English French Spain Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Jumat, 31 Januari 2014

Apindo dan Iwapi Bantu Logistik Banjir

KARAWANG, KarawangNews.com - Seluruh jajaran kecamatan bersama jajaran pemerintahan desa wajib siaga, jangan cuek, masyarakat bisa menggunakan fasilitas kendaraan desa untuk mendatangi Dinas Sosial Penanggulangan Bencana untuk mengambil bantuan. 

Demikian kata Bupati Karawang Drs. Ade Swara, pada kesempatan bicara ketika menerima bantuan logistik bagi korban banjir dari Asosiasi pengusaha Indonesia Cabang Karawang (APINDO) dan ikatan Wanita Pengusaha Cab Karawang (IWAPI), Kamis (30/1/2014).

Bantuan itu secara simbolis diberikan Wakil Ketua I APINDO Nanang dan Ketua IWAPI Yati, bantuan diterima bupati bersama istri didampingi Ketua DPRD Karawang H. Tono Bahtiar.

Bantuan tersebut diantaranya 6 ton beras dari APINDO, sedangkan IWAPI menyalurkan bantuan berupa 220 buah karpet alas anti air, 200 selimut kain, makanan bayi senilai Rp 15 Juta, pop mie 15 dus, mie instan 15 dus dan air mineral yang langsung dibagikan kepada korban banjir. 

Pada kesempatan menerima bantuan tersebut, bupati menegaskan, agar seluruh aparat pemerintah daerah maupun aparat kecamatan dan aparat desa supaya siaga terus, jangan apatis atau cuek. Untuk meminta bantuan dari Dinas Sosial, aparat desa bisa menggunakan kendaraan desa.

"Kami pun menghimbau kepada para dermawan agar menyumbangkan makanan siap saji," kata bupati.

Diketahui, setelah sempat surut, banjir susulan terjadi lagi sehingga mengenangi beberapa pemukiman di sejumlah kecamatan, ketinggian air antara 50-90 cm. Kini, banjir terparah yaitu di daerah Cilamaya akibat diterjang banjir bah dari luapan air Bendung Barugbug Kecamatan Jatisari. (spn)
Baca SelengkapnyaApindo dan Iwapi Bantu Logistik Banjir

Ribuan Rumah di Bekasi Kebanjiran

KARAWANG, KarawangNews.com - Informasi perkembangan kondisi banjir sejak tanggal 18-20 Januari 2014 di wilayah kerja DPA I Perum Jasa Tirta II, diantaranya di Kecamatan Gunung Putri Kabupaten Bogor sebanyak 600 rumah terendam, kemudian di Kecamatan Jatiasih dan Bekasi Selatan Kota Bekasi, sebanyak 3.529 rumah terendam akibat luapan Sungai Cikeas, Kali Cakung dan Kali Bekasi.

Sedangkan di Kabupaten Bekasi, Seksi Perum Jasa Tirta II Cipamingkis melaporkan, banjir di Kecamatan Setu, Tambun Selatan, Cikarang Barat, Mustika Jaya dan Kecamatan Bantargebang merendam sebanyak 1.406 Ha sawah dan 125 rumah.

Seksi Bekasi melaporkan, Kecamatan Babelan, Tarumajaya dan Kecamatan Tambelang sebanyak 10.750 Ha sawah dan 6.175 rumah kebanjiran. Seksi Lemahabang diantaranya Kecamatan Cikarang Timur, Sukakarya,  Cikarang Utara, Cikarang Bahagia, Kedungwaringin, Pebayuran, Cabang Bungin dan Kecamatan Muara Gembong sebanyak 3.727 Ha sawah dan 2.885 rumah kebanjiran.

sumber: DPA I Perum Jasa Tirta II dan Masyarakat Karawang Peduli Lingkungan (Maskapel)

Baca SelengkapnyaRibuan Rumah di Bekasi Kebanjiran

Kamis, 30 Januari 2014

Akibat Banjir Susulan, Warga Pamanukan Mengungsi Lagi

SUBANG, KarawangNews.com � Hujan yang kembali mengguyur daerah Subang menyebabkan banjir lagi, di Desa Mulyasari, Kecamatan Pamanukan banjir merendam rumah hingga 1,2 meter, sehingga sebanyak 3.400 KK (Kepala Keluarga) kembali mengungsi ke bawah jembatan layang Pamanukan. Selain curah hujan tinggi, banjir disebabkan beberapa tanggul sungai yang jebol.

"Ini banjir susulan yang kedua kalinya, beberapa hari lalu banjir sudah surut, tapi saat ini banjir lagi," kata warga Mulyasari, Arem (35), Kamis (30/1/2014).

Banjir susulan kedua ini membuat warga panik dan memilih mengungsi dibanding harus tinggal di rumah mereka yang kebanjiran, padahal belum lama warga sudah bersih-bersih rumah pasca banjir pertama.

"Kalau yang ketinggian airnya masih rendah mereka memilih bertahan di rumah, kalau saya lebih memilih mengungsi, karena ketinggian air di rumah saya sudah tinggi," tuturnya.

Sekdes Desa Mulyasari, Ahmi Mubarok mengatakan,  hari ke 11 banjir di wilayahnya masih belum surut,  ini disebabkan beberapa tanggul di Sungai Cipunagara jebol.  Kata dia, ada empat tanggul di Cipunagara yang jebol, ini menyebabkan banjir lagi. [tinjau]
Baca SelengkapnyaAkibat Banjir Susulan, Warga Pamanukan Mengungsi Lagi

Banjir Telah Merusak Rumah, Sawah dan Sarana Pengairan

Banjir di Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat.
KARAWANG, KarawangNews.com - Kamis (30/1/2013), banjir yang melanda Kabupaten Karawang dan sekitarnya tanggal 13-23 Januari 2014 di wilayah kerja DPA II Perum Jasa Tirta II telah menyebabkan sejumlah infrastruktur saluran air rusak, diantaranya, peningkatan debit air di Kedung Gede yang mengakibatkan tanggul kritis Sungai Citarum di dua lokasi yaitu di Blok Telukmungkal di Kelurahan Tanjung Pura dan di Blok Kramat Desa Teluk Bango, Kecamatan Batujaya.

Kemudian, kerusakan prasarana pengairan adalah kerusakan pasangan tembok tegak, juga kerusakan overlat, bobolan di tanggul kiri dan bobolan tanggul kanan B.Tub. Selain itu, gorong-gorong BTT tersumbat sampah dan sedimentasi yang menyebabkan genangan di Perumahan Bumi Mutiara Indah I dan II.

Banjir juga menggenangi area persawahan teknis dan non teknis, berdasarkan pengamatan sementara di wilayah Rengasdengklok dan Telaga Sari, banjir limpasan Sungai Cibeet merendam 672 rumah di Kecamatan Telukjambe Barat. Di kecamatan ini, banjir memaksa 2.076 jiwa atau 692 KK (Kepala Keluarga) mengungsi dari rumah mereka, termasuk 250 Ha sawah terendam.

Banjir juga menggenangi Perumahan Bumi Mutiara Indah di Dawuan Kecamatan Cikampek akibat limpasan dari Sungai Cikaranggelam. Juga Perumahan Perumnas Telukjambe, Karaba, Resinda, Karawang Festival dan sekitarnya banjir akibat limpasan dari Sungai Cibeet dan anak Sungai Citarum. Di wilayah sekitar pasar Cilamaya, banjir disebabkan limpasan dari Sungai Cilamaya, Kalen Bawah dan Kalen Tasrip.

Berdasarkan catatan Dinas Sosial dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Karawang, hingga 22 Januari 2014 sudah tercatat 173 desa di 28 kecamatan se-kabupaten terkena dampak banjir dengan ketinggian genangan bervariasi antara 5 hingga 500 cm.

sumber: DPA II PJT II dan Masyarakat Karawang Peduli Lingkungan (Maskapel)
Baca SelengkapnyaBanjir Telah Merusak Rumah, Sawah dan Sarana Pengairan

Diganti BPJS, Jamkesda Rp 100 Miliar Batal Digulirkan

KARAWANG KarawangNews.com � Ketua DPRD Karawang H. Tono Bachtiar menilai pergantian Jamkesda (Jaminan Kesehatan Daerah) ke BPJS  (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial) tidak efektif, karena program Jamkesda milik daerah lebih mudah digunakan oleh masyarakat dibanding BPJS.

"Pergantian itu tidak efektif, kita memerlukan sosialiasi kepada masyarakat mulai dari awal lagi," katanya, di acara peresmian Sistem Teknologi Informasi Karawang Sehat, Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, Rabu (29/1/2014) siang.

Padahal DPRD Karawang merencanakan, masyarakat Karawang akan diasuransikan semuanya melalui Jamkesda. Sebelumnya, program Jamkesda dianggarkan Rp 50 miliar untuk masyarakat, kemudian akan ditambah menjadi Rp 100 miliar agar seluruh masyarakat Karawang bisa tercover, tanpa terkecuali.

"Namun setelah Jamkesda diganti BPJS, rencana tersebut gagal," ujarnya.

Program BPJS yang diterapkan di Kabupaten Karawang sudah ketinggalan, kata Tono, program itu layak digunakan di wilayah Papua dan sekitarnya. Diakuinya, Karawang sudah maju memiliki program tersendiri yaitu Jamkesda.

"Kita bisa tanya saja kepada masyarakat lebih mudah mana Jamkesda dan BPJS. Saya yakin akan lebih memilih Jamkesda, karena program milik daerah lebih cepat ditanggapi dibanding BPJS," tuturnya. (spn)
Baca SelengkapnyaDiganti BPJS, Jamkesda Rp 100 Miliar Batal Digulirkan

Pasca Banjir, Bupati Tinjau Bendung Barugbug

KARAWANG, KarawangNews.com - Bupati Karawang H. Ade Swara bersama Ketua DPRD H. Tono Bachtiar dan sejumlah pejabat pemerintah daerah meninjau Bendung Barugbug di Kecamatan Jatisari, Rabu (29/1/2014) sore. Bupati pun menyalurkan bantuan logistik yang dia terima dari Sinarmas dan KIIC kepada warga setempat yang diterjang banjir Selasa (28/1/2014) akibat luapan air di bendungan ini.

Pada Selasa pukul 15.00 WIB, ratusan warga di Desa Barugbug juga Desa Situdam dikagetkan air bah yang deras akibat luapan sungai di Bendung Barugbug. Luapan itu membanjiri pemukiman setempat dengan ketinggian air hingga sedada orang dewasa, beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, mengingat air tersebut sangat deras dan menerjang sejumlah rumah semi permanen hingga hancur.

Mengetahui bencana itu, warga setempat beramai-ramai membuka pintu air agar bisa mengalir ke Sungai Cilamaya, agar air tidak tertahan di Bendung Barugbug dan limpas ke pemukiman mereka. Akibatnya, Cilamaya kebanjiran karena Sungai Cilamaya �over load� menerima kiriman air dari Bendung Barugbung.

