Metode tanam yang menempatkan tanaman padi di pinggir pematang ini dinilai lebih produktif ketimbang metode lainnya. Perwakilan BPTP Jawa Barat Ana Suhana mengatakan, metode tanam Legowo 2 ini lantaran keunggulannya.
Pada prinsipnya, metode tanam legowo 2 selain anakannya lebih produktif, juga adanya jarak pengosongan antar jajaran tanaman dimaksudkan agar sinar matahari bisa lebih masuk dan sirkulasinya lebih banyak. Hasil hitungannya, Ana menyebut dalam satu hektar, jumlah rumpun tanam legowo 2 ini bisa mencapai 320.000 rumpun dengan jarak 15 centimeter.
Itupun lanjut Ana, tergantung pada kesuburan tanah dan varietas padi yang ditanamnya. "Legowo 2 ini harus mempertimbangkan spesifikasi lokasi, karena tanah di berbagai daerah itu berbeda kesuburannya, nah untuk tanah di Karawang sendiri saya nilai sawahnya keras dan prihatin," katanya.
Ana Menambahkan, tanah jika terlalu banyak NPK atau pupuk anorganik akan menjadi asam akibat sisanya tak terbawa tanaman. Harusnya lanjut Ana, semusim sekali petani menggunakan pupuk organik, karena selama ini ia menyesalkan sikap petani yang inginkan segala sesuatunya secara instan. Padahal dalam memulai tanam, maka petani harus memastikan bahwa akar tanaman padi itu sehat agar tanamannya ke depan kuat dari ancaman wereng dan penggerek.
Ia mengumpamakan, di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Artinya, jika akarnya sudah sehat maka dipastikan tanamannya bisa kuat. Caranya, harus dengan tanam legowo 2 ini. "Akar harus dipastikan sehat dulu, setidaknya dengan bantuan organik," katanya.
Sementara itu, kepala BP4K Karawang H Nachrowi M Nur mengatakan, Jabar legowo dua akan dilakukan di musim tanam 2015 mendatang. Dirinya menyebut Karawang diberikan jatah sebanyak 40 ribu hektar atau hampir separuh dari seluruh areal peswahan di Karawang, namun mantan Kepala Dinas Pertanian ini tidak merinci apa saja persiapan menghadapi Jabar legowo 2 tersebut. "Belum musim tanam sekarang, insya Allah 40 ribu hektar di Karawang," ujarnya. (rud)