Kepala Bp3K Kecamatan Telagasari Ade Suharto mengatakan, bintek ini dimaksudkan agar petani bersinergi untuk meningkatkan produksi pertanian dan pengendalian ancaman tanaman padi. Menurutnya, materi bintek sendiri terpadu dari mulai varietas sampai bahasan metode tanam, apalagi metode tanam legowo 2 dijadikan andalan Jawa Barat di tahun 2015 mendatang. "Bintek ini membahas strategi untuk peningkatan produksi sekaligus mengenalkan metode tanam legowo 2," katanya.
Kepala BP3K Lemahabang H Eman Dahman mengatakan, dalam penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) perlu diperhatikan komponen-komponen yang berkaitan dengan PTT itu sendiri. Dia menyebut, kurang lebih 12 komponen untuk suksesi produksi padi diantaranya, varietas unggul benih, pengairan, pemupukan, pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT), panen dan pasca panen.
Ia berharap ke depan kewaspadaan terhadap gejala serangan hama agar selalu di waspadai oleh para petani agar hasil dari produksi padi bisa meningkat di setiap musim. "Suksekan PTT ini, setidaknya 12 komponen ini harus dipahami petani," ujarnya.
Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Desa Karangtanjung Suhada mengatakan bahwa kata kunci kewaspadaan terhadap serangan OPT khususnya tanaman padi yaitu dengan melakukan pengamatan oleh petani di sawahnya masing-masing, karena menurutnya yang terpenting ketepatan dan pegamatan itu penting karen saat ini saja gejala penggerek juga hama tikus mulai terlihat. "Gejala sudah datang, yang terpenting kuncinya adalah pengamatan petani," pungkasnya. (rud)