RENGASDENGKLOK,SK- Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Rengasdengklok membantah tegas jika dirinya tidak transparan dalam melakukan rehab pembangunan gedung sekolah. Menurut dia, juklak dan juknis yang sudah dia pegang menjadi pedoman untuk melaksanakan rehab 3 kelas di sekolahnya itu. Dia juga menegaskan bahwa ia sudah melaksanakan hal-hal teknis yang berkaitan dengan rehab itu secara mendetail.
Menurut Titut Hartadi, Kepala SMPN 1 Rengasdengklok menjelaskan, bahwa dalam pengerjaan rehab itu dia sangat memperhatikan juklak-juklis yang sudah dia pegang. �Jadi perlu saya klarifikasi hal itu. Pertama soal papan proyek yang disebutkan tidak ada, padahal disana sudah kami pasang sebagai sumber informasi kepada masyaSKt kaitan dengan proyek rehab tersebut. Sehingga, apa yang disebutkan tidaklah benar,� kata dia menegaskan.
Dalam papan proyek tersebut disebutkan, bahwa anggaran rehab gedung SMP sebanyak 3 lokal itu mencapai angka Rp 135 juta. �Per kelas menghabiskan anggaran Rp 45juta rupiah. Disana sudah lengkap dijelaskan secara mendetail. Kemudian soal bentuk rehab, perlu diketahui juga bahwa dalam perehaban itu ada yang namanya rehab ringan, sedang dan berat. Sekolah kami sendiri masuk dalam kategori rehab sedang,� sambungnya lagi.
Ia lantas menjelaskan definisi rehab. Menurutnya jika bahan material masih bisa bertahan 5 tahun artinya masih bisa dipakai. �Sedangkan material yang membahayakan jelas saja kita ganti. Karena khawatir membahayakan keselamatan para siswa jika tak jua diganti. Dalam perehaban ini semua yang rusak-rusak kami ganti, seperti keramik semua juga kita ganti, daun pintu dan kusen-kusen pun kita ganti,� sambung Titut lagi.
Titut juga tegas membantah, bahwa dia hanya menurunkan genteng saja. Sebab, dalam kenyataannya, didapati genting yang sudah rusak dan pecah. �Kemudian perlu diluruskan soal genteng yang disebutkan cuma diturunkan lalu dicat saja. Justru kami mendapati sebagian besar genteng itu rusak dan pecah sehingga kita turunkan dan kita ganti,� tukas lagi.
Pria berkacamata ini juga menjamin, bahwa dalam memimpin sekolah dia tidak pernah bermain-main dan selalu serius. �Transparansi pun sudah kita jalankan sesuai dengan juklak juknis. Karena bagaimanapun, saya ingin dan berupaya agar SMP ini berkembang dan citranya membaik. Jabatan ini hanya amanah, sehingga saya harus menunaikannya sebaik mungkin,� kata dia.
Dia lantas menyebutkan bahwa jika melihat kondisi riil sekolah saat ini sejatinya lebih baik. Dahulu para siswa di sekolah itu sering kali tawuran,. �Setelah saya kesini tawuran itu bisa saya minimalisir. Itulah salah satu indikator penting bahwa saya sangat serius mengelola sekolah ini. Tak hanya itu, dibidang akademik pun demikian. Setiap kegiatan juga kita selalu berprestasi. Sudah lebih dari dari 50 tropi yang didapatkan dari seluruh cabang ekstrakuliker yang ada, seperti futsal, basket, paskibra, karate, taekwondo, hampir semuanya kita bisa berprestasi, mulai juara 1 tingkat kabupaten, juara 3 tingkat provinsi. Tak hanya taekwondo, kita juga paling banyak berprestasi dibidang lain seperti basket, paskibra dan hampir setiap event kita selalu berprestasi,� tutup Titut. (fah)