Diketahui, Bendung Barugbung menerima air dari wilayah Purwakarta dan membagi aliran tersebut menjadi dua, yaitu ke Sungai Ciherang dan Sungai Cilamaya. Selain itu, bendungan yang dibangun pada tahun 1949 tersebut berfungsi mengairi aliran irigasi hingga ke wilayah hilir �ilamaya.

Bendung Barugbug memiliki batas normal debit air hingga mencapai 700 m3 per detik dan saat limpas Selasa sore, debit air mencapai 1.068 m3 per detik. Selain Ketua DPRD, pada kunjungan ini bupati didampingi Kepala Dinas Binamarga Drs. H. Acep Jamhuri, Kepala Dinas Cipta Karya Drs. Dedi Achdiyat dan pejabat dari BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai).

Usai meninjau Bendung Barugbung, bupati dan Ketua DPRD meluncur ke Cilamaya, meninjau kondisi banjir akibat luapan air dari Bendung Barugbug. Banjir di Cilamaya ini pun hampir merendam rumah kediaman bupati di Cilamaya Wetan. (spn)

Baca SelengkapnyaPasca Banjir, Bupati Tinjau Bendung Barugbug

Rabu, 29 Januari 2014

Subang Dikepung Jalan Rusak

SUBANG, KarawangNews.com - Hujan yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir ini menyebabkan 180 km jalan di Kabupaten Subang rusak parah, berlubang dan bopeng. Pemandangan yang sama juga terlihat di jalan provinsi dan jalan nasional.

"Jalan yang rusak masih tetap sekitar 45 persen atau sekitar 180 km dari panjang 1.054 km se-kabupaten. Hanya saja, jalan yang sebelumnya rusak ringan menjadi rusak parah," kata Kabid Bina Marga Dinas PU dan Binamarga, Andri M. Priatna, Selasa (28/1/2014)

Untuk pembenahan jalan yang rusak itu, pada 2014 ini pemerintah menggarkan Rp. 171 miliar. Dari anggaran sebesar itu, hanya mampu membiaya kerusakan jalan yang disebabkan banjir sebesar 10 persen.

Dari pantauan, kerusakan jalan juga di jalur nasional, seperti di Pantura berlubang dan bopeng, ini menjadi pemandangan sepanjang jalur utama tersebut. Bahkan di daerah Mandalawangi, bahu jalan amblas yang akibatkan lalu lintas di jalur itu tersendat.

Kerusakan jalan pun terpantau di jalur provinsi, sepanjang jalur tengah jalannya berlubang, ini sangat menggangu arus lalu lintas dari arah Majalengka menuju Jakarta dan sebaliknya. Menurut warga Dangdeur, Kecamatan Dawuan, Yusuf (40), akibat jalan rusak parah ini sering terjadi kecelakaan yang memakan korban jiwa.

"Jika tidak hati-hati, jalan ini sangat berbahaya, lengah sedikit bisa terjebak lubang yang lumayan dalam," tuturnya.

Kerusakan jalan juga terpantau di jalur alternatif yang menghubungkan Cipeuneuy ke Ciasem, kondisi jalan di jalur tersebut terlihat rusak parah, berlubang dan digenangi air.

Warga setempat, Akod (37) berharap, pemerintah bisa memanfaatkan dana bantuan program Percepatan Pembangunan Infrastuktur Jalan (PPIJ). Dia meminta agar perbaikan ini jangan ditunda, karena kerusakan bisa lebih parah jika dibiarkan. [tinjau]

Baca SelengkapnyaSubang Dikepung Jalan Rusak

PT. AUA Development Serahkan Bantuan Korban Banjir

KARAWANG, KarawangNews.com - PT. AUA Development menyerahkan bantuan bagi korban banjir Karawang, bantuan langsung diserahkan Special Asistant To President Director PT. AUA Devlopment Mr. Mark Liu kepada Bupati Karawang, H. Ade Swara di kantor bupati, Rabu (29/1/2014). Bantuan ini bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan tersebut.

Wakil President Director pada PT.AUA Development, Ervan Rianto menyampaikan, perusahaannya ini merupakan bagian dari Agung Podomoro Land yang akan senantiasa memberikan �feed back� positif kepada masyarakat Karawang khususnya korban banjir. Sementara, bantuan yang diberikan PT. AUA Development yaitu kue, mie instans, air mineral, beras serta gula yang dikemas menjadi 1.000 paket.

�Yang terjadi saat saat ini telah mengetuk hati perusahaannya untuk turut meringankan derita para korban banjir,  semoga bantuan ini dapat bermanfaat bagi para korban banjir di Karawang,� kata Ervan.

Bupati menyatakan, bencana banjir tahun ini sudah merendam 200 desa se-Kabupaten Karawang,  ini membuat pemerintah daerah menjadi tidak fokus, karena bencana banjir terjadi secara bersamaan. Sehingga, bantuan sebanyak apapun bila dibagikan kepada masing masing daerah akan terasa sedikit, bahkan ada yang merasa belum mendapat bantuan.

�Kami ucapkan terima kasih banyak kepada pihak perseorangan, himpunan, organisasi, perusahaan atau apapun yang memberi bantuan dan kami masih membuka pintu selebar mungkin untuk bisa mengakomodir bantuan logistik kepada korban banjir,� kata bupati. (spn)
Baca SelengkapnyaPT. AUA Development Serahkan Bantuan Korban Banjir

KIIC dan Sinarmas Kembali Salurkan Logistik Banjir

KARAWANG, KarawangNews.com � Karawang International Industrial City (KIIC) dan Sinarmas kembali menyalurkan bantuan untuk korban banjir di Kecamatan Jatisari, Pedes dan Tempuran, Rabu (29/1/2014) siang. Sebelum disalurkan, secara simbolis bantuan itu diberikan kepada Bupati Karawang Drs. Ade Swara.

Dijelaskan Direktur Utama KIIC, Sanny Iskandar, partisipasi bantuan logistik untuk korban banjir di Karawang ini merupakan bentuk perhatian dan kepedulian KIIC kepada para korban banjir yang masih membutuhkan uluran tangan, terutama untuk mencukupi kebutuhan selama mereka dilanda bencana alam ini.

Bantuan yang diberikan Sinarmas berupa 300 selimut, 300 dus air mineral, 300 dus biskuit, serta obat�obatan. Bantuan ini diserahkan simbolis di kantor bupati, didampingi Sekda H. Teddy Rusfendi, Ketua DPRD Karawang H. Tono Bahtiar, Kasat Pol PP AM. Nur, Kabag Humas Yasin dan Sekretaris Dinsos H.Wahyu Suhudi.

Bantuan KIIC ini terhitung yang kelima sejak banjir melanda Kabupaten Karawang pada minggu kedua di bulan Januari 2014. Pihak KIIC akan kontinyu memberikan bantuan berupa logistik selama korban banjir di Karawang masih membutuhkan uluran tangan. (spn)
Baca SelengkapnyaKIIC dan Sinarmas Kembali Salurkan Logistik Banjir

Dinkes Luncurkan Sistem Teknologi Informasi Karawang Sehat

KARAWANG, KarawangNews.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang meresmikan Sistem Teknologi Karawang Sehat 2014, Rabu (29/1/2014) pagi di kantor dinas tersebut. Teknologi itu untuk menyederhanakan agar masyarakat tidak bingung dan bisa mendapatkan jaminan berobat dari Pemkab Karawang untuk bisa memastikan jaminan dan pembayaran dari Dinas Kesehatan.

Diketahui, di Kabupaten Karawang pelayanan masyarakat miskin sudah dimulai sejak tahun 2007 dan pada tahun 2010 Pemkab Karawang melakukan pendataan dan tercatat masyarakat kurang mampu se-kabupaten sebanyak 551.261 peserta yang disebut peserta Jamkesda dan memiliki kartu tersebut.

Seiring waktu muncul JPKMM (Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Miskin), pesertanya yaitu masyarakat yang sakit dari keluarga tidak mampu dan tidak memiliki kartu Jamkesda. Namun, semakin lama jumlahnya tidak terkendali, karena masyarakat tetap saja mendatangi Dinas Kesehatan untuk memperoleh JPKMM. Sedangkan, di Dinas Kesehatan belum ada sistem yang bisa mengontrol masyarakat yang sudah memiliki atau belum memiliki kartu Jamkesmas dan Jamkesda.

Dengan begitu, di dalam anggaran perubahan tahun 2013, Dinas Kesehatan dan Bappeda (Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah) Karawang merapihkan data masyarakat miskin yang belum didata tahun 2010 agar kembali diverifikasi secara sistem, yaitu dengan memverifikasi data Jamkesda yang ada dengan data JPKMM, kemudian memverifikasi data Jamkesda ke data Jamkesmas versi BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial).

�Dengan verivikasi itu, diharapkan tidak ada tumpang tindih data antara BPJS dan Karawang Sehat, supaya anggaran APBD II sepenuhnya dapat digunakan untuk peserta Karawang Sehat secara efektif dan efesien,� kata Kepala Dinas Kesehatan Karawang dr. Asep Hidayat Lukman.

Selain itu, Dinas Kesehatan Karawang membuat �software� teknologi informasi tentang kepesertaa dan pelayanan yang terintegrasi antar peserta, rumah sakit dan Dinas Kesehatan secara �on line�. Jadi, setiap ruah sakit diberi kata kunci untuk mengakses melihat kepesertaan, meminta jaminan ke Dinas Kesehatan. Sehingga, pasien tidak perlu bulak-balik dan langsung mendapat kepastian pelayanan, sehingga memudahkan proses klaim dan meringankan pekerjaan.

�Tahun 2014 ini, kita bersama aparat desa dan TKSK untuk meng-clean up data yang sudah diverifikasi, karena masih ditemukan beberapa data dengan orang sama, tetapi tahun kelahirannya berbeda,� jelas Asep.

Pada peresmian Sistem Teknologi Karawang Sehat 2014, Bupati Karawang Drs. H. Ade Swara bersama Kepala Dinas Kesehatan dan Ketua DPRD Karawang H. Tono Bahtiar melakukan telecompres video dengan sejumlah rumah sakit daerah dan swasta di Karawang, percakapan langsung ini sebagai upaya Dinas Kesehatan memudahkan komunikasi langsung dengan rumah sakit se-kabupaten. (spn)
Baca SelengkapnyaDinkes Luncurkan Sistem Teknologi Informasi Karawang Sehat

Selasa, 28 Januari 2014

Warga di Cibuaya Keluhkan Gatal Kaki dan Flu

KARAWANG, KarawangNews.com - Pasca banjir 10 hari, ratusan warga di Desa Kalidungjaya, Kedungjaya dan Cemarajaya Kecamatan Cibuaya mengeluhkan gatal-gatal kaki dan flu. Kini, banjir menyisakan lumpur tebal di sejumlah rumah, terutama rumah warga yang tidak dikeramik.

