Direktur Utama PJT II Jatiluhur, Herman Idrus menjelaskan, menurut prediksi para ahli Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) El Nino akan datang ke Indonesia sekitar Juli mendatang. Hal ini akan berdampak pada musim tanam rendeng 2015. "Semua pihak harus mengantisipasi sejak dini terhadap prediksi kedatangan El Nino. Sehingga, bukan kami saja sebagai pengelola air. Tapi PJT sendiri akan menampung air sebanyak-banyaknya untuk memenuhi kebutuhan air di hilir selama El Nino berlangsung," kata Herman.
Herman menjelaskan, untuk sementara stok air di waduk Jatiluhur masih dianggap aman dengan tinggi muka air (TMA) 106. Namun, perusahaannya akan terus menampung air sebanyak-banyaknya. Sehingga, pada pelaksanaan El Nino TMA tidak menyentuh anggka di bawah 100 mdpl. "Selain menabung air dari sekarang mumpung masih ada hujan pada Juni ini, kami juga mengurangi air keluar dari waduk, Karena, di hilir suplai air tidak terfokus pada Jatiluhur saja. Melainkan, masih bisa mengambil dari sumber-sumber lain," ungkapnya.
Dia memastikan, stok air untuk irigasi pertanian di daerah hilir waduk masih dianggap aman sampai akhir tahun mendatang. Tapi, sesuai prediksi para ahli bahwa El Nino akan terjadi dari Juli sampai waktu yang tidak ditentukan. "Untuk irigasi, perusahaan kami bertanggung jawab terhadap 233 ribu hektare areal pertanian yang tersebar di lima kabupaten/kota. Kami pun berjanji, akan terus mengupayakan suplai air untuk musim tanam rendeng 2015 nanti di areal pertanian yang menjadi tanggung jawab kami,"pungkasnya. (awk)