English French Spain Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Selasa, 31 Desember 2013

Pantai Wisata Tanjungbaru Ditelantarkan Pemkab

KARAWANG, KarawangNews.com - Kondisi pantai wisata Tanjungbaru yang tak terawat di Desa Pasirjaya, Kecamatan Cilamaya Wetan adalah contoh perencanaan yang kurang baik, karena dalam pembangunan ada RPJP (Rencana Pembangunan Jangka Panjang) 5 tahun.

"Ketik alm. Ahmad Dadang jadi bupati, Tanjungbaru ini jadi pusat wisata dan bukan sedikit anggaran penyediaan infrastruktur wisata ini, termasuk penyediaan air bersih, tetapi sekarang seperti in (rusak tak terawat, red)," kata Anggota Komisi A DPRD Jawa Barat, H. Deden Darmansah, ketika meninjau pantai itu dalam kegiatan resesnya, Minggu (29/12/2013).

Diakuinya, RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Kabupaten Karawang 3 tahun tidak searah dengan RPJP, sehingga pembangunan yang dulu dikembangkan dan tak terawat sekarang hancur tidak berbekas.

"Kabupaten/kota harus konsisten dengan RPJP, sehingga program itu berkelanjutan," tandasnya.

Dijelaskannya, meski pantai wisata Tanjungbaru ini kondisinya rusak, tetapi masyarakat Karawang bahkan dari luar kabupaten tetap menjadikan pantai ini sebagai tempat wisata yang diidolakan. Padahal, jika ini dikelola dengan baik maka perekonomian masyarakat setempat akan terbantu sehingga masyarakat bisa sejahterta, khususnya bagi warga pasirjaya. Bahkan, setiap bulannya pantai wisata ini menyumbangkan PAD Rp 2 juta, yaitu dari tiket masuk pengunjung.

"Saya sarankan ada pembagian tugas unruk mengelola pantai ini, yaitu dari provinsi, pusat dan kabupaten. Jadi, apa melakukan apa, termasuk manfaatkan wakil rakyat yang duduk di dewan saat ini," ucapnya.

Sekarang, lanjut Deden, tinggal menantang bupati sekarang, apakah pantai wisata sepanjang 4 km ini mampu diremajakan kembali seperti yang pernah dilakukan mantan bupati alm. Ahmad Dadang.

"Sekarang tinggal tantang bupatinya, kami dari provinsi siap menyediakan infrastrktur, tinggal nanti apa yang akan dilakukan kabupaten untuk pembenahan pantai ini," aku Deden.

Ditegaskannya, jangan sampai ganti bupati, ganti lagi kebijakan pengelolaan pantai wisata ini, makanya perlu RPJP, sehingga pembangunan akan terus nyambung tak putus meski bupatinya sudah ganti.

"Dulu waktu kepemimpinan alm Ahmad Dadang, pantai ini terperhatikan, tetapi setelah beralih ke kepemimpinan Dadang S. Muchtar pantai ini tidak terperhatikan, padahal di sini ada aset Pemda seluas 5 hektar yang dibiarkan terlantar. Ini disebabkan tidak nyambungnya RPJMD dengan RPJP," ucapnya. (spn)
Baca SelengkapnyaPantai Wisata Tanjungbaru Ditelantarkan Pemkab

Minggu, 29 Desember 2013

Miftah: Semua Dewan Tukang Bohong

KARAWANG, KarawangNews.com - Semua calon dewan hanya mengumbar janji, setelah mereka terpilih tidak lagi ingat janjinya, akhirnya masyarakat yang jadi korban. Kata warga Pasirjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Sabtu (28/12/2013) siang.

"Semua dewan tukang bohong, mengumbar janji mau ini dan itu, setelah jadi tidak dia tidak datang lagi, kami dibohongi pak," kata Miftah, kepada anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, H. Deden Darmansah, saat reses ke-3 tahun 2013 di aula kantor desa tersebut.

Diakui Miftah, karena sering dibohongi, kini masyarakat cerdas, secara psikologi saja calon dewan sudah bisa terlihat apakah dia pembohong atau tidak. Dengan begitu, semua calon dewan yang mengumbar janji ditantang warga agar merealisasikan janjinya sebelum hari pencoblosan 9 April 2014 mendatang.

"Dulu, dewan yang kita pilih enak-enak sekarang jadi pejabat, tetapi masyarakat hanya begini-begini saja, malah dia lupa janjinya," geram Miftah.

Mengomentari hal itu, Deden Darmansah menghela nafas, dia menyatakan akan komitmen melaksanakan janji-janjinya. Bahkan, pada saat reses ini berlangsung, Deden sudah menjadwalkan ulang pertemuan lagi dengan warga setempat yang mengusulkan aspirasi mereka.

Di desa ini, Deden akan menggelar pernikahan masal yang dia biayai sendiri, mengingat banyak anak-anak yang belum punya akte kelahiran, karena akte kelahiran bisa dibuat dari surat nikah. Selain itu, Deden akan melakukan bedah rumah untuk 20 rumah warga miskin setempat dari anggaran Provinsi Jawa Barat yang sudah disiapkan gubernur.

Kendati begitu, Miftah percaya Deden Darmansah bisa melakukan perubahan. Diakuinya, dia tidak sungkan ceplas-ceplos bicara keburukan anggota dewan, karena dia yakin Deden tidak akan tersinggung, sebab jika Deden tersinggung berarti sama seperti watak dewan lainnya, tetapi diakui Miftah, Deden sosok yang selalu menempati janjinya. (spn)
Baca SelengkapnyaMiftah: Semua Dewan Tukang Bohong

Nelayan Merugi, HNSI Tuntut Pertamina

Pantai Desa Pasirjaya, Kecamatan Cilamaya Wetan.
Tarpin (kanan).
KARAWANG, KarawangNews.com � Nelayan Kabupaten Karawang geram dengan tindak tanduk yang dilakukan PHE ONWJ (PT. Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java). Pasalnya, berbagai kegiatan yang dilakukan disinyalir telah banyak merugikan para nelayan yang ada diperairan utara Karawang, diantaranya pemasangan saluran pipa pertamina.

�Permasalah pipa selang Pertamina, bagi kami ibarat ranjau yang akan menjerumuskan ke arah kesengsaraan, karena pipa selang Pertamina tersebut telah mengakibatkan jaring-jaring nelayan rusak tersangkut di pipa,� kata Ketua DPC HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia) Kabupaten Karawang, Tarpin Ardinata, Minggu (29/12/2013).

Pernyataan itu diungkapkan Tarpin dihadapan Bupati Karawang Drs. H. Ade Swara di acara pelatihan kelembagaan DPC HNSI Karawang di Hotel Permata Rubi yang diselenggarakan selama dua hari 28-29 Desember 2013, hadir juga Ketua DPRD Karawang. Di acara ini, Tarpin blak-blakan menyatakan jika Pertamina tidak melakukan perbaikan, maka laut di utara Karawang akan rusak.

Mengingat, kerugian tak hanya dialami nelayan akibat jaring yang rusak, tetapi limbah Pertamina pun  disinyalir telah mencemari pantai, sehingga mengganggu area tambak ikan. Tarpin dengan tegas menuntut kepada pihak Pertamina agar bertanggung jawab atas ulahnya yang merugikan  nelayan.

Sementara itu, dia meminta pemerintah daerah harus tegas menindak pihak-pihak yang telah merugikan nelayan, karena dikhawatirkan Pertamina akan terus membuat kerusakan jika pemerintah daerah tidak memberi peringatan bahaya ekplorasi maupun tindakan yang dilakukan Pertamina di sepanjang pantai utara Karawang.

Ditegaskannya, Pertamina harus bertanggungjawab, karena banyak merugikan nelayan. Selama dua tahun sejak 2012 kapal Pertamina sudah menabrak dua perahu nelayan dan mengakibatkan seorang nelayan meninggal.

�Ini kan persoalan serius yang harus di sikapi, baik oleh pemerintah maupun �stek holder� terkait, karena jangankan untuk sejahtera, untuk menangkap ikan saja mereka harus dihantui ketakutan yang dilakukan Pertamina,� tambahnya.

Selain persoalan tersebut,  banyak persoalan lainnya yang dihadapi nelayan Karawang, diantaranya masalah �ilegal fishing�, penggunaan jaring pukat harimau untuk menangkap ikan di laut yang dapat merusak ekosistem kehidupan bawah laut yang juga berdampak merugikan bagi perekonomian nelayan.

"Saya dengan tegas meminta agar dinas terkait dapat menindak pemakaian jaring pukat harimau yang dipergunakan kapal nelayan asing. Pemerintah pun harus menindak pihak Pertamina, karena kalau tidak ada tindakan tegas dari pemerintah, akan semakin banyak nelayan yang dirugikan dan kesejahteraan nelayan akan jauh dari angan-angan," ujarnya. (spn)
Baca SelengkapnyaNelayan Merugi, HNSI Tuntut Pertamina

SMK Ristek Ciptakan Teknologi Baru Jelang Epitek 2014

Bambang Pranowo.
KARAWANG, KarawangNews.com - Epitek (Ekpo Pendidikan dan Teknologi) Kabupaten Karawang pada Agustus 2014 nanti akan dijadikan moment puncak dari karya SMK Ristek. Sekolah ini akan menciptakan speed boat, sepeda menggunakan mesin, termasuk menyempurnakan sensor banjir yang diberi nama DWIS (Disaster Warning Integrited System) juga motor besar.

"Di Epitek nanti, kita ingin punya stand sendiri," kata Kepala PIDP (Produktive Instalation Depelopment Project) SMK Ristek, Bambang Pranowo, Jumat (27/12/2013) sore.

Speed boat yang akan diciptakan berkapasitas lima orang, kini Ristek masih merancang desain cetaknya, karena perahu itu akan menggunakan bahan fiber. Speed boat ini dicptakan siswa Ristek sebagai upaya pengembangan produk mandiri, karena masyarakat Karawang banyak nelayan, sehingga bisa terpenuhi dari sekolah jika bisa mengembangkannya.

"Selama ini mungkin pembuatan dan teknologi masih dianggap sulit dan mahal, maka ini kabar baik untuk pemerintah agar mampu membedayakan masyarakat sesuai kearifan lokal kita," jelas Bambang yang juga Kepala SMK Perbankan Indonesia ini.

Kemudian, Ristek akan mendesain mesin yang sesuai dengan sepeda gowes, sekitar 50 cc. Sedangkan sensor banjir diharap bisa diaplikasikan ke dalam teknologi informasi, seperti SMS atau pesan singkat dan CCTV, sehingga pemantauan terhadap bencana itu bisa dilakukan dengan teknologi. Jadi, untuk melihat debit air tak perlu lihat meteran yang biasanya terpasang di jembatan sungai.

�SMK Ristek berupaya memberdayakan teknologi yang dimiliki, untuk menghasilkan efektivitas produktif,� ungkapnya.

Ditanya tentang kesiapan alat sensor banjir bisa diaplikasikan ke titik rawan banjir, Bambang menjawab, pihaknya sedang mengarah menjalin kerjasama dengan BPLH (Badan Pengelola Lingkungan Hidup) dan instansi terkait di Kabupaten Karawang, agar sensor banjir yang diciptakan siswanya itu bisa dimanfaatkan.