"Mayoritas, korban banjir terindikasi sakit rematik, meriang dan Ispa (Infeksi pernapasan akut)," kata tim medis pengobatan gratis Jiton (H. Tono Bahtiar), saat baksos kesehatan di desa itu, Selasa (28/1/2014) siang.

Pada pengobatan gratis ini, ratusan warga di tiga desa tersebut diperiksa dan diberi obat, mereka mengeluh sakit yang berkepanjangan selama banjir melanda pemukiman mereka sekitar 10 hari. Di Kalidungjaya, ketinggian air banjir mencapai sepinggang orang dewasa, sedangkan di jalan raya air menggenang sedalam 70 cm.

"Saya dan sekeluarga sakit gatal kaki juga hidung mampet," kata warga Kalidungjaya RT 07, Sinam, sambil menunjukan telapak kakinya yang terkelupas akibat gatal.

Diakui Sinam, dia dan keluarganya tetap bertahan di dalam rumah, meski terendam banjir setinggi paha orang dewasa. Dia dan keluarganya mulai merasa sakit-sakitan sejak awal banjir hingga banjir sudah surut saat ini.

Sementara itu, baksos yang dilakukan Ketua DPRD Karawang, H. Tono Bahtiar masih akan dilakukan di beberapa lokasi yang kena dampak banjir. Mengingat, tidak semua daerah banjir mendapat bantuan merata dari Pemkab Karawang, terutama bantuan kesehatan. (spn)
Baca SelengkapnyaWarga di Cibuaya Keluhkan Gatal Kaki dan Flu

Disdikpora Cetak Figur Pengawas dan Penilik Berkualitas

KARAWANG, KarawangNews.com - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karawang berusaha membangun figur pengawas dan penilik yang berkualitas. Jangan sampai pengawas dan penilik tidak diharapkan kehadirannya oleh sekolah. Selasa (28/1/2014) siang, Disdikpora Karawang menggelar sosialisasi optimalisasi pengawas dan penilik di Aula Husni Hamid, Pemda Karawang.

Kepala Disdikpora Karawang, Drs. Agus Supriatna menyatakan, pengawas dan penilik belum optimal, makanya melalui Program Akselerasi Manajemen Mutu Sekolah (PAMMS) bagaimana mempercepat pembangunan mutu dan manjemen di satuan pendidikan, formal dan informal, di dalam pelaksanaannya bagaimana meningkatkan peran pengawas, juga sinergitas guru, kepala sekolah dan pengawas.

"Kita optimalisasi pengawas dan penilik, materi yang diberikan yaitu akselerasi peningkatan, mutu dan manajemen sekolah, yang didalamnya termasuk kurikulum, jangan sampai guru lebih tahu dibanding pembinanya, makanya ini di-review oleh LPMP (Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan), bagaimana melakukan akselerasi ini," kata Agus.

Jadi, meski periodesasi kepala sekolah ditentukan selama 4 tahun, tidak menutup kemungkinan 1 tahun saja bisa kembali menjadi guru lagi berdasarkan penilaian dinas pendidikan. Pada kegiatan optimalisasi ini juga dipaparkan, bagaimana mengetahui kemampuan diri seorang tenaga pendidik.

"Kita menilai kinerja dan manajemen juga sikap kepala sekolah, agar figur kepala sekolah bisa menjadi teladan, memang ini berat dilakukan, tetapi ini upaya Disdikpora Karawang kedepan," jelas Agus.

Sementara itu, pemateri dari LPMP Provinsi Jawa Barat, Drs. Samsudin M.Si menjelaskan, pengawasnya harus berubah, karena pengawas adalah teladan kepala sekolah dan guru, jangan jadi pengawas yang tidak diharapkan sekolah.

"Pengawas harus memiliki kualitas, ini suatu penilaian bagi guru, karena pendidikan adalah nomor satu untuk mengubah negara," ungkapnya.

Acara ini dihadiri pengawas SD, SMP dan penilik, juga kepala UPTD PAUD/SD se-Kabupaten Kabupaten. (spn)
Baca SelengkapnyaDisdikpora Cetak Figur Pengawas dan Penilik Berkualitas

Hiswana Migas dan Sampoerna Bantu Logistik Banjir

KARAWANG, KarawangNews.com - Hiswana DPC Karawang Purwakarta dan PT.  Sampoerna menyerahkan bantuan bagi korban banjir Karawang, bantuan ini diserahkan Dindin Nazarudin dari Hiswana dan Arif dari PT. Sampoerna, bantuan simbolis diberikan kepada Bupati Karawang, H. Ade Swara di kantornya, Senin (27/1/2014).

Total bantuan yang diberikan oleh Hiswana yaitu sebanyak 600 dus mie dan 300 dus air mineral. Sedangkan dari PT. Sampoerna bantuan yang diberikan berupa selimut dan terpal sebanyak 1.500 paket, juga 2.700 nasi bungkus. Selain itu, 150 paket minyak dan beras. Sesuai arahan Dinas Sosial bantuan tersebut akan diberikan ke daerah Desa Telukbuyung Kecamatan Pakisjaya  juga Desa Karangligar dan Desa Parungsari Kecamatan Telukjambe Barat.

�Bantuan ini diberikan pada waktu yang tepat, karena masyarakat Karawang sangat membutuhkan bantuan logistik, walaupun beberapa desa sudah mulai surut, tetapi kita masih waspada,� kata bupati. (rls)
Baca SelengkapnyaHiswana Migas dan Sampoerna Bantu Logistik Banjir

Peruri Menyumbang Rp 2,7 Miliar Untuk Bantu Korban Banjir

KARAWANG, KarawangNews.com - Perum Peruri (Percetakan Uang Republik Indonesia) menyerahkan bantuan sembako untuk warga korban banjir di Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Senin (27/1/2014). Bantuan itu berupa beras 2 ton, 412 liter minyak goreng, 200 dus mie instans dan 100 dus air mineral, termasuk 3 unit ambulan.

Bantuan itu diserahkan Direktur Utama Perum Peruri,  Rasetio kepada Bupati Karawang, H. Ade Swara, kemudian bantuan itu diteruskan bupati kepada kepala desa. Perum Peruri menyerahkan bantuan dengan total anggaran Rp 2.714.100.885, anggaran itu untuk bencana alam, peningkatan kesehatan, pengembangan sarana dan prasarana umum, serta sarana ibadah. (rls)
Baca SelengkapnyaPeruri Menyumbang Rp 2,7 Miliar Untuk Bantu Korban Banjir

Senin, 27 Januari 2014

Korban Banjir Melahirkan Bayi di Tenda Pengungsian

KARAWANG, KarawangNews.com - Seorang warga Rengasdengklok, Mintarsih (28) melahirkan bayi perempuan di dalam tenda pengungsian, Minggu (26/1/2014) pukul 23.00 WIB. Mintarsih melahirkan bayinya dengan bantuan seorang paraji, karena kelahiran ini tidak diketahui bidan setempat.

"Malam itu kita sangat panik tidak tahu harus berbuat apa, sedangkan bayi sudah keluar dari rahim, sehingga kita memanggil paraji, kebetulan rumahnya tidak jauh dari tenda pengungsian, Alhamdulillah bayi dan ibunya selamat," kata Indra (32), warga setempat yang menolong persalinan darurat itu.

Untuk menjaga kesehatan, Mintarsih dan bayinya diungsikan ke kampung yang tidak kebanjiran, mengingat jika tinggal di dalam tenda pengungsian akan mudah terserang sakit, terutama untuk si bayi yang baru lahir. (bam)
Baca SelengkapnyaKorban Banjir Melahirkan Bayi di Tenda Pengungsian

Saan Mustopa Persiapkan Touring Bike Seribu Peserta

KARAWANG, KarawangNews.com - Minggu (26/1/2014), Anggota DPR RI Saan Mustopa bersama 50 orang komunitas sepeda Karawang melaksanakan fun bike sejauh 60 km rute Karangpawitan Karawang Barat hingga rumah kediaman Saan Mustopa di Desa Pisangsambo, Kecamatan Tirtajaya.

"Yang ikut fun bike ini panitia Touring Bike Saan Mutopa Center yang akan dilaksanakan 9 Februari nanti, saat ini kita survei rute," kata Saan Mustopa.

Rute tersebut yaitu start dari Lapang Karangpawitan, Kecamatan Karawang Barat, kemudian menyusuri daerah Rawamerta, Kutawaluya, Pedes, Cibuaya, Tirtajaya dan finish di Tirtajaya.

Sebagai hadiah, Saan Mustopa sudah mempersiapkan sepeda santai yang harganya mahal, juga perlengkapan bersepeda, seperti kaos, helm dan asesoris lainnya. Diperkirakan, peserta Touring Bike Saan Mutopa Center mencapai seribu orang. (spn)
Baca SelengkapnyaSaan Mustopa Persiapkan Touring Bike Seribu Peserta

Komisi C Minta Bina Marga Pilah Pemborong

KARAWANG, KarawangNews.com - Komisi C mempertanyakan penyerapan anggaran tahun 2013 sudah sampai mana, karena khusus di Kecamatan Tirtajaya, jalan di daerah Citopeng sampai Srikamulyan tidak digarap, kemudian Kutamakmur-Bolang juga belum, termasuk Kobak Putat, Desa Sumur Laban Rp 200 juta sebanyak 3 stracking juga belum digarap Dinas Bina Marga.

"Kita tidak berurusan dengan pemborong, kita meminta kedepan Dinas Bina Marga agar lebih jeli memilih pemborong, jangan merugikan masyarakat, karena masyarakat yang selalu tanya perbaikan jalan itu ke dewan," kata Anggota Komisi C, Nurlela Sarifin, Minggu (26/1/2014) siang.

Dijelaskannya, belum juga dilakukan perbaikan jalan rusak, sekarang malah tambah rusak parah akibat banjir, sehingga jalan yang memang rusak berat antara Tirtajaya-Jayakerta semakin hancur.

"Kita sudah cukup meredam masyarakat yang protes jalannya rusak, karena letupan kecil itu selalu ada," ungkapnya. (spn)
Baca SelengkapnyaKomisi C Minta Bina Marga Pilah Pemborong

Minggu, 26 Januari 2014

Jiton Gelar Pengobatan di Kalangsari



KARAWANG, KarawangNews.com � Ketua DPRD Karawang H. Tono Bahtiar kembali menyambangi korban banjir di Desa Kalangsari, Kecamatan Rengasdengklok, Sabtu (25/1/2014) sore, sedikitnya puluhan warga setempat mendapat pengobatan gratis yang disiapkan Jiton di tengah pemukiman yang masih digenangi banjir dengan ketinggian air sebetis orang dewasa.

