KARAWANG, KarawangNews.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Karawang dianggap tidak menunjukan keberpihakan kepada masyarakat dan tidak menunjukan nilai-nilai baik kepada masyarakat. Jadwal kampanye besar-besaran pada karnaval deklarasi damai 15 Maret 2014 besok hanya jadi ajang mempertontonkan kebesaran partai, menumbuhkan arogansi bagi partai tertentu yang merasa besar.
Demikian kata Sekjen DPC Partai Bulan Bintang (PBB) Kabupaten Karawang, H. Jajang Hidayat, Senin (3/3/2014) siang saat ditemui di Sekretariat DPC PBB Karawang. Kata dia, apa yang nenjadi keputusan KPU tidak efesiensi, karena pada karnaval nanti semua partai diminta minimal menyediakan satu mobil hias dan massa sebanyak-banyaknya. Tentu ini akan menjadi beban, karena anggaran untuk dekorasi dan membeli konsumsi bagi massa cukup besar, apalagi jika massa tersebut perorangnya harus diberi uang saku.
�Ada semacam keharusan yang mewajibkan partai politik berkampanye, karena jika tidak diikuti oleh salah satu partai maka dia rugi, sehingga mau-tidak mau dalam kampanye bersama nanti menjadi beban bagi partai untuk menyiapkan mahalnya dekorasi mobil hias dan biaya lainnya. Kenapa tidak mengarah yang lebih bermanfaat untuk masyarakat,� jelasnya.
Menurutnya, KPU pusat tentunya memberi kebijakan kepada KPU di daerah untuk menjalankan kampanye sesuai musyawarah parpol di daerah masing-masing, yaitu kampanye yang sesuai dan diinginkan parpol. Rembuk parpol dengan KPU ini gunanya menghindari biaya tinggi, seperti biaya tinggi yang pasti akan dikeluarkan semua parpol pada tanggal 15 Maret 2014 nanti.
�Kampanye itu tentu akan sangat membebankan para caleg, anggaran yang akan mereka keluarkan tentu sangat besar,� akunya.
Lebih lanjut Jajang menyatakan, seharusnya parpol diajak �ngobrol� bersama mengenai jadwal kampanye dan deklarasi damai nanti, kenapa penyelenggara Pemilu yaitu KPU tidak mengarahkan aktivitas para caleg agar bersosialisasi langsung dengan masyarakatnya, harusnya KPU mengarahkan caleg melakukan kampanye simpatik dan melarang arak-arakan yang menyebabkan pemborosan biaya juga penyebab polusi udara.
�Harusnya arak-arakan itu diminimalisir, tetapi sekarang ditentukan pada kampanye bersama nanti minimal satu mobil hias dan sebanyak-banyaknya kendaraan roda dua dan mobil dengan mengerahkan sebanyak-banyaknya massa. Harusnya kampanye nanti bersifat kampanye simpatik untuk menunujukan azas manfaat, sehingga setiap parpol akan menunjukan partisipasinya langsung kepada bersama masyarakat, ini pemikiran yang perlu jadi pertimbangan kita bersama,� ungkapnya. (spn)
Demikian kata Sekjen DPC Partai Bulan Bintang (PBB) Kabupaten Karawang, H. Jajang Hidayat, Senin (3/3/2014) siang saat ditemui di Sekretariat DPC PBB Karawang. Kata dia, apa yang nenjadi keputusan KPU tidak efesiensi, karena pada karnaval nanti semua partai diminta minimal menyediakan satu mobil hias dan massa sebanyak-banyaknya. Tentu ini akan menjadi beban, karena anggaran untuk dekorasi dan membeli konsumsi bagi massa cukup besar, apalagi jika massa tersebut perorangnya harus diberi uang saku.
�Ada semacam keharusan yang mewajibkan partai politik berkampanye, karena jika tidak diikuti oleh salah satu partai maka dia rugi, sehingga mau-tidak mau dalam kampanye bersama nanti menjadi beban bagi partai untuk menyiapkan mahalnya dekorasi mobil hias dan biaya lainnya. Kenapa tidak mengarah yang lebih bermanfaat untuk masyarakat,� jelasnya.
Menurutnya, KPU pusat tentunya memberi kebijakan kepada KPU di daerah untuk menjalankan kampanye sesuai musyawarah parpol di daerah masing-masing, yaitu kampanye yang sesuai dan diinginkan parpol. Rembuk parpol dengan KPU ini gunanya menghindari biaya tinggi, seperti biaya tinggi yang pasti akan dikeluarkan semua parpol pada tanggal 15 Maret 2014 nanti.
�Kampanye itu tentu akan sangat membebankan para caleg, anggaran yang akan mereka keluarkan tentu sangat besar,� akunya.
Lebih lanjut Jajang menyatakan, seharusnya parpol diajak �ngobrol� bersama mengenai jadwal kampanye dan deklarasi damai nanti, kenapa penyelenggara Pemilu yaitu KPU tidak mengarahkan aktivitas para caleg agar bersosialisasi langsung dengan masyarakatnya, harusnya KPU mengarahkan caleg melakukan kampanye simpatik dan melarang arak-arakan yang menyebabkan pemborosan biaya juga penyebab polusi udara.
�Harusnya arak-arakan itu diminimalisir, tetapi sekarang ditentukan pada kampanye bersama nanti minimal satu mobil hias dan sebanyak-banyaknya kendaraan roda dua dan mobil dengan mengerahkan sebanyak-banyaknya massa. Harusnya kampanye nanti bersifat kampanye simpatik untuk menunujukan azas manfaat, sehingga setiap parpol akan menunjukan partisipasinya langsung kepada bersama masyarakat, ini pemikiran yang perlu jadi pertimbangan kita bersama,� ungkapnya. (spn)