasar bagi masyarakat, serta pengembangan program 'universal coverage' terhadap seluruh jenjang pelayanan kesehatan. Dengan adanya program tersebut, penanganan pasien miskin di Kabupaten Karawang dengan sumber dana Jamkesmas mencapai 45.150 kunjungan pasien; sedangkan dengan sumber dana Jamkesda APBD Provinsi sebanyak 19.944 kunjungan pasien; sementara dengan sumber dana Jamkesda APBD Kabupaten sebanyak 45.459 kunjungan pasien.

Di sisi lain, cakupan imunisasi di Kabupaten Karawang telah mencapai 93 persen, dimana jumlah tersebut jauh melampaui apa yang ditargetkan Kementerian Kesehatan yang hanya sebesar 85 persen. Atas keberhasilan tersebut, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menjadikan Kabupaten Karawang sebagai lokasi pencanangan Vaksin Pentavalen dan program imunisasi lanjutan oleh Menteri Kesehatan, Ibu Hj. Nafsiah Mboi.

Selain itu, upaya peningkatan pelayanan kesehatan juga diarahkan melalui kegiatan peningkatan sumber daya manusia, serta penambahan sarana puskesmas Poned sebanyak 9 unit, sehingga pada akhir tahun 2013 Kabupaten Karawang telah mempunyai 28 puskesmas poned dari 50 puskesmas yang ada. Di samping itu, upaya peningkatan pelayanan rujukan diarahkan pada pengembangan program 'Si Jari Emas' atau 'Sistem Informasi Jejaring Rujukan Expanding Maternal And New Born Survival'. Program si jari emas ini merupakan sms gateway yang online 24 jam sebagai upaya untuk menurunkan angka kematian  ibu dan biaya, dimana jaringannya sudah terhubung dengan melibatkan 3 rumah sakit, yaitu RSUD Karawang, RS Intan Barokah, RS. Dr. Djoko Pramono, serta 10 Puskesmas Poned, yang Insya Allah launching kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada hari ini, bertepatan dengan momentum peringatan Hari Jadi Kabupaten Karawang ke-380 di RSUD Karawang.

Di sektor pertanian, kebijakan diarahkan pada upaya peningkatan ketahanan pangan, daya saing, diversifikasi, produktivitas dan nilai tambah produk pertanian, dimana produksi padi saat ini mencapai 1.438.775 ton Gabah Kering Panen (GKP), dengan produktivitas mencapai 74,37 kuintal per hektar; produksi padi gogo sebesar 7.357 ton GKP, dengan produktivitas sebesar 39,01 kuintal per hektar; produksi palawija sebesar 17.265 ton dengan produktivitas sebesar 64,86 kuintal per hektar. Sedangkan produksi jamur merang 5.742 ton dengan produktivitas 2,25 kuintal per kubung per panen.

Sektor perikanan pun turut memperlihatkan hasil yang cukup menggembirakan, dimana produksi perikanan tangkap mencapai 8.536,86 ton, sedangkan produksi perikanan budidaya mencapai 28.372,58 ton, sementara produk olahan hasil perikanan seperti pindang, ikan asin, terasi dan krupuk sebesar 32.004,00 ton dan produksi garam sebesar 15.042,50 ton.

Potensi produksi di sektor peternakan digambarkan dalam data daging, telur dan susu yang dihasilkan, dimana produksi daging di kabupaten karawang mencapai 10.361,50 ton, produksi telur sebesar 4.625,00 ton,sedangkan produksi susu sebesar 54,00 ton. Jumlah populasi ternak besar sebanyak 13.171 ekor, ternak kecil 3.244.866 ekor dan unggas sebanyak 14.700.298 ekor.

