KARAWANG, KarawangNews.com - Wirausaha adalah salah satu alat penopang perekonomian. Tak hanya di daerah, namun juga dalam lingkup nasional. Selain dapat mengurangi angka pengangguran yang terus meningkat, munculnya para wirausahawan diyakini dapat menambah kesejahteraan perekonomian. Kurangnya lapangan kerja, atau minimnya daya saing untuk dapat menembus dunia industri, semakin mendesak pemerintah agar sesegera mungkin membangkitkan gairah wirausaha bagi masyarakatnya.
Dalam kaitan ini, Pemerintah Kabupaten Karawang melalui sejumlah dinas terkait, bersama PT HM Sampoerna Tbk berupaya keras untuk mewujudkan geliat wirausaha di kalangan masyarakat Karawang. PT HM Sampoerna melalui bagian PPK Sampoerna, dibantu Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda), Dinas Koperasi dan UMKM, Disperindag dan Dinas Kesehatan Karawang, menggelar program pelatihan wirausahawan baru. Tujuannya jelas, membangkitkan gairah wirausahawan Karawang.
Arga Prihatmoko, Manager Community Development PT HM Sampoerna mengatakan, program pelatihan ini merupakan wujud sumbangsih perusahaannya kepada masyarakat. Dibangunya salah satu perusahaannya di Karawang membuat PT HM Sampoerna merasa perlu ikut memperhatikan keberlangsungan masyarakat Karawang, satu di antaranya dalam hal perekonomian.
�Program yang kami gelar ini sudah berlangsung selama setahun lalu di Karawang. Banyak macam pelatihan yang diberikan. Ada kemanfaatan kain percak menjadi pakaian, peningkatan kualitas enceng gondok, peningkatanan kualitas anyaman bambu, membuat bros dan aksesoris wanita, produksi tas wanita, dan pembesaran atau ilmu beternak kambing,� paparnya, Rabu (19/2/2014).
Arga juga menambahkan, Karawang menjadi kota terakhir dari 18 kota yang didatangi perusahaannya dengan maksud dan tujuan yang sama, memberikan sumbangsih kepada masyarakat. Sedikitnya, ada 75 orang calon wirausahawan baru yang terbagi dalam tujuh kelompok mengikuti pelatihan ini. Ada pula 15 orang yang sudah berwirausaha kembali mengikuti pelatihan.
Diketahui, PPK Sampoerna pernah menggelar rangkaian acara yang sama ditahun-tahun sebelumnya di Karawang. Produksi anyaman bambu dan enceng gondok adalah beberapa di antaranya. Pelatihan yang dilakukan PPK Sampoerna telah dilakukan sejak tahun 2009 lalu.
�Sesungguhnya, ada empat pilar program CSR (Coorporate Social Responcibilty) dari perusahaan kami. Ada peningkatan kualitas pendidikan, pelestarian lingkungan, tanggap bencana dan pemberdayaan ekonomi. Di Karawang ini, kami memberikan yang pemberdayaan ekonomi,� imbuh Arga.
Puncaknya, PPK Sampoerna bersama dinas-dinas terkait di Karawang menggelar acara bertajuk �Gelar Produk dan Sarasehan Multi Pihak�, di Islamic Centre Karawang, Rabu siang ini. Acara ini mengundang berbagai pihak untuk melihat hasil karya Usaha Kecil Menengah Mikro (UMKM) dari pelatihan yang diikuti 75 peserta pelatihan.
Ditemui ditempat yang sama, H Anwar Musadad, Kabid UMKM Dinas Koperasi dan UMKM Karawang juga mengatakan, adanya pelatihan ini sangat membantu melancarkan program pemerintah untuk meningkatkan gairah wirausaha bagi pelaku UMKM di Karawang. Dalam kaitan ini, dirinya yang juga menjadi bagian dari Dekranasda Karawang berperan dalam pendampingan kelompok usaha, memberikan fasilitas dan pembinaan yang dilakukan secara terus menerus kepada peserta pelatihan.
