English French Spain Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Jumat, 28 Februari 2014

Buruh Demo, Pintu Tol Karawang Timur Lumpuh

KARAWANG, KarawangNews.com - Ribuan buruh PT. Pindo Deli Karawang mulai Kamis (27/2/2014) dini hari melakukan aksi mogok kerja, ini sebagai bentuk protes atas ketidak adilan perusahaan dalam memberikan upah kepada buruh. Aksi mogok ini mengakibatkan akses tol Karawang Timur tertutup hingga macet total dan mengganggu keluar-masuk kendaraan pengangkut bahan dan hasil produksi seluruh pabrik di Kawasan Industri Surya Cipta yang terdapat ratusan pabrik.

Menejemen perusahaan PT. Pindo Deli menutup rapat gerbang masuk pabrik yang terletak  di sekitar gerbang tol Karawang Timur 2, sehingga ribuan buruh perusahaan itu tertahan di luar pabrik dan menyebabkan akses utama gerbang tol Karawang Timur 2 tertutup, sehingga  menyebabkan kemacetan panjang di gerbang tol tersebut.

Pihak menejemen sengaja menutup rapat pintu masuk pabrik untuk mengantisipasi tindakan anarkis buruh yang rencananya akan terus mogok selama satu bulan, sampai tuntutan mereka dikabulkan perusahaan, yaitu memberikan upah yang layak bagi buruh, terutama bagi buruh yang telah lama masa bekerjanya, lebih dari sepuluh tahun.

Selama ini pihak menejemen perusahaan memberikan upah kepada seluruh buruhnya  sama rata, yang telah puluhan tahun bekerja maupun yang baru masuk. Buruh menilai pihak perusahaan tidak menghargai pengabdian buruh selama ini, karena sesuai SK Gubernur Jawa Barat, harusnya buruh ini masuk dalam Upah Minimum Kelompok Usaha (UMKU) kategori 2 yaitu dengan upah Rp 2,6 juta, tetapi menejemen berusaha merekayasa agar tidak menjalankan ketentuan tersebut.

�Pihak menejemen hanya menawarkan upah Rp 2, 4 juta dan tidak ada perbedaan signifikan antara karyawan baru dan karyawan lama kesenjangan ini yang membuat aksi buruh mogok,� kata seorang buruh, Yaya Taryana.

PT Pindo Deli merupakan penopang utama PT Sinar Mas Grup, akibat aksi mogok buruh ini pihak perusahaan ditaksir akan mengalami kerugian sebesar Rp 10 miliar. (aw)
Baca SelengkapnyaBuruh Demo, Pintu Tol Karawang Timur Lumpuh

Kelulusan K2 di Karawang Didominasi Guru

KARAWANG, KarawangNews.com - Testing K2 di Kabupaten Karawang yang lulus sebanyak 586 orang, dari jumlah itu sebanyak 527 orang dari lingkungan guru dan TU (Tata Usaha), masing-masing guru sebanyak 487 orang dan TU sebanyak 40 orang. Hal ini disampaikan Kabid Pengadaan dan Data BKD (Badan Kepegawaian Daerah) Kabupaten Karawang, Mahfudin didampingi Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdipora) Karawang, Asep Supriatna dan Kabid Dikdas, Dawan Kusnadi, Kamis (27/2/2014) siang di aula Disdikpora.

Pernyataan itu disampaikan di acara sosialisasi yang diikuti kepala sekolah dan UPTD PAUD/SD. Dijelaskan Mahfudin, para guru dan tenaga administrasi di Dinas Pendidikan agar melengkapi persyaratan berupa surat lamaran, ijazah yang digunakan saat menjadi honorer, pernyataan tidak sebagai pegawai BUMN (Badan Usaha Milik Negara), kemudian SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian), juga surat keterangan saat dia diangkat menjadi honorer.

Namun demikian, untuk lebih jelasnya para guru dan TU yang lulus testing ini akan dipanggil minggu depan untuk diberi penjelaskan, termasuk honorer di instansi lainnya yang juga dinyatakan lulus testing K2. Kelulusan ini, sambung Mahfud, sudah diumumkan tanggal 25 Februari 2014 kemarin.

Acara sosialisasi ini juga untuk menangkal asumsi negatif publik yang biasanya menganggap pengumuman ini hanya rekayasa. Dijelaskan Mahfudin, testing ini tanpa rekayasa, ini bisa dibuktikan tenaga honorer di lingkungan Sekretaris Daerah (Setda) dan Sekretaris Dewan (Sekwan), termasuk honorer di BKD pun mental, karena memang ini testing murni. Begitu pun tak seorang pun di lingkungan kantor dinas pendidikan lolos testing K2 ini.

�Jangan ada anggapan bahwa testing ini rekayasa, tetapi ini testing murni, hanya Tuhan yang bisa menentukan,� jelasnya. (spn) 
Baca SelengkapnyaKelulusan K2 di Karawang Didominasi Guru

Ketua PGRI Jabar: Guru Jangan Kampanyekan Caleg

KARAWANG, KarawangNews.com - Ketua PGRI Provinsi Jawa Barat Drs. H. K. Edi Parmadi, M. M.Pd, meminta PGRI jangan mengkampanyekan caleg (calon legislatif) di Pemilu 2014 ini, kecuali mensosialisasikan kepada masyarakat agar tidak golput. Ini dia sampaikan di acara pelantikan dan pengukuhan pengurus YPLP (Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan) Dikdasmen PGRI Kabupaten Karawang masa bakti tahun 2013-2018, Kamis (27/2/2014) siang di Gedung PGRI Karawang.

"Kalau mensosialisasikan boleh, agar masyarakat tidak golput, juga agar memilih calon legislatif yang dikenal, jangan yang tidak dikenal, ucapnya.

Kata dia, aturan larangan ini mengacu pada PNS  (Pegawai Negeri Sipil) yang tidak boleh berkampenye selama Pemilu berlangsung dan tentunya guru PNS ini akan mendapat sanksi administrasi jika ketahuan berkampanye di jadwal kampanye yang telah ditetapkan KPU, yakni mulai tanggal 16 Meret 2014 hingga pencoblosan Pemilu.

"Karena kita pegawai negeri, itu dilarang dan pasti ada sanksi administrasi. Kalau sekarang sosialisasi tidak apa-apa, tetapi sosialisasi agar tidak golput. Jadi, kita juga harus membantu masyarakat agar mensukseskan Pemilu ini," jelasnya. (spn)
Baca SelengkapnyaKetua PGRI Jabar: Guru Jangan Kampanyekan Caleg

Pengurus YPLP Karawang Dikukuhkan

KARAWANG, KarawangNews.com - Kamis (27/2/2014) siang, pengurus baru Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan (YPLP) Dikdasmen PGRI Kabupaten  masa bakti tahun 2013-2018 dilantik dan dikukuhkan, Uyat S.Pd kini menjabat sebagai ketua menggantikan H. Cahya Suryana S.Pdi. Para pengurus baru ini dilantik Ketua PGRI Karawang Drs. Nandang Mulyana dan pengukuhan dilakukan Ketua YPLP Provinsi Jawa Barat Drs. H. Damin Hermanto, di Gedung PGRI Karawang.

Dijelaskan H. Damin, pendidikan di Jawa Barat kini sudah mulai menggeliat dan terus menunjukan perkembangan yang signifikan. Untuk itu diperlukan guru-guru yang handal dan mampu mendidikan pelajar untuk bisa memiliki moral dan kemampuan yang bisa diwujudkan untuk masa depan mereka. Diakuinya, pendidikan di Jawa Barat dan di Indonesia akan terus digenjot, agar kualitas pendidikan bisa lebih baik saat ini dan kedepan nanti.

�Kita berharap, pendidikan ini penunjang utama pembanguan daerah dan nasional,� singkatnya.

Sementara itu, Kepala Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karawang, Drs. Agus Supriatman yang mengadiri acara ini menyatakan, pihaknya kedepan akan terus menjalankan program peningkatan mutu pendidikan, bahkan sarana sekolah tingkat SD, SMP dan SMA negeri-swasta sudah ditunjang Biaya Operasional Pemeliharaan dan Fasilitas (BOPF) dari anggaran Pemkab Karawang, Provinsi Jawa Barat dan pusat.

Kata dia, jika bicara pendidikan bukan saja menumbuhkan citra pendidikan, tetapi dipikirkan tentang kebutuhannya. Di Kabupaten Karawang ada hal krusial bagi pendidikan, yaitu infrastruktur, guru dan pengawas yang berkualitas. Untuk itu pada tahun 2015 infrastruktur sekolah akan diselesaikan.

�Mahalnya pendidikan pun sudah kita jawab dengan BOPF,� jelasnya.

Dengan begitu, Dinas Pendidikan dan PGRI harus bisa sejalan dan mensinkronkan program-program pendidikan kedepan untuk bisa membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas di masa depan, terutama SDM guru. Jika SDM guru bisa terbangun, maka akan mudah untuk mendorong pembangunan pendidikan.

�Dan YPLP akan mampu menjadi aktor pertama untuk meningkatkan pendidikan, dan untuk terus berjuang membangun pendidikan,� kata Agus. (spn)
Baca SelengkapnyaPengurus YPLP Karawang Dikukuhkan

Kamis, 27 Februari 2014

Daerah Penopang Pelabuhan Cilamaya Dipastikan Meluas

KARAWANG, KarawangNews.com - Rencana pembangunan Pelabuhan Cilamaya sudah menimbulkan ekses di masyarakat, mereka cemburu jika pembangunan pelabuhan Internasional itu hanya berkutat di wilayah Cilamaya. Dengan begitu, LSM GMBI (Gabungan Masyarakat Bawah Indonesia) Distrik Karawang meminta penjelasan eksekutif dan legislatif soal penetapan wilayah rencana pembangunan tersebut.