�Desain yang kita punya sekarang ini bisa diubah sesuai kebutuhan, bahkan teknologinya pun bisa ditambah sesuai yang diinginkan, jika memang sensor deteksi bahaya banjir ini dimanfaatkan oleh pemerintah untuk masyarakat, kita siap kerjasama dengan pemerintah,� paparnya. (spn)
Baca SelengkapnyaSMK Ristek Ciptakan Teknologi Baru Jelang Epitek 2014

Amin Rais: Kita Belum Merdeka dan Belum Mandiri

KARAWANG, KarawangNews.com � Negara Indonesia yang memiliki teritorial begitu luas, ketika menentukan undang-undang meminta pengarahan dan draft dari IMF (International Monetary  Fund) termasuk Bank Dunia. Demikian kata Prof DR HM Amien Rais MA mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Ketua MPR RI, Minggu (28/12/2013) di resto Alam Sari, Karawang Barat, di acara Pengajian Umum Milad Muhammadiyah ke-101 M/ 104 M.

"Membuat undang-undang pun kita belum mandiri," ucapnya.

Kata dia, kontrak kerja Indonesia dengan negara asing hasilnya lebih menguntungkan negara asing dibanding untuk bangsa sendiri, seperti petambangan di Free Port Papua Irianjaya yang hasilnya dikeruk untuk negara asing, sedangkan Indonesia hanya mendapat 1 persen dari hasil pertambangan tersebut.

"Dari hasil penambangan ini, kita hanya mendapat royalty 1 persen," tandasnya.

Sumber daya alam saat ini dikelola dan dilaksanakan oleh negara, tetapi hasilnya dipakai oleh konglomerat, ini menunjukan bangsa Indonesia belum mandiri.

�Ada sesuatu yang salah, sebenarnya kita belum merdeka dan belum mandiri, tetapi sama seperti jaman sebelumnya," jelasnya.

Masalah kedua yang harus dicermati, lanutnya, yakni akhlak bangsa ini yang sedang berada dalam nitik rendah.

�Jadi banyak hal yang menurut ukuran bangsa kita dahulu tidak layak dan tidak sopan, sekarang dianggap biasa-biasa saja,� imbuhnya.

Untuk mensikapi itu, dia menekankan Muhammadiyah untuk meningkatkan syiar dakwah dan meningkatkan tahlilan, karena jika sepi tahlilan akan menyebabkan kesalahan fatal, ini juga yang dianggap menjadi penghalang pembangunan masjid-masjid yang dibangun kaum muslimin.

Pada Milad Muhammadiyah ke-101 M/ 104 M ini, hadir sebagai tamu undangan sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh politik Kabupaten Karawang, diantaranya Ketua DPD Partai Golkar H. Dadang S. Muchtar, Anggota Komisi A DPRD Jawa Barat, H. Deden Darmansah juga tokoh lainnya termasuk Praktisi Partai Golkar Solahudin Muftie juga TNI dan Polri. Acara ini mengusung tema �Pemetaan Gerakan Muhammadiyah Untuk Penceramah Dalam Membangun Kemandirian Bangsa�. (spn)

Baca SelengkapnyaAmin Rais: Kita Belum Merdeka dan Belum Mandiri

Bupati Tinjau Pilkades Rengasdengklok Utara

KARAWANG KarawangNews.com - Bupati Karawang Drs. H. Ade Swara meninjau Pilkades (Pemilihan kepala desa) Rengasdengklok Utara, Minggu (29/12/2013). Bupati berharap, setiap Pilkades di Kabupaten Karawang harus bisa memunculkan pemimpin yang berkualitas, untuk mampu menata desa dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

�Jangan sampai usai pilkades ini ada konflik dan masalah hukum, mari jaga keamanan bersama, yang terpilih kita dukung bersama-sama untuk bisa membangun desa," kata bupati.

Menurut data, hak suara di desa ini sebanyak 12.000 atau 70% warga setempat yang memiliki hak suara memilih. Keempat kepala desa tersebut yakni Agus Age, Wawan Setiawan, M Amrif Afandi dan Dedi Mulyadi. (spn)
Baca SelengkapnyaBupati Tinjau Pilkades Rengasdengklok Utara

Bupati Resmikan Jembatan Kembar Telukjambe

KARAWANG, KarawangNews.com � Bupati Karawang meresmikan jembatan Telukjambe, Jumat (27/12/2013), jembatan ini menelan anggaran Rp 21 miliyar menghubungkan Johar dan Telukjambe, jembatan ini merupakan jembatan ketiga dari dua jembatan yang ada, satu diantaranya jembatan gantung yang konon dibangun sejak jaman Belanda dahulu.

Seperti yang dijanjikan Dinas Bina Marga Kabupaten Karawang, jembatan ini akan diselesaikan diakhir tahun 2013, seperti diungkapkan Kepala Dinas Bina Marga Karawang Drs. H. Acep Jamhuri, jembatan ini bisa dipergunakan sehaari setelah diresmikan bupati.

Jembatan yang ketiga ini dibangun untuk mengurai kemacetan setiap pagi dan sore hari, karena dua jembatan itu satu diantaranya adalah jembatan gantung yang hanya bisa dilalui sepeda motor, sedangkan jembatan besanya dilalui kendaraan roda empat atau lebih dengan cara bergantian, yakni buka-tutup jembatan oleh warga setempat.

Kata bupati, Telukjambe merupakan wilayah padat penduduk ditambah berdiri sejumlah perusahaan besar, keberadaan jembatan telukjambe ini akan melengkapi dua jembatan yang telah ada dan diharapkan akan dapat mengurai kemacetan.

�Sarana fisik jembatan merupakan faktor penunjang pengembangan suatu wilayah sebagai bagian dari sistem transportasi untuk menunjang ekonomi, sosial dan budaya serta lingkungan,� ucapnya. (spn)
Baca SelengkapnyaBupati Resmikan Jembatan Kembar Telukjambe

Sabtu, 28 Desember 2013

Teddy Definitif Diangkat Sekretaris Daerah Karawang

KARAWANG, KarawangNews.com - Setelah 6 bulan mengemban Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Kabupaten Karawang, Jumat (27/12/2013) Drs. H. Teddy Rusfendi Sutisna definitif menjadi Sekretaris Daerah Kabupaten Karawang, pelantikan dilakukan Bupati Karawang H. Ade Swara di sela peresmian Jembatan Telukjambe, pelatikan ini dilakukan di jembatan tersebut.  Pelantikan ini tertuang dalam SK Gubernur No 133/Kep.1780-BKD/2013.

Usai mengambil sumpah jabatan dan melantiknya, bupati mengatakan, sejak mengemban Plt, Teddy Rusfendi memiliki tugas dan tanggung jawab yang  besar, kini tugas itu akan diteruskannya dan diharap harus dapat bekerja keras lagi, cerdas, ikhlas dan tuntas, serta bisa melakukan koordinasi baik dengan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

�Agar seluruh program dalam mewujudkan visi Kabupaten Karawang dapat berjalan dengan baik.  Saya juga berharap agar sekretaris daerah sebagai pejabat yang menduduki jabatan karier tertinggi bagi pegawai negeri sipil dapat mendorong meningkatkan kinerja dan disiplin aparat dalam menciptakan kondisi yang mampu memberikan pelayanan terhadap kebutuhan masyarakat Kabupaten Karawang,� kata bupati.

Dijelaskan bupati, jabatan sekretaris daerah adalah pejabat pemerintahan yang berkualifikasi atau disebut ahli pemerintahan yang profesional, bagi pemerintah daerah pengabdian jabatan itu sangat berguna dalam meningkatkan kinerja aparatur. Hal ini disampaikan bupati, mengingat masih ada pihak-pihak yang selalu keliru menilai kinerja pemerintah daerah, meski pejabat di pemerintah telah berusaha seoptimal mungkin melaksanakan pembangunan yang berorientasi.

�Kepercayaan ini harus disyukuri dan dilaksanakan dengan tulus, ikhlas disertai niat ibadah, sehingga dapat menciptakan iklim kerja yang kondusif, produktif, efektif dan efisien dalam rangka  mendukung peningkatan kinerja,� ujarnya. (spn)
Baca SelengkapnyaTeddy Definitif Diangkat Sekretaris Daerah Karawang

Kamis, 26 Desember 2013

Disdikpora Gelar Diklat Berjenjang PTK PAUD Tingkat Dasar

KARAWANG, KarawangNews.com - Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karawang menyelenggarakan Diklat (Pendidikan dan latihan) berjenjang PTK PAUD (Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Anak Usia Dini) tingkat dasar 26-28 Desember 2013 di Aula Husni Hamid, Pemda Karawang. Diklat ini diikuti tenaga pendidik, organisasi IGTKI (Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia) Kabupaten Karawang, juga pengurus Himpaudi (Himpunan Pendidikan Anak Usia Dini).

Kepala Disdikpora Karawang, Drs. Agus Supriatman mengatakan, keberadaan PAUD memiliki peran strategis dalam proses pendidikan karakter anak, sehingga anak-anak itu tidak hanya jadi cerdas, melainkan memiliki karakter dan kepribadian beraklak mulia.

�Pemerintah daerah berterima kasih kepada para guru dan pengelola PAUD di Kabupaten Karawang yang telah turut berjuang bersama pemerintah meningkatkan kualitas pendidikan. Alhamdulilah perjuangannya juga sudah terbukti dengan diraihnya rekor MURI serta menjadi juara pertama dalam Porseni IGTKI tingkat Provinsi Jawa Barat,� ujarnya, Kamis (26/12/2013).

Ketua Himpaudi Kabupaten Karawang, Hj. Nurlatifah Ade Swara mengatakan, dia apresiasi kepada para tenaga pendidik khususnya PTK yang bukan dari golongan PNS (Pegawai Negeri Sipil)  atas perjuangannya. Kata dia, bupati sudah mengalokasikan anggaran APBD untuk PAUD terbilang besar dibanding daerah lain yaitu Rp 5,3 milyar, peringkat ketiga se-Provinsi Jawa Barat.

�Anggaran itu untuk insentif guru, bantuan operasional pendidikan dan fasilitas, juga bantuan sarana belajar,� tuturnya.

Kepala Bidang PNFI (Pendidikan Non Formal dan Informal) Disdikpora Karawang, Amid Mulyana SE  mengatakan, diklat ini diikuti sebanyak 270 guru PAUD se-Kabupaten Karawang, mereka adalah perwakilan tiap kecamatan, diantaranya para pengurus Himpaudi. Diklat ini diselenggarakan selama tiga hari di Aula Husni Hamid. Sebagai narasumber Diklat didatangkan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Disdik Provinsi Jawa barat dan Disdikpora Kabupaten Karawang. (spn)
Baca SelengkapnyaDisdikpora Gelar Diklat Berjenjang PTK PAUD Tingkat Dasar

Camat Cilamaya Kulon Minta Dewan Dekati Masyarakat

KARAWANG, KarawangNews.com � Camat Cilamaya Kulon, Cece Irawan mengaku, masyarakat di desa ekonominya di bawah standar, makanya perlu dukungan dari semua pihak untuk mengangkat kehidupan dan taraf ekonomi mereka. Dia meminta agar anggota legislatif lebih memperhatikan masyarakat tersebut, karena wakil rakyat memiliki tugas dan fungsi mensejahterakan masyarakat, terutama di daerah pemilihannya.

�Mudah-mudahan, Deden Darmansah jadi dewan yang amanah dan bertanggungjawab,� kata dia, di hadapan anggota Komisi A DPRD Jawa Barat, H. Deden Darmansah di acara resesnya, Kamis (26/12/2013) siang di aula Kantor Desa Sukamulya, Kecamatan Cilamaya Kulon.

Saat ini, sambungnya, DPRD kabupaten, provinsi dan Pemda Karawang sudah melaksanakan program pembangunan, meski masih banyak sarana yang amburadul, tetapi jika legislatif dan eksekutif itu terus berupaya membangun, maka sarana masyarakat kedepan akan lebih baik.

