KARAWANG, KarawangNews.com - Atas desakan warga, Ketua DPRD Karawang H. Tono Bahtiar melihat gorong-gorong yang menjadi penyebab banjir di Kampung Duren, Desa Duren, Kecamatan Klari, Minggu (23/2/2014) siang. Gorong-gorong yang menampung air dari pemukiman di Kampung Duren ini mengalir ke bawah Jalan Raya Klari. Namun akibat kurang besar, gorong-gorong itu selalu menjadi petaka, ratusan rumah kebanjiran dibuatnya. Tono menjanjikan gorong-gorong itu diperbaiki secepatya.
�Ini harus anggaran pemerintah, karena nantinya ini tidak hanya gorong-gorong bawah jalan, tetapi harus dibuatkan yang lebih besar, sehingga harus dibangun jembatan air di jalan raya ini,� kata Tono kepada warga setempat yang mengantarnya melihat langsung gorong-gorong tersebut.
Diakui Tono, dalam kondisi tidak hujan pun gorong-gorong itu �kelelep� air, apalagi jika diguyur hujan deras dan air dari pemukiman mengalir ke gorong-gorong ini dalam jumlah volume yang besar, tentunya akan terus menyebabkan banjir, karena airnya tidak terbuang ke hilir, malah melimpas ke jalan raya dan membanjiri rumah-rumah sekitar.
Dijelaskan warga setempat, Suma (40), jika hujan deras sedikitnya ratusan rumah di lingkungan rumahnya kebanjiran hingga ketinggian air selutut orang dewasa, ini disebabkan saluran air tidak lancar, penyebabnya gorong-gorong yang sempit itu. Dengan demikina, perbaikan gorong-gorong ini adalah kebutuhan vital dengan biaya yang sangat besar, makanya dia meminta Ketua DPRD Karawang melihat langsung gorong-gorong tersebut.
�Jika tidak diperbaiki, maka selamanya kita akan kebanjiran terus, karena banjir di Kampung Duren ini sudah langganan setiap tahun,� jelasnya.
Diketahui, akibat gorong-gorong sempit dan mampet ini menyebabkan Jalan Raya Klari kebanjiran, bahkan banjirnya sampai ke halaman Kantor Kecamatan Klari. Banjir pun mengganggu aktivitas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) SMPN 1 Klari. Teknis perbaikan gorong-gorong ini akan menunggu pihak terkait, apakah gorong-gorong itu dilebarkan atau dibuatkan jembatan di atas jalan raya, agar airnya lancar hingga ke hilir. (spn)
�Ini harus anggaran pemerintah, karena nantinya ini tidak hanya gorong-gorong bawah jalan, tetapi harus dibuatkan yang lebih besar, sehingga harus dibangun jembatan air di jalan raya ini,� kata Tono kepada warga setempat yang mengantarnya melihat langsung gorong-gorong tersebut.
Diakui Tono, dalam kondisi tidak hujan pun gorong-gorong itu �kelelep� air, apalagi jika diguyur hujan deras dan air dari pemukiman mengalir ke gorong-gorong ini dalam jumlah volume yang besar, tentunya akan terus menyebabkan banjir, karena airnya tidak terbuang ke hilir, malah melimpas ke jalan raya dan membanjiri rumah-rumah sekitar.
Dijelaskan warga setempat, Suma (40), jika hujan deras sedikitnya ratusan rumah di lingkungan rumahnya kebanjiran hingga ketinggian air selutut orang dewasa, ini disebabkan saluran air tidak lancar, penyebabnya gorong-gorong yang sempit itu. Dengan demikina, perbaikan gorong-gorong ini adalah kebutuhan vital dengan biaya yang sangat besar, makanya dia meminta Ketua DPRD Karawang melihat langsung gorong-gorong tersebut.
�Jika tidak diperbaiki, maka selamanya kita akan kebanjiran terus, karena banjir di Kampung Duren ini sudah langganan setiap tahun,� jelasnya.
Diketahui, akibat gorong-gorong sempit dan mampet ini menyebabkan Jalan Raya Klari kebanjiran, bahkan banjirnya sampai ke halaman Kantor Kecamatan Klari. Banjir pun mengganggu aktivitas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) SMPN 1 Klari. Teknis perbaikan gorong-gorong ini akan menunggu pihak terkait, apakah gorong-gorong itu dilebarkan atau dibuatkan jembatan di atas jalan raya, agar airnya lancar hingga ke hilir. (spn)