Satu mobil khusus pengobatan parkir di tengah genangan air sisa banjir, lengkap dengan tenaga medis melayani pengobatan masyarakat setempat. Mayoritas, warga mengidap sakit flu, gatal-gatal dan sakit kepala. Sementara, anak-anak banyak yang sakit panas akibat cuaca dingin. Bahkan, tak sedikit warga hanya meminta obat untuk keluarga mereka yang terbaring sakit di rumah.

Banjir di desa ini menenggelamkan ratusan rumah dengan ketinggian air hingga  1 meter, sebagian besar warga mengungsi ke gedung kantor desa setempat. Meski banjir sudah surut, kebanyakan korban banjir belum beranjak dari tempat pengungsian, karena beberapa dusun masih digenangi air hingga ketinggian sepaha orang dewasa, seperti di Dusun Sinarsari.

�Pasca banjir ini, kita akan sisir semua lokasi banjir di Karawang, kita akan melakukan pengobatan gratis secara kontinyu,� kata Tono Bahtiar.

Pelayanan pengobatan yang dilaksanakan di Desa Kalangsari ini berlangsung hingga malam hari, tim dokter setia menunggu sampai semua warga setempat mendapat pengobatan. Pengobatan ini tidak terbatas waktu, selama banyak warga membutuhkan obat, maka kendaraan kesehatan keliling Jiton akan �stand by� di lokasi banjir, kemudian tim ini kembali melanjutkan ke titik banjir lainnya hingga beberapa hari kedepan. (spn)
Baca SelengkapnyaJiton Gelar Pengobatan di Kalangsari

Gerindra Keliling Bantu Korban Banjir se-Kabupaten

KARAWANG, KarawangNews.com - DPC Gerindra menyumbang satu truk logistik yang disebar untuk korban banjir di Karawang Barat, Tanjung Mekar, Rengasdengklok, Cilebar, Tempuran, Jatisari dan terakhir Cikampek, Sabtu (25/1/2014). Bantuan ini dibagikan sehari dengan melibatkan seluruh pengurus partai, fraksi dan anggota DPRD kabupaten, provinsi juga dari pusat, termasuk para calon legislatif (caleg).

Ketika rombogan Gerindra menyambangi Dusun Cigobang, Desa Mekarpohaci, Kecamatan Cilebar, ratusan warga setempat sudah menyambut kedatangan logistik tersebut. Di kampung ini ratusa bungkus makanan diturunkan, termasuk beras. Mengingat, desa ini terparah banjirnya selama banjir sepekan kemarin.

�Pasca banjir, pemerintah harus segera melakukan percepatan pembangunan drinase dan irigasi, juga jangan membiarkan sampah tumbuhan eceng gondong di sungai,� kata Ketua DPC Gerindra Karawang, Royke Benta Sahetapy.

Sementara itu, warga Cigobang, Ending (42) menjelaskan, banjir yang menggenangi rumah-rumah di kampungnya ini disebabkan Sungai Ciderewak meluap dan selama banjir warga terisolir, karena jalan penghubung antar desa terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 1 meter.

�Selama banjir semua warga mengungsi ke sanak famili yang ada di desa tetangga, bahkan yang bukan keluarga juga mengungsi ke rumah-rumah di desa lain yang tidak kebanjiran,� katanya.

Di desanya, hanya sebagian kecil warga yang bertahan di rumah selama banjir, termasuk Ending, meski rumahnya kebanjiran hingga 1 meter, dia tetap tidur di dalam rumah dengan menaikan dipan tempat tidur ke atas lemari, sehingga Ending sekluarga tidur diatas air banjir.

�Saya tidak mengungsi, bertahan di rumah saja, karena bingung mau mengungsi ke mana. Kalau tetangga saya masih banyak yang punya saudara di desa sebelah,� jelasnya. (spn)
Baca SelengkapnyaGerindra Keliling Bantu Korban Banjir se-Kabupaten

PKK Karawang Bantu Korban Banjir Cilamaya

KARAWANG, KarawangNews.com - PKK Kabupaten Karawang menyumbang logistik kepada korban banjir di Desa Muara, Kecamatan Cilamaya Wetan, Sabtu (25/1/2014). Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Karawang Hj. Nurlatifah menyatakan, bantuan ke desa ini dipriotitaskan, karena desa ini terisolir akibat banjir dan dikhawatirkan stok makanan warga habis.

�Saya khawatir stok kebutuhan mereka (korban banjir, red) telah habis, karena akses jalan tertutup oleh banjir,� kata Nurlatifah.

Bantuan yang serahkan kepada warga yaitu berupa beras, minyak sayur, mie instant, gula, kopi, susu formula, serta minyak kayu putih yang dikemas menjadi 200 paket untuk 200 korban banjir. Selain logistik, PKK Karawang memberikan uang �kadeudeuh� Rp 3,5 juta. (spn)

Baca SelengkapnyaPKK Karawang Bantu Korban Banjir Cilamaya

Istri Bupati Bantu Logistik Korban Banjir Cilamaya

KARAWANG, KarawangNews.com � Istri Bupati Karawang H. Nurlatifah Swara bersama istri Dandim 0604 Dewi Aloysius Nugroho dan istri Kapolres Devi Tubagus Ade mengunjungi korban banjir di Desa Muara Baru, Kecamatan Ciliwet, Jumat (24/1/2014).

Di desa ini, hampir semua rumah terendam banjir, juga 400 hektar tambak ikan dan 600 hektar sawah. Ketika banjir terjadi selama minggu kedua bulan Januari 2014 ini, warga di desa ini terisolir, karena jalan tertutup banjir tinggi. (spn)
Baca SelengkapnyaIstri Bupati Bantu Logistik Korban Banjir Cilamaya

Sabtu, 25 Januari 2014

Politik Bencana Setengah Hati

Oleh Fahmi

Penanganan bencana dan dampaknya di Kabupaten Karawang ini ibarat anak sekolahan yang terus belajar, tapi tak kunjung naik kelas. Upaya penanganan bencana selalu kalah cepat daripada datangnya bencana.

Kegiatan pencegahan bencana, terutama banjir, kalah cepat dengan kegiatan perusakan ekologis yang menjadi biang keladi banjir tersebut. Walhasil, kita acap kali gagap dan keteteran menghadapi bencana. Padahal, sebahai daerah yang sangat rawan bencana, kegagapan harus segera berubah wujud menjadi kesigapan.

Penyebabnya ialah kehadiran politik kebencanaan yang separuh hati ala kadarnya. Politik kebencanaan separuh hati itu bisa dilihat dari minimnya anggaran penangan banjir. Itu juga berbanding lurus dengan sedikitnya Peraturan Daerah yang mengatur hal ini.

Kalaupun ada, kita khawatir penerapan dan penegakannya loyo. Bahkan, atas nama peningkatan pendapatan daerah atau malah pendapatan pribadi pejabat, aturan tentang Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) itu yang mengharamkan segala bentuk aktivitas perusakan lingkungan pun bisa dinegosiasikan.

Politik kebencanaan kita semakin runyam dengan kacau balaunya koordinasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten. Sejumlah kalangan mengusulkan konsep kolaborasi untuk menggantikan koordinasi. Namun, ibarat kolaborasi berbagai alat musik dalam sebuah orkestra, penganan bencana tetap memerlukan seorang konduktor.

Banjir yang menghantam silih berganti secara bertubi-tubi menyambangi Karawang semestinya menjadi cemeti yang melecut kesadaran pemerintah daerah untuk sepenuh hati menangani bencana.

Itu jika Karawang tidak mau disebut sebagai anak sekolah yang terus tinggal kelas dalam menangani bencana.
Baca SelengkapnyaPolitik Bencana Setengah Hati

Jumat, 24 Januari 2014

Jiton dan Cellica Turunkan Logistik Banjir di Cilebar

KARAWANG, KarawangNews.com � Jumat (24/1/2014) sore, Ketua DPRD H. Tono Bahtiar (Jiton) bersama Wakil Bupati Karawang dr. Cellica Nurrachadiana menyalurkan bantuan logistik kepada korban banjir di Desa Pusakajaya Utara, Kecamatan Cilebar. Selama sepekan ini, sebanyak 260 rumah di desa itu terendam banjir hingga ketinggian 1,5 meter. Banjir disebabkan derasnya air Sungai Ciwadas akibat curah hujan tinggi, sedangkan di laut terjadi air pasang, sehingga air sungai dan air laut bentrok tidak bisa mengalir dari hulu ke muara.

Kata Cellica, musibah ini bukan kemauan manusia, tetapi fenomena alam yang sulit dicegah. Namun begitu, pemerintah kabupaten dan DPRD kedepan akan berupaya menangani yang terjadi di beberapa wilayah Karawang, termasuk di Desa Pusakajaya Utara ini. Cellica menyampaikan, masyarakat yang kena banjir jangan merasa dikucilkan, pemerintah pun sangat memperhatikan dan membantu semua kebutuhan korban banjir.

�Ini adalah musibah yang harus kita hadapi dengan tawakal, kedepan kita akan berupaya menangani bagaimana penanganan banjir seperti ini,� jelasnya.

Sementara itu, Tono Bahtiar mengungkapkan, bantuan logistik sudah disebar kepada korban banjir ke seluruh daerah banjir di Kabupaten Karawang. Dihadapan warga, Jiton meminta kepada Cellica agar mengadakan pengobatan gratis kepada korban banjir Cilebar, sebelum banyak warga yang terjangkit penyakit akibat banjir.

�Kita perhatikan semua korban banjir, bantuan ini disebar bertahap ke beberapa lokasi banjir,� kata Jiton.

Kepala Desa Pusakajaya Utara, Warman menjelaskan, selama seminggu korban banjir mengungsi ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI), karena area TPI tanahnya lebih tinggi dibanding pemukiman setempat. Dia menceritakan, selama seminggu ini para korban banjir meninggalkan rumah-rumah mereka, karena ketinggian banjir di luar rumah mencapai 1,5 meter.

�Selama seminggu warga yang kebanjiran tidur di pelelangan, mereka tidak bisa ke rumahnya, karena banjirnya tinggi. Kita suplai kebutuhan pengungsi di pelelangan ini,� kata Warman. (spn)
Baca SelengkapnyaJiton dan Cellica Turunkan Logistik Banjir di Cilebar

Saluran Air Mampet Penyebab Banjir

KARAWANG, KarawangNews.com - Saluran air rusak dan pemukiman yang rendah salah satu penyebab banjir di sejumlah daerah wilayah di Kabupaten Karawang, seperti pantauan yang dilakukan Ketua DPRD Karawang H. Tono Bahtiar, di Kampung Paracis, Kelurahan Tanjungpura, Karawang Barat,  Jumat (24/1/2014), ratusan rumah di kampung ini terendam banjir setinggi perut orang dewasa.

Dijelaskan Tono Bahtiar, untuk mengatasi banjir akibat saluran mampet ini memang perlu kesadaran masyarakat, pihak Pemkab Karawang sejauh ini telah berusaha membenahi saluran air, tetapi memang masih banyak yang belum tersentuh.