Terlebih di daerah Cilamaya yang dipimpinnya ini akan dijadikan tempat niaga internasional, yakni dengan dibangunnya pelabuhan laut untuk mengcover pelabuhan Tanjung Priuk Jakarta yang sudah kelebihan kapasitas menampun peti kemas. Dengan rencana pelabuhan ini, Cece menegaskan, supaya masyarakatnya mensekolahkan anak-anaknya, sehingga Cilamaya akan memiliki SDM (Sumber Daya Manusia) yang handal.

"Kita harus menjadi pelaku pembangunan, jangan jadi penonton," katanya. (spn)
Baca SelengkapnyaCamat Cilamaya Kulon Minta Dewan Dekati Masyarakat

Memeluk Deden, Kawi Menangis Meminta Anaknya Pulang

KARAWANG, KarawangNews.com � Deden Darmansah getir mendengar keluh seorang nenek tua, Kawi (62) warga Desa Sukamulya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kawi menceritakan anaknya bernama Novi (28) sudah 9 tahun tanpa kabar dari Negara Suria. Tangisan Kawi pecah mengkawatirkan sesuatu telah terjadi pada Novi di negara konflik itu.

�Tolong pak, anak saya sudah 9 tahun tanpa kabar, tolongin pak, saya ingin dia segera dipulangkan,� tangis Kawi, sambil memeluk anggota Komisi A DPRD Provinsi Jawa Barat ini, Kamis (26/12/2013) saat acara reses di desa tersebut.

Keluhan Kawi ini mendadak ketika Deden Darmansah sedang mengabsen warga tidak mampu yang belum punya rumah layak, di tengah pendataan bersama kepala desa setempat, muncul Kawi dengan raut wajah sedih. Deden mengira Kawi mengeluhkan rumahnya yang rusak, karena dia datang dengan mata berkaca-kaca, ternyata sejak tadi Kawi mendengarkan pidato Deden dan sangat ingin menceritakan pilunya itu kepada Deden agar anaknya bisa pulang.

�Tolong ya pak, tolong pulangkan anak saya,� ucap Kawi, berharap anggota dewan fraksi PDI Perjuangan ini bisa membantunya.

Sementara itu, Deden yang memang sedang menyerap aspirasi masyarakat melalui reses ini menyatakan, dia akan membantu mencari keluarga Kawi yang sudah 9 tahun hilang komunikasi di Negara Suria.

�Segera akan saya laporkan ke Balai PerlindunganTenaga Kerja Indonesia Terpadu Provinsi Jawa Barat, yaitu balai pemerintah provinsi yang berada dalam naungan Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jawa Barat,� kata Deden.

Diceritakannya, balai itu dibentuk DPRD dan Gubernur Jawa Barat tahun 2011 lalu dan sudah mengantongi Perda tentang perlindugan TKI (Tenaga Kerja Indonesia) sekitar tiga bulan lalu. Melalui balai ini, Deden akan berupaya mencari jejak Novi di negara tersebut dan berusaha memulangkannya ke tanah air. (spn)
Baca SelengkapnyaMemeluk Deden, Kawi Menangis Meminta Anaknya Pulang

Deden Darmansah Siap Bedah 20 Rumah Warga Sukamulya

KARAWANG, KarawangNews.com � Anggota Komisi A DPRD Provinsi Jawa Barat, H. Deden Darmansah menjanjikan membedah 20 rumah layak huni bagi warga Desa Sukamulya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kamis (26/12/2013) siang diacara reses DPRD Provinsi Jawa Barat. Kata Deden, Pemerintah provinsi mengalokasikan 30.000 rumah bagi warga tidak mampu.

�30.000 rumah itu terbagi dua, yaitu sebanyak 25.000 rumah dari BPMPT Provinsi Jawa Barat dan 5.000 rumah lagi Dinas Pemukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat, yang 5.000 rumah ini peruntukannya untuk 9 kota yang ada di Jawa Barat, sedangkan 25.000 rumah untuk 17 kabupaten, rata-rata setiap kabupaten sekitar 1.000 rumah,� jelas Deden.

Sebanyak 20 rumah untuk tersebut berdasarkan ajuan langsung warga setempat di tengah reses Deden Darmansah di aula desa, saat itu Deden bertanya kepada warga siapa saja yang rumahnya perlu diperbaiki, sontak 20 orang mengajukan diri untuk diperbaiki rumahnya, mereka mayoritas manula yang rumahnya sudah reyot.

�Mereka yang akan mendapat perbaikan rumahnya, yaitu warga yang memiliki tanah sendiri, tetapi kondisinya rumahnya tidak layak huni, ukuranya sesuai rumah sebelumnya, kita hanya memperbaiki,� aku Deden.

Selain program perbaikan 30.000 rumah, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mengalokasikan Rp 100 juta yang diberikan kepada setiap desa, dana itu untuk infrastruktur desa yang bersifat �open menu�, yaitu boleh untuk perbaikan jalan lingungan, jalan setapak termasuk perbaikan drainase.

Tak hanya itu, Pemprov Jawa Barat juga punya anggaran program desa tuntas, yaitu provinsi akan memilih 1 desa yang banyak penduduk miskinnya yang tidak punya rumah layak huni untuk dituntaskan dalam 1 tahun anggaran.

Pemprov juga akan memberikan Rp 20 juta uang kinerja desa tahun 2014 dari anggaran tahun sebelumnya yang hanya Rp 15 juta per tahun, tambahan Rp 5 juta itu diperuntukan untuk biaya operasional kepala desa, yaitu untuk melakukan pendataan jumlah warga yang tidak mampu.

�Karena selama ini kami di DPRD Jawa Barat, sulit mendapatkan data akuran berapa jumlah penduduk miskin di setiap desa se-Jawa barat,� ujarnya.

Sementara itu, pada reses ini, Deden Darmansah melakukan santunan anak yatim dan jompo, termasuk melakukan sunata masal untuk 10 anak warga desa setempat. Deden juga meminta supaya semua anak usia sekolah wajib disekolahkan, bahkan Deden bersedia memberi seragam dan alat tulis sekolah bagi siswa keluarga tidak mampu yang sekolah. (spn)
Baca SelengkapnyaDeden Darmansah Siap Bedah 20 Rumah Warga Sukamulya

Libur Natal dan Tahun Baru Cikampek Macet

KARAWANG, KarawangNews.com - Memasuki hari pertama cuti bersama karyawan dan PNS (Pegawai Negeri Sipil), arus lalu lintas mulai dari cikampek hingga jalur Pantura Kabupaten Subang terpantau padat merayap, ribuan kendaraan hanya dapat melaju dengan kecepatan rendah, bahkan di titik tertentu arus lalu lintas macet tak bergerak.

Kepadatan arus lalulintas terpantau sejak ribuan kendaraan keluar dari sejumlah gerbang tol di wilayah Cikampek, seperti gerbang utama tol Cikampek, Gerbang Tol Kali Hurip dan Gerbang Tol Karawang Timur, ribuan kendaraan tersebut mengarah pada satu jalur yakni jalur Pantura arah Cirebon hingga menimbulkan kepadatan arus lalu lintas, sementara arah sebaliknya terpantau lancar.

Hampir setiap hari sejak masuk masa libur panjang natal dan tahun baru, arus lalu lintas pemudik meningkat dan peningkatan tajam arus terjadi mulai Selasa (24/12/2013) hingga Rabu (25/12/2013) ini, kecamatan kendaraan di jalur tersebut rata-rata 0-10 km/jam.

Diketahui, kemacetan arus liburan natal dan tahun baru terjadi dari dalam tol, sehingga polisi terus memberlakukan buka-tutup jalan dan membagi ke beberapa gerbang tol, dari sejumlah gerbang tol itu, semua kendaraan bermuara di Simpang Jomin menuju jalur Pantura hingga menimbulkan kepadatan. (fir)
Baca SelengkapnyaLibur Natal dan Tahun Baru Cikampek Macet

30 Tahanan Karawang Dapat Remisi di Hari Natal

KARAWANG, KarawangNews.com - Sebanyak 30 narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Karawang mendapat remisi khusus pada Hari Raya Natal, tiga diantaranya langsung bebas. Pemotongan masa hukuman bagi warga binaan beragama nasrani ini bervariasi antara 15 hari hingga dua bulan.

Kasi Bimbingan Napi Lapas Kelas IIA Karawang, Heri menjelaskan, dari jumlah 1.027 narapidana di LP ini yang beragama kristen sebelumnya diusulkan mendapat pemotongan masa tahanan, kemudian remisi diberikan kepada warga binaan beragama nasrani yang memiliki kelakuan baik saat menjalani masa tahanan.

Selain berkelakuan baik, syarat narapidana yang mendapat remisi adalah taat mengikuti peraturan yang ditentukan dan tidak pernah melanggar disiplin, remisi natal diberikan sebanyak 15 hari hingga 2 bulan berdasarkan masa tahanan yang dijalaninnya.

�Sebanyak 3 narapidana langsung menikmati udara bebas keluar dari tahanan, pemberian remisi 15 hari terhadap narapidana yang berkelakuan baik setelah menjalani hukuman selama 6 bulan hingga setahun,  sedangkan remisi sebulan diberikan kepada narapidana yang berkelakuan baik yang sudah menjalani masa tahanan satu hingga tiga tahun,� ucapnya, Rabu (25/12/2013).

Sementara, untuk remisi 1, 5 bulan diberikan kepada narapidana yang berkelakuan baik yang menjalani masa tahanan tiga hingga enam tahun, sedangkan remisi dua bulan diberikan kepada narapidana yang berkelakuan baik yang sudah menjalani masa tahanan enam tahun ke atas. (fir)
Baca Selengkapnya30 Tahanan Karawang Dapat Remisi di Hari Natal

Rabu, 25 Desember 2013

Disdik Gelar Gebyar 1001 Prestasi Pendidikan

KARAWANG, KarawangNews.com - Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) menggelar Gebyar 1001 Prestasi Pendidikan Karawang Hebat bidang akademis, budaya seni dan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) tingkat SD/MI hingga SMA/SMK se-Kabupaten Karawang, Selasa (24/12/2013) siang di Aula Husni Hamid, Pemda Karawang.

Pada acara ini, sejumlah sekolah mempertunjukan inovasi mereka dibidang seni dan IPTEK. Acara yang dibuka Bupati Karawang Drs. H. Ade Swara ini semarak, karena selain memamerkan inovasi siswa, juga menggelar seni pelajar.

Kata bupati, pendidikan merupakan sektor penting dan sangat berperan dalam pembangunan bangsa, untuk memperbaiki kondisi sekarang, hari esok dan masa depan ke arah yang lebih baik. Dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dicantumkan, pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya.

"Bangsa yang bercita-cita luhur dalam mengembangkan kehidupan yang bermartabat, dihargai dan dihormati oleh bangsa-bangsa yang lainnya, memerlukan pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas," tutur bupati.

Lebih lanjut bupati menjelaskan, kebijakan dan program pembangunan pendidikan di Kabupaten Karawang telah digariskan dalam misi yang pertama pembangunan Kabupaten Karawang, yakni meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat yang cerdas, sehat, berbudaya dan religius yang harmonis.

Diketahui, jumlah SD/MI se-kabupaten sebanyak 1.019 sekolah dengan jumlah siswanya 260.168 siswa, sedangkan tingkat SMP/MTs sebanyak 199 sekolah dengan jumlah siswa 113.740 siswa dan tingkat SMA/MA/SMK sebanyak 127 sekolah dengan jumlah siswa 78.105 siswa.