Kamis, (27/2/2014) siang, LSM GMBI melakukan 'hearing' dengan DPRD, Bappeda, BPN, BPMPT termasuk Dinas Perikanan  Kabupaten Karawang, hasilnya menyatakan, pelabuhan tersebut memang tidak bisa 'dilaminating' di daerah tertentu, karena pengembangan pelabuhan ini nantinya akan melebar ke wilayah sekitarnya. Untuk itu, berdasarkan hasil rapat gabungan Komisi A dan C DPRD Karawang yang dihadiri Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD) Kabupaten Karawang mengenai Pelabuhan Cilamaya, setelah adanya berbagai pertimbangan kondisi eksisting serta kondisi sosial masyarakat, maka disampaikan keputusan, pembangunan pelabuhan di Kabupaten Karawang tetap berjalan sesuai rencana.

Namun, ada hal-hal yang ditandaskan dalam pembangunan tersebut, yang pertama hasil keputusan rapat itu mendukung pembangunan Pelabuhan Cilamaya di Kabupaten Karawang, kedua mengusulkan kawasan penopang pelabuhan ke wilayah Barat dan Timur dari titik koordinat pelabuhan, ketiga kawasan penopang pelabuhan harus memperhatikan kondisi sosial kultur masyarakat setempat dan keempat kawasan pelabuhan harus membuka penopang wilayah yang baru.

Samsuri.
Dijelaskan Kepala Bappeda, Samsuri, bagaimana pun Pemkab Karawang tidak bisa menahan pembangunan pelabuhan tersebut, mengingat rencana pelabuhan ini merupakan keputusan pemerintah pusat. Namun begitu, pihak eksekutif minta agar Kabupaten Karawang mempertahankan lahan pertanian, tetapi menjadi dilematis jika melihat perkembangan industri yang terus tumbuh, karena banyak lahan teknis persawahan digunakan area industri.

"Area pelabuhan tidak bisa dilaminating agar tidak berkembang, hanya saja bagaimana caranya supaya kita  membuat RUTR. Kita sepakati saja hari ini, jika ada pengembangan pelabuhan dialihkan merata ke wilayah timur dan barat Karawang," jelasnya.

Sementara itu, Ketua LSM GMBI, Muhammad Sayegi menceritakan, sengaja mendatangi DPRD, karena beberapa pekan lalu dia selalu didatangi tokoh masyarakat pesisir pantai, mereka meminta GMBI mendesak agar rencana pembangunan pelabuhan tidak fokus di satu lokasi, melainkan menyebar ke semua daerah.

"Ini aspirasi masyarakat yang sudah saya terima sejak lama dan sekarang saya sampaikan ke DPRD. Saya melihat rencana pelabuhan itu bakal menciptakan iklim yang tidak kondusif di masyarakat, karena daerah lain pun di sekitar lokasi rencana pelabuhan itu ingin berkembang juga," jelasnya Muhammad Sayegi yang biasa disapa Dewa. (spn)
Baca SelengkapnyaDaerah Penopang Pelabuhan Cilamaya Dipastikan Meluas

Ribuan Buruh Pindo Deli Mogok Kerja Minta Upah Naik

KARAWANG, KarawangNews.com - Ribuan karyawan yang tergabung dalam Serikat Pekerja Kertas Pindo Deli (SPKPD) mengelar unjuk rasa di dalam area perusahaannya PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills, Kamis (27/2/2014) pagi. Para buruh menuntut perusahaan agar menaikan upah dari Rp 2,4 juta menjadi 2,6 juta per bulan.

Beberapa karyawan tersebut mengungkapkan,  manajemen perusahaan dianggap sewenang-wenang memperlakukan buruh pabrik, karena pihak perusahaan tidak mematuhi keputusan permerintah terkait jumlah upah yang seharusnya diterima buruh mulai tahun 2014 ini. Seperti dituturkan seorang karyawan, Endang, seharusnya dia menerima gaji pokok Rp 2,6 juta, tetapi yang diterima hanya Rp 2,4 juta. Bahkan, sebelumnya hanya dibayar Rp 2,1 juta, tidak sesuai dengan hasil keputusan pemerintah.

Dia menjelaskan, Upah Minimum Kelompok Usaha (UMKU) telah ditetapkan Rp 2,6 juta. Sedangkan manajemen perusahaan meminta jumlah itu sebagai upah tetap, tetapi serikat pekerja meminta jumlah tersebut adalah gaji pokok. Dengan jumlah upah kurang tersebut, karyawan menganggap perusahaan telah melakukan hal yang tidak wajar, sehingga buruh meminta haknya agar perusahaan memberikan upah layak yang telah di sepakati perusahaan ini dan pemerintah di akhir tahun 2013 lalu.

�Rencananya kita akan menggelar aksi ini satu bulan, jika pihak manajemen perusahaan tidak memenuhi tuntutan kami. Total karyawan di perusahaan ini sekitar 10.000 orang dan setengahnya belum dapat gaji layak,� ungkapnya.

Dalam aksi ini sekitar dua kompi pasukan polisi diturunkan untuk melakukan pengamana. Sementara aksi berlangsung, pihak manajemen meliburkan seluruh karyawannya sampai situasi kembali kondisi.

Sebelumnya, SPKPD sudah merencanakan mogok kerja pada tanggal 27 Februari�28 Maret 2014 akibat gagalnya perundingan dengan perusahaannya. Serikat Pekerja menuntut sistem pengupahan yang adil meliputi upah minimum kelompok usaha, upah sundulan, tunjangan masa kerja, tunjangan jabatan dan penilaian kinerja akhir tahun.  Sementara perusahaan ingin agar kenaikan upah sama bagi seluruh pekerja tanpa memperhatikan masa kerjanya.

Pada Selasa (25/2/2014) kemarin, ribuan buruh dari Keluarga Besar ABK (Aliansi Besar Karawang) dan Keluarga Besar Aliansi Jawa Barat (Al Jabar) bertolak ke Jakarta menuju Kantor Pusat Pindo Deli. Rencana mogok kerja ini sebelumnya mendapat perlakuan yang patut diduga sebagai intimidasi dimana muncul kampanye hitam agar pekerja tidak mengikuti mogok kerja, penurunan bendera serikat pekerja oleh keamanan perusahaan dan penyebaran TNI serta Polisi di lingkungan perusahaan.

Diketahui, PT. Pindo Deli Pulp And Paper Karawang Millss adalah salah satu perusahaan dibawah Asia Pulp And Paper (APP), Sinarmas Group.  APP adalah salah satu perusahaan pulp dan kertas terbesar didunia dengan kapasitas lebih dari 19 juta ton pertahun dan memasarkannya di lebih dari 120 negara.

Mogok kerja ini didukung solidaritas buruh nasional dan internasional diantaranya ABK, Al-Jabar serta afilasi dari SPKPD yaitu Federasi Serikat Pekerja Pulp dan Kertas Indonesia (FSP2KI), Konfederasi Serikat Nasional (KSN) dan IndustriALL Global Union. Dukungan para serikat tersebut untuk memperjuangkan keadilan sistem pengupahan ini dianggap sangat berarti bagi terpenuhinya keadilan atas upah pekerja. (spn)
Baca SelengkapnyaRibuan Buruh Pindo Deli Mogok Kerja Minta Upah Naik

Rabu, 26 Februari 2014

187 Kades Akan Diganti Pjs Akhir Tahun Ini

KARAWANG, KarawangNews.com - Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Karawang memastikan sebanyak 187 kepala desa akan segera diisi penjabat sementara (Pjs) hingga Pilkades digelar tahun 2015, setelah kades itu habis masa jabatannya akhir tahun 2014 ini. Tentunya,  BPMPD perlu bersikap tegas dalam menerapkan Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 6 tahun 2006.

Dijelaskan Ketua BPD (Badan Permusyawaratan Desa) Rengasdengklok Utara, Nana Suryana menyatakan, Forum Komunikasi BPD se-Kabupaten Karawang siap mengawal penerapan Perda Nomor 6 Tahun 2006 sebagai landasan proses pergantian masa jabatan kades definitif sebanyak 187 dari 309 desa se-kabupaten.

"BPD merupakan bagian dari pelaksana dan pengawasan pada proses pergantian kades definitif oleh Pjs ini, " kata Nana..

Dalam hal ini, sambung Nana, BPD harus mengikuti aturan tata cara penetapan Kades Pjs sesuai  prosedur dan ini momentum bagi Pemda Karawang untuk membenahi nasib pegawai desa yang kena dampak politik desa, sehingga harus bekerja dengan kecamatan agar tetap produktif di bidang administrasi. (sgt)
Baca Selengkapnya187 Kades Akan Diganti Pjs Akhir Tahun Ini

Di Cilamaya, Siswa Dipulangkan karena Banjir Semakin Tinggi

KARAWANG, KarawangNews.com - Hujan yang mengguyur Karawang dan sekitarnya sejak Rabu (26/2/2014) pagi membuat ratusan rumah dan sejumlah sekolah di Karawang terendam banjir, seperti di Desa  Mekarmaya, Kecamatan Cilamaya, bahkan sejumlah sekolah memulangkan lebih awal siswanya, karena ketinggian banjir terus meningkat.

Puluhan rumah di desa ini terendam banjir setinggi 50 hingga 70 cm, sehingga para guru memulangkan siswanya lebih awal dari hari-hari biasa, karena sejak pukul 9.00 WIB sekolah mereka mulai kebanjiran dan jelang siang air semakin tinggi.

