KARAWANG, KarawagNews.com - Hingga hari ke empat pada Reses 1 Tahun Tahun Sidang 2014, Senin (17/2/2014), anggota Komisi A DPRD Provinsi Jawa Barat, H. Deden Darmansah sudah menerima usulan perbaikan rumah warga sebanyak 740 rumah yang tersebar di beberapa daerah kunjungan resesnya. Perbaikan rumah warga yang sudah reyot tersebut akan diambil dari dana APBD Perubahan 2014 dan APBD murni tahun 2015.
Dijelaskan Deden, Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengalokasikan 30.000 rumah bagi warga miskin, sejumlah itu sebanyak 25.000 rumah dari BPMPT Provinsi Jawa Barat dan 5.000 rumah lagi Dinas Pemukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat, yang 5.000 rumah ini peruntukannya untuk 9 kota yang ada di Jawa Barat, sedangkan 25.000 rumah untuk 17 kabupaten, rata-rata setiap kabupaten sekitar 1.000 rumah.
�Mereka yang akan mendapat perbaikan rumahnya, yaitu warga yang memiliki tanah sendiri, tetapi kondisinya rumahnya tidak layak huni, ukuranya sesuai rumah sebelumnya, kita hanya memperbaiki,� aku Deden.
Selain program perbaikan 30.000 rumah, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mengalokasikan Rp 100 juta yang diberikan kepada setiap desa, dana itu untuk infrastruktur desa yang bersifat �open menu�, yaitu boleh untuk perbaikan jalan lingungan, jalan setapak termasuk perbaikan drainase.
Tak hanya itu, Pemprov Jawa Barat juga punya anggaran program desa tuntas, yaitu provinsi akan memilih 1 desa yang banyak penduduk miskinnya yang tidak punya rumah layak huni untuk dituntaskan dalam 1 tahun anggaran. Pemprov juga akan memberikan Rp 20 juta uang kinerja desa tahun 2014 dari anggaran tahun sebelumnya yang hanya Rp 15 juta per tahun, tambahan Rp 5 juta itu diperuntukan untuk biaya operasional kepala desa, yaitu untuk melakukan pendataan jumlah warga yang tidak mampu.
�Karena selama ini kami di DPRD Jawa Barat, sulit mendapatkan data akuran berapa jumlah penduduk miskin di setiap desa se-Jawa barat,� ujarnya.
Di acara resesnya di Dusun Pasirkembang, RT 09, Desa Karangtanjung, Kecamatan Lemah Abang, sejumlah rame-rame meminta perbaikan rumah ke Deden, dari usulan itu tercatat sebanyak 18 rumah warga setempat akan diperbaiki dari dana APBD Perubahan Tahun 2014 dan APBD murni tahun 2015, tetapi ada empat rumah yang bersifat darurat langsung diperbaiki dari uang saku pribadi Deden Darmansah yang kini duduk di Komisi A DPRD Jawa Barat ini, mengingat rumah tersebut sudah tidak layak dihuni.
Seperti rumah Dani Imar (28), dia tinggal di rumah berukuran 3x4 meter bersama Suami, satu anaknya yang masih balita dan mertuanya Isun (70). Suaminya ini kerja serabutan sebagai pencari siput di sungai, kemudian hasilnya dijual Dani kepada tetangganya di kampung, dari hasil penjualan itu, mereka cuma mendapat Rp 15-30 ribu sehari. Namun, jika suaminya sakit, keluarga ini nyaris tak punya uang untuk beli makan se-keluarga.
Deden pun miris ketika melihat langsung kondisi rumah keluarga tersebut, di dalam rumah bilik itu tempat tidur dan dapurnya saling bersebelahan, sedangkan dapur tersebut tidak berpintu, sehingga tercium bau kotoran dari kandang ayam dan bebek yang berada tepat di belakang dapur rumah ini.
"Untuk 4 rumah itu langsung kita perbaiki dari uang saku saya langsung, karena kondisinya sangat mendesak," kata Deden, usai melihat kondisi 4 rumah warga itu.
Selain rumah, Deden akan memperbaiki jalan lingkungan sepanjang 400 meter di dusun ini. Dana itu dari APBD Perubahan 2014 dan APBD murni tahun 2015. Selain di Desa Karangtanjung, Kecamatan Lemah Abang ini, Deden akan terus menyisir desa-desa di kecamatan lain untuk mencari rumah-rumah keluarga miskin yang tidak layak huni.