"Saya sudah intruksikan ke Dinas Cipta Karya agar kerjasama dengan camat dan kepala desa  agar turun ke pemukiman untuk melihat saluran air yang perlu dikeruk," jelasnya.

Kata dia, banjir ini tak hanya terjadi di Karawang, tetapi menyeluruh se-Indonesia, mengingat perubahan iklim dunia meningkat drastis di beberapa negara dan menyebabkan curah hujan tinggi di Banten, Jawa Barat, Jawa Jengah termasuk beberapa daerah lainnya.

"Fenomena alam ini tidak bisa dihadang, tetapi kita harus meminimalisir bencana itu," kata Tono.

Di tempat sama, Ketua Karang Taruna Tanjungpura, Deden Sopian,  penanganan yang paling utama yaitu saluran air pembuang dari pemukiman agar mengalir ke sungai, juga infrastruktur jalan lingkungan yang menuju pemukiman agar aktivitas warga dan anak-anak sekolah tidak terhambat, terutama saat becek di musim hujan.

Pasca banjir, kata Deden, semua wilayah yang kena banjir atau tidak harus dilakukan penyemprotan mengantisipasi wabah DBD (Demam Berdarah Dengue), mengingat genangan air merata di setiap tempat.

"Yang sangat dibutuhkan korban banjir saat ini adalah sembako, kita sudah menyiapkan untuk warga," jelasnya.

Diketahui, banjir terbesar di Paracis terjadi pada 18-20 Januari 2014 dan sempat menggenangi jalan utama By Pass Pangkal Perjuangan dengan ketinggian air mencapai seperut orang dewasa. Ketika banjir tiga hari itu, jalan ditutup dan lalu lintas Karawang-Bekasi lumpuh. (spn)
Baca SelengkapnyaSaluran Air Mampet Penyebab Banjir

BJB Menyumbang 6 Ton Beras Untuk Korban Banjir

KARAWANG, KarawangNews.com - Bank Jabar Banten (BJB) secara simbolis menyerahkan bantuan untuk korban banjir juga bantuan sarana prasarana keagamaan di sejumlah lokasi banjir, simbolis diberikan kepada Bupati Karawang Drs. H. Ade Swara, Jumat (24/1/2014) pagi di Rumah Dinas Bupati (RDB).

Bantuan yang diberikan Kepala BJB Cabang Karawang  DR. Nia Aryana tersebut diantaranya 6 ton beras juga bantuan sarana keagamaan dari dana CSR (Corporate Social Resonsibility) tahun 2012 Rp 331.735.000 dan tahun 2013 Rp 415.050.000, dana itu diperuntukan masjid dan pondok pesantren di Kabupaten Karawang.

�Sumbangsih yang kami berikan untuk kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Karawang semoga bantuan ini bisa dirasakan manfaatnya,� kata DR. Nia Aryana.

Sementara itu, bupati menyatakan, bantuan ini akan langsung distribusikan kepada daerah yang saat ini masih terisolir dan belum banyak menerima bantuan. (rls)
Baca SelengkapnyaBJB Menyumbang 6 Ton Beras Untuk Korban Banjir

Meski Banjir, Sekolah Tidak Diliburkan

KARAWANG, KarawangNews.com - Bupati Karawang, H. Ade Swara menginstrusikan kepada seluruh sekolah untuk tidak meliburkan siswanya meskipun terkendala banjir yang saat ini masih pasang surut. Saat ini belum ada kebijakan yang diberlakukan kepada sekolah terkait permasalahan diliburkanya siswa sekolah yang wilayahnya terendam banjir, karena banjir yang merendam sekolah tidak semuanya berlangsung lama.

"Jika keadaan sekolah memang tidak memungkinkan untuk proses pembelajaran, maka untuk sementara bisa mencari tempat yang layak sebagai pengganti agar kegiatan belajar mengajar bisa tetap berjalan," ujar bupati, kepada wartawan, Kamis (23/1/2014).

Hanya saja, jika memang ruangan kelas sekolah terendam banjir dengan ketinggian di atas batas aman sekolah tersebut, dapat saja meliburkan siswanya dengan tujuan untuk keselamatan dan keamanan siswa selama mengikuti pelajaran.

Bupati menambahkan, untuk saat ini yang perlu diperhatikan adalah menjaga SDM (Sumber Daya Manusia) di sekolah yang terkena dampak banjir, lalu melakukan langkah-langkah penyelamatan aset sekolah berupa dokumen penting yang dimiliki sekolah tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karawang, Agus Supriatman menyebutkan, sebanyak 65 sekolah di beberapa daerah yang terendam banjir, diantaranya Kecamatan Cilebar 23 SD, Kecamatan Cibuaya 5 SD dengan ketinggian air 5-30 cm, Kecamatan Batujaya 13 SD, Kecamatan Tempuran 13 SD, Kecamatan Jatisari 3 SD dengan ketinggian air 20-30 cm, Kecamatan Tempuran 6 SD dan terakhir Kecamatan Telukjambe Barat 2 SD.

"Kebijakan untuk tidak meliburkan sekolah diputuskan sebab tidak semua sekolah di Karawang terendam banjir. Kalau ada kebijakan seperti itu, dikhawatirkan untuk sekolah yang kondisinya baik-baik saja akan terganggu proses belajar," kata Agus. (spn/)
Baca SelengkapnyaMeski Banjir, Sekolah Tidak Diliburkan

Kamis, 23 Januari 2014

Bupati Minta Aparatnya Penuhi Kebutuhan Korban Banjir

KARAWANG, KarawangNews.com - Bupati Karawang H. Ade Swara didampingi istri Hj.Nurlatifah meninjau korban banjir di Desa Kalangsari, Kecamatan Rengasdengklok, Kamis (23/1/2014) siang. Bupati memberikan bantuan logistik termasuk air bersih untuk MCK (Mandi Cuci Kakus).

Diketahui, banjir di desa ini merendam pemukiman di 4 lingkungan RT,  rumah yang terendam parah yaitu yang berada dekat dengan tanggul Sungai Citarum, dengan ketinggian air 50 - 70 cm. Bupati meminta kepala desa dan camat tanggap daurat agar kebutuhan korban banjir bisa terpenuhi.

Sementara itu, seorang warga setempat Mista (43) mengatakan, banjir serupa pernah terjadi tahun 2008 lalu akibat tanggul Citarum di daerah Kacoet Kelurahan Tunggakjati, Kecamatan Karawang Barat jebol.

�Meski Citarum tidak jebol, daerah ini langganan banjir kalau musim hujan,� ungkapnya. (rls)
Baca SelengkapnyaBupati Minta Aparatnya Penuhi Kebutuhan Korban Banjir

Jalan Amblas di Subang Diperbaiki, Lalin Macet

KARAWANG, KarawangNews.com � Kamis (23/1/2014), jalan raya yang amblas di Desa Mandalawangi, Kecamatan Sukasari, Subang berupaya diperbaiki. Sementara, jalan ini ditutup selama proses perbaikan dan lalu lintas Cirebon-Jakarta menggunakan satu dari dua lajur jalan tersebut. Akibatnya, di ruas jalan ini terjadi kemacetan panjang.

Saat ini, perbaikan memasuki proses penguatan pada sisi gorong-gorong yang baru dipasang dengan material pasir serta batuan, tetapip proses perbaikan ini terkendala dengan masih derasnya arus air akibat tingginya curah hujan di wilayah Subang dan sekitarnya.

Proses perbaikan jalan ditargetkan selesai dua minggu terhitung sejak Rabu (23/1/2014), mengingat parahnya kerusakan yang terjadi, serta masih tingginya curah hujan dan perbaikan ini diperkirakan bisa molor dari waktu yang telah ditentukan. (fir)
Baca SelengkapnyaJalan Amblas di Subang Diperbaiki, Lalin Macet

Jiton Sisir Korban Banjir, Gelar Pengobatan Gratis

KARAWANG, KarawangNews.com - Di tengah guyuran hujan, Ketua DPRD Kabupaten Karawang, Tono Bahtiar (Jiton) melakukan pengobatan gratis bagi korban banjir di Kampung Kosambi Pugur, Desa Sindangmukti, Kecamatan Kutawaluya, Kamis (22/1/2014) siang.

Pengobatan gratis ini dilakukan selama musim hujan, terutama bagi warga yang kebanjiran. Dijelaskan Jiton yang juga caleg DPR RI ini, pengobatan ini sudah dilakukan selama sepekan ini di beberapa daerah, diantaranya di Kecamatan Cilamaya Wetan, Cilamaya Kulon, Tempuran, Cilebar, Pedes, Batujaya, Pakisjaya, Telukjambe Barat, Telukjambe Timur, Kutawaluya dan Rengasdengklok.

Tercatat, sudah ribuan pasien diobati dari usia anak-anak, dewasa dan manula yang rata-rata sakit gatal akibat kutu air, Ispa dan flu. Bagi pasien yang sakit parah, akan langsung di rujuk ke rumah sakit. Untuk memfasilitasi itu, Jiton sudah mensiagakan ambulan khusus.

"Kita meringankan beban mereka, apalagi kondisi banjir terjadi di semua desa, terlebih medis tidak bisa menjangkau semua lokasi banjir dan kami datang ke pelosok-pelosok desa," kata Jiton. (spn)
Baca SelengkapnyaJiton Sisir Korban Banjir, Gelar Pengobatan Gratis

Selama Banjir, Suplai BBM dan LPG Aman

KARAWANG, KarawangNews.com - Meski kondisi banjir, PT. Pertamina tetap berusaha mensuplai SPBU, bahkan truk-truk pengangkut BBM (Bahan Bakar Minyak) termasuk LPG tidak ragu menerjang banjir agar sampai ke masyarakat.

Demikian kata General Manajer PT. Pertamina Marketing Operation Region III, Afandi, Kamis (23/1/2014) siang, disela penyerahan bantuan logistik PT. Pertamina di Desa Purwadana, Kecamatan Telukjambe Timur.

"Banjir pun kita terjang agar suplai bisa masuk ke masyarakat, jika putus di satu titik kita bisa putar suplai ke titik lain," jelasnya.

Di wilayah Marketing Operation Region III yang meliputi Jakarta, Jawa Barat dan Banten, hanya 5 SPBU yang tutup akibat banjir, dari jumlah seluruhnya sebanyak 1.000 SPBU, termasuk 1 SPBU di Telukjambe Timur yang tutup.

"Kita jamin masyarakat tetap mendapatkan suplai BBM dan gas LPG," ungkap Afandi. (spn)
Baca SelengkapnyaSelama Banjir, Suplai BBM dan LPG Aman

PT. Pertamina Salurkan Logistik di Telukjambe Timur

KARAWANG, KarawangNews.com - PT. Pertamina menyalurkan bantuan logistik kepada korban banjir untuk Desa Purwadana, Sukamakmur dan Wadas Kecamatan Telukjambe Timur, Kamis (23/1/2014) siang. Bantuan itu diserahkan General Manajer PT. Pertamina Marketing Operation Region III, Afandi kepada Camat Telukjambe Timur Drs. Ade Sudiana.