Sejumlah pelajar yang memarkir motor mereka di halaman sekolah terpaksa mendorong keluar karena mogok terendam banjir saat parkir. Selain hujan, banjir ini pun diakibatkan luapan sungai di sekitar pemukiman dan sekolah ini. (aw)
Baca SelengkapnyaDi Cilamaya, Siswa Dipulangkan karena Banjir Semakin Tinggi

Ratusan Rumah di Rengasdengklok Kena Banjir 1 Meter

KARAWANG, KarawangNews.com - Ratusan rumah di Desa Rengasdengklok Utara terendam banjir akibat hujan yang yang mengguyur wilayah Karawang sejak Minggu (24/2/2014), sehingga ratusan kepala keluarga terpaksa mengungsi di tenda-tenda darurat yang  dibuat mereka sendiri.

Banjir ini akibat buruknya sistem drainase di tiga dusun desa tersebut, yakni Dusun Kalijaya 1 dan kalijaya 2, serta Dusun Kertamukti, akibatnya ratusan rumah di desa tersebut banjir setinggi 60 hingga 100 centimeter dan genangan air ini tidak bisa mengalir ke hilir, karena tidak ada saluran pembuang. Untuk bisa surut secara alami warga harus menunggu hingga satu minggu lamanya. Untuk itu, warga berharap pemerintah menurunkan mesin penyedot agar pemukiman mereka bisa surut dari banjir.

Hingga Rabu (26/2/2014), air banjir masih menggenang ini rumah warga dan mereka masih tinggal di tenda-tenda darurat di tanggul-tanggul Sungai Citarum dengan menggunakan terpal disangga dengan bambu, sehhingga mereka melakukan segala aktivitas rumah tangga di dalam tenda tersebut. (aw)
Baca SelengkapnyaRatusan Rumah di Rengasdengklok Kena Banjir 1 Meter

Kades Amansari Himbau Aparatnya Tidak Pungut Biaya Akta Kelahiran

KARAWANG, KarawangNews.com - Sebanyak 500 warga Desa Amansari, Kecamatan Rengasdengklok menerima pelayanan akta kelahiran di kantor desanya tanpa dikenai biaya. Untuk bisa gratis, para pemohon akta lahir di desa ini membawa materai sendiri.

Kepala Desa Amansari, Hanafi memastikan, pelayanan dan jasa urus-urus akta lahir di kantor desanya tidak diperbolehkan menjadi ajang komersil oleh pegawai desa. Alasannya, sesuai surat edaran program kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Karawang agar dilaksanakan tanpa membebani pemerintaha desa dan masyarakat,

"Itu sudah kebijakan dari Disdukcatpil, kepala desa hanya memfasilitasi tempat pelayanan saja,"ulasnya.

Sementara itu, aparat desa ini, Mardi menyatakan, kebijakan dari kepala desa sesuai dengan surat edaran Disdukcatpil Kabupaten Karawang, agar pelayanan dilaksanakan tanpa pungutan biaya kepada pemohon akta lahir.

"itu benar, makanya pemohon akta lahir diminta membawa beberapa kelengkapan dalam urusan akta lahir yang yang dibutuhkan oleh petugas," jelasnya. (sgt)
Baca SelengkapnyaKades Amansari Himbau Aparatnya Tidak Pungut Biaya Akta Kelahiran

Istri Menteri Muhaimin Tinjau Banjir di Dengklok

KARAWANG, KarawangNews.com - Istri Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar, Rustini Murtadho mengunjungi korban banjir di Dusun Rengasjaya dan Dusun Bojong, Desa Rengasdengklok Selatan, Minggu (24/2/2014). Kedatangan ibu menteri bersama rombongan pejabatn kementrian ini disambut antusias warga setempat. Sesampainya di lokasi, rombongan dari kementrian ini langsung menurunkan bantuan logistik untuk para korban banjir.

Setelah meninjau lokasi banjir dan melihat kondisi pengungsi, Rustini berharap, pemerintah daerah segera melakukan pemulihan kondisi ekonomi masyarakat yang terkena banjir di desa ini. Sementara, bantuan yang diturunkan yaitu sebanyak 600 paket makanan untuk ratusan korban banjir di desa ini. (sgt)
Baca SelengkapnyaIstri Menteri Muhaimin Tinjau Banjir di Dengklok

PDI-P Karawang Akan Galakan Semua Aktivis 99

D. Sutejo (kedua dari kanan) pada acara santunan anak yatim di Ciampel.
KARAWANG, KarawangNews.com - Aktivis Tahun 1999 PDI Perjuangan harus kembali bangkit untuk memenangkan Pemilu tahun 2014, juga menghimbau kepada para kader partai, terutama aktivis 99 seluruhnya untuk kembali ke kandang dan menjayakan PDI Perjuangan. Demikian kata Ketua Bidang Penggerakan Masa dan Ormas BAPPILU DPC PDI Perjuangan Kabupaten Karawang, D. Sutejo, Selasa (25/2/2014).

�Dalam waktu yang tidak lama kami akan mengumpulkan semua aktivis 99 untuk diberi semangat pemenangan PDI Perjuangan di Kabupaten Karawang, dan aktivis 99 ini akan dideklarasikan kembali dengan sebutan Laskar 99,� ucapnya.

Sementara ini, separuh aktivis 99 se-Kabupaten Karawang sudah didatanginya untuk diajak kembali bangkit berjuang merebut kejayaan partai banteng ini. Sisanya, kata Sutejo, akan dikunjungi hingga akhir Maret 2014 ini, intinya mereka akan diajak kembali berjuang memenangkan partai.

Diceritakannya, aktivis 99 ini terbentuk tahun 1999, saat itu aktivis-aktivis partai perjuang mati-matian memenangkan Pemilu Tahun 1999, saat itu para aktivisi ini profesinya masih serabutan, yang penting bagaimana caranya PDI Perjuangan bisa menang. Bahkan, saat itu tak terbesit di benak para aktivis ini untuk menjadi pengurus partai seperti yang terjadi saat ini. �Yang penting bagaimana partai bisa menang, itu saja,� ucap Sutejo.

Dengan begitu, jelang Pileg dan Pilpres tahun 2014 ini, dia mengajak semua aktivis 99 untuk bergerak kembali memenangkan partai dan akan kembali membangkitkan aktivis 99 melalui organiasasi, yaitu dengan merekrut kader melalui Laskar 99 itu di beberapa kecamatan. �Kita akan kembali membunyikan gendering perjuangan menuju kemenangan Pileg dan Pilpres tahun ini, � jelasnya. (spn)
Baca SelengkapnyaPDI-P Karawang Akan Galakan Semua Aktivis 99

BPK RI Terima 17 Laporan Pencemaran Citarum

Ali Maskur Musa bersama pengurus KNPI Karawang.
  KARAWANG, KarawangNews.com - Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia Ali Masykur Musa menyatakan, pihaknya telah menangani 17 perusahaan yang melakukan kerusakan lingkungan di daerah aliran Sungai Citarum di daerah hulu sungai dan rencananya kedepan akan melakukan pemeriksaan di wilayah hilir sungai.

"Saya sudah memeriksa 17 perusahaan yang diduga telah melakukan pencemaran terhadap Sungai Citarum dan akan melanjutkan ke wilayah hilir yang memang masuk daerah Kabupaten Karawang. Kalau memang terbukti saya akan langsung melaporkannya ke bareskrim," katanya, di acara workshop pengelolaan limbah bahan beracun dan berbahaya (B3) dan Non B3 di Gedung Singaperbangsa lantai III, Selasa (25/2/2014) siang.

Terkait permasalahan lingkungan hidup di Karawang, BPK RI menghimbau kepada bupati untuk konsen terhadap pengelolaan lingkungan hidup khususnya dibidang pertanian
dan Sungai Citarum.

"Permasalahan di Karawang ini adalah alih fungsi lahan dari lahan-lahan produktif untuk kepentingan industri. Sehingga mengganggu ketahanan pangan di Indonesia, karena itu saya meminta kepada bupati memegang teguh mana yang menjadi tata ruang lahan pertanian berkelanjutan dan tidak boleh dipindahkan untuk kepentingan industry," paparnya.

Kata dia, tingkat polusi dan pencemaran di Karawang secara umum sudah sangat meningkat karena menurut data yang saya dapatkan banyak perusahaan yang membuang limbahnya ke Sungai Citarum di Karawang," jelasnya.

Dia juga menyatakan, dalam dunia kepemimpinan idealnya pemimpin harus bisa memiliki konsep pro terhadap pertumbuhan pembangunan industri dan pro terhadap lingkungan hidup, karena jika dibandingkan penerimaan pendapatan daerah itu tidak besar kalau daerah tersebut juga harus mengeluarkan pengelolaan lingkungan hidup yang telah rusak, jadi percuma saja industri berkembang pesat, tetapi lingkungan hidup rusak.

"Bukti yang jelas bagaimana kerusakan alam ini meningkat setiap tahunnya itu yakni dulu BNPB dialokasikan anggaran Rp1,5 trilyun dan saat ini sudah lebih dari Rp 6,5 trilyun negara mengalokasikan dananya terhadap penanggulangan bencana," ujarnya.

Menyangkut masa depan lingkungan hidup di Indonesia hubungannya dengan ketahanan pangan (pertanian) dan menjaga tata ruang serta ekosistem, sama halnya juga di Karawang. Pihaknya terus mengawasi beberapa hal terutama perusahaan yang tidak memiliki kepedulian terhadap lingkungan di sekitarnya.