"Saya sebenarnya deg-degan, khawatir janji perbaikan rumah ini tidak bisa terealisasi, nanti saya dianggap berbohong, tetapi hasil reses ini akan saya sampaikan ke DPRD provinsi dan gubernur, mudah-mudahan semua rumah yang telah didata bisa dapat perbaikan nanti," kata Deden, sambil mengusap dada. (aw)
Dijelaskan Deden, Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengalokasikan 30.000 rumah bagi warga miskin, sejumlah itu sebanyak 25.000 rumah dari BPMPT Provinsi Jawa Barat dan 5.000 rumah lagi Dinas Pemukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat, yang 5.000 rumah ini peruntukannya untuk 9 kota yang ada di Jawa Barat, sedangkan 25.000 rumah untuk 17 kabupaten, rata-rata setiap kabupaten sekitar 1.000 rumah.
�Mereka yang akan mendapat perbaikan rumahnya, yaitu warga yang memiliki tanah sendiri, tetapi kondisinya rumahnya tidak layak huni, ukuranya sesuai rumah sebelumnya, kita hanya memperbaiki,� aku Deden.
Selain program perbaikan 30.000 rumah, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mengalokasikan Rp 100 juta yang diberikan kepada setiap desa, dana itu untuk infrastruktur desa yang bersifat �open menu�, yaitu boleh untuk perbaikan jalan lingungan, jalan setapak termasuk perbaikan drainase.
Tak hanya itu, Pemprov Jawa Barat juga punya anggaran program desa tuntas, yaitu provinsi akan memilih 1 desa yang banyak penduduk miskinnya yang tidak punya rumah layak huni untuk dituntaskan dalam 1 tahun anggaran. Pemprov juga akan memberikan Rp 20 juta uang kinerja desa tahun 2014 dari anggaran tahun sebelumnya yang hanya Rp 15 juta per tahun, tambahan Rp 5 juta itu diperuntukan untuk biaya operasional kepala desa, yaitu untuk melakukan pendataan jumlah warga yang tidak mampu.
�Karena selama ini kami di DPRD Jawa Barat, sulit mendapatkan data akuran berapa jumlah penduduk miskin di setiap desa se-Jawa barat,� ujarnya.
Di acara resesnya di Dusun Pasirkembang, RT 09, Desa Karangtanjung, Kecamatan Lemah Abang, sejumlah rame-rame meminta perbaikan rumah ke Deden, dari usulan itu tercatat sebanyak 18 rumah warga setempat akan diperbaiki dari dana APBD Perubahan Tahun 2014 dan APBD murni tahun 2015, tetapi ada empat rumah yang bersifat darurat langsung diperbaiki dari uang saku pribadi Deden Darmansah yang kini duduk di Komisi A DPRD Jawa Barat ini, mengingat rumah tersebut sudah tidak layak dihuni.
Seperti rumah Dani Imar (28), dia tinggal di rumah berukuran 3x4 meter bersama Suami, satu anaknya yang masih balita dan mertuanya Isun (70). Suaminya ini kerja serabutan sebagai pencari siput di sungai, kemudian hasilnya dijual Dani kepada tetangganya di kampung, dari hasil penjualan itu, mereka cuma mendapat Rp 15-30 ribu sehari. Namun, jika suaminya sakit, keluarga ini nyaris tak punya uang untuk beli makan se-keluarga.
Deden pun miris ketika melihat langsung kondisi rumah keluarga tersebut, di dalam rumah bilik itu tempat tidur dan dapurnya saling bersebelahan, sedangkan dapur tersebut tidak berpintu, sehingga tercium bau kotoran dari kandang ayam dan bebek yang berada tepat di belakang dapur rumah ini.
"Untuk 4 rumah itu langsung kita perbaiki dari uang saku saya langsung, karena kondisinya sangat mendesak," kata Deden, usai melihat kondisi 4 rumah warga itu.
Selain rumah, Deden akan memperbaiki jalan lingkungan sepanjang 400 meter di dusun ini. Dana itu dari APBD Perubahan 2014 dan APBD murni tahun 2015. Selain di Desa Karangtanjung, Kecamatan Lemah Abang ini, Deden akan terus menyisir desa-desa di kecamatan lain untuk mencari rumah-rumah keluarga miskin yang tidak layak huni.
"Saya sebenarnya deg-degan, khawatir janji perbaikan rumah ini tidak bisa terealisasi, nanti saya dianggap berbohong, tetapi hasil reses ini akan saya sampaikan ke DPRD provinsi dan gubernur, mudah-mudahan semua rumah yang telah didata bisa dapat perbaikan nanti," kata Deden, sambil mengusap dada. (aw)