Di sektor pariwisata, jumlah kunjungan wisatawan nusantara ke kabupaten karawang per tahun mencapai 459 ribu orang. Untuk tahun 2013, sampai dengan tanggal 31 agustus 2013 data kunjungan wisatawan telah mencapai 199.966 orang.  Sedangkan dalam upaya turut mempromosikan dan melestarikan kearifan budaya lokal, bertepatan dengan momentum Hari Jadi Kabupaten Karawang ke-380 ini akan digelar Pawai Budaya atau Helaran Budaya yang turut dimeriahkan oleh kontingen dari 9 propinsi, 6 kabupaten/kota, 4 komunitas, dan OPD-OPD dan kecamatan. Selain itu, Kabupaten Karawang pun terus ikut serta dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan festival budaya hingga ke tingkat nasional.

Di sektor industri, kebijakan diarahkan pada peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan daya saing produksi sektor industri masih didominasi oleh industri kecil formal dan non formal disusul industri menengah besar. Hingga saat ini, jumlah perusahaan penanaman modal asing di Kabupaten Karawang sebanyak 486 unit, non fasilitas sebanyak 207 unit dan industri kecil sebanyak 9.014 unit.

Total realisasi investasi PMA dan PMDN di Kabupaten Karawang pada akhir tahun kemarin telah mencapai Rp. 14,253 trilyun, yang terdiri atas realisasi investasi penanaman modal asing sebesar Rp 8,408 triliun dan realisasi investasi penanaman modal dalam negeri sebesar Rp 5,845 triliun. Dengan tingginya realisasi investasi tersebut, Kabupaten Karawang pernah ditetapkan sebagai peringkat kedua dalam kontribusinya terhadap investasi di Provinsi Jawa Barat. Namun demikian, pada akhir tahun 2012 lalu, peringkat investasi Kabupaten Karawang telah meningkat menjadi posisi pertama.

Di sektor tenaga kerja, total penyerapan tenaga kerja PMA dan PMDN di Kabupaten Karawang pada tahun 2012 sebanyak 69.030 orang, yang terdiri atas tenaga kerja indonesia sebanyak 68.459 orang dan tenaga kerja asing sebanyak 571 orang. Sedangkan pada tahun ini sampai dengan bulan Agustus 2013 telah terdapat penyerapan tenaga kerja sebanyak 244.031 orang terdiri dari 242.585 dan 1.446 orang. Dalam upaya mengakselerasi penyerapan tenaga kerja, pada rangkaian Hari Jadi Kabupaten Karawang ke-380 ini turut diselenggarakan kegiatan bursa kerja yang bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan diikuti oleh perusahaan-perusahaan besar di Jawa Barat dan nasional.

Di sektor usaha mikro kecil dan menengah, kebijakan diarahkan pada upaya pengembangan sistem pendukung usaha bagi usaha mikro kecil dan menengah lewat lembaga koperasi dengan realisasi kinerja, yaitu jumlah wirausaha yang berdaya saing sebanyak 3.708 wirausaha, jumlah kualitas kelembagaan KUMKM yang telah terstandarisasi, terakreditasi dan tersertifikasi sebanyak 305 unit, jumlah koperasi aktif di Kabupaten Karawang mencapai 932 unit dengan volume usaha mencapai Rp. 122,090 milyar.

Di bidang infrastruktur wilayah, pembangunan diarahkan pada upaya�upaya diantaranya, peningkatan prasarana jalan, jembatan dan drainase,  peningkatan kualitas fisik prasarana penunjang pertanian serta ketertiban, keamanan dan kenyamanan transportasi jalan. Dalam kurun waktu satu tahun terakhir telah dilaksanakan kegiatan peningkatan jalan kabupaten sepanjang 173,79 km, pembangunan jalan kabupaten sepanjang 20,13 km, pembangunan jembatan kabupaten sepanjang 0,404 km, pembangunan jembatan/flyover/underpass baru sebanyak 16 unit, peningkatan jembatan/fly over/underpass sebanyak 8 unit, panjang jalan penghubung pusat pengembangan wilayah 55,894 km, jembatan penghubung lokasi strategis sebanyak 7 unit, pemeliharaan jembatan sebanyak 4 unit.