Kata dia, ketersediaan sumber daya alam (SDA) di Indonesia mulai menurun dari tahun ke tahun, ini disebabkan ekploitasi tanpa henti dengan tidak adanya reklamasi setelahnya.

"10 tahun yang lalu Indonesia termasuk dalam Organisasi OPEC, negara yang mengekspor minyak. Tapi saat ini kita bukan bagian dari OPEC dan bahkan mengimpor minyak dari luar, kenapa bisa terjadi demikian? Kondisi ini disebabkan SDA kita tidak diolah dengan baik. Bahkan, dikhawatirkan nantinya generasi selanjutnya tidak akan bisa merasakan nikmatnya SDA Indonesia tidak punya minyak, batu bara dan lain- lain," ungkapnya.

Terkait dengan ketahanan pangan, jangan sampai kita kembali mengimpor beras dari negara-negara tetangga, yaitu Negara Vietnam dan Thailand. Beberapa bulan yang lalu Indonesia dikejutkan dengan impor illegal beras yang jumlahnya sekitar 16 ribu ton yang tentu menyebabkan persaingan harga yang akan menimbulkan kerugian bagi para petani, khususnya di Karawang.

Sementara itu, Bupati H Ade Swara menyatakan, Pemkab Karawang saat ini sedang berkonsentrasi dalam segi pengelolaan lingkungan hidup. Sementara itu, pemerintah pusat mengarahkan pembangunan kawasan industri di Karawang. Sementara, komitmen Pemkab Karawang tetap harus menjaga lahan pertaniannya.

"Kami da meminta arahan dari pemerintah pusat dari segi pengelolaan lingkungan hidup. Dimana, saat ini pemerintah pusat mengarahkan pembangunan kawasan industrinya di Karawang. Disisi lain kami harus memperhatikan lahan pertanian di Karawang," ujarnya.

Workshop Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Kabupaten Karawang bekerjasama dengan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Karawang ini mengusung tema lingkungan hidup dengan mengundang narasumber dari anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia Ali Masykur Musa, Deputi 1V Bidang Pengeloaan Limbah B3 dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) Republik Indonesia, Sayid Muhadhar dan Kepala Bidang Pengawasan Pencemaran, Suharsono dari BPLHD Provinsi Jawa Barat.

Workshop ini pun dihadiri juga Bupati Karawang, H Ade Swara beserta jajaran pemerintahan, Polres Karawang serta peserta dari berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan perusahaan di beberapa kawasan industri di Karawang yang turut hadir dalam workshop tersebut. (spn)
Baca SelengkapnyaBPK RI Terima 17 Laporan Pencemaran Citarum

Deden Siap Bersaing dengan Oneng Menuju DPR RI

Deden Darmansah (kiri) selalu mendampingi Rieke saat di Pilgub Jabar kemarin.
KARAWANG, KarawangNews.com - Mayoritas anggota dewan di kabupaten, provinsi dan pusat yang mencalonkan kembali kini gencar melakukan sosialisasi ke masyarakat di daerah pemilihnya masing-masing, tak terkecuali Anggota Komisi A DPRD Provinsi Jawa Barat, H. Deden Darmansah yang sekarang mencalonkan anggota DPR RI Dapil VII, yakni Karawang, Purwakarta dan Bekasi. Usai reses minggu lalu, Deden terus menemui masyarakat dengan memaparkan visi misinya.

"Saya berharap terpilih dan duduk di Komisi IX DPR RI, karena tiga kabupaten yang saya wakili ini nampaknya belum melaksanakan universal coverage. Di Komisi IX saya akan mengupayakan bagaimana pemerintah daerah kabupaten, provinsi dan pusat bisa melayani kesehatan sesuai amanat Undang-undang Dasar Tahun 1945, bahwa sehat itu adalah hak warga negara," jelas Deden, Selasa (25/2/2014).

Selain kesehatan, dia berkeinginan agar pemerintah sepenuhnya memberi peluang kerja di tiga kabupaten tersebut, terutama menyelesaikan soal 'outshourching'. Dia berharap, persoalan di tiga kabupaten tersebut, termasuk perlindungan TKI (Tenaga Kerja Indonesia) di luar negeri bisa cepat dituntaskan, sebab hingga sekarang persoalan TKI masih mencuat.

"Sehingga nanti di Komisi IX akan bisa saya maksimalkan," jelasnya.

Diakuinya, persaingan politik antar caleg memang kian memanas, tetapi Deden bersama timnya akan tetap fokus tetap meraih simpati dari pendukung lamanya, tentunya di pencalonannya ini suaranya harus lebih besar dibanding Pileg tahun lalu ketika dia berebut kursi DPRD Provinsi Jawa Barat.
Ditanya soal Rieke Diah Pitaloka rival separtai, Deden menegaskan, dia sebagai putra daerah harus bisa menang di Kabupaten Karawang, Purwakarta dan Bekasi.

"Saya sosialisasi terus dalam rangka mengalahkan Oneng (Rieke Diah Pitaloka, red), masa putra daerah kalah sama artis," ungkap Deden.

Hal itu dikatakannya, karena Deden sudah banyak berkorban untuk pemenangan Rieke Diah Pitaloka ketika Pilgub (Pemilihan Gubernur) Jawa Barat tahun kemarin.

Diceritakan Deden, Rieke tidak akan mencalonkan di Dapil VII jika kalah dalam bursa Pilgub Jawa Barat. Rieke berulang menyatakan, dia tidak akan menjadi pesaing Deden, bahkan keduanya akan saling berbagi tugas komisi di DPR RI nanti.

Namun kenyataannya, Deden mengaku kesal, karena Rieke malah jadi pesaingnya di Dapil VII ini, bahkan Rieke diangga merebut kantong-kantong suaranya di beberapa titik yang disinyalir sebagai basis pemenangan Deden Darmansah.

"Kita sama-sama saja menuju DPR RI, Insya Allah saya bisa," ucap Deden. (spn)
Baca SelengkapnyaDeden Siap Bersaing dengan Oneng Menuju DPR RI

Selasa, 25 Februari 2014

DPRD Subang Mencium 182 SK Honorer Bodong

SUBANG, KarawangNews.com - Mengejutkan, ternyata dari hasil kelulusan test CPNS kategori 2 beberapa waktu lalu, ada 182 peserta yang dinyatakan lulus, tetapi mereka diduga bermodal Surat Keputusan (SK) Honorer bodong.

Ini diketahui dari hasil laporan warga ke DPRD Subang dalam beberapa hari terakhir ini. Inisiator hak angket kelulusan test CPNS K-2, DPRD Subang Sugianto mengatakan,  dari sejumlah laporan warga, pihaknya mendapati laporan negatif, diantaranya mereka yang lulus test CPNS menggunakan SK honorer bodong.

"Ada laporan warga yang mengindikasikan ada oknum tertentu membuat dokumen SK honorer bodong, jumlahnya lumayan banyak, sekitar 182 orang. Kita sedang telusuri, siapa pelakunya," kata Sugianto, Senin (24/2/2014).

Dijelaskan Sugianto, modus yang dilakukan oleh oknum pejabat adalah dengan merubah tahun pengangkatan honorer yang disesuaikan dengan persyaratan ikut test K-2, yakni Januari 2005.

"Mereka merubah tahun, menjadi 2005 ke belakang, karena persyaratan ikut test CPNS harusnya sebelum tahun 2005," imbuhnya.

Selain temuan itu, Sugianto menegaskan, mereka yang lulus CPNS justru tidak terdata pada daftar Honorer K-2. Di lain pihak, tidak sedikit honorer yang juga dinyatakan lulus tetapi tidak terdata di kantor instansi yang tercantum dalam SK. Untuk menindaklanjuti temuan itu, imbuh Politisi PKS tersebut, DPRD segera menggelar hak angket pada rapat paripurna DPRD pada pekan ini dan keputusan itu diambil pada rapat badan musyawarah siang tadi.

"Pada rapat bamus, empat pimpinan dan anggota bamus, sepakat untuk dinaikkan di paripurna Jumat (28/2/2014) besok untuk menyelidiki banyaknya laporan terkait dugaan penyimpangan," tandasnya. [tinjau]
Baca SelengkapnyaDPRD Subang Mencium 182 SK Honorer Bodong

Kantor DPRD Sepi, Dewannya Sibuk Kampanye

Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Karawang, Kamis (6/2/2014) lalu.
KARAWANG, KarawangNews.com - Sejak beberapa pekan ini Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Karawang sepi, disinyalir semua dewannya lagi sibuk mengkampanyekan diri menjelang Pemilihan Legislatif (Pileg) April 2014 mendatang. Seperti diakui beberapa anggota dewan yang �nyaleg� lagi, mereka kini sibuk kampanye menemui konsituennya di Daerah Pemilihan (Dapil) masing-masing.

Seperti diakui Anggota Komisi C DPRD Karawang, Nurlaela Sarifin melalui pesan singkatnya, Senin (24/2/2014) siang, kini dia sibuk sosialisasi di daerah pemilihnya di Dapil 3 Karawang, caleg juga Ketua DPC PBB Kabupaten Karawang ini tahun lalu memperoleh suara terbanyak ketiga di Dapil tersebut, setelah H. Tono Bahtiar pemenang suara terbanyak.

Kata Nurlaela, kantor DPRD sepi beberapa hari ini karena tidak ada kegiatan, untuk mengisi kekosongan itu maka para anggota dewan yang �nyaleg� memanfaatkannya dengan mengadakan sosialisasi ke masyarakat. Namun begitu, Nurlaela menyatakan, masih banyak tugas DPRD Karawang yang sedang dikerjakannya, hanya saja ada waktu tertentu untuk kembali ngantor di DPRD.

