KARAWANG, KarawangNews.com - Kondisi lemah bisa menyebabkan seseorang mudah terserang penyakit, seperti yang dialami warga yang terkena banjir bulan lalu di Kampung Anjung, Kelurahan Karawang Barat. Banjir selama sebelas hari telah memaksa warga setempat mengungsi ke Sekretariat DPC PDI Perjuangan Karawang, karena banjir akibat luapan Sungai Citarum ini merendam rumah mereka hingga ketinggian air 2 meter.
�Dengan kondisi lemah, warga yang telah kena banjir ini sangat mudah terserang sakit, makanya kita melakukan baksos (bakti sosial) untuk pencegahan warga sakit, terutama serangan DBD (Demam Berdarah Dengue),� kata Ila Nurlaela, tim medis Jiton Center, juga istri Ketua DPRD Karawang H. Tono Bahtiar (Jiton), Minggu (9/2/2014) saat melakukan baksos di kampong tersebut.
Menurut dia, sebelum warga kena penyakit yang lebih parah, tim kesehatan Jiton Center ini terus berkeliling ke semua titik lokasi yang terkena banjir. Mengingat, kondisi cuaca dan lingkungan yang tidak memungkinkan, sehingga warga akan mudah sakit seperti flu, gatal-gatal, demam dan Ispa (Infeksi pernapasan akut).
Diakuinya, selama tim kesehatan Jiton Center melakukan pengobatan ke beberapa lokasi yang terkena banjir, mayoritas warga mengalami sakit gatal-gatal akibat iritasi kulit. Sehingga, obat yang banyak dikeluarkannya yaitu salep kulit. �Mayoritas warga mengeluh sakit gatal-gatal, sehingga persediaan obat salep kulit yang kita punya pun menipis,� jelasnya.
Sementara itu, warga setempat, E. Suherman (55) menceritakan, ketika Citarum meluapkan air yang menenggelamkan rumahnya hingga 2 meter itu, hanya barang elektronik kecil yang bisa dia evakuasi, sedangkan kulkas dan perabotan besar tak bisa terselamatkan. Kerugiaan per rumah bisa mencapai sepuluh juta lebih, sedangkan di kampungnya ini terdapat ratusan KK (Kepala Keluarga) yang mengungsi selama sebelas hari.
�Pasca banjir ini sebagian warga masih merasakan sakit kepala dan gatal-gatal, karena memang hujan belum reda di bulan ini, ditambah banyaknya genangan air yang belum surut,� jelasnya. (spn)
�Dengan kondisi lemah, warga yang telah kena banjir ini sangat mudah terserang sakit, makanya kita melakukan baksos (bakti sosial) untuk pencegahan warga sakit, terutama serangan DBD (Demam Berdarah Dengue),� kata Ila Nurlaela, tim medis Jiton Center, juga istri Ketua DPRD Karawang H. Tono Bahtiar (Jiton), Minggu (9/2/2014) saat melakukan baksos di kampong tersebut.
Menurut dia, sebelum warga kena penyakit yang lebih parah, tim kesehatan Jiton Center ini terus berkeliling ke semua titik lokasi yang terkena banjir. Mengingat, kondisi cuaca dan lingkungan yang tidak memungkinkan, sehingga warga akan mudah sakit seperti flu, gatal-gatal, demam dan Ispa (Infeksi pernapasan akut).
Diakuinya, selama tim kesehatan Jiton Center melakukan pengobatan ke beberapa lokasi yang terkena banjir, mayoritas warga mengalami sakit gatal-gatal akibat iritasi kulit. Sehingga, obat yang banyak dikeluarkannya yaitu salep kulit. �Mayoritas warga mengeluh sakit gatal-gatal, sehingga persediaan obat salep kulit yang kita punya pun menipis,� jelasnya.
Sementara itu, warga setempat, E. Suherman (55) menceritakan, ketika Citarum meluapkan air yang menenggelamkan rumahnya hingga 2 meter itu, hanya barang elektronik kecil yang bisa dia evakuasi, sedangkan kulkas dan perabotan besar tak bisa terselamatkan. Kerugiaan per rumah bisa mencapai sepuluh juta lebih, sedangkan di kampungnya ini terdapat ratusan KK (Kepala Keluarga) yang mengungsi selama sebelas hari.
�Pasca banjir ini sebagian warga masih merasakan sakit kepala dan gatal-gatal, karena memang hujan belum reda di bulan ini, ditambah banyaknya genangan air yang belum surut,� jelasnya. (spn)