"Ini adalah tangggung jawab sosial kita terhadap masyarakat yang kena musibah banjir," kata Afandi.

Diakuinya, pihaknya sudah menyebar bantuan logistik di beberapa daerah Jakarta dan Jawa Barat selama sepekan ini. Selain sembako, bantuan yang diberikan kepada korban banjir yaitu selimut, tikar, bantuan perahu karet dan makanan siap saji yang sangat dibutuhkan para pengungsi korban banjir. (spn)
Baca SelengkapnyaPT. Pertamina Salurkan Logistik di Telukjambe Timur

Saan Mustopa Buka Posko Kesehatan

KARAWANG, KarawangNews.com - Anggota DPR RI Saan Mustopa mengadakan pengobatan gratis
bagi korban banjir di Desa Purwadana, Kecamatan Telukjambe Timur, Kamis (23/1/2014). Selain pengobatan, Saan Mustopa memberikan bantuan logistik untuk korban banjir di beberapa wilayah Kabupaten Karawang.

Pengobatan gratis baru dilaksanakan di Desa Purwadana dan setiap hari akan dilanjutkan ke beberapa titik banjir. Sedangkan bantuan logsitik sudah disalurkan berupa mie instan, roti dan kebutuhan bayi di daerah Pakisjaya, Batujaya, Tirtajaya, Rengasdengklok, Rawamerta dan Pedes.

"Bantuan-bantuan ini diharapkan dapat mengurangi beban dan kebutuhan bagi para korban banjir di Karawang," kata Saan Mustopa.

Saan Mustopa masih tetap membuka pos kesehatan di daerah-daerah banjir yang sudah surut. Dia juga menekankan, agar pemerintah mengatasi banjir ini, terutama perbaikan Sungai Citarum dan saluran air di pemukiman tiap kecamatan. (spn)
Baca SelengkapnyaSaan Mustopa Buka Posko Kesehatan

98% Rumah di Purwadana Terendam Banjir

KARAWANG, KarawangNews.com - Sebanyak 98% rumah penduduk di Desa Purwadana, Kecamatan Telukjambe Timur kebanjiran akibat luapan Sungai Citarum dan Sungai Cibeet selama sepekan lalu. Selama banjir, sebagian besar warga mengungsi ke posko banjir yang disediakan pemerintah dan TNI.

Kepala Desa Purwadana, Asep Komara SH menyatakan, pemukiman yang terendam banjir Sungai Citarum mulai surut Rabu (22/1/2014) malam dan sebagian warga sedang membersihkan rumah mereka dari sisa lumpur banjir, tetapi sebagian rumah masih tergenang air, terutama rumah-rumah di daerah rendah.

Kata dia, pada saat banjir besar dengan kedalaman air 1-2 meter, sebanyak 12 ribu jiwa warga di desa ini mengungsi ke beberapa pos pengungsian, diantaranya di masjid, kantor desa dan sebagian kecil warga bertahan di rumah.

Sementara itu, warga Dusun Bobojong, Rasim (63) menceritakan, desanya ini rutin banjir jika Sungai Citarum meluap, terutama di musim hujan. Banjir terparah akibat luapan Sungai Citarum dan Cibeet terjadi tahun 2010 dan 2014 ini. Hampir setiap banjir, mayoritas warga mengungsi.

"Warga sudah dua kali bersih-bersih dan ternyata banjir datang lagi, mudah-mudahan banjir cepat usai," kata Rasim.

Di tempat sama, Camat Telukjambe Timur, Drs. Ade Sudiana menjelaskan, selama banjir Januari 2014 ini sebanyak 7 dari 9 desa terendam, pihaknya sudah melakukan evakuasi dan bantuan yang sudah disebar dari pemerintah dan swasta melalui para kepala desa.

Sebanyak 7 desa yang terendam banjir diantaranya Desa Purwadana sebanyak 360 KK (Kepala Keluarga) atau 1.080 jiwa, Sukamakmur 395 KK 715 jiwa, Wadas 300 KK 754 jiwa, Sukaluyu 450 KK 2.012 jiwa, Puseurjaya 219 KK 349 jiwa, Telukjambe 420 KK 860 jiwa dan Sukaharja 1.085 KK, sedangan dua desa yang bebas banjir yaitu Desa Pinayungan dan Sirnabaya.

"Desa yang paling parah kebanjiran yaitu Desa Purwadana dan Sukamakmur," kata camat. (spn)
Baca Selengkapnya98% Rumah di Purwadana Terendam Banjir

Rabu, 22 Januari 2014

BNI Karawang Salurkan Bantuan Kepada Korban Banjir

KARAWANG, KarawangNews.com - Bank BNI Cabang Karawang menyerahkan bantuan bagi korban banjir Karawang, bantuan itu diserahkan Kepala Cabang BNI Karawang Hadi Sutisna bersama Bupati Karawang H. Ade Swara kepada masyarakat di Kecamatan Batujaya dan Pakisjaya, Rabu (22/1/2014). Bantuan ini bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) Bank BNI.

Total bantuan yang diberikan BNI kepada masyarakat di kedua kecamatan tersebut mencapai Rp  100 juta. Bantuan ini berupa 500 karpet plastik, 80 dus mie instan cup, 60 dus biskuit, 15 dus popok bayi sebanyak 120 lebar, 6 dus susu bayi serta 100 dus air mineral.

Selain menyerahkan bantuan, bupati dan pejabat BNI Cabang Karawang meninjau lokasi banjir dan pengungsi. Dalam kesempatan tersebut bupati memberikan dorongan moril bagi masyarakat Kecamatan Batujaya dan Pakisjaya agar tetap bertahan menghadapi cobaan bencana alam ini.

Sementara itu, berdasarkan hasil rekapitulasi dari Dinas Sosial dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Karawang, banjir telah merendam 173 desa di 28 kecamatan. Jumlah rumah yang terkena dampak banjir mencapai 43.435 rumah, yang dihuni oleh 97.089 kepala keluarga atau 280.360 jiwa. Dari jumlah tersebut, sedikitnya 40 rumah rusak berat, dan 187 rusak sedang, dan 605 rusak ringan.

Di sisi lain sejumlah infrastruktur umum turut terkena banjir antara lain infrastruktur jalan kabupaten sepanjang 100 km, jalan nasional sepanjang 50 km, serta 6 jembatan, 2 titik jalur yang putus, 59 masjid dan 20 sekolah. Ketinggian air di titik banjir tersebut bervariasi antara 20 cm hingga 200 cm, dengan estimasi kerugian mencapai Rp 9,6 miliar. (rls)
Baca SelengkapnyaBNI Karawang Salurkan Bantuan Kepada Korban Banjir

Akibat Banjir Mayoritas Infrastruktur Rusak

KARAWANG, KarawangNews.com - Dampak banjir selama seminggu ini telah menyebabkan akses jalan antar kecamatan rusak, ini terjadi di semua kecamatan se-Kabupaten Karawang. Selain jalan raya, area persawahan pun mengalami kerugian besar akibat terendam banjir.

"Kita pantau kemarin, jalan di Pangaritan Ciguha, Desa Pagadungan, Kecamatan Tempuran jalan hotmix terkelupas, termasuk infrastruktur baru jalan hotmix belasan kilo meter di beberapa Kecamatan Tempuran," kata Ketua Komisi C DPRD Karawang, Deden Ego, Rabu (22/1/2014) sore.

Setelah banjir, kata Deden, penanganan infrastruktur harus segera diperbaiki kembali, baik berrsifat BTT (Biaya Tidak Terduga)maupun usulan ke provinsi dan ke pusat.

Saat ini, banjir diperkirakan masih terus terjadi, mengingat curah hujan masih tinggi. Kata Deden, korban banjir setiap hari bukan berkurang, melainkan terus bertambah jumlahnya. (spn)
Baca SelengkapnyaAkibat Banjir Mayoritas Infrastruktur Rusak

MPC PP Karawang Sebar Sembako Bagi Korban Banjir

Gunadi Rahmat.
KARAWANG, KarawangNews.com - MPC (Majelis Pimpinan Cabang) Pemuda Pancasila Kabupaten Karawang membagikan ratusan paket sembako bagi korban banjir di Dusun Kalijaya II, Desa Rengasdengklok Utara, Kecamatan Rengasdengklok, Rabu (22/1/2014) sore.

Diketahui, banjir di dusun ini terjadi selama sepekan dengan ketinggian air di dalam rumah warga sekitar seperut orang dewasa, meski saat ini banjir sudah surut hingga sebetis orang dewasa, warga masih tetap antisipasi terjadi banjir susulan.

"Banjirnya pasang-surut, kalau diguyur hujan banjir lagi. Selama banjir warga tidak ada yang mengungsi, kebanyakan warga bertahan di dalam rumah mereka," kata Toni Fakihudin (46), korban banjir.

Ketua MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Karawang, Drs. Gunadi Rahmat menjelaskan, anggotanya akan terus disiagakan di lokasi banjir untuk membantu warga yang kebanjiran. Dia juga akan terus mempersiapkan bantuan logistik bagi para korban banjir di Rengasdengklok ini.

Kata Gunadi, MPC PP Karawang sudah sebar bantuan sembako di Kecamatan Pakisjaya, Batujaya, Rengasdengklok Selatan, termasuk Poponcol Karawang, Kopel Klari dan Rengasdengklok Utara.

"Ini bentuk kepedulian kami, karena kami ikut merasakan yang warga rasakan, kita akan persiapkan bantuan bagi korban banjir," ujarnya.

Sementara, curah hujan tinggi yang menggenangi ratusan rumah di Kalijaya II ini disebabkan minimnya saluran air pembuang, sehingga air tidak turun dan mengakibatkan genangan besar. Banjir di dusun ini terbilang rutin, terjadi hampir setiap tahun, setiap musim hujan.

"Kami sudah ajukan agar pemerintah membuatkan danau di Dusun Kalijaya II ini, agar air hujan yang tidak mengalir bisa ditampung di danau itu," kata Kepala Desa Rengasdengklok Utara, Dedi Mulyadi.

Dijelaskan Dedi, selama hujan tinggi sepekan ini, tercatat 400 KK (Kepala Keluarga) di Desa Rengasdengklok Utara yang kebanjiran dan pihaknya sudah menyalurkan bantuan sembako kepada korban banjir secara bertahap dari Dinas Sosial dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Karawang. (spn)
Baca SelengkapnyaMPC PP Karawang Sebar Sembako Bagi Korban Banjir

Kemacetan di Jalur Pantura Masih Mengular 20 Km

foto: net.
SUBANG, KarawangNews.com � Kemacetan di jalur Pantura Subang semakin parah, setelah tiga hari macet akibat jalan terputus karena banjir, kini diperparah jalan amblas sedalam 50 cm di Desa Mandalawangi, Kecamatan Ciasem, kemacetan jalur Jakarta-Cirebon ini pun mencapai 20 kilo meter lebih.