Diakui bupati, perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Karawang saat ini telah mencapai 70,76 sedangkan indikator pendukung pada bidang  pendidikan dalam hal ini Angka Melek Huruf (AMH) mencapai 93,26 dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) mencapai 7,15.

Dalam upaya mengakselerasi perkembangan IPM tersebut, pemerintah daerah terus berupaya mendukung dan menunjang berbagai program yang diluncurkan pemerintah pusat, sehingga tercipta kesesuaian dan keselerasan program pembangunan, diantaranya dengan meluncurkan program Biaya Operasional Perawatan dan Fasilitas (BOPF) Dikdasmen sebagai bentuk pendampingan pendidikan menengah universal yang telah dimulai tahun 2013 ini.

Sementara itu, Kepala Disdikpora Karawang, Drs. Agus Supriatman menyampaikan, acara Karawang Hebat ini untuk memberi motivasi kepada para pelajar yang berprestasi untuk terus berkarya dan mempertahankan prestasi dari hasil karyanya itu. Sedangkan untuk para pelajar yang belum berprestasi agar lebih giat belajar supaya mampu menjadi pelajar yang kreatif dan inovatif. (spn)
Baca SelengkapnyaDisdik Gelar Gebyar 1001 Prestasi Pendidikan

Selasa, 24 Desember 2013

Simpang Jomin Macet, Pedagang Asongan Raup Untung

KARAWANG, KarawangNews.com - Sejak memasuki musim liburan panjang, jalan di Simpang Jomin merupakan salah satu titik kemacetan, karena kondisi jalan yang sempit dan banyak cabang yang dilintasi kendaraan dari arah Jakarta dan Cirebon, sehingga jalur ini tak lepas dari kemacetan, terutama di hari raya dan liburan. Namun begitu, kondisi ini membawa berkah tersendiri bagi sejumlah pedagang asongan yang berada di Simpang Jomin sekitar pos polisi.

Para pedagng asongan ini memanfaatkan kemacetan jalan raya yang terjadi akibat tingginya volume kendaraan yang melintas di jalur tersebut. Para pedagang asongan ini tak henti-hentinya menawarkan jualannya di dalam bus kota dan kendaraan pribadi untuk mengumpulkan pundi-pundi uang dari hasil penjualan berbagai macam makanan ringan serta buah-buahan yang diasongkan kepada para pengendara yang terjebak macet dan penumpang bus.

Sejumlah pedagang mengaku, sejak memasuki masa libur panjang natal dan tahun baru, serta libur sekolah, pendapatan mereka meningkat 30% hingga 50% dari hari biasanya. Seperti dikatakan Endi (35), saat ditemui Selasa (24/12/2013) siang, sejumlah pedagang menambah jumlah makanan ringan yang diasongkanya.

�Jika hari biasa hanya membawa sekitar 200 hingga 300 bungkus jajanan, pada musim liburan seperti ini kita menambah menjadi 500 bungkus sekali jalan, karena pembeli pasti ramai. Jika sebelumnya kita pulang kerumah sekitr pukul 17.00 WIB, kini bisa pulang lebih awal, karena jualannya laku,� ucapnya. (fir)
Baca SelengkapnyaSimpang Jomin Macet, Pedagang Asongan Raup Untung

Malam Natal dan Liburan Panjang, Cikampek Macet

KARAWANG, KarawangNews.com - Sehari menjelang perayaan natal, arus lalu lintas di Simpang Mutiara, Simpang Jomin hingga jalur Pantura menuju Cirebon dan arah sebaliknya terpantau padat merayap, ini terjadi sejak ratusan kendaraan keluar-masuk Gerbang Tol Cikampek. Tingginya volume kendaraan menyebabkan kemacetan panjang sekitar 5 km, terutama saat akan memasuki Simpang Jomin.

Kepadatan arus lalu lintas di jalan tersebut terjadi sejak Senin malam hingga Selasa (24/12/2013) sore, sehingga polisi memberlakukan sistem buka tutup jalur, yaitu dengan mengalihkan arus kendaraan yang datang dari arah Jakarta menuju Cirebon melalui Pasar Cikampek, sehingga kepadatan bisa sedikit terurai.

Namun, jalur pengalihan ini patut diwaspadai, jalur pengalihan dari Simpang Mutiara menuju Jalan Insyiur Juanda yang akan bertemu dengan pasar tumpah Cikampek justru terjadi kemacetan padat. Untuk menghindarinya, para pengendara bisa keluar jalur tol melalui Gerbang Tol Kalihurip Cikampek, sedangkan bagi pengendara roda dua menghindari kemacetan dengan melintasi jalan-jalan tikus atau gang sempit di sekitar Jomin dan Cikampek.

�Diperkirakan kepadata akan terus terjadi hingga Selasa malam. Selain arus perayaan natal, liburan panjang sekolah sudah dimulai, bahkan banyak dimanfaatkan pelajar dan mahasiswa untuk pulang kampung atau sekedar berwisata,� kata Kapospol Simpang Mutiara, AKP Asep Sukarna. (fir)
Baca SelengkapnyaMalam Natal dan Liburan Panjang, Cikampek Macet

SMK Ristek Ciptakan Sensor Bahaya Banjir Citarum

KARAWANG, KarawangNews.com - Jurusan Program Keahlian Teknik Audio Video SMK Ristek menciptakan alat pendeteksi bencana banjir yang diberi nama DWIS (Disaster Warning Integrited System), alat kreasi siswa ini didesain sebagai alat yang akan memberi tahu masyarakat jika permukaan air Sungai Citarum meluap dan dianggap membahayakan jiwa penduduk.

Dijelaskan Instruktur Teknik Elektro SMK Ristek, Timi, alat ini untuk menjawab kebutuhan masyarakat Karawang, terutama yang bermukim tak jauh dari bantaran Sungai Citarum. Penggunaan alat yang menggunakan tenaga tata surya ini ditempatkan di sekitar pinggir sungai dengan alat sensor yang dimasukan ke dalam air untuk mengukur ketinggian.

Kemudian sensor air itu akan menyalakan lampu indokator sesuai ketinggian air, yakni level aman, waspada, level siaga 2 dan level siaga 1, pada saat ketinggian air dianggap melebihi ambang batas, maka sensor akan membaca sebagai siaga 1 dan sirine peringatan akan berbunyi keras.

Lalu, sirene tersebut secara otomatis akan menyalakan radio 'walky talky' dan radio itu akan memberi sinyal selama dua menit ke radio SAR. Setelah itu, tim SAR dan masyarakat akan segera melakukan evakuasi sebelum banjir terparah menerjang pemukiman penduduk.

"Pemasangan sensor peringatan banjir ini harus sesuai ketentuan pihak Perum Jasa Tirta Jatiluhur, mana ketinggian air aman dan yang membahayakan," kata Timi, disela pameran alat tersebut pada acara Karawang Hebat yang digelar Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karawang, di Aula Husni Hamid, Selasa (24/12/2013) siang.

Sementara itu, dua siswa yang terlibat menciptakan alat pendeteksi bahaya banjir ini, Dendi dan Irna Sudrajat menjelaskan, yang paling sulit selama menciptakan alat ini yaitu menentukan sensor level aman hingga level siaga 1, karena sensor ini sangat sensitif. Pada saat pengujian, sensor kadang 'error', sirine tetap bunyi meski air sudah surut.

"Ini sudah beberapa kali diuji coba dan alat yang dibawa ini sudah disempurnakan, mengenai teknis pemasangan di sungai bisa dilakukan sesuai kebutuhan," ucap Dedi.

Alat ini wajid dipasang di tanggul sungai yang rawan jebol, juga di pemukiman yang rawan banjir. Sedangkan daerah aman dari banjir tak perlu dipasang alat sensor ini. Kendati begitu, alat ini belum punya hak paten, meski Ristek mengkalim belum ada alat serupa yang diciptakan untuk pendeteksi bahaya banjir.

"Ini inovasi kita, setelah kita tahu Karawang sering kebanjiran akibat luapan Sungai Citarum," jelasnya.

Diketahui, sejak tahun 2007 hingga saat ini, Sungai Citarum sudah menjadi ancaman besar bagi penduduk Karawang, karena hampir setiap tahun banjir selalu melanda di sejumlah kecamatan, terutama daerah yang dilewati garis sungai tersebut. Setiap banjir, SMK Ristek selalu aktif menurunkan siswanya sebagai tenaga sukarelawan membantu para korban banjir.

"Dari pengalaman itulah alat ini diciptakan sebagai peringatan banjir, terutama di daerah rawan banjir," kata Irna Sudrajat. (spn)
Baca SelengkapnyaSMK Ristek Ciptakan Sensor Bahaya Banjir Citarum

Senin, 23 Desember 2013

CSR Perusahaan Wajib Dukung Penuh Bidang Pendidikan

KARAWANG, KarawangNews.com - Rapat koordinasi ini merupakan kegiatan yang pertama dilaksanakan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karawang yang mengacu pada Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendikan nasional, juga Perda No. 8 Tahun 2009 tentang penyelenggaraan pendidikan, serta UU No. 40 Tahun 2007 tentang perseroan terbatas. Peserta yg mengikuti kegiatan ini sebanyak 435 orang terdiri dari unsur forum komunikasi pimpinan daerah  dan para pimpinan perusahaan, serta para pengelola dan stakeholder pendidikan di Karawang.

Demikian kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karawang, Drs. H. Agus Supriatman, Senin (23/12/2013) siang. Maksud dan tujuan diselenggarakan rapat ini adalah untuk  mewujudkan adanya komunikasi dan komitmen bersama dalam merealisasikan CSR (Corporate Social Responsibility) dalam peningkatan pembangunan pendidikan di Karawang, karena pendidikan merupakan tanggungjawab bersama antara  pemeritah orang tua dan masyarakat, termasuk dunia usaha dan industri.

Disdik dalam mendisain rencana program pendidikan tentunya bepedoman pada arah kebijakan RPJMD dan visi  misi Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang. Dalam RPJMD tersebut telah dijabarkan secara utuh rencana �stratek� bidang pendidikan, diantaranya menuntaskan program wajar dikdas 9 tahun dan pendidikan menengah universal, kemudian melakukan  layanan pendidikan non formal informal, serta melakukan sistem tata kelola pendidikan yang difokuskan pada manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah, juga terus  melakukan  pebinaan peran pemuda dan prestasi olahraga pelajar di Karawang.

Kemudian sasaran-sasaran program pendidikan tersebut tidak terlepas dari empat komponen, yang pertama yaitu sistem pembelajaran yang meliputi kurikulum dan bahan pembelajaran sampai pelaksanaan evaluasi. Kedua, meliputi pemenuhan daya tampung dan dukungan manajemen, serta kultur sekolah yang mengacu pada delapan standar nasional pendidikan.

Ketiga, pendidik dan tenaga kependidikan menyediakan kompetensi, kualifikasi, sertifikasi, pelatihan dan karir, serta kesejahteraan sampai kepada pemberian penghargaan juga perlindungan guru dan keempat adalah yang paling utama, yaitu melayani peserta didik dengan mempertimbangkan keterjangkaun, ketersediaan, kualitas dan kesetaraan juga kepastian serta jaminan.

Peserta didik pun dapat memilih jenis, jalur, jenjang pendidikan sesuai dengan potensi akademis minat dan bakatnya. Ini semua telah dijabarkan pada program dan sasaran untuk mewujudkan masyarakat Karawang yang cerdas terampil  dan berbudi pekerti luhur, serta kompetitif berdasarkan iman dan taqwa.

