English French Spain Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Jumat, 28 Februari 2014

Buruh Demo, Pintu Tol Karawang Timur Lumpuh

KARAWANG, KarawangNews.com - Ribuan buruh PT. Pindo Deli Karawang mulai Kamis (27/2/2014) dini hari melakukan aksi mogok kerja, ini sebagai bentuk protes atas ketidak adilan perusahaan dalam memberikan upah kepada buruh. Aksi mogok ini mengakibatkan akses tol Karawang Timur tertutup hingga macet total dan mengganggu keluar-masuk kendaraan pengangkut bahan dan hasil produksi seluruh pabrik di Kawasan Industri Surya Cipta yang terdapat ratusan pabrik.

Menejemen perusahaan PT. Pindo Deli menutup rapat gerbang masuk pabrik yang terletak  di sekitar gerbang tol Karawang Timur 2, sehingga ribuan buruh perusahaan itu tertahan di luar pabrik dan menyebabkan akses utama gerbang tol Karawang Timur 2 tertutup, sehingga  menyebabkan kemacetan panjang di gerbang tol tersebut.

Pihak menejemen sengaja menutup rapat pintu masuk pabrik untuk mengantisipasi tindakan anarkis buruh yang rencananya akan terus mogok selama satu bulan, sampai tuntutan mereka dikabulkan perusahaan, yaitu memberikan upah yang layak bagi buruh, terutama bagi buruh yang telah lama masa bekerjanya, lebih dari sepuluh tahun.

Selama ini pihak menejemen perusahaan memberikan upah kepada seluruh buruhnya  sama rata, yang telah puluhan tahun bekerja maupun yang baru masuk. Buruh menilai pihak perusahaan tidak menghargai pengabdian buruh selama ini, karena sesuai SK Gubernur Jawa Barat, harusnya buruh ini masuk dalam Upah Minimum Kelompok Usaha (UMKU) kategori 2 yaitu dengan upah Rp 2,6 juta, tetapi menejemen berusaha merekayasa agar tidak menjalankan ketentuan tersebut.

�Pihak menejemen hanya menawarkan upah Rp 2, 4 juta dan tidak ada perbedaan signifikan antara karyawan baru dan karyawan lama kesenjangan ini yang membuat aksi buruh mogok,� kata seorang buruh, Yaya Taryana.

PT Pindo Deli merupakan penopang utama PT Sinar Mas Grup, akibat aksi mogok buruh ini pihak perusahaan ditaksir akan mengalami kerugian sebesar Rp 10 miliar. (aw)


Cerita lainnya :