Selain itu, pembangunan drainase/gorong sepanjang 1,636 km, pembangunan turap/talud/bronjong sepanjang 13,081 km, rehabilitasi/pemeliharaan periodik jalan sepanjang 13,071 km, rehabilitasi/pemeliharaan rutin jalan 60,374 km, rehabilitasi/pemeliharaan periodik jembatan/fly over/underpas 0,194 km, rehabilitasi jaringan irigasi 13,327 km, pemeliharaan jaringan irigasi 19,50 km, normalisasi saluran pembuang 69,001 km, pembangunan jalan poros desa 77,25 km, penyediaan sambungan air bersih bagi masyarakat berpenghasilan rendah sebanyak 159 sambungan rumah, pemasangan jaringan distribusi air bersih 34.247 meter kubik, pemasangan pompa jet pump dan sumur bor air bersih sebanyak 66 unit, pembangunan jalan lingkungan 23.039 m, peningkatan jalan lingkungan 167.630 m.

Kemudian, pembangunan MCK (Mandi Cuci Kakus) umum sebanyak 69 unit,  rehabilitasi rumah tidak layak huni 573 unit,  pembangunan dan rehab kantor-kantor pemerintahan serta fasilitas umum sebanyak 30 unit,  sarana pendidikan yang dibangun sebanyak 67 unit dan kantor desa yang dibangun sebanyak 5 unit. Dan saat ini telah alokasikan pula anggaran untuk pembangunan 30 unit kantor desa di tiga puluh kecamatan.

Kabupaten Karawang dalam kurun waktu satu tahun terakhir telah berhasil mendapatkan beberapa penghargaan antara lain, (1) Peringkat sepuluh besar terbaik tingkat nasional dalam perekaman program E-KTP, (2) Penghargaan dari Kementerian Perdagangan kepada pasar lemahabang sebagai pasar tertib ukur 2012, (3) Juara umum pelaksanaan Bhakti TNI-KB-Kesehatan tingkat Kodam III Siliwangi, (4) Peringkat investasi kedua di Jawa Barat dengan kontribusi mencapai 25 % dari nilai investasi jawa barat, (5) Juara II MTQ Tingkat Provinsi Jawa Barat, sekaligus sebagai tuan rumah, (6) Juara II Kategori Pembinaan Kabupaten Terbaik pada Jamsostek Jabar Award, (7) Penghargaan dari Kementerian Tenaga Kerja terhadap 5 perusahaan yang nihil kecelakaan/zero accident, (8) Juara Harapan III pada Gelar Teknologi Tepat Guna Tingkat Provinsi Jawa Barat ke III yang diselenggarakan di Kabupaten Karawang, (9) Juara I Tingkat Provinsi Jawa Barat pada pameran PNFI pada Hari Aksara Nasional, (10) Peringkat ke-12 tingkat nasional dalam pendidikan dan keterampilan pelaku utama petani program pengembangan SDM pertanian dan kelembagaan petani, serta (11) Penghargaan seniman inspiratif dalam festival musik kolaborasi etnis Jawa Barat.

Berbagai capaian dan keberhasilan tersebut tentunya hanya dapat dicapai oleh adanya dukungan dari seluruh elemen masyarakat yang ada di Kabupaten Karawang. Namun demikan, berbagai capaian dan keberhasilan tersebut masih perlu ditingkatkan kembali, dan sekaligus akan menjadi tantangan tersendiri bagi kita dalam menghadapi permasalahan yang lebih kompleks di masa yang akan datang. Terlebih berbagai capaian dan keberhasilan tersebut bukanlah merupakan tujuan utama, karena hasil akhir yang diharapkan adalah terwujudnya masyarakat Kabupaten Karawang yang maju, sejahtera dan bermartabat. (ist)


Cerita lainnya :