Berdasarkan data per 31 Agustus 2013, diketahui jumlah sekolah dan madrasah yang negeri dan swasta di semua tingkatan sebanyak 1.345 lembaga dan satuan pendidikan tersebut didukung oleh  ketersediaan guru PNS (Pegawai Negeri Sipil) termasuk non PNS sebanyak 20.518 orang. Sedangkan untuk melayani peserta didik yang tersebar di Karawang sebanyak 353.013 murid.        

Indikator keberhasilan Wajib Belajar Pendidikan Dasar (Wajardikdas) 9 tahun  untuk SD/MI sudah tuntas paripurna dengan angka partisi kasar 105,30% dan APM-nya mencapai  96, 33%. Sedangkan tingkat SMP/MTs atau yang sederajat baru mencapai tuntas madya dengan capaian  APK 91. 47% dan APM- nya mencapai 66.43%.  Untuk indikator pendidikan menengah universal sampai saat baru mau mencapai tuntas pratama karena APK baru mencapai  69.97% dan APM-nya baru mencapai 42.18% . Peningkatan indikator-indokator tersebut telah diikuti angka kelulusan ujian nasional tahun pelajaran 2012-2013, hasilnya Alhamdulilah, setiap tingkatan telah lulus 100%.

Perkembangan angka-anngka tersebut akan dapat mendorong terhadap peningkatan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) dan Angka Melek Huruf (AMH)  yang akan memberikan kontribusi konkrit terhadap peningkatan IPM (Indeks Prestasi Manusia) Karawang. Dalam beberapa tahun ini ada  dua isu yang di pandang cukup berat yaitu infrastruktur dan mahalnya biaya pendidikan, tapi  solusinya sudah dibantu oleh  pemerintah  daerah. Kini harapannya perusahaan dan industri pun  dapat ikut membantu melalui program CSR untuk pendidikan di Karawang.

Sementara, infrasuktur pendidikan sangat diperlukan untuk  pemenuhan aksibilitas perluasan dan pemerataan, karena beberapa sekolah masih  memerlukan penambahan ruang kelas dan perlunya rehabilitasi serta penambahan unit sekolah baru. Tahun ini pemerintah daerah telah merealisasikan pembangunan tersebut dengan jumlah yang cukup banyak, pada tahun 2014 Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karawang merencanakan pengadaan tanah di beberapa lokasi untuk pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) SMK.

"Meski bantuan fisik dari pemerintah daerah sudah cukup banyak, tapi belum semua kebutuhan sekolah dapat dipenuhi, maka bantuan dari program CSR-lah yang sangat diharapkan demi percepatan pembangunan pendidikan," kata Agus.

Selain itu, biaya pendidikan pada tingkat SMA/MA dan SMK tahun 2012 masih dibebankan kepada masyarakat dan mulai tahun 2013 biaya kebutuhan minimal di sekolah negeri maupun di sekolah swasta telah dipenuhi oleh pemerintah daerah Kabupaten Karawang melalui program Biaya Operasional Perawatan Fasilitas (BOPF) Dikdasamen PNFI.

Sehingga, dapat dirasakan masyarakat biaya pendidikan di Karawang tidak lagi memberatkan orang tua siswa. Sedangkan BOPF Dikdasmen PNFI diawali tahun 2012 dengan biaya hanya Rp 3,7 milyar, kemudian tahun 2013 berkembang menjadi Rp 84 milyar. Selanjutnya, recana BOPF tahun 2014 memperhitungkan untuk kelas 10 dan kelas 11 di sekolah swasta, maka jumlahnya meningkat lagi  hingga mencapai Rp 110 milyar.

Berdasarkan evaluasi anggaran tingkat Propinsi Jawa Barat, kepedulian pemerintah daerah terhadap bidang pendidikan di Karawang adalah yang tertinggi di Jawa Barat, karena di kabupaten/kota lainya hanya berkisar Rp 300 ribu hingga Rp 450 ribu per siswa per tahun. Sedangan, di Karawang untuk SMK teknik telah dialokasikan per siswa per tahun sebesar Rp 1.840.000.

Dengan demikian, ditargetkan lulusan SMA/MA di Karawang dapat terserap di perguruan tinggi, sedangkan lulusan SMK yang siap pakai dan kompetitif diharapkan dapat terserap di pasar kerja di dunia usaha dan industri dalam dan luar negeri, khususnya berkesempatan kerja di kawasan industri yang ada di Karawang, sehingan masyarakat Karawang tidak hanya sebagi penonton di negerinya sendiri.

Selama ini, BOPF baru mengcover biaya untuk operasional sekolah, biaya perawatan kecil, biaya untuk fasilitas alat dan peralatan pendidikan, sedangkan untuk mendorong  peningkatan mutu pendidikan maka banyak komponen yang harus dipersiapkan untuk kepentingan fisik dan pemenuhan alat peraga, seperti buku maupun peningkatan kompetensi gurunya melalui  �in house training� dimasing-masing sekolah yang diharapkan adanya sentuhan CSR.

Berdasarkan evaluasi, selama ini program CSR dari beberapa perusahaan sudah berjalan, tapi sasarannya hanya pada ring satu, yaitu hanya untuk sekolah-sekolah yang dekat lokasinya dengan perusahaan saja. Berdasarkan data  perusahaan yang  mau dan mampu, serta peduli pendidikan diantaranya perusahaan Pindodeli, Toyota, Yamaha,  Nissan, Pupuk Kujang termasuk Peruri. Kemudian berdasarkan analisis kebutuhn biaya per siswa per tahun untuk SD, SMP, SMA dibandingakan dengan jumlah bantuan pemerintah sudah mencukupi kebutuhan minimal.

Dengan begitu, untuk pengembangan sekolah yang lebih baik, diharapakan adanya sentuhan program CSR, terlebih berdasarkan analisis kebutuhan biaya di SMK per siswa per tahun ini, masih membutuhkan pembiayaan yang cukup tinggi, karena di SMK ada kegiatan-kegiatan praktek yang perlu ditunjang dengan alat-alat praktek yang memadai.

Selain mendapat bantuan fisik sekolah, perusahaan pun diharap bisa menerima siswa SMK melaksanakan praktek kerja lapangan, kemudian memberi kesmpatan kepada lulusan-lulusan SMK untuk bekerja di perusahaan-perusahaan yang ada Karawang. Sehingga, perusahaan bisa memberi optimal program CSR untuk membantu.

"Harapannya, setiap perusahaan bisa menjadi orang tua asuh dan sekolah menjadi anak asuh, sedangkan bantuan tersebut diharapkan langsung diberikan ke sekolah, tidak melewati dinas pendidikan dan dewan pendidikan," ucapnya, meminta pihak sekolah wajib mempertanggung jawabkan bersama komite sekolah sebagai internalisasi sumber daya di sekolah yang wajib memberikan dukungan dan kontrol. (spn)
Baca SelengkapnyaCSR Perusahaan Wajib Dukung Penuh Bidang Pendidikan

Pemkab Gelar Rakor CSR di Bidang Pendidikan

KARAWANG, KarawangNews.com � Pemkab Karawang mengadakan rapat koordinasi (rakor) Corporate Social Responsibility (CSR) bidang pendidikan, Senin (23/12/2013) siang di resto Alam Sari, Karawang Barat. Rakor ini mempertemukan jajara pendidikan dengan sejumlah perusahaan se-kabupaten, agar perusahaan menyalurkan CSR khusus dibidang pendidikan untuk semua sekolah SD, SMP, SMA se-Kabupaten Karawang.

Bupati Karawang Drs. H. Ade Swara menyatakan, Pemkab Karawang sudah menganggarkan lebih untuk menunjang pendidikan, selain BOPF (Biaya Operasional Perawatan Fasilitas) yang membebaskan biaya pendidikan SD, SMP hingga SMA, Pemkab sudah membangun 200 lebih gedung sekolah, tetapi masih dianggap kurang dan butuh pembiayaan, jika ini hanya ditangani Pemkab tentu akan sangat menyulitkan, mengingat anggaran pemerintah tak hanya untuk pendidikan.

"Banyak sekali yang harus kita biayai, makanya kami harap CSR perusahaan bisa berjalan dan dioptimalkan, agar pendidikan di Karawang meningkat signifikan," kata bupati.

Dia memaparkan, CSR yang menjadi kewajiban semua perusahaan harus bisa disalurkan ke masyarakat, diantaranya membantu pendidikan. Mengingat selama ini di Kabupaten Karawang iklim investasi dianggap kondusif, tidak ada hal anarkis, meski teriak buruh kencang mendemo perusahaannya menuntut upah dan kelayakan hidup sebagai pekerja.

Kapolres Karawang AKBP Tubagus Ade Hidayat menjelaskan, perencanaan CSR ini harus diolah supaya jelas peruntukannya, agar nanti tidak ada kekeliruan dan berurusan dengan hukum, karena beberapa perusahaan mengeluhkan CSR-nya sudah diberikan, tetapi perusahaan itu tidak melihat realisasinya.

�Kita semua punya itikad baik untuk membangun, makanya mekanisme pengawasannya harus dirumuskan,� ucapnya.

Diakuinya, jika dana CSR yang diberikan ke pemerintah diselewengkan, ini akan mengurangi motivasi perusahaan memberi lebih, bahkan pemberian CSR akan menyusut, makanya perlu sinergitas antara perusahaan yang memberi CSR dengan masyarakat yang menerima langsung CSR itu, agar Karawang bisa tumbuh lebih baik.

Sementara itu, Ketua DPRD Karawang, H. Tono Bahtiar menjelaskan, CSR tahun 2014 yang akan diberikan untuk bidang pendidikan harus berbentuk fisik, misalnya gedung, pemagaran, labolatorium sekolah termasuk penunjang pendidikan lainnya. Ditegaskannya, sekolah tidak meminta supaya perusahaan mengeluarkan CSR, tetapi sudah menjadi kewajiban bagi semua perusahaan untuk mengeluarkan CSR kepada masyarakat.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, Drs. H. Agus Supriatman menjelaskan, rapat koordinasi ini dimaksudkan sebagai langkah dan tindakan konkret untuk menuntaskan program dan kegiatan bidang pendidikan, pemuda dan olahraga tahun 2013-2015, serta menyiapkan rancangan kebijakan kedepan, diantaranya peningkatan aksesbilitas, perluasan dan pemerataan pendidikan, kemudian peningkatan mutu, relevansi dan daya saing, juga peningkatan tata kelola dan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS).

Hasil yang diharapkan dari rakor ini yaitu terjalin komunikasi pihak perusahaan, pemerintah dan masyarakat dalam program CSR, sehingga terbangun pemahaman dan kepercayaan masyarakat atau sekolah yang akan dijadikan sasaran.

Terealisasinya program CSR di bidang pendidikan untuk peningkatan akses, mutu dan manajemen pendidikan, juga mengurangi beban masyarakat dari segi pendanaan pendidikan. Lebih meningkatakan kinerja dan integritas seluruh satuan kerja pendidikan, pemuda dan olahraga di tingkat kabupaten, kecamatan dan satuan-satuan pendidikan dalam mengatasi isu strategis serta tantangan pendidikan.

Melalui rakor ini, seluruh perusahaan bersama jajaran pendidikan, pemuda dan olahraga di Pemkab Karawang memiliki komitmen dalam pembangunan pendidikan yang menyentuh terhadap substansi peningkatan pendidikan dan layanan masyarakat.

Rakor ini mengacu pada undang-undang No. 40 tahun 2007 pasal 74 tentang perseroan terbatas, dan uu no 25 tahun 2007 pasal 15 (b) dan pasal 16 (d) tentang penanaman modal yang tercantum, setiap perseroan atau penanaman modal diwajibkan melakukan tanggungjawab perusahaan atau CSR.

