KARAWANG, KarawangNews.com - Sebagai bentuk kecintaan terhadap Nabi Besar Muhammad SAW, Panitia Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) DKM Masjid AT Tawakal Jalan Otista Johar Barat, Kecamatan Karawang Timur menggelar Maulid Nabi 1435 H, Minggu (13/1/2014). Tausiyah acara besar ini menghadirkan penceramah kondang Mamah Dedeh dari Jakarta. Turut hadir Bupati Karawang Drs. H. Ade Swara bersama istri Hj. Nurlatifah.
Kata bupati, yang paling mendasar dari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah untuk mengevaluasi sejauh mana Uswatun Hasanah yang melekat pada diri Rosulullah SAW dapat diteladani dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Sungguh merupakan kerugian, apabila acara seperti ini tidak mampu merubah perilaku kita ke arah yang lebih baik dari sebelumnya, baik dalam tataran ibadah secara vertikal maupun horizontal melalui peningkatan iman dan taq�wa serta semakin tingginya kesalehan sosial.
�Keteladanan Rasul jangan sampai punah, harus terus terus dihidupkan dengan diawali menjalin silaturahmi, mempererat rasa kebersamaan, persaudaraan dan gotong-royong, mengingat masyarakat saat ini sudah kurang peduli lagi terhadap lingkungan sendiri,� jelas bupati.
Diambahkan bupati, seiring dengan peringatan hari kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW, dia mengajak warganya menyimak kembali segala aspek kehidupan Rasul yang sejak kecil penuh dengan keteladanan.
�untuk itulah marilah kita bertafakur sampai sejauh mana kita dapat melaksanakan contoh tersebut dalam kehidupan kita sehari-hari guna mewujudkan Masyarakat Karawang yang �Baldhatun ThoyyibatunWwa�robbun Ghofur�,� kata bupati.
Sedangkan dalam tausyiahnya, Mamah Dedeh mengangkat tema bagaimana sikap sebagai umat muslim dalam menghadapi musibah dari Allah SWT, serta diisi dengan sesi tanya jawab dengan jamaah yang hadir. (spn)
Kata bupati, yang paling mendasar dari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah untuk mengevaluasi sejauh mana Uswatun Hasanah yang melekat pada diri Rosulullah SAW dapat diteladani dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Sungguh merupakan kerugian, apabila acara seperti ini tidak mampu merubah perilaku kita ke arah yang lebih baik dari sebelumnya, baik dalam tataran ibadah secara vertikal maupun horizontal melalui peningkatan iman dan taq�wa serta semakin tingginya kesalehan sosial.
�Keteladanan Rasul jangan sampai punah, harus terus terus dihidupkan dengan diawali menjalin silaturahmi, mempererat rasa kebersamaan, persaudaraan dan gotong-royong, mengingat masyarakat saat ini sudah kurang peduli lagi terhadap lingkungan sendiri,� jelas bupati.
Diambahkan bupati, seiring dengan peringatan hari kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW, dia mengajak warganya menyimak kembali segala aspek kehidupan Rasul yang sejak kecil penuh dengan keteladanan.
�untuk itulah marilah kita bertafakur sampai sejauh mana kita dapat melaksanakan contoh tersebut dalam kehidupan kita sehari-hari guna mewujudkan Masyarakat Karawang yang �Baldhatun ThoyyibatunWwa�robbun Ghofur�,� kata bupati.
Sedangkan dalam tausyiahnya, Mamah Dedeh mengangkat tema bagaimana sikap sebagai umat muslim dalam menghadapi musibah dari Allah SWT, serta diisi dengan sesi tanya jawab dengan jamaah yang hadir. (spn)