KARAWANG, KarawangNews.com - Kepala Bidang Pendidikan Non Formal Informal (PNFI) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karawang, Amid Mulyana menerima secara simbolis bantuan Corporate Social Responsibilty (CSR) PT. Pertamina EP Subang Field, Kamis (13/2/2014). Bantuan diberikan kepada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Assohaliyah, Desa Pasirjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon berupa 24 unit mesin jahit.
�Program CSR dari PT Pertamina sejalan dengan program pemerintah kabupaten (Pemda) dalam bidang pengembangan PNFI,� ucap Amid.
Secara umum bantuan tersebut merupakan pemetaan serta optimalisasi CSR dunia industri kepada bidang pendidikan. Dia berharap, kepedulian PT. Pertamina bisa diikuti oleh perusahaan lainya, karena sesuai dengan rapat koordinasi (Rakor) CSR antara perusahaan dan pemkab beberapa waktu lalu menyepakati, setiap perusahaan wajib memperhatikan lembaga pendidikan di lingkungan yang tidak jauh dari letak perusahaanya, dengan cara menjadi bapak asuh untuk pembiyaan dalam bidang pendidikan melalui CSR.
Dijelaskan Amid, pemberian sebanyak 24 mesin jahit kepada warga belajar di PKBM Assohaliyah secara tidak langsung bisa dijadikan sarana pelatihan untuk meningkatkan ketrampilan serta kecakapan warga belajar agar bisa menambah referensi dalam dunia kerja. �Warga belajar harus cerdas memanfaatkan mesin jahit tersebut. Ini kesempatan melatih ketrampilan agar bisa membuka usaha mandiri,� katanya.
Subang Asset 3 Public dan Government Relation Staff PT. Pertamina, Dukut Wahyu Nugroho menjelaskan, sebagai bentuk kepedulian perusahaan kepada masyarakat di lingkunganya, pihaknya tidak hanya memberikan mesin jahit saja, tetapi sekaligus memberikan pelatihan dan pendidikan kepada 30 warga belajar untuk menjalankan program menjahit selama 40 hari.
Diungkapkan Wahyu, PT. Pertamina selama ini selalu berusaha untuk mendukung sepenuhnya program pemkab dalam memajukan dan memperhatikan sektor pendidikan, bahkan sebelum ada rakor terkait CSR, pihaknya telah menjalankan program CSR di berbagai daerah dengan bentuk bantuan berbeda-beda. (spn)
�Program CSR dari PT Pertamina sejalan dengan program pemerintah kabupaten (Pemda) dalam bidang pengembangan PNFI,� ucap Amid.
Secara umum bantuan tersebut merupakan pemetaan serta optimalisasi CSR dunia industri kepada bidang pendidikan. Dia berharap, kepedulian PT. Pertamina bisa diikuti oleh perusahaan lainya, karena sesuai dengan rapat koordinasi (Rakor) CSR antara perusahaan dan pemkab beberapa waktu lalu menyepakati, setiap perusahaan wajib memperhatikan lembaga pendidikan di lingkungan yang tidak jauh dari letak perusahaanya, dengan cara menjadi bapak asuh untuk pembiyaan dalam bidang pendidikan melalui CSR.
Dijelaskan Amid, pemberian sebanyak 24 mesin jahit kepada warga belajar di PKBM Assohaliyah secara tidak langsung bisa dijadikan sarana pelatihan untuk meningkatkan ketrampilan serta kecakapan warga belajar agar bisa menambah referensi dalam dunia kerja. �Warga belajar harus cerdas memanfaatkan mesin jahit tersebut. Ini kesempatan melatih ketrampilan agar bisa membuka usaha mandiri,� katanya.
Subang Asset 3 Public dan Government Relation Staff PT. Pertamina, Dukut Wahyu Nugroho menjelaskan, sebagai bentuk kepedulian perusahaan kepada masyarakat di lingkunganya, pihaknya tidak hanya memberikan mesin jahit saja, tetapi sekaligus memberikan pelatihan dan pendidikan kepada 30 warga belajar untuk menjalankan program menjahit selama 40 hari.
Diungkapkan Wahyu, PT. Pertamina selama ini selalu berusaha untuk mendukung sepenuhnya program pemkab dalam memajukan dan memperhatikan sektor pendidikan, bahkan sebelum ada rakor terkait CSR, pihaknya telah menjalankan program CSR di berbagai daerah dengan bentuk bantuan berbeda-beda. (spn)