KARAWANG, KarawangNews.com - Sudah 4 hari ini, Kamis (16/1/2014), banjir di Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat masih merendam ratusan rumah, terlebih tidak ada saluran pembuang, sehingga air banjir ini tidak bisa cepat surut. Dalam kondisi banjir ini, kerugian besar juga dialamai puluhan petani pemilik sawah di desa ini yang sudah mulai masuk masa panen.
Seperti dialami Kodri (45), dia kehilangan padinya akibat terseret banjir, sawah seluas 2 hektar miliknya itu baru dipetik dan belum sempat dirontokan, tetapi sudah keburu hilang terbawa arus banjir.
�Jika dinominalkan dalam uang, nilai padi yang hilang mencapai lima puluh juta rupiah, itu dari hasil panen, belum dihitung dengan ongkos tanam dan perawatan selama tiga bulan,� keluhnya.
Kendati padinya telah hanyut, Kodri tetap berusaha mencarinya dengan sebuah rakit yang terbuat dari batang pohon pisang, berharap gundukan padi yang terseret arus bisa ditemukan, karena hanya dari hasil sawahnya inilah kodri dan keluarganya bisa makan. Mengingat, keahliannya hanya bisa bertani. (fir)
Seperti dialami Kodri (45), dia kehilangan padinya akibat terseret banjir, sawah seluas 2 hektar miliknya itu baru dipetik dan belum sempat dirontokan, tetapi sudah keburu hilang terbawa arus banjir.
�Jika dinominalkan dalam uang, nilai padi yang hilang mencapai lima puluh juta rupiah, itu dari hasil panen, belum dihitung dengan ongkos tanam dan perawatan selama tiga bulan,� keluhnya.
Kendati padinya telah hanyut, Kodri tetap berusaha mencarinya dengan sebuah rakit yang terbuat dari batang pohon pisang, berharap gundukan padi yang terseret arus bisa ditemukan, karena hanya dari hasil sawahnya inilah kodri dan keluarganya bisa makan. Mengingat, keahliannya hanya bisa bertani. (fir)