BEKASI, KarawangNews.com - Akibat tidak pernah dikeruk sejak tahun 1982, Kali CBL (Cikarang Bekasi Laut) selalu menjadi penyebab banjir tahunan di bagian Utara Kabupaten Bekasi, diantaranya Kecamatan Babelan dan Tambun Utara, banjir ini akibat sedimentasi lumpur yang tebal. Dengan kondisi ini, seorang anggota DPRD Kabupaten Bekasi, H. Warha Miharja angkat bicara, dia meminta pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat segera mengeruk kali tersebut.
Menurut Warja, sejak dibangun Kali CBL pada 1982 lalu itu, wilayah Utara Bekasi tak pernah banjir meskipun musim penghujan, karena kali yang menggelontorkan air dari Cikarang menuju laut itu masih berfungsi dengan baik. Namun kini, setelah 32 tahun tak pernah dinormalisai atau dikeruk, kedalaman kali yang semula mencapai 7 meter kini hanya tinggal 2 meter saja, karena penuhnya endapan lumpur dan sampah. Selain sedimentasi tinggi, lebar kali pun menyusut.
"Jika Kali CBL berfungsi dengan baik, air kali akan mengalir ke laut, karena kali mulai dangkal, air yang seharusnya mengalir lancar ke laut, kini banyak yang meluap ke sepanjang jalan yang dilintasi kali tersebut, antaranya di wilayah Babelan dan Tambun Utara," ungkap Warja, anggota DPRD dari Fraksi Demokrat yang kini kembali nyaleg lagi, Senin (10/2/2014).
Diakuinya, dia sudah berulang meminta DPRD Provinsi Jawa Barat dan DPR RI untuk menganggarkan dana bagi penurapan atau normalisasi Kali CBL, tetapi sampai saat ini belum mendapat respon. Padahal, kata Warja, banyak anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dan DPR RI yang berasal dari Daerah Pemilihan Kabupaten Bekasi. "Mestinya mereka bergerak untuk mendorong diprogramkannya normalisasi Kali CBL," tegas Warja. (rls)
Menurut Warja, sejak dibangun Kali CBL pada 1982 lalu itu, wilayah Utara Bekasi tak pernah banjir meskipun musim penghujan, karena kali yang menggelontorkan air dari Cikarang menuju laut itu masih berfungsi dengan baik. Namun kini, setelah 32 tahun tak pernah dinormalisai atau dikeruk, kedalaman kali yang semula mencapai 7 meter kini hanya tinggal 2 meter saja, karena penuhnya endapan lumpur dan sampah. Selain sedimentasi tinggi, lebar kali pun menyusut.
"Jika Kali CBL berfungsi dengan baik, air kali akan mengalir ke laut, karena kali mulai dangkal, air yang seharusnya mengalir lancar ke laut, kini banyak yang meluap ke sepanjang jalan yang dilintasi kali tersebut, antaranya di wilayah Babelan dan Tambun Utara," ungkap Warja, anggota DPRD dari Fraksi Demokrat yang kini kembali nyaleg lagi, Senin (10/2/2014).
Diakuinya, dia sudah berulang meminta DPRD Provinsi Jawa Barat dan DPR RI untuk menganggarkan dana bagi penurapan atau normalisasi Kali CBL, tetapi sampai saat ini belum mendapat respon. Padahal, kata Warja, banyak anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dan DPR RI yang berasal dari Daerah Pemilihan Kabupaten Bekasi. "Mestinya mereka bergerak untuk mendorong diprogramkannya normalisasi Kali CBL," tegas Warja. (rls)