KARAWANG, KarawangNews.com - Pasca banjir 10 hari, ratusan warga di Desa Kalidungjaya, Kedungjaya dan Cemarajaya Kecamatan Cibuaya mengeluhkan gatal-gatal kaki dan flu. Kini, banjir menyisakan lumpur tebal di sejumlah rumah, terutama rumah warga yang tidak dikeramik.
"Mayoritas, korban banjir terindikasi sakit rematik, meriang dan Ispa (Infeksi pernapasan akut)," kata tim medis pengobatan gratis Jiton (H. Tono Bahtiar), saat baksos kesehatan di desa itu, Selasa (28/1/2014) siang.
Pada pengobatan gratis ini, ratusan warga di tiga desa tersebut diperiksa dan diberi obat, mereka mengeluh sakit yang berkepanjangan selama banjir melanda pemukiman mereka sekitar 10 hari. Di Kalidungjaya, ketinggian air banjir mencapai sepinggang orang dewasa, sedangkan di jalan raya air menggenang sedalam 70 cm.
"Saya dan sekeluarga sakit gatal kaki juga hidung mampet," kata warga Kalidungjaya RT 07, Sinam, sambil menunjukan telapak kakinya yang terkelupas akibat gatal.
Diakui Sinam, dia dan keluarganya tetap bertahan di dalam rumah, meski terendam banjir setinggi paha orang dewasa. Dia dan keluarganya mulai merasa sakit-sakitan sejak awal banjir hingga banjir sudah surut saat ini.
Sementara itu, baksos yang dilakukan Ketua DPRD Karawang, H. Tono Bahtiar masih akan dilakukan di beberapa lokasi yang kena dampak banjir. Mengingat, tidak semua daerah banjir mendapat bantuan merata dari Pemkab Karawang, terutama bantuan kesehatan. (spn)
"Mayoritas, korban banjir terindikasi sakit rematik, meriang dan Ispa (Infeksi pernapasan akut)," kata tim medis pengobatan gratis Jiton (H. Tono Bahtiar), saat baksos kesehatan di desa itu, Selasa (28/1/2014) siang.
Pada pengobatan gratis ini, ratusan warga di tiga desa tersebut diperiksa dan diberi obat, mereka mengeluh sakit yang berkepanjangan selama banjir melanda pemukiman mereka sekitar 10 hari. Di Kalidungjaya, ketinggian air banjir mencapai sepinggang orang dewasa, sedangkan di jalan raya air menggenang sedalam 70 cm.
"Saya dan sekeluarga sakit gatal kaki juga hidung mampet," kata warga Kalidungjaya RT 07, Sinam, sambil menunjukan telapak kakinya yang terkelupas akibat gatal.
Diakui Sinam, dia dan keluarganya tetap bertahan di dalam rumah, meski terendam banjir setinggi paha orang dewasa. Dia dan keluarganya mulai merasa sakit-sakitan sejak awal banjir hingga banjir sudah surut saat ini.
Sementara itu, baksos yang dilakukan Ketua DPRD Karawang, H. Tono Bahtiar masih akan dilakukan di beberapa lokasi yang kena dampak banjir. Mengingat, tidak semua daerah banjir mendapat bantuan merata dari Pemkab Karawang, terutama bantuan kesehatan. (spn)