CSR merupakan wujud kesadaran perusahaan sebagai upaya meningkatkan hubungannya dengan masyarakat dan lingkungannya juga bentuk komitmen perusahaan untuk membangun kualitas kehidupan yang lebih baik bersama stake holder terkait, khususnya bidang pendidikan agar tercipta keseimbangan pembangunan ekonomi, sosial dan lingkungan.

Jadi, semua kebutuhan sekolah se-kabupaten akan tertulis dan diberikan kepada semua perusahaan yang ada di Karawang, selanjutnya perusahaan yang akan memilah sekolah mana yang akan mereka bantu sesuai dengan yang dibutuhkan sekolah tersebut. Dengan demikian, penyaluran CSR tidak hanya bagi sekolah yang berada dekat dengan perusahaan, sekolah yang berada di pesisir daerah pun akan mendapatkan CSR dari perusahaan tertentu untuk dilengkapi fasilitas pendidikan yang dianggap masih kurang.

"Menindak lanjuti ini, Dinas pendidikan akan menyurati komite sekolah, mengacu pada surat edaran bupati dan dewan pendidikan, supaya mereka bergerak mendatangi perusahaan-perusahaan dengan membawa surat bupati," kata Agus. (spn)
Baca SelengkapnyaPemkab Gelar Rakor CSR di Bidang Pendidikan

Bupati: Sudah Saatnya Membangun Exit Tol Baru

KARAWANG, KarawangNew.com � Mengatasi kemacetan lalu lintas di Karawang, terutama di Jln. Interchange setiap pagi dan sore, Bupati Karawang Drs. H. Ade Swara menyatakan, harus sudah dimulai pembangunan exit tol baru dan ini butuh proses, karena exit tol ini butuh lahan panjang.

�Jadi, sudah saatnya membangun lagi exit tol, apalagi kawasan industri di Karawang sudah sudah penuh, kendaraan sudah bertambah banyak dan harus ada upaya terobosan baru,� kata bupati, kepada wartawan usai pembukaan Pasanggiri 'Layeutan Swara' Pupuk Kujang 2013, Minggu (22/12/2013) siang.

Secepatnya, bupati berupaya membangun satu titik exit tol di sepanjang Karawang Barat hingga Karawang Timur untuk mengurai kemacetan panjang kendaraan yang keluar masuk tol, terutama dari jalur Karawang kota.

�Anggarannya cukup besar, kita minta partisipasi perusahaan, sedangkan kajian untuk exit tol ini sudah lama dilakukan Bappeda Kabupaten Karawang," ucapnya. (spn)
Baca SelengkapnyaBupati: Sudah Saatnya Membangun Exit Tol Baru

Minggu, 22 Desember 2013

Saan Buka Pengobatan Gratis di Purwasari

KARAWANG, KarawangNews.com - Kesehatan merupakan hal pokok, tak terkecuali bagi masyarakat yang ekonominya kurang mampu, mereka pun harus mendapatkan hak kesehatan dari pemerintah. Untuk mendukung program kesehatan pemerintah, SMC (Saan Mustopa Center) terus keliling desa setiap bulan menggelar pengobatan gratis.

Demikian kata Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Partai Demokrat, Saan Mustopa, pada kesempatan acara pengobatan gratis SMC kepada masyarakat Desa Purwasari, Kecamatan Purwasari, Sabtu (21/12/2013) siang. Pada pengobatan ini, tercatat hampir 500 warga setempat yang diperiksa oleh 4 dokter dan 6 perawat, mayoritas pasien mengeluhkan sakit pusing dan sakit perut. Pengobatan gratis ini dibuka mulai pukul 10.00 WIB hingga 15.00 WIB.

�Kita rujuk beberapa pasien ke rumah sakit, karena penyakitnya perlu perawatan intensif rumah sakit, seperti penderita kelenjar getah bening yang dialami bocah 6 tahun di desa ini,� kata Saan.

Kata Saan, jika pemerintah terus gencar mengerahkan Puskesmas kelilingnya, maka warga yang membutuhkan pengobatan akan terjawab. Mengingat selama ini masyarakat yang sakit selalu terbebani biaya ongkos pulang-pergi ke rumah sakit, maka perlu Puskesmas keliling agar pelayanan kesehatan bisa lebih dekat kepada masyarakat.

�Ini tujuan pengobatan gratis kita, agar warga yang sulit berobat bisa kita obati dan ternyata banyak juga warga yang memang tidak punya biaya untuk berobat,� ujarnya. (spn)

Baca SelengkapnyaSaan Buka Pengobatan Gratis di Purwasari

Pupuk Kujang Gelar Pasanggiri �Layeutan Swara�

KARAWANG, KarawangNews.com - PT. Pupuk Kujang memperkenalkan budaya seni 'karawitan' Sunda kepada para remaja dengan mengadakan Pasanggiri Layeutan Swara Pupuk Kujang 2013, Minggu (22/12/2013) siang. Acara ini diikuti 5 peserta dari tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama), 6 peserta SMA (Sekolah Menengah Atas) se-Kabupaten Karawang dan 10 peserta dari pegawai Pupuk Kujang.

Dijelaskan Direktur Utama PT. Pupuk Kujang, Bambang Tjahyono, pihaknya akan terus mensinergiskan budaya seni Sunda dengan pelajar, karena budaya seni ini harus tetap dipertahankan oleh generasi muda. Dengan begitu, sudah menjadi kewajiban bagi orang tua memperkenalkan budaya seni Sunda kepada remaja saat ini.

�Diharap ini bisa memperkenalkan kepada remaja, tak hanya budaya barat yang selalu dibangga-banggakan remaja saat ini. Acara ini pun diharap bisa menciptakan masyarakat lebih cinta budaya Sunda, targetnya yaitu para remaja,� ucapnya.

Sementara itu, Bupati Karawang Drs. H. Ade Swara yang hadir dalam acara ini menyatakan,  Pemkab Karawang  tentu sangat mendukung acara 'karawitan' Sunda yang diikuti pelajar dan pegawai Pupuk Kujang ini. Pemkab melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata memiliki sejumlah program untuk memasyarakatkan budaya seni Sunda ini.

�Kita dukung acara ini, budaya seni Sunda harus bisa dipertahankan, terutama diperkenalkan lebih dekat kepada para pelajar sekolah di Kabupaten Karawang, supaya budaya kita lebih lekat dengan kehidupan masyarakat,� ucapnya.

Hal senada diungkapkan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Drs. H. Dadan Sugardan, MM, budaya Sunda tidak akan punah, karena budaya adalah kristalisasi dari perilaku kehidupan manusia. Deengan demikian, pihaknya akan kembali menggugah masyarakat agar kembali mengenal budaya Sunda.

Pada lomba Pasanggiri Layeutan Swara Pupuk Kujang 2013 ini, setiap peserta wajib membawakan lagu atau �layeutan swara� yang berjudul �Pupuk Kujang Makalangan� ciptaan Alm. Soleh Rauf sekitar tahun 1980-an, sedangkan untuk lagu kedua peserta bebas memilih lagu yang diinginkan.

Sekedar diketahui, istilah 'layeutan swara' ini banyak dipopulerkan oleh kreasi-kreasi Mang Koko. Layeutan swara identik dengan istilah paduan suara dalam musik. Pada mulanya rampak sekar ini merupakan lagu yang dibawakan dalam satu tahap suara saja, maka perkembangan kreasi baru terasa menuntut lain tentang pengertian ini. Apa yang dikatakan rampak sekar sekarang sudah tidak lagi mengetengahkan satu tahap suara saja, tetapi sudah berkembang menjadi dua tahap, tiga tahap bahkan empat tahap suara.

Jumlah peserta �layeutan swara� dapat berjumlah dari 10 orang sampai 30 orang. Jumlah itu tidak tetap, bisa dikembangkan menurut kebutuhannya. Pada perkembangan sekarang, lagu-lagu Sunda sudah bisa diketengahkan dalam suatu aubade, dimana jumlah penyanyinya bisa mencapai ratusan bahkan ribuan. Untuk istilah layeutan suara, seorang seniman dan musikolog Sunda, Machyar Anggakusumadinata menyebutnya dengan istilah pra lagam atau banyak lagamnya. (spn)
Baca SelengkapnyaPupuk Kujang Gelar Pasanggiri �Layeutan Swara�

Sabtu, 21 Desember 2013

Bupati Lakukan Peletakan Batu Pertama Masjid Al Fajr

KARAWANG, KarawangNews.com - Bupati Karawang Drs. H. Ade Swara melakukan  peletakan batu pertama pembangunan masjid Al Fajr di lingkungan Kantor Polsek dan Kecamatan Kota Baru, Jumat (20/13/2013) sore. Hadir Wakapolres Kompol Hariotedjo dan Ust. Solmed sebagai pengisi tausiyah.

"Tentunya akan sangat ideal apabila perkantoran memiliki sarana dan fasilitas yang diperlukan untuk umum maupun pejabat pemerintah dan polisi, sehingga memudahkan untuk beribadah," kata bupati.

Lebih lanjut bupati mengatakan, bahwa barang siapa yang membangun masjid maka Allah SWT akan membangun yang serupa di akhirat nanti. Selain itu, bupati juga berharap kepada panitia pembangunan agar pembangunan masjid ini jangan mandeg, karena kebanyakan masjid yang dibangun tidak mencapai 100%, tetapi hanya mampi 60%.

"Berbeda dengan umat kristiani jika membangun tempat ibadah yang direncana 100%, hasilnya bisa sempurna bahkan bisa mencapai 130%, melebihi dari rencana, itu perlu kita jadikan motivasi," ujarnya.

Keterangan panitia pembangunan masjid, dana pembangunannya berasal dari swadaya anggota polisi, swadaya masyarakat, juga sumbangan dari berbagai pihak, termasuk instansi pemerintah. Namun demikian, pihaknya masih membutuhkan bantuan dari donatur lainnya, agar masjid ini bisa cepat diselesaikan dan bisa digunakan. (spn)
Baca SelengkapnyaBupati Lakukan Peletakan Batu Pertama Masjid Al Fajr

Jumat, 20 Desember 2013

Dedi Mulyadi Kampanyekan Iket Model Tanduk Domba

PURWAKARTA, KarawangNews.com - Bupati Purwakarta H. Dedi Mulyadi, SH memiliki strategi khusus dalam upaya mengkampanyekan seni budaya Jawa Barat, di dalamnya Dedi mengusung budaya Sunda. Berbeda dengan seniman dan budayawan lainnya yang berada diluar garis pemerintah dan birokrasi, dimana mereka tentu mengabdi sendiri-sendiri dengan berbagai kreatifitas dalam upaya mengembangkan seni budaya di Jawa Barat, beda bagi Dedi, sebagai budayawan yang juga bupati, dia memiliki ruang yang lebih luas dalam upaya mengembangkan seni budaya itu masuk pada wilayah kebijakan pembangunan yang dijalankan di Kabupaten Purwakarta.

Juri penilai penghargaan seni budaya Jawa Barat yang diketuai sejarawan Sunda yakni Prof. Dr. Nina Herlina Lubis, menetapkan dan memilih Dedi Mulyadi sebagai penerima penghargaan tokoh seni budaya di Jawa Barat. Penilaian ini khusus, karena Dedi dinilai mampu menempatkan seni budaya ke dalam kebijakan pembangunan di Purwakarta.