Diakuinya, adanya program dari PPK Sampoerna ini telah membantu program Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, yang mencanangkan pencetakan 100 ribu wirausahawan baru di Jawa Barat selama tahun 2014 hingga 2018 mendatang. Karawang sendiri menargetkan dapat membentuk ratusan wirausaha baru pertahunnya.
�Bagi masyarakat yang berminat mengikuti program tersebut, segera mendaftarkan diri ke Dinas Koperasi dan UMKM Karawang. Syaratnya berpendidikan minimal sekolah menengah pertama dan usia 18 hingga 45 tahun. Nantinya, calon wirausaha akan dilatih di beberapa kota di Jawa Barat, utamanya Bandung,� serunya.
Acara Gelar Produk dan Sarasehan Multi Pihak ini juga melaunching brand atau pemberian logo untuk produk tas dari Dusun Pasir Buah, Desa Pasir Mulya, Kecamatan Majalaya. CN-INA adalah logo dari tas hasil kerajinan UMKM tersebut. Sedikitnya ada sekitar 1.000 tas yang diberikan logo CN-INA. �Kedepannya, kami akan mengurus hak paten. Kami juga akan mendampingi secara intensive,� imbuhnya.
Hal senada juga diungkapkan Istri Bupati, sekaligus Ketua Dekranasda Karawang, Hj Nurlatifah. Menurutnya, iklim UMKM atau wirausahawan baru di Karawang harus menunjukkan grafik peningkatan yang bagus. Tak hanya itu, masyarakat Karawang juga diharapkan dapat menjadi wirausahawan mandiri. Ia yakin bahwa masyarakatnya mampu bersaing dengan produk lain yang lebih dulu laris dipasaran. Ia pun optimis pelaku UMKM di Karawang dapat menjadi penyumbang ekspor di sejumlah Negara tetangga.
Diketahui, jumlah UMKM di Karawang tiap tahunnya terus mengalami peningkatan tajam. Di tahun 2013 tercatat sedikitnya ada sekitar 25 ribu. Sedangkan di awal tahun ini, Dinas Koperasi dan UMKM Karawang telah mencatat kenaikan signifikan sebesar 40 persen, atau naik menjadi sekitar 35 ribu pelaku UMKM. (gih)
Dalam kaitan ini, Pemerintah Kabupaten Karawang melalui sejumlah dinas terkait, bersama PT HM Sampoerna Tbk berupaya keras untuk mewujudkan geliat wirausaha di kalangan masyarakat Karawang. PT HM Sampoerna melalui bagian PPK Sampoerna, dibantu Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda), Dinas Koperasi dan UMKM, Disperindag dan Dinas Kesehatan Karawang, menggelar program pelatihan wirausahawan baru. Tujuannya jelas, membangkitkan gairah wirausahawan Karawang.
Arga Prihatmoko, Manager Community Development PT HM Sampoerna mengatakan, program pelatihan ini merupakan wujud sumbangsih perusahaannya kepada masyarakat. Dibangunya salah satu perusahaannya di Karawang membuat PT HM Sampoerna merasa perlu ikut memperhatikan keberlangsungan masyarakat Karawang, satu di antaranya dalam hal perekonomian.
�Program yang kami gelar ini sudah berlangsung selama setahun lalu di Karawang. Banyak macam pelatihan yang diberikan. Ada kemanfaatan kain percak menjadi pakaian, peningkatan kualitas enceng gondok, peningkatanan kualitas anyaman bambu, membuat bros dan aksesoris wanita, produksi tas wanita, dan pembesaran atau ilmu beternak kambing,� paparnya, Rabu (19/2/2014).
Arga juga menambahkan, Karawang menjadi kota terakhir dari 18 kota yang didatangi perusahaannya dengan maksud dan tujuan yang sama, memberikan sumbangsih kepada masyarakat. Sedikitnya, ada 75 orang calon wirausahawan baru yang terbagi dalam tujuh kelompok mengikuti pelatihan ini. Ada pula 15 orang yang sudah berwirausaha kembali mengikuti pelatihan.
