English French Spain Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Rabu, 12 Februari 2014

Deden: Mereka yang Tidak Punya Rumah Harus Diberi Rumah

KARAWANG, KarawangNews.com - Warga miskin jangan dimiskinkan lagi, mereka yang tidak punya rumah harus diberi rumah, diberi tanah sekaligus sertifikatnya oleh pemerintah, karena persoalan warga miskin adalah tanggungjawab pemerintah. Kata Anggota Komisi A DPRD Provinsi Jawa Barat, H. Deden Darmansah, usai acara peletakan batu pertama pembangunan relokasi korban banjir sebanyak 36 unit, di Dusun Sentul, Desa Cikampek Selatan, Kecamatan Cikampek, Rabu (12/2/2014).

Dijelaskannya, total bantuan pembangunan rumah bagi warga miskin di Kabupaten Karawang mencapai 800 unit lebih, jumlah itu tersebar dan bertahap pembangunannya akan segera direalisasikan, tetapi Deden meminta agar anggaran untuk pembangunan rumah miskin itu digelontorkan pasca Pileg 2014, agar tidak ada muatan politis saat menyalurkan bantuan pembangunan rumah dari anggaran Provinsi Jawa Barat tersebut.

Sementara itu, pembangunan perumahan relokasi korban banjir sebanyak 35 unit di Dusun Sentul, Desa Cikampek Selatan, Kecamatan Cikampek ini menghabiskan dana provinsi Rp 540.000.000, ditambah dana swadaya Rp 108.000.000, sehingga total anggarannya Rp 648.000.000, waktu pelaksanaannya selama 90 hari kalender sejak peletakan batu pertama.

�Bantuan ini akan terus kita gulirkan, sehingga semua warga miskin punya rumah layak.  Bantuan ini akan meringankan bupati kedepan untuk menanggulangi rumah warga miskin yang reyot, tentunya akan mengurangi anggaran Pemda juga," jelasnya.

Soal pembangunan perumahan di Dusun Sentul ini, Deden bercerita, puluhan rumah di dusun ini hancur akibat diterjang air bah luapan Sungai Cikaranggelam, empat rumah diantaranya porak-poranda. Sehingga, Deden berencana merelokasi puluhan rumah tersebut ke tempat yang lebih aman, yaitu sekitar 100 meter masih di dusun itu yang lokasinya lebih tinggi dari aliran sungai tersebut, sehingga dipastikan bebas banjir.

Perumahan ukuran 5x6 meter persegi ini hanya memiliki satu ruang tamu, satu kamar tidur dan dapur, mirip rumah type 21, tetapi lebih sempit. Bahkan bantuan ini tak hanya memberi rumahnya saja, warga pun mendapat sertifikat atas kepemilikan tanah ini. Kata Deden, Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan menginginkan semua masyartakat Jawa Barat memiliki tempat tinggal yang layak.

Pengakuan seorang warga yang mendapat relokasi perumahan, Syarif Hidayat (62), beruntung pemerintah mau memperhatikan nasib rumahnya yang hancur akibat diterjang air bah Sungai Cikarang gelam yang terjadi pada 19 Januari 2013 sekitar pukul 3.00 WIB itu. Kata dia, rumahnya jebol dan jika dihantam air bah sekali lagi, maka rumahnya dipastikan hanyut di sungai tersebut.

Diketahui, air bah yang menghantam Dusun Sentul ini disebabkan air dari  Situ Kamojing dibuka mendadak, airnya menerjang area pertanian termasuk rumah warga yang berada di bantaran sungai itu. Air yang di Situ Kamojing ini menampung air dari Purwakarta Selatan, Cibening, Cibungur termasuk kawasan industri BIC. Begitu pintu bendungan Situ Kamojing dibuka, maka mengalirnya ke Sungai Cikaranggelam, ditambah saluran sipon Cikaranggelam mampet akibat sampah, sehingga air luber dan membanjiri warga.  (spn)


Cerita lainnya :