KARAWANG, KarawangNews.com - Sebanyak 40 joli dewa-dewi, serta 50 barongsai dan 20 liong memeriahkan acara Cap Go Meh Ruwat Bumi Kabupaten Karawang, Minggu (23/2/2014) siang. Kirab ini mengelilingi Jalan Tuparev, Kertabumi dan Niaga Karawang. Kirab dimulai dari Bio Kwan Tee Koen Jalan Tuparev yang dilepas Bupati Karawang, Drs. H. Ade Swara didampingi Ketua DPRD H. Tono Bahtiar.
Tak hanya barongsai dan liong, kirab ini dimeriahkan juga barisan bendera merah putih serta bendera buddhis dan lampion, juga marching band, kentongan bambu Paku Mas Banyumas, dut rong atau dangdut berjalan serta Porpi (Persatuan Olah Raga Pernafasan Indonesia) Cabang Karawang.
Kirab joli ini cukup mendapat antuasias dari masyarakat sekitar yang sudah memadati sepanjang jalan tersebut, joli termasuk barongsai dan liong dibawa beberapa jam sebelum acara dimulai pukul 14.00 WIB di Klenteng itu, mengingat kirab ini diikuti dari beberapa kabupaten luar Karawang. Bahkan, cuaca panas tak menyurutkan warga untuk terus berdiri di sepanjang jalan yang dilewati kirab sampai usai.
Diketahui, puncak acara Imlek ini dilangsungkan untuk menangkal gangguan atau kesialan di masa mendatang. Para umat Tionghoa juga berharap kesejahteraan pada tahun baru Imlek ini. Cap go meh melambangkan hari ke limabelas dari hari terakhir dari masa perayaan Imlek bagi kaum migran Tionghoa yang tinggal di luar Cina atau yang kini berdomisili di Indonesia. (spn)
Tak hanya barongsai dan liong, kirab ini dimeriahkan juga barisan bendera merah putih serta bendera buddhis dan lampion, juga marching band, kentongan bambu Paku Mas Banyumas, dut rong atau dangdut berjalan serta Porpi (Persatuan Olah Raga Pernafasan Indonesia) Cabang Karawang.
Kirab joli ini cukup mendapat antuasias dari masyarakat sekitar yang sudah memadati sepanjang jalan tersebut, joli termasuk barongsai dan liong dibawa beberapa jam sebelum acara dimulai pukul 14.00 WIB di Klenteng itu, mengingat kirab ini diikuti dari beberapa kabupaten luar Karawang. Bahkan, cuaca panas tak menyurutkan warga untuk terus berdiri di sepanjang jalan yang dilewati kirab sampai usai.
Diketahui, puncak acara Imlek ini dilangsungkan untuk menangkal gangguan atau kesialan di masa mendatang. Para umat Tionghoa juga berharap kesejahteraan pada tahun baru Imlek ini. Cap go meh melambangkan hari ke limabelas dari hari terakhir dari masa perayaan Imlek bagi kaum migran Tionghoa yang tinggal di luar Cina atau yang kini berdomisili di Indonesia. (spn)