SUBANG, KarawangNews.com - Suara letusan senjata api berulang kali terdengar dari area kantor pemerintah kabupaten Subang, untuk membubarkan massa aksi yang menjurus anarkis, Selasa (11/3/2014) pagi. Dalam aksi berujung ricuh itu, dua orang terkapar terkena peluru karet.
Dari pantauan, polisi terpaksa melakukan tindakan tegas kepada puluhan massa dari calon legislatif yang tidak puas dari hasil penghitungan suara. Polisi, semula mencoba melakukan negoisasi untuk tidak melakukan anarkis. Upaya itu justru disambut dengan aksi pelemparan benda ke arah polisi.
Peristiwa itu bukan kejadian sesungguhnya, melainkan simulasi polisi dalam penanganan pengunjuk rasa di depan kantor Pemerintah Kabupaten Subang. Kapolres Subang AKBP Chiko Ardwiatto mengatakan untuk pengamanan Pemilu nanti, pihaknya menurunkan 2.000 personil gabungan dari Polisi, TNI, Linmas dan lainnya, dibantu ratusan personil Brimob dari Polda Jabar.
Tim penembak jitu dari Polda Jabar disiapkan, untuk menghalau aksi massa yang sudah menjurus pada aksi kerusakan fasilitas dan sudah membuat anarkis. "Jika sudah meresahkan masyarakat, kita ambil tindakan tegas," tegasnya. [tinjau]
Dari pantauan, polisi terpaksa melakukan tindakan tegas kepada puluhan massa dari calon legislatif yang tidak puas dari hasil penghitungan suara. Polisi, semula mencoba melakukan negoisasi untuk tidak melakukan anarkis. Upaya itu justru disambut dengan aksi pelemparan benda ke arah polisi.
Peristiwa itu bukan kejadian sesungguhnya, melainkan simulasi polisi dalam penanganan pengunjuk rasa di depan kantor Pemerintah Kabupaten Subang. Kapolres Subang AKBP Chiko Ardwiatto mengatakan untuk pengamanan Pemilu nanti, pihaknya menurunkan 2.000 personil gabungan dari Polisi, TNI, Linmas dan lainnya, dibantu ratusan personil Brimob dari Polda Jabar.
Tim penembak jitu dari Polda Jabar disiapkan, untuk menghalau aksi massa yang sudah menjurus pada aksi kerusakan fasilitas dan sudah membuat anarkis. "Jika sudah meresahkan masyarakat, kita ambil tindakan tegas," tegasnya. [tinjau]