Keterangan warga, ini banjir yang kedelapan kalinya selama musim hujan Januari-Februari 2014. Banjir disebabkan saluran air mampet juga meluapnya saluran air di sekitar pemukiman daerah Cilamaya.
�Selama musim hujan ini, kita sudah kebanjiran sebanyak delapan kali, kondisi ini membuat kita jadi malas beraktivitas, karena banjirnya lumayan tinggi,� kata warga setempat, Harun (34), kepada wartawan Senin sore.
Selain mengganggu aktivitas warga, banjir pun mengganggu perniagaan mereka, termasuk mengganggu kegiatan �try out� kelas 3 SMP dan SMA di Cilamaya. Kendati sekolah mereka kebanjiran, kegiatan �try out� itu masih bisa dilakukan di dalam ruang kelas yang digenangi air setinggi 20 cm, tetapi khusus untuk kelas 1 dan 2 terpaksa diliburkan sementara, karena sulitnya akses jalan menuju sekolah dan sulitnya siswa beraktivitas di dalam kelas mereka.
�Kalau tidak ada �try out� kita pun pasti diliburkan, tetapi kita tidak bisa menunda �try out� ini,� kata seorang siswi MAN Cilamaya, Dita Roslina.
Bahkan, sejumlah warga pengguna kendaraan bermotor harus rela mogok setelah mereka berusaha menerobos genangan banjir, karena di jalan raya air mencapai 7 cm. Warga Cuma berharap agar banjir ini untuk terakhir kalinya dan tak ada lagi banjir kesembilan selama musim hujan ini, warga mengaku lelah dan sebagian besar mengalami gejala sakit-sakitan akibat stamina mereka yang lemah, karena selama dua bulan ini selalu disibukan dengan banjir. (spn)