English French Spain Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Rabu, 19 Februari 2014

Bupati: Karawang Akan Tetap Sebagai Lumbung Padi

KARAWANG, KarawangNews.com - Bupati Karawang Drs. H. Ade Swara menegaskan, pembangunan bidang pertanian merupakan salah satu prioritas utama yang dilaksanakan Kabupaten Karawang, bahkan Pemkab Karawang telah melakukan beberapa program yang bersifat lokal kabupaten, maupun melalui program-program yang berasal dari pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. Berdasarkan potensi yang ada, maka pembangunan pertanian di Kabupaten Karawang dititik beratkan pada sub sektor tanaman pangan seperti padi dan palawija, juga hortikultura, perikanan serta peternakan.

�Kami miliki yakni luas baku lahan sawah mencapai 97.529 hektar yang terdiri dari lahan pengairan teknis 85.513 hektar, pengairan setengah teknis 4.009 hektar, pengairan sederhana 3.620 hektar dan tadah hujan mencapai 3.952 hektar, semuanya merupakan penunjang Kabupaten Karawang sebagai lumbung padi Jawa Barat juga nasional dan Karawang akan tetap sebagai lumbung padi,� kata bupati di hadapan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan di acara temu penyuluh se-Jawa Barat, Rabu (19/2/2014) di Karawang, kemarin.

Dijelaskan bupati, bencana alam banjir, kekeringan, serangan hama penyakit tanaman dan alih fungsi lahan di Kabupaten Karawang setiap tahunnya menjadi kekhawatiran yang dapat mengancam program peningkatan ketahanan pangan, khususnya Program Peningkatan Beras Nasional (P2BN). Untuk itu, pembangunan pertanian yang berkelanjutan merupakan suatu keharusan dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan dan memperluas lapangan kerja khususnya di pedesaan.

Dengan demikian, peran sektor pertanian harus ditingkatkan melalui peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas agar mampu membangun usaha dari hulu hingga hilir dan berdaya saing tinggi. Namun begitu, bupati menyampaikan, dari tanaman di musim tanam/mt rendeng tahun 2013/2014 yang mencapai 67.154 hektar itu sebanyak 30.756 hektar kebanjiran, akibatnya gagal panen dan gagal tanam akibat bencana tersebut mencapai 21.277 hektar, terdiri dari gagal tanam seluas 14.598 hektar, serta gagal panen seluas 6.679 hektar.

Menurut bupati, terkait dengan permasalahan banjir tersebut, pemerintah Kabupaten Karawang berupaya mengoptimalkan peran penyuluh pertanian antara lain dengan mendata luas tanaman padi yang gagal tanam atau gagal panen akibat banjir dengan mengkoordinasikan aparat terkait untuk melaksanakan sosialisasi pemeliharaan tanaman yang selamat pasca banjir ini, agar kelompok tani melakukan penyemprotan tanaman dengan air yang dicampur dengan pestisida atau pupuk pelengkap cair, kemudian melakukan gerakan semai ulang dan tanam ulang dengan umur bibit muda  sekitar 10 hari setelah sebar, serta melakukan gerakan perbaikan saluran air tersier dan quarter.

Kata bupati, berdasarkan pengalaman menunjukan, penyuluhan pertanian sebagai bagian dari sistem pembangunan pertanian di Indonesia, khususnya di Kabupaten Karawang mempunyai kedudukan yang sangat strategis dan memberikan kontribusi yang sangat signifikan pada pencapaian berbagai program pembangunan pertanian. Pencapaian itu karena penyuluh pertanian dianggap mampu mengelola usaha tani secara produktif, efektif dan efisien.

�Untuk itu, peningkatan kemampuan penyuluh pertanian dalam mengidentifikasi kebutuhan dan potensi petani juga pelaku agribisnis menjadi sangat penting,� kata dia.

Diketahui, kegiatan temu Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan yang diselenggarakan oleh Badan Koordinasi Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Provinsi Jawa Barat ini dihadiri Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan serta penyuluh dari Kabupaten Karawang, Purwakarta, Subang, Bandung Barat, Bekasi, Indramayu, Kota Bandung, Kota Cimahi serta Kota Bekasi.

Di acara ini dibahas mengenai sektor pertanian termasuk perikanan dan kehutanan yang dianggap memiliki peranan sangat penting dan strategis dalam pembangunan daerah dan nasional. Peranan sektor pertanian bukan saja memberikan andil terhadap ketahanan pangan, juga memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap perkembangan perekonomian dan menyangkut pendapatan para petani, pendapatan daerah, kesempatan kerja, serta penyediaan bahan baku industri. (spn)


Cerita lainnya :