 |
| Amid (kiri) dan J. Ngadri. |
"Rasanya merinding, ada wibawanya, mungkin bagi orang seni bisa merasakan hal ini," kata J. Ngadri, usai menyaksikan gladi resik tari Jaipong masal tersebut, Kamis (12/9/2013) sore.
Tarian masal ini ada getarannya, sambung J. Ngadri, mudah-mudahan pada hari pelaksanaan besok tarian masal ini terlaksanakan dengan baik, karena ini akan memecahkan rekor Muri, meski tahun 2011 lalu di Karawang pernah mendapat rekor Muri menari Jaipong yang dilakukan 7 ribu orang dewasa.
"Bedanya dulu oleh dewasa sekarang anak-anak TK dan PAUD, tentu saya melihat ini ada upaya Pemda Karawang untuk lebih menanamkan cinta kepada tari tradional Jaipong dengan melakukan pagelaran ini, saya juga melihat upaya pemerintah melestarikan kesenian asli Karawang ini, mudah-mudahan ini dapat rekor Muri besok," ujarnya.
Kendati begitu, J. Ngadri yang hadir untuk meninjau kelayakan rekor Muri ini menyebutkan, pada gladi resik yang telah dilaksanakan tersebut masih ada beberapa koreksi, diantaranya barisan anak-anak yang belum lurus, kemudian setiap anak harus ditempel nomor urut satu hingga sepuluh ribu. Selain itu, dia menilai jumlah dan semangat anak-anak TK-PAUD ini pantas untuk mendapat rekor Muri.
Di tempat sama, Kabid PNFI (Pendidikan Non Formal dan Informal) Dinas Pendidikan Karawang, Amid Mulyana mengatakan, berbagai upaya sudah dilakukan pihaknya sejak gladi resik hari pertama pada Selasa kemarin hingga Kamis ini, untuk Jumat tidak ada gladi resik supaya anak-anak istirahat dan guru pembimbingnya bisa mempersiapkan diri untuk persiapan acara besar tersebut.
Dari hasil data peserta yang ikut acara ini, jumlah anak-anak TK-PAUD yang akan menari sebanyak 10.540 anak, kemungkinan jumlah yang lebih tersebut tetap akan diikut sertakan memecahkan rekor Muri di Stadion Singaperbangsa pada HUT Karawang Ke-380 besok.
"Harapan kami jumlahnya tidak akan kurang dari 10 ribu, kami sangat apresiasi kepada orang tua yang sudah mengorbankan waktu dan tenaganya untuk mendukung acara ini," kata Amid. (spn)