Minimnya anggota DPRD yang ngantor ini dibenarkan Ketua DPRD Karawang H. Tono Bahtiar, sebanyak 95 persen anggota yang �nyaleg� lagi kini sedang menemui konsituennya di Dapil masing-masing, tetapi mereka pun tak lupa tugas pentingnya sebagai anggota DPRD, karena anggota DPRD tersebut akan melakukan rapat Pansus dalam waktu dekat. Meski kantornya kosong, dia selalu datang ke gedung DPRD untuk menyelesaikan aksi-aksi warga yang mendatangi kantornya itu.

Di tempat terpisah,  Anggota Komisi B DPRD Karawang, Ade Suhara menjelaskan, tidak semua anggota dewan tidak ngantor saat ini, beberapa komisi memang disibukan Pansus yang harus diselesaikan, yaitu mengenai raperda menara telekomunikasi bersama dan raperda penyertaan modal pemerintah Kabupaten Karawang pada Perusahaan Daerah Bank Perkereditan Rakyat BKPD Cilamaya.

�Saat ini kita punya tugas dibagi dua pansus, bahkan Selasa (hari ini, red) Komisi B akan ke Kabupaten Purwakarta dan Bandung untuk mengerjakan tugas komisi tentang penggalian PAD (Pendapatan Asli Daerah) triwulan ke satu, sehingga nantinya ada perbandingan PAD Karawang dengan kabupaten lain. Jadi, kita tidak ngantor pun masih punya tupoksi (tugas pokok dan fungsi) sebagai anggota DPRD,� jelasnya.

Diakuinya, memang beberapa pekan terakhir ini dia bersama sejumlah dewan lainnya sibuk silaturahmi bertemu dengan warga untuk mensosialisasikan pencalonannya tersebut. Malah, bagi Ade Suhara, untuk pencalonannya itu lebih diserahkan penuh kepada kader-kadernya yang berada di tiap ranting partai, untuk konsolidasi dan koordinasi pemenangan dirinya sebagai caleg Partai Gerindra.

�Setelah selesai mengerjakan tugas dewan, kita pulang untuk melakukan tahapan kampanye bertemu dengan masyarakat, saat ini baru sosialisasi saja, belum kampanye terbuka. Bahkan untuk pemenangan, saya percayakan saja kepada kader,� jelasnya. (spn)
Baca SelengkapnyaKantor DPRD Sepi, Dewannya Sibuk Kampanye

Senin, 24 Februari 2014

Cellica Ditunjuk Plt Ketua DPC Demokrat Karawang

KARAWANG, KarawangNews.com - dr. Cellica Nurachadiana ditunjuk Plt (Pejabat pelaksana) dan sah menjadi Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Karawang sesuai keputusan SK DPP Demokrat Nomor 80/SK/DPP PD/DPC/XII/2013, tentang pemberhentian dan pengangkatan Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Karawang. Penunjukan ini dilakukan dengan cara normal tanpa ekses di Sekretariat DPC Partai Demokrat, Senin (24/2/2014) siang.

Dijelaskan mantan Ketua DPC Partai Demokrat, Ahmad Rifa'i di sela acara tersebut, pergantian kepengurusan merupakan hal yang wajar dalam organisasi. Jangan sampai pergantian ini memecah belah persatuan dan kesatuan partai. Apalagi berdasarkan hasil survei nasional, Partai Demokrat masih berada di bawah 10 persen. Untuk itu, Ahmad Rifa�i meminta kadernya untuk terus bekerja keras.

�Jangan sampai pergantian ini, kalian menjadi duri dalam daging. Demi kepentingan partai, kita tinggalkan kepentingan pribadi. Supaya tahun 2014 Partai Demokrat akan menjadi pemenang Pileg (Pemilihan Legislatif) dan Pileg itu akan menjadi tolak ukur di Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) Kabupaten Karawang 2015,� kata Rifa�i.

Sementara itu, Cellica Nurrachadiana yang kini masih menjabat Wakil Bupati Karawang menyatakan, dia bersama kadernya akan membuktikan kepada masyarakat Karawang Partai Demokrat kompak dan masih kuat.

�Kita harus memenangkan Pileg, Pilkada maupun Pilpres (Pemilihan Presiden). Jangan kita dengarkan segelintir orang yang dapat menghancurkan partai kita sendiri,� ungkapnya. (spn)
Baca SelengkapnyaCellica Ditunjuk Plt Ketua DPC Demokrat Karawang

DPC Gerindra Sebarkan Perangkat IT Untuk Memenangkan Pemilu

KARAWANG, KarawangNews.com - Untuk pelatihan saksi, DPC Gerindra belanja alat peraga hingga 60 juta-an, barang-barang berupa komputer laptop,  infokus termasuk speaker tersebut di kirim ke DPC Gerindra Karawang pada Senin (24/2/2014) sore. Dijelaskan Ketua DPC Gerindra Kabupaten Karawang, Royke Benta Sahetapy, alat-alat ini akan disebar ke enam Dapil (Daerah Pemilihan) se-kabupaten, kemudian enam Dapil itu akan melakukan pembinaan calon saksi-saksi di setiap Dapilnya.

�Alat ini untuk memberikan pembelajaran ke saksi-saksi kita di enam Dapil se-kabupaten, yaitu dengan member pelajaran bagaimana cara menentukan surat suara yang sah atau tidak, juga menghitung DPT (Daftar Pemilih Tetap) Pemilu, jumlah suara yang masuk dan sah, termasuk pengisis Form A, B, C dan rekapitulasi suara,� ucap Royke, yang kini mencalonkan lagi di Dapil 3 Karawang.

Kata dia, teknis penghitungan suara tersebut tak beda dengan Pemilu tahun lalu, tetapi kini menggunakan perangkat lunak komputer, tidak lagi dengan cara manual menggunakan tangan, karena zaman sekarang apapun berbasis IT (Information and Technology).

�Ini karena tuntutan zaman, semuanya harus menggunakan IT, makanya yang jadi tutor ini minimal sarjana dan sebelumnya dia sudah dilatih di Lembah Hambalang, Bogor oleh senior dari DPP Gerindra,� jelasnya.

Lebih lanjut Royke menyatakan, alat-alat peraga berbasis IT tersebut akan digunakan maksimal untuk pemenangan Pileg (Pemilihan Legislatif) dan Pilpres (Pemilihan Presiden). Dengan alat peraga proyektor itu juga, akan dipaparkan visi dan misi Partai Gerindra kepada masyarakat oleh para caleg-calegnya.

Setelah digunakan di setiap Dapil untuk Pileg dan Pilpres, alat peraga IT itu dikembalikan ke DPC Gerindra Karawang sebagai aset DPC untuk Pemilu berikutnya. Diakui Royke, alat peraga ini diharap bisa memaksimalkan kinerja kader-kadernya di bawah untuk bersaing memenangkan semua Pemilu tersebut, termasuk Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) Kabupaten Karawang tahun 2015. (spn)
Baca SelengkapnyaDPC Gerindra Sebarkan Perangkat IT Untuk Memenangkan Pemilu

Ribuan Buruh Akan Padati Lapang Karangpawitan Bertolak ke Jakarta

KARAWANG, KarawangNews.com - Serikat Pekerja Kertas Pindo Deli (SPKPD) memutuskan untuk mogok kerja pada tanggal 27 Februari�28 Maret 2014 akibat gagalnya perundingan dengan PT. Pindo Deli Karawang Mills yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat, Indonesia.

Serikat Pekerja menuntut sistem pengupahan yang adil meliputi upah minimum kelompok usaha, upah sundulan, tunjangan masa kerja, tunjangan jabatan dan penilaian kinerja akhir tahun.  Sementara perusahaan ingin agar kenaikan upah sama bagi seluruh pekerja tanpa memperhatikan masa kerjanya.

Pada Selasa (25/2/2014), ribuan buruh dari Keluarga Besar ABK (Aliansi Besar Karawang) dan Keluarga Besar Aliansi Jawa Barat (Al Jabar) berkumpul di Lapang Karang Pawitan pukul 07.00-08.00 WIB untuk persiapan bergerak menuju Jakarta, tujuannya yaitu Sinar Mas Pusat di Tamrin, yakni Kantor Pusat Pondo Deli. Selain ke kantor pusat itu, serikat pekerja tersebut akan mendatangi Kemenhankam, Kedubes Jepang, Mahkamah Konstitusi dan Mabes Polri.

Sebelumnya, Senin (24/2/2014) sore, seribu lebih buruh yang tergabung SPKPD berkumpul di lapang bola Kampung Babakan Sananga, Kelurahan Adiarsa, Karawang Timur untuk mempersiapkan diri rencana bertolak ke Jakarta pada Selasa pagi di Lapang Karang Pawitan.

Rencana mogok kerja ini mendapat perlakuan yang patut diduga sebagai intimidasi dimana muncul kampanye hitam agar pekerja tidak mengikuti mogok kerja, penurunan bendera serikat pekerja oleh keamanan perusahaan dan penyebaran TNI serta Polisi di lingkungan perusahaan.

PT. Pindo Deli Pulp And Paper Karawang Millss adalah salah satu perusahaan dibawah Asia Pulp And Paper (APP), Sinarmas Group.  APP adalah salah satu perusahaan pulp dan kertas terbesar didunia dengan kapasitas lebih dari 19 juta ton pertahun dan memasarkannya di lebih dari 120 negara.

