Yosep mengatakan, pada saat bulan Ramadan memang sering kali ada orang merasa malas, jenuh, dan bosan. Menurutnya, itu terjadi karena mereka enggan menahan rasa penat dan rasa kepayahan saat berpuasa. Mereka berpikiran puasa itu identik dengan istirahat. "Saat berpuasa tuh kita harusnya lebih produktif lagi. Baik itu produktif dalam hal beribadah maupun dalam kehidupan sehari-hari," kata Yosep.
Ia menyarankan puasa itu seharusnya menyibukkan diri alias harus produktif. Baik itu beribadah ataupun dalam kegiatan sehari-hari, misalnya bekerja. Karena dengan menyibukkan diri saat berpuasa, kita bisa terhindar dari hal-hal yang negatif. "Dan yang paling enak adalah kita tak akan merasa berjalannya waktu. Tau-tahu udah Zuhur, terus lanjut kerja lagi tau dah Ashar. Terus ga lama lagi Maghrib. Dan kalau kita produktif saat puasa, puasa kita ga sia," imbuhnya.
Selain itu, menurut Yosep, puasa seharusnya bisa mendidik kita untuk lebih survive dan kuat. Bukan cuma daya tahan tubuh saja yang lebih kuat. Tapi daya tahan nafsu kita juga diuji. Ia menceritakan, dahulu saat peperangan di zaman Rasulullah, kemenangan-kemenangan besar malah terjadi saat bulan Ramadan. "Kita sekarang yang hanya menjalani aktivitas biasa dan bukan perang pastinya, kenapa tidak bisa menang juga. Menang untuk mengatasi rasa malas, loyo, dan sedih, agar kita lebih produktif saat Ramadan. Jangan berlindung di bawah kata aku sedang puasa sebagai alasan untuk bermalasan," ajak Yosep.(ega)