KARAWANG, KarawangNews.com - Setelah sukses melaksanakan Program USAID DBE2 tahun lalu, Kabupaten Karawang dianggap DBE dan Kemendikbud (kementrian Pendidikan dan Kebudayaan) sudah mandiri melaksanakan program peningkatan mutu dan manajemen pendidikan.
Bank Dunia melalui program DBE (Desentralized Basic Education) ini memiliki konsep mutu tersebut dan ini benar-benar telah dilaksananakan Kabupaten Karawang. Untuk menunjang peningkatan mutu pendidikan di Karawang maka kedepan Bank Dunia akan ikut mendampingi program ini. Tidak menutup kemungkinan, Karawang akan dijadikan �pilot project� nasional peningkatan mutu dan manajemen pendidikan.
Meski program DBE di Karawang berakhir, program itu telah ditambah sedikit modifikasi, bahkan sasarannya tidak hanya bagi pendidikan dasar melainkan ditambah ke pendidikan menengah.
Dijelaskan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olaraga (Disdikpora) Kabupaten Karawang, Drs. H. Agus Supriatman saat menerima perwakilan Bank Dunia dan Kemendikbud, Selasa (21/1/2014) di kantornya, Kabupaten Karawang masih perlu dukungan dari semua pihak, termasuk Bank Dunia dan Kemendikbud untuk melanjutkan program-program unggulan pendidikan di Karawang.
Dia memaparkan, keberhasilan peningkatan mutu dan manajemen pendidikan di Kabupaten Karawang tak lepas dari tantangan berat, bahkan untuk memuluskan PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) on line Disdikpora harus menghadapi ancaman dari pihak yang tidak sehaluan dengan PPDB on line. Kendati begitu, PPDB di Karawang berjalan sukses.
Selain itu, APBD kabupaten, provinsi dan pusat mampu menekan angka biaya sekolah mahal dengan pembiayaan yang disebut BOPF (Biaya Operasional Perawatan dan Fasilitas). Sehingga, BOPF telah menghapus dikotomi sekolah negeri-swasta, kini semua lulusan SD, SMP bisa terus melanjutkan sekolah ke jenjang SMK/SMA tanpa dipungut biaya.
�Pemerintah daerah punya komitmen tinggi untuk memajukan pendidikan agar punya nafas, maka kita perlu dukungan provinsi dan pusat untuk memajukan pendidikan ini di Kabupaten Karawang,� kata Agus.
Sementara itu, perwakilan Bank Dunia, Susi menjelaskan, Karawang merupakan 1 dari 75 kabupaten yang sudah menunjukan komitmen pendidikan dengan baik. Dengan begitu, pihaknya akan membantu program bermutu pendidikan, yaitu upaya mengoptimalkan undang-undang mengenai pendidikan yang sudah berjalan selama 6 tahun ini.
�Ternyata tidak cukup jika melihat amanat undang-undang itu, saat ini kita baru buka pintu pertama dan masih banyak tugas yang belum diselesaikan, untuk itu kita akan berupaya terus meningkatkan mutu bagi pendidikan, terutama guru,� kata dia. (spn)
Bank Dunia melalui program DBE (Desentralized Basic Education) ini memiliki konsep mutu tersebut dan ini benar-benar telah dilaksananakan Kabupaten Karawang. Untuk menunjang peningkatan mutu pendidikan di Karawang maka kedepan Bank Dunia akan ikut mendampingi program ini. Tidak menutup kemungkinan, Karawang akan dijadikan �pilot project� nasional peningkatan mutu dan manajemen pendidikan.
Meski program DBE di Karawang berakhir, program itu telah ditambah sedikit modifikasi, bahkan sasarannya tidak hanya bagi pendidikan dasar melainkan ditambah ke pendidikan menengah.
Dijelaskan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olaraga (Disdikpora) Kabupaten Karawang, Drs. H. Agus Supriatman saat menerima perwakilan Bank Dunia dan Kemendikbud, Selasa (21/1/2014) di kantornya, Kabupaten Karawang masih perlu dukungan dari semua pihak, termasuk Bank Dunia dan Kemendikbud untuk melanjutkan program-program unggulan pendidikan di Karawang.
Dia memaparkan, keberhasilan peningkatan mutu dan manajemen pendidikan di Kabupaten Karawang tak lepas dari tantangan berat, bahkan untuk memuluskan PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) on line Disdikpora harus menghadapi ancaman dari pihak yang tidak sehaluan dengan PPDB on line. Kendati begitu, PPDB di Karawang berjalan sukses.
Selain itu, APBD kabupaten, provinsi dan pusat mampu menekan angka biaya sekolah mahal dengan pembiayaan yang disebut BOPF (Biaya Operasional Perawatan dan Fasilitas). Sehingga, BOPF telah menghapus dikotomi sekolah negeri-swasta, kini semua lulusan SD, SMP bisa terus melanjutkan sekolah ke jenjang SMK/SMA tanpa dipungut biaya.
�Pemerintah daerah punya komitmen tinggi untuk memajukan pendidikan agar punya nafas, maka kita perlu dukungan provinsi dan pusat untuk memajukan pendidikan ini di Kabupaten Karawang,� kata Agus.
Sementara itu, perwakilan Bank Dunia, Susi menjelaskan, Karawang merupakan 1 dari 75 kabupaten yang sudah menunjukan komitmen pendidikan dengan baik. Dengan begitu, pihaknya akan membantu program bermutu pendidikan, yaitu upaya mengoptimalkan undang-undang mengenai pendidikan yang sudah berjalan selama 6 tahun ini.
�Ternyata tidak cukup jika melihat amanat undang-undang itu, saat ini kita baru buka pintu pertama dan masih banyak tugas yang belum diselesaikan, untuk itu kita akan berupaya terus meningkatkan mutu bagi pendidikan, terutama guru,� kata dia. (spn)