Mogok kerja ini didukung solidaritas buruh nasional dan internasional diantaranya ABK, Al-Jabar serta afilasi dari SPKPD yaitu Federasi Serikat Pekerja Pulp dan Kertas Indonesia (FSP2KI), Konfederasi Serikat Nasional (KSN) dan IndustriALL Global Union. Dukungan para serikat tersebut untuk memperjuangkan keadilan sistem pengupahan ini dianggap sangat berarti bagi terpenuhinya keadilan atas upah pekerja. (spn)
Baca SelengkapnyaRibuan Buruh Akan Padati Lapang Karangpawitan Bertolak ke Jakarta

Desa Persiapkan Ajang Lomba Rumah Sehat 2014

KARAWANG, KarawangNews.com - Seluruh pemerintah desa pada ajang lomba desa tahun 2014 akan memperkenalkan standarisasi rumah sehat untuk masyarakat di wilayah perdesaan.Kriterianya, standar rumah penduduk desa yang dinilai sehat memiliki apotek hidup.

"Rumah sehat di wilayah pedesaan ini yaitu rumah yang memiliki tanaman hidup," jelas Kepala Desa Amansari, Kecamatan Rengasdengklok, Hanapi, ketika ditemui wartawan, Minggu (23/2/2014).

Tentunya, sambung Dia, rumah sehat pada ajang lomba desa tidak jauh berbeda dengan kriteria tipe rumah sehat di wilayah perkotaan, sederhana yaitu memiliki toilet di dalam rumah. Untuk sementara, rumah sehat versi lomba desa tahun 2014 menjadi rujukan bagi tim juri untuk menilai desa terbaik secara kompetitif. Artinya, besar kemungkinan rumah sehat yang bakalan diperkenalkan belum tentu sama dan serupa.

"Peserta lomba di desa memiliki kriteria tersendiri untuk standarisasi rumah sehat warga di perkampungan dibanding di perkotaan," katanya. (sgt)
Baca SelengkapnyaDesa Persiapkan Ajang Lomba Rumah Sehat 2014

Warga Duren Desak Pemkab Perbaiki Gorong-gorong Penyebab Banjir

KARAWANG, KarawangNews.com - Atas desakan warga, Ketua DPRD Karawang H. Tono Bahtiar melihat gorong-gorong yang menjadi penyebab banjir di Kampung Duren, Desa Duren, Kecamatan Klari, Minggu (23/2/2014) siang. Gorong-gorong yang menampung air dari pemukiman di Kampung Duren ini mengalir ke bawah Jalan Raya Klari. Namun akibat kurang besar, gorong-gorong itu selalu menjadi petaka, ratusan rumah kebanjiran dibuatnya. Tono menjanjikan gorong-gorong itu diperbaiki secepatya.

�Ini harus anggaran pemerintah, karena nantinya ini tidak hanya gorong-gorong bawah jalan, tetapi harus dibuatkan yang lebih besar, sehingga harus dibangun jembatan air di jalan raya ini,� kata Tono kepada warga setempat yang mengantarnya melihat langsung gorong-gorong tersebut.

Diakui Tono, dalam kondisi tidak hujan pun gorong-gorong itu �kelelep� air, apalagi jika diguyur hujan deras dan air dari pemukiman mengalir ke gorong-gorong ini dalam jumlah volume yang besar, tentunya akan terus menyebabkan banjir, karena airnya tidak terbuang ke hilir, malah melimpas ke jalan raya dan membanjiri rumah-rumah sekitar.

Dijelaskan warga setempat, Suma (40), jika hujan deras sedikitnya ratusan rumah di lingkungan rumahnya kebanjiran hingga ketinggian air selutut orang dewasa, ini disebabkan saluran air tidak lancar, penyebabnya gorong-gorong yang sempit itu. Dengan demikina, perbaikan gorong-gorong ini adalah kebutuhan vital dengan biaya yang sangat besar, makanya dia meminta Ketua DPRD Karawang melihat langsung gorong-gorong tersebut.

�Jika tidak diperbaiki, maka selamanya kita akan kebanjiran terus, karena banjir di Kampung Duren ini sudah langganan setiap tahun,� jelasnya.

Diketahui, akibat gorong-gorong sempit dan mampet ini menyebabkan Jalan Raya Klari kebanjiran, bahkan banjirnya sampai ke halaman Kantor Kecamatan Klari. Banjir pun mengganggu aktivitas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) SMPN 1 Klari. Teknis perbaikan gorong-gorong ini akan menunggu pihak terkait, apakah gorong-gorong itu dilebarkan atau dibuatkan jembatan di atas jalan raya, agar airnya lancar hingga ke hilir. (spn)
Baca SelengkapnyaWarga Duren Desak Pemkab Perbaiki Gorong-gorong Penyebab Banjir

Ingin Sembuhkan Sakit Stroke, Pujo Mengayuh Sepeda Keliling Dunia

KARAWANG, KarawangNews.com - Teguh Pujo Budi Santoso ST, (49) warga Jember, Jawa Timur mengayuh sepedanya ribuan kilo meter keliling Asia Tenggara dan Eropa. Ayah dua anak ini, Jumat (21/2) lalu singgah untuk istirahat di Sekretariat DPC PDI Perjuangan Karawang, rencananya dia akan mengayuh sepedanya lagi hari Senin (24/2/2014) tujuan Jakarta, setelah itu dia akan ke Arab dan Eropa dengan perjalan selama 1,5 tahun kedepan.

Dia mengayuh Poligon tersebut dilakukan sejak 7 tahun lalu, dia sudah keliling dunia ke Negara Thailand, Myanmar, Bangladesh, India, Pakistan, Timor Leste dan Iraq, tahun ini dia akan menempuh perjalan jauh ke Arab Saudi juga Eropa. Mengayuh sepeda keliling Asia-Eropa ini dilakukan Pujo untuk menyembuhkan sakit stroke-nya.

�Saya sakit stroke selama 6 tahun, ketika sakit saya bernazar, jika sembuh saya akan keliling dunia dengan bersepeda, karena dengan bersepeda semua otot digerakan dan sakit saya pun berangsur sembuh,� jelasnya.

Sebelum ke sekretariat PDI Perjuangan, Pujo mendatangi Rumah Dinas Bupati (RDB) siang harinya, bupati pun menulis kata-kata motivasi di buku besar milik Pujo yang dia bawa selama keliling dunia, di buku itu tercatat pesan-pesan dari tokoh daerah yang dia kunjungi. Selama perjalanan tersebut, Pujo mengaku tak punya kendala berarti, kecuali ban kempes, karena dia harus mendorong sepedanya yang berat penuh dengan tas-tas berisi perbekalan.

�Keluarga saya tahu keberadaan saya hari ini, karena setiap waktu saya telepon mereka. Bahkan saya pun punya �tustel� (kamera, red) untuk bisa berfoto bersama pejabat dan orang-orang penting selama perjalanan ini,� akunya.

Diceritakannya, sebelum sakit dia bekerja sebagai teknisi mesin di kapal layar, tetapi perusahaannya tak lagi memutuhkannya ketika Pujo sakit stroke. Kini dia hanya punya semangat tinggi untuk menyembuhkan sakitnya tersebut dengan mengayuh sepeda sejauh-jauhnya. Dengan berbekal mantan mekanik kapal layar tersebut, Pujo tak harus bayar tiket selama perjalanannya mengaruhi lautan lepas menuju negara tujuannya, karena sebagian teknisi mesin kapal layar di Indonesia mengenalnya.

Saat ditemui penulis, kondisi Pujo sulit berbicara akibat sakitnya itu, kemudian matanya pun rabun, sehingga sulit melakukan perjalanan di malam hari. Namun, tubuhnya tetap tegap dan raut wajahnya tak sedikit pun menunjukan letih meski seharian mengayuh sepedanya hingga ratusan kilo meter sehari.

�Saya meninggalkan istri yang punya usaha di sana, juga dua anak yang masih sekolah. Keluarga saya tidak keberatan saya seperti ini, malah mereka mendukung,� jelas Pujo. (spn)
Baca SelengkapnyaIngin Sembuhkan Sakit Stroke, Pujo Mengayuh Sepeda Keliling Dunia

Usai Cap Go Meh, Karawang Kota Macet Total

KARAWANG, KarawangNews.com - Kirab Cap Go Meh di Karawang Kota menyebabkan kemacetan panjang di beberapa titik simpul jalan raya, seperti di Jalan Tuparev, Kertabumi, Niaga, Dewi Sartika termasuk Jalan Juanda, Minggu (23/2/2014) sore. Kemacetan ini disebabkan polisi langsung membuka jalan, padahal iring-iringan kirab belum selesai. Sebelumnya, polisi menutup jalan Tuparev, Kertabumi dan Niaga yang dikhususkan untuk perayaan Cap Go Meh.

Bahkan, kemacetan ini pun dirasakan Bupati Karawang H. Ade Swara usai melepas kirab tersebut, bupati yang pamit dengan panitia acara di Alun-alun Karawang pun terjebak macet ketika akan masuk Jalan Niaga, kemudian mobilnya berputar arah menuju terowongan Gonggo melintasi jalan Rumah Sakit Dewi Sri, tetapi kemacetan serupa terjadi ketika kendaraannya akan masuk Gonggo sekitar 200 meter lagi. Kendati demikian, kendaraan bupati dan patwalnya bersama kendaraan lain terus berada di jalur itu, menunggu arak-arakan Barongsai berlalu.

Tak hanya kendaraan dinas bupati, pengendara roda dua dan roda empat banyak yang berputar arah ketika melihat kemacetan panjang di depannya, seperti di Jalan Kertabumi menuju Niaga, Jalan Juanda menuju By Pass. Bahkan, dari kantor Dinas Cipta Karya kemcetan mengekor panjang hingga Jalan Juanda ini.