Diketahui, PPK Sampoerna pernah menggelar rangkaian acara yang sama ditahun-tahun sebelumnya di Karawang. Produksi anyaman bambu dan enceng gondok adalah beberapa di antaranya. Pelatihan yang dilakukan PPK Sampoerna telah dilakukan sejak tahun 2009 lalu.
�Sesungguhnya, ada empat pilar program CSR (Coorporate Social Responcibilty) dari perusahaan kami. Ada peningkatan kualitas pendidikan, pelestarian lingkungan, tanggap bencana dan pemberdayaan ekonomi. Di Karawang ini, kami memberikan yang pemberdayaan ekonomi,� imbuh Arga.
Puncaknya, PPK Sampoerna bersama dinas-dinas terkait di Karawang menggelar acara bertajuk �Gelar Produk dan Sarasehan Multi Pihak�, di Islamic Centre Karawang, Rabu siang ini. Acara ini mengundang berbagai pihak untuk melihat hasil karya Usaha Kecil Menengah Mikro (UMKM) dari pelatihan yang diikuti 75 peserta pelatihan.
Ditemui ditempat yang sama, H Anwar Musadad, Kabid UMKM Dinas Koperasi dan UMKM Karawang juga mengatakan, adanya pelatihan ini sangat membantu melancarkan program pemerintah untuk meningkatkan gairah wirausaha bagi pelaku UMKM di Karawang. Dalam kaitan ini, dirinya yang juga menjadi bagian dari Dekranasda Karawang berperan dalam pendampingan kelompok usaha, memberikan fasilitas dan pembinaan yang dilakukan secara terus menerus kepada peserta pelatihan.
Diakuinya, adanya program dari PPK Sampoerna ini telah membantu program Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, yang mencanangkan pencetakan 100 ribu wirausahawan baru di Jawa Barat selama tahun 2014 hingga 2018 mendatang. Karawang sendiri menargetkan dapat membentuk ratusan wirausaha baru pertahunnya.
�Bagi masyarakat yang berminat mengikuti program tersebut, segera mendaftarkan diri ke Dinas Koperasi dan UMKM Karawang. Syaratnya berpendidikan minimal sekolah menengah pertama dan usia 18 hingga 45 tahun. Nantinya, calon wirausaha akan dilatih di beberapa kota di Jawa Barat, utamanya Bandung,� serunya.
Acara Gelar Produk dan Sarasehan Multi Pihak ini juga melaunching brand atau pemberian logo untuk produk tas dari Dusun Pasir Buah, Desa Pasir Mulya, Kecamatan Majalaya. CN-INA adalah logo dari tas hasil kerajinan UMKM tersebut. Sedikitnya ada sekitar 1.000 tas yang diberikan logo CN-INA. �Kedepannya, kami akan mengurus hak paten. Kami juga akan mendampingi secara intensive,� imbuhnya.
Hal senada juga diungkapkan Istri Bupati, sekaligus Ketua Dekranasda Karawang, Hj Nurlatifah. Menurutnya, iklim UMKM atau wirausahawan baru di Karawang harus menunjukkan grafik peningkatan yang bagus. Tak hanya itu, masyarakat Karawang juga diharapkan dapat menjadi wirausahawan mandiri. Ia yakin bahwa masyarakatnya mampu bersaing dengan produk lain yang lebih dulu laris dipasaran. Ia pun optimis pelaku UMKM di Karawang dapat menjadi penyumbang ekspor di sejumlah Negara tetangga.
Diketahui, jumlah UMKM di Karawang tiap tahunnya terus mengalami peningkatan tajam. Di tahun 2013 tercatat sedikitnya ada sekitar 25 ribu. Sedangkan di awal tahun ini, Dinas Koperasi dan UMKM Karawang telah mencatat kenaikan signifikan sebesar 40 persen, atau naik menjadi sekitar 35 ribu pelaku UMKM. (gih)