Sebut saja salah satu upaya Dedi yaitu penggunaan pakaian tradisi Sunda kampret dan iket, serta kabaya bagi pegawai pemerintah dan pelajar di Purwakarta. Melihat itu, ternyata ini mulai diterapkan pula oleh kabupaten/kota lainnya di Jawa Barat. Tidak sebatas pada pakaian yang hanya sebagai simbolistik kedaerahan, ternyata lebih dari itu, Dedi mampu mengeluarkan kebijakan kultur semacam program bantuan hewan ternak bagi siswa sekolah.

Meski secara resmi program itu belum dikeluarkan, tetapi secara kultur Dedi sering keliling kampung di Purwakarta dalam kegiatan pelayanan publik 'gempungan di buruan urang lembur', pada saat itu dia selalu memberikan beberapa ekor domba kepada masyarakat, kepada anak-anak maupun kepada orang dewasa,

�Anak-anak harus dikembalikan pada tradisinya menggembala domba, ini nilai produktif dari sekedar bermain game online� jelas Dedi, usai acara penghargaan tokoh seni budaya Jawa Barat, Kamis (19/12/2013) di Hotel Horison Bandung.

Selain secara kultur pemberian ternak, Dedi pula yang mengeluarkan kebijakan pelarangan penggunaan internet, game online dan Play Station di Purwakarta, termasuk beberapa waktu lalu pemberlakukan jam malam bagi pelajar. Kebijakan itu menyatakanm, pelajar di Purwakarta tidak boleh keluyuran di malam hari tanpa alasan yang jelas. Kalau pun ada, jangan harap mereka bisa lepas dari razia Satpol PP.

Belum lagi, kegiatan seremonial bertajuk seni budaya pada rangkaian Hari Jadi Kabupaten Purwakarta setiap tahunnya, Dedi tak miskin ide dan kegiatan seni budaya. Hari jadi Purwakarta dimeriahkan pawai tumpeng, parade egrang, festival seni budaya dari mulai budaya Sunda, nusantara hingga terakhir seni budaya negara-negara di Asean. Jika tak ada aral melintang, tahun depan akan digelar Seni budaya se-Asia Pasifik.

Kembali pada sosok Dedi sebagai budayawan Sunda dan juga bupati, ia kini mensinergikan antara simbolisasi pakaian Sunda dengan program pembangunan yang dijalankannya. Simbolisasi itu adalah dengan menggunakan iket kepala yang berbeda dengan kebanyakan orang lain. Iket yang Dedi gunakan selalu konsisten dengan ujung iket yang dibiarkan terurai disebelah kiri dan kanan kepalanya.

Ujung iket yang terurai dan tampak seimbang panjangnya itu menyerupai tanduk seekor domba dewasa. Seperti yang diperlihatkannya pada kesempatan menerima penghargaan seni budaya Jawa Barat di Hotel Horison Bandung ini. Iket bergambar harimau putih dengan warna latar hitam yang digunakan Dedi tampak mencolok dengan kedua ujung iket yang terurai itu.

Penggunaan iket semacam itu menurutnya memiliki makna tersendiri, ia menggunakannya dalam upaya mengkampanyekan progam kebijakannya di Purwakarta, yakni menghidupkan kembali budaya menggembala ternak. Dengan membagikan hewan ternak tersebut kepada pelajar SD (Sekolah Dasar) di Purwakarta. (rls)
Baca SelengkapnyaDedi Mulyadi Kampanyekan Iket Model Tanduk Domba

21 Perusahaan di Subang Gugat SK Penetapan UMK

BANDUNG, KarawangNews.com - Sedikitnya 21 perusahaan garmen asal Korea di Subang, Jawa Barat menggugat putusan Gubernur Jawa Barat tentang Upah Minimum Kabupaten (UMK) Subang tahun 2014 ke PTUN (Pengadilan Tata Usaha Negeri) Bandung, Kamis (19/12/2013).

Jika gugatan ini tidak dikabulkan, separuh buruh atau sekitar 25 ribu buruh yang bekerja di 21 perusahaan itu terancam bakal dirumahkan atau kena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), karena biaya produksi yang semakin berat harus ditanggung perusahaan.

Kuasa hukum para penggugat, Herry Ara Hutabarat SH, mengatakan, sebanyak 21 perusahaan tersebut terpaksa menggugat keputusan Gubernur Jabar No.561/Kep.1636-Bangsos/2013 tentang UMK Tahun 2014.

"Dalam putusan itu, ditetapkan UMK Kabupaten Subang sebesar Rp 1.577.595. Angka ini diputuskan sepihak, ini sangat memberatkan," katanya, usai mendaftarkan gugatan itu di PTUN Bandung.

Menurut Herry, sebelumnya Dewan Pengupahan Kabupaten (DPK) Subang justru telah menetapkan UMK Subang sebesar Rp 1.355.000. Kesepakatan DPK tidak diindahkan oleh bupati. Padahal, kata Herry, kesepakatan itu sudah meliputi unsur buruh, pengusaha dan pemerintah. Jika dibandingkan dengan UMK tahun 2013 dengan yang sekarang kenaikannya mencapai 57 persen.

Dikatakannya, para pengusaha bisa memaklumi kenaikan sebesar 57 persen itu dilakukan jika terjadi pertumbuhan ekonomi yang pesat di sebuah wilayah. Namun kondisi di Subang tak seperti itu, sehingga belum layak ditetapkan UMK sebesar Rp 1.577.595.

Pada kasus ini para pengusaha sudah menyatakan keberatannya, kesepakatan UMK dari DPK sebesar Rp 1.355.000 dirasakan sudah memenuhi unsur psikologi biaya hidup buruh di Subang.

"Atas gugatan ini kami menuntut SK gubernur dibatalkan saja. UMK Subang sebaiknya disesuaikan dengan hasil keputusan DPK Subang," kata Herry.

Sebanyak 21 perusahaan ini berharap SK itu dibatalkan dan jika tidak dikabulkan ada beberapa risiko yang akan diambil oleh perusahaan.  Para penggugat ini tidak mengancam, tetapi dipastikan minimal separuh dari 55 ribu buruh yang bekerja di 21 perusahaan garmen itu bisa kena program rasionalisisasi, karena perusahaan keberatan membayar upah sebesar itu.

Sebelumnya, sekitar 35 pengusaha asing di Kabupaten Subang bersepakat membentuk Forum Pengusaha Penanam Modal Asing (FPPMA). Forum ini hadir guna menyikapi kebijakan Bupati Subang Ojang Sohandi yang menetapkan UMK 2014 sebesar Rp1.577.595. Pada Kamis (7/11/2013) lalu.

Bupati Subang menyatakan UMK Subang pada 2014 mendatang sebesar Rp1.577.595. Angka  tersebut sepadan dengan angka KHL yan g disepakati dewan pengupahan kabupaten. Sementara itu, pihak pengusaha mengaku keberatan dengan angka UMK sebesar Rp1.577.595 tersebut.

"Yang ditetapkan bupati bertolak belakang dengan hasil DPK. Bupati menetapkan tanpa ada pertemuan terlebih dahulu dengan kita," kata salah seorang anggota FPPMA Subang yang merupakan president director PT. Hansoll Hyun, Mr. Kang Tae Sik, beberapa waktu lalu. [tinjau]
Baca Selengkapnya21 Perusahaan di Subang Gugat SK Penetapan UMK

Aher: Saya Akan Memantaskan Diri

SUBANG, KarawangNews.com - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mulai blak-blakan perihal pengusungan dirinya untuk menjadi seorang calon presiden (capres) RI pada pemilu 2014 oleh Parta Keadilan Sejahtera (PKS).

Keterbukaannya tersebut terungkap usai dia melantik Bupati dan Wakil Bupati Subang, Kamis (19/12/2013). Menurutnya, di Jawa Barat ada program 'Jaramah', artinya orang Jawa Barat akan memilih capres dari Provinsi Jawa Barat, meski mereka menetap di provinsi lain di Indonesia.

"Ngalir terus pokoknya, seandainnya ada orang Jawa Barat nyapres, tentunya mereka akan memilih capres dari Jawa Barat. Saya akan mencoba memantaskan diri," kata Ahmad Heryawan, kepada wartawan.

Kata dia, faktanya Jawa Barat dari sisi enis merupakan nomor kedua setelah etnis Jawa. Wajar jika dalam kepemimpinan nasional ada orang Jawa Barat, entah itu kedua atau pertama.

"Pokonya ngalir terus. Ya ngalir lah, kalau udah ada dukungan dari masyarakat saya akan memantaskan diri dulu," tuturnya.

Menurut informasi, orang nomor satu Jawa Barat yang akrab disapa Aher ini masuk dalam 22 nama capres dari internal PKS. Dan dari 22 nama itu ada 4 orang yang berasal dari Jawa Barat, salah satunya Ahmad Heryawan. [tinjau]
Baca SelengkapnyaAher: Saya Akan Memantaskan Diri

Gubernur Jawa Barat Melantik Bupati Subang Terpilih

SUBANG, KarawangNews.com - Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan menaruh harapan besar kepada pasangan Bupati dan Wakil Bupati Subang, Ojang Sohandi dan Imas Aryumningsih sebagai pasangan pemimpin di Subang yang berpotensi bisa memajukan kabupaten Subang dimasa depan.

"Sebagai pimpinan muda yang enerjik juga orang tua yang mengayomi masyarakat, diharapkan bisa meningkatkan akselerasi pembangunan di Subang," kata gubernur, pada acara Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Subang Masa Bakti 2013-2018, Kamis (19/12/2013).

Diakui gubernur, Subang sebagai daerah penghasil beras di Jawa Barat. Untuk itu, diharapkan bisa mengendalikan alih fungsi lahan pertanian agar bisa mempertahankan kemandirian pangan.

Dia juga berharap, Subang bisa meningkatkan potensi produk pertanian lainnya berupa buah-buahan yang potensinya cukup besar, diantaranya cengkeh.

"Selain untuk memenuhi kebutuhan domestik juga diharapkan bisa menjadi andalan ekspor," ujar gubernur.

Sektor lain yang menjadi perhatian ialah sektor perdagangan, karena didalamnya ada potensi menyerap tenaga kerja. Selanjutnya ialah potensi hutan produksi, hutan lindung maupun hutan non kayu.

Gubernur juga mengharapkan agar Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Subang dapat ditingkatkan lagi, karena IPM merupakan salah satu indikator kesejahteraan masyarakat tiap daerah.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat mendorong kepada Pemerintah Kabupaten Subang untuk terus menerapkan 'good government', terutama transparansi, akuntabilitas, kepastian hukum, efektifitas dan efesiensi yang dibangun oleh birokrasi yang solid dan profesional.

"Hadirkan pelayanan publik yang lebih prima, hindari penyalahgunaan anggaran dengan perencanaan yang baik dan pelaksanaan yang bermutu dan akuntable" tambahnya. (rls)
Baca SelengkapnyaGubernur Jawa Barat Melantik Bupati Subang Terpilih

Pelantikan Bupati Subang Diwarnai Unjuk Rasa Mahasiswa

SUBANG, KarawangNews.com - Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Subang terpilih, Ojang Sohandi dan Imas Aryumningsih diwarnai aksi unjuk rasa belasan aktivis dari badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Univesitas Subang (Unsub), Kamis (19/12/2013).

Aksi yang digelar di perempatan Wisma Karya itu sempat terjadi aksi dorong antara pengunjuk rasa dengan aparat kepolisian. Belasan mahasiswa yang berusaha menerobos barikade menuju arah Pemkab Subang dihadang petugas. Beruntung, dalam aksi itu tidak sempat berlangsung lama, kedua belah pihak dapat menahan diri.