Sementara itu, kemacetan ini disesalkan sejumlah warga, seperti dituturkan Wahyudi (17), dia mengaku terjebak macet usai menyaksikan kirab tersebut di Jalan Tuparev. Dijelaskannya, kemacetan itu terjadi di semua titik simpul jalan raya sekitar Karawang Kota, sehingga dia bersama rekan-rekannya tidak bisa pulang ke daerah Johar.

�Kita putar-puter, tetapi tetap saja di mana-mana macet, bahkan bensin sudah surut setengahnya kita belum keluar dari jalan ini,� ujarnya sambil menujukan speedo meter sepeda motornya, ketika ditemui di Jalan Juanda.

Untuk mengatasi kemacetan ini, sejumlah anggota Sispamdu Zhadoel yang mengamankan kirab itu ekstra keras memutar balikan kendaraan yang hendak putar arah, juga mengarahkan kendaraan yang terjebak macet. Sekaligus memberi ruang bagi peserta kirab agar lebih leluasa melakukan aksinya selama melewati jalan tersebut, sembari mengatur warga yang ingin melihat lebih dekat barongsai dan liong. (spn)
Baca SelengkapnyaUsai Cap Go Meh, Karawang Kota Macet Total

Cap Go Meh Karawang Meriah

KARAWANG, KarawangNews.com - Sebanyak 40 joli dewa-dewi, serta 50 barongsai dan 20 liong memeriahkan acara Cap Go Meh Ruwat Bumi Kabupaten Karawang, Minggu (23/2/2014) siang. Kirab ini mengelilingi Jalan Tuparev, Kertabumi dan Niaga Karawang.  Kirab dimulai dari Bio Kwan Tee Koen Jalan Tuparev yang dilepas Bupati Karawang, Drs. H. Ade Swara didampingi Ketua DPRD H. Tono Bahtiar.

Tak hanya barongsai dan liong, kirab ini dimeriahkan juga barisan bendera merah putih serta bendera buddhis dan lampion, juga marching band, kentongan bambu Paku Mas Banyumas, dut rong atau dangdut berjalan serta Porpi (Persatuan Olah Raga Pernafasan Indonesia) Cabang Karawang.

Kirab joli ini cukup mendapat antuasias dari masyarakat sekitar yang sudah memadati sepanjang jalan tersebut, joli termasuk barongsai dan liong dibawa beberapa jam sebelum acara dimulai pukul 14.00 WIB di Klenteng itu, mengingat kirab ini diikuti dari beberapa kabupaten luar Karawang. Bahkan, cuaca panas tak menyurutkan warga untuk terus berdiri di sepanjang jalan yang dilewati kirab sampai usai.

Diketahui, puncak acara Imlek ini dilangsungkan untuk menangkal gangguan atau kesialan di masa mendatang. Para umat Tionghoa juga berharap kesejahteraan pada tahun baru Imlek ini. Cap go meh melambangkan hari ke limabelas dari hari terakhir dari masa perayaan Imlek bagi kaum migran Tionghoa yang tinggal di luar Cina atau yang kini berdomisili di Indonesia. (spn)

Baca SelengkapnyaCap Go Meh Karawang Meriah

Jumat, 21 Februari 2014

Tronton Terjungkal di Bawah Fly Over Cikampek

KARAWANG, KarawangNews.com - Sebuah truk tronton muatan kapas 20 kwintal terguling di bawah fly over Cikampek, Jumat (21/4/2014) sekitar pukul 01.30 WIB. Tronton itu mengangkut kapas dari PT. Indorama Purwakarta yang akan dikirim ke daerah Solo.

Dijelaskan sopir tronton ini, Heri (32), ketika melintasi kolong jembatan Cikampek, tiba-tiba konternya oleng ke kiri, setelah Heri banting stir. Kemudian kontener bernopol BL 8730 AL ini terjerumus ke samping jalan yang bersebelahan dengan rel kerata api.

Beruntung tidak ada korban jiwa pada kecelakaan ini, kecuali Heri yang 'shock', karena dia sudah dua kali terjungkal di lokasi sama ketika membawa tronton serupa beberapa waktu lalu.

"Sebenarnya saya kapok lewat jalan ini, karena jalannya miring dan rusak," ungkapnya.

Dia berharap, pemerintah setempat bisa memperbaiki kerusakan jalan ini, untuk mengurangi jumlah korban kecelakaan. Diakuinya, jalur ini akan sering dilaluinya, karena barang yang dia bawa menuju daerah Jawa dari Purwakarta kadang sering diarahkan polisi agar masuk kolong fly over Cikampek. (aw)
Baca SelengkapnyaTronton Terjungkal di Bawah Fly Over Cikampek

Pasca Banjir, Saluran Air Perlu Dikeruk Lagi

KARAWANG, KarawangNews.com - Endapan lumpur pasca banjir kemarin menyebabkan saluran air pembuangan dari hulu ke hilir tidak normal. Seperti di daerah Desa Kertasari hingga Desa Dewisari, Kecamatan Rengasdengklok yang harus dikeruk lagi, karena lumpur di saluran air itu terlihat tebal.

"Pantauan kita pasca bencana banjir tahun ini, saluran air itu perlu dinormalisasikan lagi," ungkap Pelaksana Teknis Dinas Bina Marga dan Pengairan, Endang, Kamis (20/2/2014).

Normalisasi saluran pembuang pasca bencana banjir tahun ini dianggap kebutuhan mendesak yang banyak diminta masyarakat, mereka khawatir saluran air itu akan meluap jika hujan dengan curah tinggi kembali mengguyur. Bahkan, pengerukan saluran air ini menjadi pembahasan Musrenbang Kecamatan Rengasdengklok. (sgt)
Baca SelengkapnyaPasca Banjir, Saluran Air Perlu Dikeruk Lagi

Kader PDI Perjuangan Siap Menangkan Pemilu 2014

Cartam Iskandar (kiri), D. Sutejo (kedua dari kiri) dan H. Toto Suripto (ketiga dari kiri).
KARAWANG, KarawangNews.com - Kader PDI Perjuangan siap memenangkan Pemilu (Pemilihan umum) tahun 2014. Seperti diungkapkan Ketua Bidang Penggerakan Massa dan Organisasi Masyarakat BAPPILU (Badan Pemenangan Pemiluhan Umum) DPC PDI Perjuangan Kabupaten Karawang D. Sutejo, Kamis (20/2) siang, target perolehan kursi untuk DPRD Kabupaten Karawang sudah dipatok harus mendapatkan 12 kursi, ini untuk mempertegas pemenangan di Kabupaten Karawang.

�Untuk mencapai itu, kita siapkan tim, yaitu Baguna (Badan Penanggulangan Bencana) PDI Perjuangan Karawang juga tim kesehatan termasuk tim relawan baksos yang setiap akan terus mendatangi masyarakat, karena ada beberapa desa di Kabupaten Karawang yang hingga kini belum mendapat bantuan, Aksi bantuan ini akan kita dilaksanakan hingga akhir Desember 2014, setelah Pileg dan Pilpres 2014 usai,� jelasnya.

Sementara, Ketua Bidang Pengamanan dan Inteligent Satgas PDI Perjuangan, H. Toto Suripto menyatakan, pihaknya sudah bergerak ke tingkat desa se-kabupaten untuk mengamankan Pemilu, karena diindikasikan ada beberapa partai yang akan bermain di panitia. Hal senada pun diungkapkan Ketua Bidang Pemuda Olahraga dan Mahasiswa DPC PDI Perjuangan Karawang, Cartam Iskandar, kader-kader partai ini akan menggaet pemilih pemula untuk mensuskseskan Pemilu, yaitu dengan cara mendatangi Ormas dan LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat untuk membantu suara PDI Perjuangan di Kabupaten Karawang. (spn)
Baca SelengkapnyaKader PDI Perjuangan Siap Menangkan Pemilu 2014

HM Sampoerna dan Pemkab Karawang Fokus Gairahkan Wirausaha

KARAWANG, KarawangNews.com - Wirausaha adalah salah satu alat penopang perekonomian. Tak hanya di daerah, namun juga dalam lingkup nasional. Selain dapat mengurangi angka pengangguran yang terus meningkat, munculnya para wirausahawan diyakini dapat menambah kesejahteraan perekonomian. Kurangnya lapangan kerja, atau minimnya daya saing untuk dapat menembus dunia industri, semakin mendesak pemerintah agar sesegera mungkin membangkitkan gairah wirausaha bagi masyarakatnya.

Dalam kaitan ini, Pemerintah Kabupaten Karawang melalui sejumlah dinas terkait, bersama PT HM Sampoerna Tbk berupaya keras untuk mewujudkan geliat wirausaha di kalangan masyarakat Karawang. PT HM Sampoerna melalui bagian PPK Sampoerna, dibantu Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda), Dinas Koperasi dan UMKM, Disperindag dan Dinas Kesehatan Karawang, menggelar program pelatihan wirausahawan baru. Tujuannya jelas, membangkitkan gairah wirausahawan Karawang.

Arga Prihatmoko, Manager Community Development PT HM Sampoerna mengatakan, program pelatihan ini merupakan wujud sumbangsih perusahaannya kepada masyarakat. Dibangunya salah satu perusahaannya di Karawang membuat PT HM Sampoerna merasa perlu ikut memperhatikan keberlangsungan masyarakat Karawang, satu di antaranya dalam hal perekonomian.