Jalan amblas itu berada di lokasi gorong-gorong jalan, saluran air bawah jalan itu ambruk setelah tergerus banjir selama sepekan ini, akibatnya kendaraan tidak bisa melalui jalan tersebut. Kendaraan yang datang dari arah Cirebon tujuan Jakarta dialihkan ke jalur berlawanan berbagi dengan kendaraan yang datang dari arah Jakarta secara bergantian, sehingga menimbulkan kemacetan panjang hampir 20 kilo meter.

�Saya di sini sudah hampir empat hari dan perbekalan sudah menipis, kita juga sangat berharap banjir bisa segera surut,� kata Harsono, soppit truk.

Kata dia, pada kondisi normal biasanya perjalanan truk dari Surabaya menuju Jakarta bisa ditempuh dalam waktu tiga hari, tetapi sudah empat hari ini truk-truk masih terjebak di jalur Pantura Subang, akibat banjir ditambah jalan amblas. (fir)
Baca SelengkapnyaKemacetan di Jalur Pantura Masih Mengular 20 Km

Korban Banjir Subang Kelimpungan Cari Lokasi Mengungsi

foto: net.
SUBANG, KarawangNews.com � Rabu (22/1/2014), ribuan pengungsi korban banjir di Pamanukan, Kabupaten Subang akibat meluapnya air Sungai Cipunagara masih bertahan di gedung-gedung yang aman dari banjir, seperti GOR, masjid dan sejumlah gedung pondok pesantren. Bahkan, akibat banyaknya jumlah korban banjir yang mengungsi, gedung-gedung tersebut tidak mampu lagi menampung ribuan korban banjir, sehingga sebagian pengungsi menempati kolong �flay over� Pamanukan dengan alas seadanya.

Selain itu, banyaknya pengungsi yang tersebar di sejumlah titik membuat tim penanggulangan bencana dari pemerintah dan relawan kewalahan membagikan bantuan berupa makanan dan bantuan lainya, akibatnya bantuan tidak merata dibagikan ke seluruh korban banjir.

�Saya menunggu bantuan makanan dan selimut, tapi yang dapat baru beberapa pengungsi, tidak semuanya dapat,� kata Etin Suheni, korban banjir.

Ketinggian genangan banjir saat ini masih berkisar antara 50 cm hingga 1 meter lebih dan hingga berita ini diturunkan, intensitas curah hujan di wilayah Subang dan sekitanya masih tinggi, sehingga air genangan banjir masih belum surut total. (fir)
Baca SelengkapnyaKorban Banjir Subang Kelimpungan Cari Lokasi Mengungsi

Kerugian Akibat Banjir di Subang Rp 32 Miliar

SUBANG, KarawangNews.com  - Kerugian material akibat banjir yang terjadi sejak Jumat (17/1/2014) dan melanda 13 kecamatan di Kabupaten Subang mencapai Rp 32 miliar.

Tercatat di 13 kecamatan yang terendam banjir diantaranya Kecamatan Pamanukan, Pusakajaya, Compreng, Blanakan, Tambakdahan, Sukasari, Legon kulon, Pabuaran, Ciasem, Pusakanagara, Patokbeusi, Pagaden dan Binong.

"Pemkab sudah melakukan penanganan banjir, sampai saat ini kita bersama semua pihak sudah berusaha menangani banjir, walaupun kita akui memang masih kurang," kata bupati Subang, Ojang Sohandi, Selasa (21/1/2013).

Saat ini sejumlah pengungsi yang tercatat sebanyak 192.601 jiwa atau sebanyak 40.332 Kepala Keluarga (KK), mereka mengungsi di berbagai tempat yang masih aman dari banjir.

"Semua bantuan baik dari semua instansi dan pemprov sudah mulai berdatangan," kata bupati. [tinjau]
Baca SelengkapnyaKerugian Akibat Banjir di Subang Rp 32 Miliar

Jalan Pantura Subang KM 128 Amblas

SUBANG, KarawangNews.com - Hujan deras menyebabkan jalan raya di KM 128 Desa Mandalawangi, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang amblas sedalam 50 cm, Selasa (21/1/2014) siang. Akibatnya lalu lintas terhambat dan polisi mengalihkan kendaraan di jalur amblas ini melalui Cikamurang.

Diketahui, banjir yang melanda wilayah Pantura, Kabupaten Subang terjadi sejak sepekan ini dan telah merendam pemukiman di 12 kecamatan. Sekitar 15 ribu rumah di 12 kecamatan itu  terendam 50 cm hingga 2 meter.

�Banjir yang melanda daerah Pantura ini adalah banjir terbesar dalam kurun 8 tahun terakhir,� kata anggota DPRD Subang, Luthfi Isror Alfaroby, saat meninjau jalan amblas tersebut. [tinjau]

Baca SelengkapnyaJalan Pantura Subang KM 128 Amblas

Selasa, 21 Januari 2014

Pengungsi Banjir di Karawang Sebanyak 280.360 Jiwa

*Perlu Normalisasi Sungai dan Membangun Waduk Baru

KARAWANG, KarawangNews.com - Bupati Karawang Ade Swara memaparkan kerugian akibat banjir kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Selasa (21/1/2014), bertepatan kunjungan presiden ke daerah banjir termasuk di Karawang. Kata bupati, di Kabupaten Karawang tercatat sebanyak 43.435 rumah terendam di 173 desa yang tersebar di 28 kecamatan yang kebanjiran, sedangkan jumlah KK korban banjir mencapai 97.089 atau sekitar 280.360 jiwa.

Bencana banjir yang disebabkan curah hujan tinggi disertai luapan Sungai Cibeet dan Citarum ini menyebabkan 40 rumah rusak berat, 187 rusak sedang dan 605 rumah rusak ringan, termasuk merendam 59 masjid dan 20 sekolah. Ketinggian banjir antara 20 � 200 cm dengan kerugian material estimasi Rp 9,6 miliar.

Selain rumah, banjir menggenangi sekitar 24.917 hektar sawah yang baru tanam, termasuk 9.911 hektar area tambak ikan, estimasi kerugian pertanian dan tambak ini sekitar Rp 26,7 miliar.

Sementara itu, selama banjir hampir dua minggu ini terdapat titik pengungsian dengan jumlah pengungsi sekitar 11.941 jiwa, mereka tersebar di Desa Segaran Kecamatan Batujaya, kemudian di alun-alun Karawang kota, termasuk di aula Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.

Pengungsi banjir juga memadati Masjid Al Jihad Karawang, juga di kantor Desa Pagadungan dan Desa Jayanegara Kecamatan Tempuran, lalu di Desa Karangligar Kecamatan Telukjambe Barat. Sedangkan korban banjir di Desa Purwadana Kecamatan Telukjambe Timur menempati area parker pertokoan Terminal 163.

�Untuk membantu korban banjir, Pemda Karawang sudah menyalurkan bantuan makanan dan keperluan yang dibutuhkan korban banjir di tenda pengungsian. Selain cadangan beras pemerintah, Pemda sudah mengerahkan perahu karet untuk evakuasi, termasuk menyebar makanan, sarung, baju, seragam sekolah, tikar, termasuk air mineral,� jelas bupati.

Kata bupati, penyebab banjir di Karawang yakni aliran Sungai Cipamingkis yang berasal dari Cianjur dan Bogor bertemu dengan aliran Sungai Cibeet, selanjutnya bertemu dengan Sungai Citarum yang berasal dari Bendung Walahar.

Juga aliran Sungai Ciherang yang bermuara di Sungai Cilamaya dari Bendung Barugbug serta aliran Sungai Cilamaya yang berasal dari Subang. Ditambah curah hujan yang cukup tinggi, serta kondisi 4 sungai besar ini menyebabkan potensi banjir di Kabupaten Karawang cukup tinggi. Untuk itu, diperlukan normalisasi Sungai Cibeet dan Sungai Cilamaya, juga normalisasi Sungai Citarum.

Dengan begitu, solusi penanganan banjir di Karawang termasuk Bekasi dan Subang diperlukan penanganan secara integritas antara daerah selatan dan daerah utara, diantaranya dengan membangun waduk atau embung di beberapa titik aliran Sungai Cibeet, yaitu antara Cianjur-Karawang, serta di Cipamingkis antara Bekasi-Karawang, juga normalisasi pada Sungai Cibeet untuk penanganan sebelah barat Kabupaten Karawang.

Kemudian diperlukan evaluasi normalisasi Sungai Citarum ke arah muara dengan melebarkan bentangan sungai dengan pembuatan embung di atas Bendung Barugbug atau situ dam untuk menampung air dari Subang dan Purwakarta yang mengairi Sungai Ciherang dan Sungai Cilamaya.

Juga perlu normalisasi Sungai Ciherang dan Sungai Cilamaya, Sungai Cibulan bulan dan Ciderewak untuk penanganan banjir di Karawang sebelah timur. Selanjutnya diperlukan normalisasi Sungai Ciwadas di Kecamatan Cilebar dan Sungai Cikaranggelam di Kecamatan Cikampek. (spn)
Baca SelengkapnyaPengungsi Banjir di Karawang Sebanyak 280.360 Jiwa

SBY Bantu Rp 1 Miliar Untuk Banjir Karawang

KARAWANG, KarawangNews.com � Usai memimpin rapat terbatas soal penanggulangan bencana alam di kantornya, Selasa (21/1/2014), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) langsung mengunjungi korban banjir di Karawang. Kedatangan SBY bersama Ani Yudhoyono disambut Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Bupati Karawang Ade Swara.

SBY langsung meninjau lokasi banjir di Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, kemudian mengunjungi pengungsi banjir di tenda TNI yang didirikan di area parkir pertokoan Terminal 163 Jln. Interchange Karawang Barat. Presiden menyempatkan diri berbincang dengan pengungsi dan mendengar keluh keinginan para korban banjir tersebut.

"Saya telepon Jokowi, Ahmad Heryawan, gubernur Sumut, gubernur Sulsel dan hari ini saya konsolidasi dengan pemimpin daerah Jambi, Bengkulu, Jateng dan Maluku, prinsipnya semua diatasi. Instruksi saya, segera gunakan sumber logistik dan sumber daya yang ada," kata SBY.