Dalam aksinya, mereka menyuarakan lima tuntutan, kelima tuntutan itu adalah mendesak pemerintahan baru merealisasikan janji politik yang pro rakyat, komitmen di bidang pendidikan membangun fasilitas layak serta meningkatkan kualitas perguruan tinggi, serta berantas praktek KKN (Kolusi, Korupsi dan Nepotisme), juga reformasi birokrasi dan transparansi anggaran.

"Kami akan menagih tuntutan tersebut dalam 100 hari masa kepemimpinan. Jika tida adan perbaikan signifikan dalam kurun waktu 1 tahun, kami akan mengerahkan mahasiswa dan mengajak rakyat Subang untuk memaksa bupati turun dari jabatannya," tegas Presiden BEM Unsub,  Dimas Sundarwanto.

Usai menyampaikan aksi, belasan mahasiswa ini kemudian membubarkan diri. Sementara petugas kepolisian kembali bersiaga hingga proses pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Subang periode 2013-2018 selesai. [tinjau]
Baca SelengkapnyaPelantikan Bupati Subang Diwarnai Unjuk Rasa Mahasiswa

Polri Siagakan 101.540 Personil PAM Natal dan Tahun Baru

KARAWANG, KarawangNews.com - Polri (Polisi Republik Indonesia) mengerahkan sebanyak 101.540 personil gabungan Polri, TNI dan Ormas (Organisasi Masyarakat) disiagakan untuk pengamanan (PAM) Hari Natal dan Tahun Baru 2014. Personil sebanyak itu ditempatkan di 1.887 titik juga 754 pos pelayanan yang tersebar di sejumlah tempat, diantaranya di gereja, obyek wisata dan di lokasi acara kembang api tahun baru.

Seperti diungkapkan Kapolres Karawang, AKBP Tubagus Ade Hidayat usai gelar apel pasukan Operasi Lilin Lodaya Tahun 2013 di Lapang Karangpawitan, Karawang Barat, Jumat (20/12/2013) pagi, pada operasi tersebut, Polri akan melibatkan 101.540 personel gabungan yang terdiri dari 82.723 anggota Polri, 3.793 anggota TNI dan 15.024 anggota dari ormas.

Kata Kapolres, gelar pasukan serentak se-Indonesia ini merupakan bentuk kesiapan semua unsur, kekuatan yang terlibat pada operasi ini merupakan bukti kesiapan dan kesadaran dari semua unsur pelaksana operasional untuk menyelaraskan pemikiran, komitmen upaya dan semangat untuk memberikan jaminan rasa aman bagi seluruh masyarakat.

"Sehingga kegiatan natal dan tahun baru dapat diselenggarakan dengan aman, nyaman dan lancar,� ujarnya.

Dia menekankan kepada jajarannya, agar memberikan rasa nyaman kepada umat kristiani yang menjalankan acara natal, juga memberi keleluasaan bagi masyarakat untuk merayakan malam tahun baru di semua tempat yang diijinkan.

Dietgaskannya, operasi ini untuk mengantisipasi potensi gangguan, seperti perkelahian, penganiayaan, pencurian dengan kekerasan. Untuk itu, pengamanan ini tidak boleh dianggap sebagai kegiatan rutin tahunan biasa yang cendrung mendorong 'under estimate' atau meremehkan, sehingga mengurangi tingkat kesiapan serta kewaspadaan.

"Sebaliknya harus dijabarkan sebagai operasi kepolisian yang penting, krusial dan sangat serius, sehingga memerlukan langkah-langkah antisipasi melalui perencanaan, kesiapan yang matang dan tindakan yang tepat," kata Tubagus.

Pada apel tersebut, setelah melakukan penyematan pita secara simbolis kepada anggota Pengamanan Operasi Lilin Lodaya Tahun 2013, Kapolres dan Bupati Karawang Drs. H. Ade Swara serta unsur Muspida melakukan pengecekan pasukan. (spn)
Baca SelengkapnyaPolri Siagakan 101.540 Personil PAM Natal dan Tahun Baru

Kamis, 19 Desember 2013

PT. Pupuk Kujang Bantu Alat Pengering Padi Untuk Petani

KARAWANG, KarawangNews.com - PT. Pupuk Kujang melalui program Gerakan Produktivitas Pangan Berbasis Korporasi (GP3K) memberikan satu unit alat pengering padi kepada Gabungan Kelompok Tani di Kecamatan Karawang Timur. Penyerahan dilakukan di Kampung Bojongloa, Desa Tegal Sawah, Kamis (19/12/2013). Ini juga upaya Pupuk Kujang memenuhi janji Menteri BUMN RI Dahlan Iskan di acara panen perdana GP3K pada Jumat (1/3/2013) lalu di Kampung Bakanloa, Kelurahan Plawad kecamatan tersebut.

General Manajer Pemeliharaan PT. Pupuk Kujang, Pranoto Adi menyampaikan, alat pengering padi ini dibuat di unit perbengkelan PT. Pupuk Kujang, alat ini memiliki kapasitas mengeringkan padi sebanyak 10 ton dalam waktu 24 jam. Untuk proses itu, alat ini menghabiskan 137 kg sekam atau 20 liter solar.

"Pada awalnya kami bekerjasama dengan IPB (Institut Pertanian Bogor) untuk menentukan desain pengering padi dan oleh Pupuk Kujang disempurnakan detail engineringnya," ucapnya.

Proses pengeringannya dengan menghembuskan udara pemanas, sehingga kontruksi sederhana ini berkapasitas besar dan murah. Pupuk Kujang menyediakan bangunan dan pemasangan mesin, sedangkan lahan dan pembangunan gedungnya bekerjasama dengan Gapoktan yang didirikan di Kampung Bojongloa ini.

Kata Pranoto, mesin ini sudah diuji beban dengan gabah basah 10 ton, dengan temperatur panas 34-38 celcius, kemudian udara itu dihembuskan selama 16 jam. Setelah dibandingkan dengan gabah yang dijemur di bawah terik matahari, padi hasil pemanasan mesin ini bentuknya homogen tidak ada yang patah dan bulirnya putih setara beras super, tentunya harganya pun lebih tinggi.

Sementara itu, Direktur Utama PT. Pupuk Kujang, Bambang Tjahyono menjelaskan, selama ini pengering padi berbahan gas harganya sangat mahal, maka itu PT. Pupuk Kujang diminta menteri untuk membuat pengering padi berbahan bakar sekam dan teknis alat ini menggunakan udara bersih, sekam hanya sebagai pemanasnya.

"Kami serahkan alat ini untuk kelompok tani, kami titip untuk dirawat, karena kalau baru pasti jalan, tapi kalau sudah lama jarang dirawat, mungkin ini satu-satunya di Indonesia, mudah-mudahan ini menjadi model bagi petani di daerah lain," ucapnya.

Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian dan Perikanan Kelompok (BP4K) Kabupaten Karawang, Nachrowi M. Noer menjelaskan, Pemkab Karawang terus melaksanakan program untuk swasembada berkelanjutan, dalam rangka meningkatkan produktifitas padi per tahun sebanyak 5%, ini mengimbangi peningkatan jumlah penduduk Kabupaten Karawang sebesar 2%.

Kata dia, korporasi dengan bantuan modal ini harus mampu menaikan produksi padi di Karawang dengan membantu GP3K, karena Menteri BUMN sudah meminta supaya GP3K berjalan, untuk mencukupi kebutuhan petani, diantaranya mengenai pengadaan pupuk.

"Bantuan (pengering padi, red) ini implementasi yang konkrit dari pernyataan menteri BUMN dengan pertanian. Apalagi menjelang panen cuacanya mendung seperti ini, maka sangat perlu mesin pengering, " ucap Nachrowi.

Diakuinya, alat pengering padi seperti ini sudah tersebar hampir di setiap desa se-Kabupaten Karawang, tetapi model pengering yang diberikan PT. Pupuk Kujang ini adalah model yang berbeda dan hanya ada satu-satunya di Karawang.

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Wargi Mekar, Desa Tegal Sawah, H. Iman menyatakan, bantuan yang diberikan PT. Pupuk Kujang ini sangat membantu produksi padi pertanian setempat. Dia berharap kerjasama baik ini terus dilakukan berkelanjutan untuk membantu petani agar mampu memproduksi hasil panen padi dengan jumlah yang tinggi.

"Biasanya padi dijemur tiga hari di jalan dan membutuuhkan tempat yang luas, kini proses pengeringan padi lebih praktis dan hanya butuh sehari saja," ujarnya. (spn)
Baca SelengkapnyaPT. Pupuk Kujang Bantu Alat Pengering Padi Untuk Petani

Toyota Luncurkan The All New Vios & Limo

KARAWANG, KarawangNews.com - PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) memulai produksi perdana The All New Vios & Limo, Rabu (18/12/2013) di Pabrik Toyota Karawang 2, kawasan industri Karawang International Industry City (KIIC), volume produksi awal sebanyak 1.000 unit per bulan dan Toyota menanamkan investasi sebesar Rp 1,1 triliun untuk proyek lokalisasi Vios & Limo ini.

Diungkapkan Presiden Direktur TMMIN, Masahiro Nanomi, Toyota Indonesia kini memasuki babak baru sebagai basis produksi dan basis suplai kendaraan sedan kecil dengan dimulainya lokal The All New Vios & Limo, termsuk Etios Valco yang telah diumumkan Maret 2013 lalu, juga New Yaris 1.5 L yang akan digarap tahun depan.

Produksi All New Vios & Limo dan Yaris 1.5 L merupakan salah satu realisasi komitmen investasi Toyota Grup dii Indonesia yang telah diumumkan oleh Presiden Toyota Motor Corporation, Akio Toyoda bersama lima pimpinan perusahaan Toyota Group pada Nopember 2012 lalu di Jakarta. Sebelumnya, Toyota juga telah mengumumkan realisasi investasi produksi NAV-1 pada Januari 2013 lalu, kemudian pada Maret 2013 Etios Valco mulai diproduksi bersamaan dengan peresmian pabrik Karawang 2.

Sehingga, total kapasitas produksi pabrik Toyota Karawang tahun 2014 mendatang akan mencapai 250.000 unit per tahun. Saat ini pabrik Toyota Karawang 2 yang telah memproduksi Etios Valco model hatchback pada Maret 2013 juga The All New Vios & Limo yang memiliki kapasitas produksi sebanyak 70.000 unit per tahun.

Dengan adanya rencana New Yaris tahun 2014 nanti, kapasitas produksi pabrik Toyota Karawang 2 akan mencapai 120.000 unnit per tahun. Selain itu, pabrik Toyota Karawang 1 yang memproduksi Kijang Innova dan Fortuner model andalan seri Innovative International Multi Puprose Vehichle (IMV) memiliki kapasitas produksi sebanyak 130.000 unit per tahun.

Lokalisasi The All New Vios & Limo diharapkan dapat mengurangi volume CBU (Complete Build-Up Unit) impor, serta ketergantungan terhadap mata uang asing. Proyek ini juga merangsang penggunaan komponen lokal yang lebih tinggi, serta menciptakan lapagan kerja. Tercatat, sekitar 500 tenaga kerja baruu terserap dalam proyek lokalisasi ini.

"Efek domino dar produksi lokal Vios & Limo diharapkan mampu mendorong perkembangan industri otomotif, kami jga secara tulus berharap lokalisasi Vios & Limo ini dapat memberikan kontribusi yang nyata terhadap perekonomian Indonesia," ungkap Masahiro Nanomi. (spn)
Baca SelengkapnyaToyota Luncurkan The All New Vios & Limo