Total Anggaran PNFI Rp 11 Miliar
KARAWANG, KarawangNews.com - Biaya Operasional Perawatan dan Fasilitas (BOPF) non formal tahun 2014 ini akan digelontorkan Rp 8 miliar. Pasalnya, BOPF sebelumnya hanya untuk formal. Sejumlah Rp 8 milyar itu, Rp 3 miliar diantaranya dialokasikan untuk BOPF PKBM (Program Kegiatan Belajar Masyarakat).
"Secara keselurhan BOPF PNFI totalnya Rp 8 miliar, diantaranya Rp 5 miliar untuk PAUD formal dan informal. Ini terobosan baru bagi pendidikan informal, karena hanya Karawang yang punya program BOPF non formal dan informal," kata Kabid PNFI Dinas Pendidikan Karawang, Amid Mulyana SE, Senin (20/1/2014).
Diakuinya, anggaran tersebut saat ini masih dianggap minim, karena BOPF yang dialokasikan untuk PKBM belum seluruhnya dapat membiayai warga belajar. Untuk BOPF formal negeri-swasta sudah terpenuhi pembiayaannya, tetapi untuk PKBM baru mengcover 50 persen dari jumlah 11 ribu warga belajar se-kabupaten.
"Diharapkan tahun depan, seluruh warga belajar PKBM bisa dibiayai BOPF," jelasnya.
Penggunaan BOPF PKBM tersebut, lanjut Amid, penggunaannya sama seperti BOPF formal, yaitu untuk belanja pegawai, barang-jasa dan modal. Untuk belanja pegawai diantaranya seperti honor tutor dan honor panitia kegiatan. Sedangkan barang jasa untuk pengadaan kelengkapan atau penunjang proses belajar mengajar dan modal yakni aset PKBM.
Ditekankan Amid, bantuan ini dapat memberikan dampak dan manfaat kepada masyarakat, yakni dapat meningkatkan minat masyarakat. Juga kepada seluruh penyelenggara dapat memanfaatkan bantuan ini sesuai juklak dan juknis aturan yang berlaku.
"Dengan luncuran BOPF ini diharap bisa memberikan dampak dan manfaat dengan memberikan kemudahan, karena selama ini pembiayaan penyelenggaraan Paket A, B dan C seluruhnya dibebankan kepada warga belajar," ungkapnya.
Selain itu, pada tahun anggaran 2014 dialokasikan Rp 1 miliar untuk bea siswa keterampilan bagi masyarakat, dimana nanti siswa lulusan SMA/SMK yang tidak melanjutkan atau masyarakat yang menginginkan keterampilan-keterampilan dapat mengikuti jenis keterampilan sesuai yang diinginkan, seperti komputer dan menjahit, itu semua bagi masyarakat tanpa dipungut biaya
"Sedangkan Rp 2 miliar lagi untuk menunjang kegiatan lainnya, diantaranya untuk gebyar PAUD kabupaten, apreasiasi PNFI, hari aksara internasional, pameran kursus dan peningkatan penilik. Sehingga total anggaran PNFI Dinas Pendidikan Kabupaten Karawang Rp 11 miliar," jelas Amid. (spn)
KARAWANG, KarawangNews.com - Biaya Operasional Perawatan dan Fasilitas (BOPF) non formal tahun 2014 ini akan digelontorkan Rp 8 miliar. Pasalnya, BOPF sebelumnya hanya untuk formal. Sejumlah Rp 8 milyar itu, Rp 3 miliar diantaranya dialokasikan untuk BOPF PKBM (Program Kegiatan Belajar Masyarakat).
"Secara keselurhan BOPF PNFI totalnya Rp 8 miliar, diantaranya Rp 5 miliar untuk PAUD formal dan informal. Ini terobosan baru bagi pendidikan informal, karena hanya Karawang yang punya program BOPF non formal dan informal," kata Kabid PNFI Dinas Pendidikan Karawang, Amid Mulyana SE, Senin (20/1/2014).
Diakuinya, anggaran tersebut saat ini masih dianggap minim, karena BOPF yang dialokasikan untuk PKBM belum seluruhnya dapat membiayai warga belajar. Untuk BOPF formal negeri-swasta sudah terpenuhi pembiayaannya, tetapi untuk PKBM baru mengcover 50 persen dari jumlah 11 ribu warga belajar se-kabupaten.
"Diharapkan tahun depan, seluruh warga belajar PKBM bisa dibiayai BOPF," jelasnya.
Penggunaan BOPF PKBM tersebut, lanjut Amid, penggunaannya sama seperti BOPF formal, yaitu untuk belanja pegawai, barang-jasa dan modal. Untuk belanja pegawai diantaranya seperti honor tutor dan honor panitia kegiatan. Sedangkan barang jasa untuk pengadaan kelengkapan atau penunjang proses belajar mengajar dan modal yakni aset PKBM.
Ditekankan Amid, bantuan ini dapat memberikan dampak dan manfaat kepada masyarakat, yakni dapat meningkatkan minat masyarakat. Juga kepada seluruh penyelenggara dapat memanfaatkan bantuan ini sesuai juklak dan juknis aturan yang berlaku.
"Dengan luncuran BOPF ini diharap bisa memberikan dampak dan manfaat dengan memberikan kemudahan, karena selama ini pembiayaan penyelenggaraan Paket A, B dan C seluruhnya dibebankan kepada warga belajar," ungkapnya.
Selain itu, pada tahun anggaran 2014 dialokasikan Rp 1 miliar untuk bea siswa keterampilan bagi masyarakat, dimana nanti siswa lulusan SMA/SMK yang tidak melanjutkan atau masyarakat yang menginginkan keterampilan-keterampilan dapat mengikuti jenis keterampilan sesuai yang diinginkan, seperti komputer dan menjahit, itu semua bagi masyarakat tanpa dipungut biaya
"Sedangkan Rp 2 miliar lagi untuk menunjang kegiatan lainnya, diantaranya untuk gebyar PAUD kabupaten, apreasiasi PNFI, hari aksara internasional, pameran kursus dan peningkatan penilik. Sehingga total anggaran PNFI Dinas Pendidikan Kabupaten Karawang Rp 11 miliar," jelas Amid. (spn)