Pada kunjungan ini, Presiden SBY memberikan bantuan logistik sebesar Rp 1 miliar kepada bupati untuk penanggulangan bencana di Kabupaten Karawang. Ditegaskan presiden, jika pemerintah daerah meminta bantuan, maka pemerintah pusat akan segera membantu, segala ajuan solusi penanganan bencana alam yang datangnya dari bupati dan gubernur akan secepatnya direspon. (spn)
Baca SelengkapnyaSBY Bantu Rp 1 Miliar Untuk Banjir Karawang

Pendidikan Karawang Dilirik Bank Dunia dan Kemendikbud

KARAWANG, KarawangNews.com - Setelah sukses melaksanakan Program USAID DBE2 tahun lalu, Kabupaten Karawang dianggap DBE dan Kemendikbud (kementrian Pendidikan dan Kebudayaan) sudah mandiri melaksanakan program peningkatan mutu dan manajemen pendidikan.

Bank Dunia melalui program DBE (Desentralized Basic Education) ini memiliki konsep mutu tersebut dan ini benar-benar telah dilaksananakan Kabupaten Karawang. Untuk menunjang peningkatan mutu pendidikan di Karawang maka kedepan Bank Dunia akan ikut mendampingi program ini. Tidak menutup kemungkinan, Karawang akan dijadikan �pilot project� nasional peningkatan mutu dan manajemen pendidikan.

Meski program DBE di Karawang berakhir, program itu telah ditambah sedikit modifikasi, bahkan sasarannya tidak hanya bagi pendidikan dasar melainkan ditambah ke pendidikan menengah.

Dijelaskan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olaraga (Disdikpora) Kabupaten Karawang, Drs. H. Agus Supriatman saat menerima perwakilan Bank Dunia dan Kemendikbud, Selasa (21/1/2014) di kantornya, Kabupaten Karawang masih perlu dukungan dari semua pihak, termasuk Bank Dunia dan Kemendikbud untuk melanjutkan program-program unggulan pendidikan di Karawang.

Dia memaparkan, keberhasilan peningkatan mutu dan manajemen pendidikan di Kabupaten Karawang tak lepas dari tantangan berat, bahkan untuk memuluskan PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) on line Disdikpora harus menghadapi ancaman dari pihak yang tidak sehaluan dengan PPDB on line. Kendati begitu, PPDB di Karawang berjalan sukses.

Selain itu, APBD kabupaten, provinsi dan pusat mampu menekan angka biaya sekolah mahal dengan pembiayaan yang disebut BOPF (Biaya Operasional Perawatan dan Fasilitas). Sehingga, BOPF telah menghapus dikotomi sekolah negeri-swasta, kini semua lulusan SD, SMP bisa terus melanjutkan sekolah ke jenjang SMK/SMA tanpa dipungut biaya.

�Pemerintah daerah punya komitmen tinggi untuk memajukan pendidikan agar punya nafas,  maka kita perlu dukungan provinsi dan pusat untuk memajukan pendidikan ini di Kabupaten Karawang,� kata Agus.

Sementara itu, perwakilan Bank Dunia, Susi menjelaskan, Karawang merupakan 1 dari 75 kabupaten yang sudah menunjukan komitmen pendidikan dengan baik. Dengan begitu, pihaknya akan membantu program bermutu pendidikan, yaitu upaya mengoptimalkan undang-undang mengenai pendidikan yang sudah berjalan selama 6 tahun ini.

�Ternyata tidak cukup jika melihat amanat undang-undang itu, saat ini kita baru buka pintu pertama dan masih banyak tugas yang belum diselesaikan, untuk itu kita akan berupaya terus meningkatkan mutu bagi pendidikan, terutama guru,� kata dia. (spn)
Baca SelengkapnyaPendidikan Karawang Dilirik Bank Dunia dan Kemendikbud

PAMMS Jadi Program Unggulan 2014

Agus Supriatman (kanan).
KARAWANG, KarawangNews.com - Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karawang, Drs. Agus Supriatman menyatakan, Program Akselerasi Mutu dan Menejemen Sekolah (PAMMS) menjadi salah satu program unggulan yang akan diterapkan pada tahun 2014 ini.

"Program PAMMS merupakan program yang akan diterapkan pada tahun 2014, mengingat pada tahun kedepan Kabupaten Karawang sangat membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkulitas, karena selain akan dibangun pelabuhan dan bandara, masyarakat akan berhadapan dengan program Ekonomi Asean," tuturnya, Selasa (21/1/2014).

Progam tersebut dibuat berdasarkan Undang-undang (UU), Peraturan pemerintah (PP) dan Peraturan Bupati (Perbup). Ada sembilan item yang akan menjadi target Disdikpora kedepan untuk meningkatkan pendidikan di Kabupaten Karawang.

Pertama yaitu, Disdikpora Karawang akan mengadakan program penilaian kerja guru (PKG) melalui program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB). Kedua, Disdikpora akan mengadakan program penilaian kinerja kepala sekolah dan pengawas yang diukur melalui seritivikasi yang telah didapatkan.

"Hal itu harus dilakukan, karena sebelum menciptakan SDM yang berkualitas, perlu terlebih dahulu menciptakan guru-guru yang berkualitas, melalui PKG dan PKB tersebut akan diukur sejauh mana kedisiplinan seorang guru, kepala sekolah dan pengawas dalam kinerja maupun komitment," jelasnya.

Keempat, lanjut Agus, Disdikpora akan terus berusaha meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana, karena pada tahun 2014 ini Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang telah mengalokasikan anggaran kepada lembaga pendidikan mencapai 30 persen, untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan di karawang melalui program BOPF.

Pada tahun ajaran baru yang akan datang Disdikpora Karawang akan menjalankan penerimaan siswa baru (PPDB) dengan mengunakan sistem online, karena PPDB sistem online ini dapat mempermudah masyarakat untuk melakukan pendaftaran, dapat menciptakan pemeretaan peserta pendidikan yang ingin masuk pada jenjang berikutnya di tingkat SMP maupun SMA.

Selain itu, Disdikpora Karawang akan menyikapi tentang program kurikulum baru 2013 yang kini sedang diimplementasikan di 33 sekolah se-Kabupaten Karawang. Untuk menghadapi program kurikulum tahun 2013, akan dilaksanakan kegiatan diklat kurikulum yang melibatkan semua pengawas, kepala sekolah dan guru pada jenjang SD, SMP dan SMA maupun SMK yang akan diberikan oleh Lembaga penjamin mutu pendidikan (LPMP) dengan menggunakan APBN.

Untuk mencapai target tersebut, Akan diadakan pelatihan selam 25 hari atau kurang lebih mencapai 52 jam, itu semua ditergetkan pada bulan juli 2014, sehingga di bulan Juli semua guru di Karawang harus bisa menjalankan proses pendekatan dengan menggunakan kurikulum 2013.

"Untuk mendukung hal tersebut maka melalui forum KKG, MGMP SMP dan SMA agar sering melakukan implementasi kurikulum maupun 'work shop' dalam pembuatan RPP maupun sosialisasi kerja," jelasnya.

Setelah merancang Program BOPF dan menjadi program yang diakui oleh pemerintah provinsi dan pemerintah pusat, khususnya Kemendikbud, maka program PAMMS ini juga merupakan program yang dirancang oleh Disdikpora Karawang dan akan diterapkan pada tahun 2014 ini. (spn/)
Baca SelengkapnyaPAMMS Jadi Program Unggulan 2014

Banjir 2 Meter, Ribuan Warga Subang Mengungsi

SUBANG, KarawangNews.com - Puluhan  ribu warga di 13  kecamatan Kabupaten Subang mengungsi setelah rumah mereka kebanjiran hingga ketinggian air mencapai 2 meter. Di Pamanukan, sejumlah tempat ibadah dan gedung disulap jadikan pusat pengungsian puluhan ribu warga, bahkan banyaknya pengungsi ini membuat pembagian bantuan semerawut.

Selasa (21/1/2014) pukul 10.00 WIB, wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mizwar memberikan bantuan berupa beras, baju sekolah serta makanan siap saji, tetapi sejumlah pengungsi mengaku mereka belum menerima bantuan yang diberikan wakil gubernur tersebut.

Para korban banjir mengaku masih banyak kebutuhan yang harus dicukupi, sementara pemerintah hanya memberikan makan saja. Kebutuhan lainya yang dibutuhkan para korban banjir ini diantaranya makanan bagi balita dan bayi. (fir)
Baca SelengkapnyaBanjir 2 Meter, Ribuan Warga Subang Mengungsi

Pangdam III Siliwangi Tinjau Banjir Karawang

KARAWANG, KarawangNews.com - Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Dedi Kusnadi Thamrin didampingi Bupati Karawang Drs. H. Ade Swara mengunjungi pengungsi korban banjir di Desa Purwadana, Kecamatan Telukjambe Timur dan Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Senin (20/1/2014) siang.

Di lokasi pengungsian warga Desa Purwadana, Mayjen TNI Dedi Kusnadi Thamrin melakukan teleconfrence dengan seluruh Pangdam se-Indonesia untuk melaporkan kepada Kepala Satuan Angkatan Dasar (Kasad) TNI mengenai kondisi masing-masing wilayah.

Pada kesempatan ini, Mayjen TNI Dedi Kusnadi Thamrin memantau dapur umum yang didirikan TNI, juga menyerahkan bantuan beras 1 ton lebih. Diakuinya, Kodam III Siliwangi telah mengerahkan sebanyak 5.000 personil TNI untuk membantu para korban banjir di beberapa wilayah se-Jawa Barat. (spn)
Baca SelengkapnyaPangdam III Siliwangi Tinjau Banjir Karawang

Senin, 20 Januari 2014

Banjir di Pamanukan Merendam Rumah 2 Meter

SUBANG, KarawangNews.com - Banjir yang melanda sejumlah daerah Kabupaten Subang menggugah pilu. Kondisi terparah terlihat di Kecamatan Pamanukan, di daerah ini ketinggian air mencapai dua meter.

Kondisi itu memaksa ratusan warga mengungsi ke bawah jembatan layang Pamanukan. Kendati begitu, tidak sedikit warga yang memilih bertahan di rumahnnya untuk menjaga harta bendanya.

"Sedih kang, rumah terendam hingga dua meter. Sepertinya ini banjir teraparah," kata warga Desa Mulyasari, Pamanukan, Anwarudin, Sabtu (18/1/2014).

Camat Panamukan Bangbang Edi Purwanto mengatakan, untuk mengevakuasi korban banjir,  pihaknya akan berkoordinasi dengan SAR Tagana Subang untuk membawa korban ke daerah yang lebih aman dan akan memberi bantuan, seperti makanan dan pakaian ganti.

"Untuk jumlah korban kami masih mendata, untuk korban sementara kita evakuasi di bawah �flyover�," kata Bangbang Edi Purwanto.

Dijelaskannya, sebanyak 8 desa yang berada di Pamanukan terendam banjir dan desa Mulyasari merupakan daerah terparah, ketinggian air mencapai dua meter lebih.

"Kita juga sudah menyediakan pos disetiap desa, disetiap posko itu ada dapur umurnya,� kata camat. [tinjau]
Baca SelengkapnyaBanjir di Pamanukan Merendam Rumah 2 Meter