�Program yang kami gelar ini sudah berlangsung selama setahun lalu di Karawang. Banyak macam pelatihan yang diberikan.  Ada kemanfaatan kain percak menjadi pakaian, peningkatan kualitas enceng gondok, peningkatanan kualitas anyaman bambu, membuat bros dan aksesoris wanita, produksi tas wanita, dan pembesaran atau ilmu beternak kambing,� paparnya, Rabu (19/2/2014).

Arga juga menambahkan, Karawang menjadi kota terakhir dari 18 kota yang didatangi perusahaannya dengan maksud dan tujuan yang sama, memberikan sumbangsih kepada masyarakat. Sedikitnya, ada 75 orang calon wirausahawan baru yang terbagi dalam tujuh kelompok mengikuti pelatihan ini. Ada pula 15 orang yang sudah berwirausaha kembali mengikuti pelatihan.

Diketahui, PPK Sampoerna pernah menggelar rangkaian acara yang sama ditahun-tahun sebelumnya di Karawang. Produksi anyaman bambu dan enceng gondok adalah beberapa di antaranya. Pelatihan yang dilakukan PPK Sampoerna telah dilakukan sejak tahun 2009 lalu.

�Sesungguhnya, ada empat pilar program CSR (Coorporate Social Responcibilty) dari perusahaan kami. Ada peningkatan kualitas pendidikan, pelestarian lingkungan, tanggap bencana dan pemberdayaan ekonomi. Di Karawang ini, kami memberikan yang pemberdayaan ekonomi,� imbuh Arga.

Puncaknya, PPK Sampoerna bersama dinas-dinas terkait di Karawang menggelar acara bertajuk �Gelar Produk dan Sarasehan Multi Pihak�, di Islamic Centre Karawang, Rabu siang ini. Acara ini mengundang berbagai pihak untuk melihat hasil karya Usaha Kecil Menengah Mikro (UMKM) dari pelatihan yang diikuti 75 peserta pelatihan.

Ditemui ditempat yang sama, H Anwar Musadad, Kabid UMKM Dinas Koperasi dan UMKM Karawang juga mengatakan, adanya pelatihan ini sangat membantu melancarkan program pemerintah untuk meningkatkan gairah wirausaha bagi pelaku UMKM di Karawang. Dalam kaitan ini, dirinya yang juga menjadi bagian dari Dekranasda Karawang berperan dalam pendampingan kelompok usaha, memberikan fasilitas dan pembinaan yang dilakukan secara terus menerus kepada peserta pelatihan.

Diakuinya, adanya program dari PPK Sampoerna ini telah membantu program Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, yang mencanangkan pencetakan 100 ribu wirausahawan baru di Jawa Barat selama tahun 2014 hingga 2018 mendatang. Karawang sendiri menargetkan dapat membentuk ratusan wirausaha baru pertahunnya.

�Bagi masyarakat yang berminat mengikuti program tersebut, segera mendaftarkan diri ke Dinas Koperasi dan UMKM Karawang. Syaratnya berpendidikan minimal sekolah menengah pertama dan usia 18 hingga 45 tahun. Nantinya, calon wirausaha akan dilatih di beberapa kota di Jawa Barat, utamanya Bandung,� serunya.

Acara Gelar Produk dan Sarasehan Multi Pihak ini juga melaunching brand atau pemberian logo untuk produk tas dari Dusun Pasir Buah, Desa Pasir Mulya, Kecamatan Majalaya. CN-INA adalah logo dari tas hasil kerajinan UMKM tersebut. Sedikitnya ada sekitar 1.000 tas yang diberikan logo CN-INA. �Kedepannya, kami akan mengurus hak paten. Kami juga akan mendampingi secara intensive,� imbuhnya.

Hal senada juga diungkapkan Istri Bupati, sekaligus Ketua Dekranasda Karawang, Hj Nurlatifah. Menurutnya, iklim UMKM atau wirausahawan baru di Karawang harus menunjukkan grafik peningkatan yang bagus. Tak hanya itu, masyarakat Karawang juga diharapkan dapat menjadi wirausahawan mandiri. Ia yakin bahwa masyarakatnya mampu bersaing dengan produk lain yang lebih dulu laris dipasaran. Ia pun optimis pelaku UMKM di Karawang dapat menjadi penyumbang ekspor di sejumlah Negara tetangga.

Diketahui, jumlah UMKM di Karawang tiap tahunnya terus mengalami peningkatan tajam. Di tahun 2013 tercatat sedikitnya ada sekitar 25 ribu. Sedangkan di awal tahun ini, Dinas Koperasi dan UMKM Karawang telah mencatat kenaikan signifikan sebesar 40 persen, atau naik menjadi sekitar 35 ribu pelaku UMKM. (gih)
Baca SelengkapnyaHM Sampoerna dan Pemkab Karawang Fokus Gairahkan Wirausaha

Karawang Kota Akan Dimeriahkan Kirab Cap Go Meh

KARAWANG, KarawangNews.com - Perayaan Ruwat Bumi Cap Go Meh di kabupaten Karawang akan dilaksanakan Minggu (23/2/2014) besok, acara ini rencananya akan dihadiri Bupati Karawang Drs. H. Ade Swara. Diungkapkan panitia acara, Natala mengatakan, acara perayaan Cap Go Meh akan diikuti sebanyak 46 joli dewa dan dewi, juga sebanyak 50 barongsay dan 20 naga yang berasal dari Kabupaten Karawang juga dari kabupaten lain yang ikut memeriahkan Cap Go Meh ini.

Perayaan ini akan berkeliling dengan start perayaan dari dari Kelenteng Bio Kwan Tee Koen, kemudian  melintasi jalan di Tuparev, Alun Alun, Kertabumi, Arif Rahman Hakim dan kembali ke Jalan Tuparev tempat kelenteng tersebut. Acara dimulai pukul 13.00 WIB hingga selesai dan sudah dipastikan, acara ini akan dipadati masyarakat di sepanjang jalan tersebut.

Selain komunitas Tionghoa, pada kirab tersebut juga akan dimeriahkan Paguyuban Keluarga Banyumas (Pakumas) Kabupaten Karawang. Selama kirab, Pakumas akan menampilkan grup kentongan �Pring Suara Mas� yang sudah sering mengikuti acara kirab di beberapa event perayaan di Kabupaten Karawang.
 
�Kita akan berpartisipasi dalam acara tersebut dengan membawa personil sekitar 50 orang, mudah-mudahan dapat menghibur warga Karawang,� kata Ketua Pakumas, Agus Rivai, di sela-sela latihan kentongan, Kamis (20/2/2014).

Sementara itu, Sistem Pengamanan Terpadu (Sispamdu) Zhadoel akan mengerahkan sekitar 100 personil lebih untuk pengamanan acara tersebut, jajaran ini akan mengamankan semua rute yang dilalui kirab Cap Go Meh tersebut. Selain untuk pengamanan rute, Sismpamdu Zhadoel akan mengantisipasi tindak kriminal, karena semakin banyak kerumuman massa diperkirakan akan terjadi tindak kejahatan.

Diketahui, hari raya Cap Go Meh atau Yuan Xiaojie dalam bahasa Tionghoa jatuh pada tanggal 15 setiap bulan pertama tahun Imlek, ini adalah salah satu hari raya tradisional Tiongkok. Menurut tradisi rakyat Tiongkok, sehabis Cap Go Meh, maka berakhirlah seluruh perayaan Tahun Baru Imlek.

Hari raya Cap Go Meh juga disebut Yuanxi, Yuanye atau Shang Yuanjie dalam bahasa Tionghoa. Malam Cap Go Meh adalah malam pertama bulan purnama setiap tahun baru. Pada malam itu, rakyat Tiongkok mempunyai kebiasaan memasang lampion berwarna-warni, maka festival ini juga disebut sebagai �hari raya lampion�.

Menyaksikan lampion dan makan onde-onde adalah dua bagian penting pada hari raya Cap Go Meh. Dan dari mana asal usul tradisi pemasangan lampion pada Festival Cap Go Meh ini konon pada tahun 180 Sebelum Masehi, Kaisar Hanwudi yang berkuasa pada masa Dinasti Han Barat naik takhta pada tanggal 15 bulan pertama Imlek. Untuk merayakan penobatannya, Kaisar Han Wudi mengambil keputusan untuk menjadikan tanggal 15 bulan pertama sebagai hari raya lampion. Pada malam tanggal 15 bulan pertama setiap tahun, ia berkebiasaan bertamasya ke luar istana dan merayakan festival itu bersama rakyat.

Kemudian pada tahun 104 sebelum masehi, festival Cap Go Meh secara resmi dicantumkan sebagai hari raya nasional. Berkat keputusan itu, skala festival Cap Go Meh meningkat lebih lanjut. Menurut peraturan, setiap tempat publik dan setiap keluarga diharuskan memasang lampion berwarna-warni, khususnya di jalan utama dan pusat kebudayaan akan diadakan pameran lampion besar-besaran yang meriah. Semua masyarakat yang berusia tua maupun yang berusia muda, pria maupun wanita semuanya akan berdatangan ke pekan lampion untuk menyaksikan lampion dan tari lampion naga, di samping menebak teka-teki.

Lampion berwarna yang dipasang pada festival Cap Go Meh kebanyakan dibuat dari kertas berwarna terang. Lampion bernama �zoumadeng� atau lampion kuda berlari adalah salah satu macam lampion yang paling menarik. Konon lampion itu sudah bersejarah seribu tahun lamanya.  (spn)
Baca SelengkapnyaKarawang Kota Akan Dimeriahkan Kirab Cap Go Meh

Warga Mulyasari Tuntut Kejelasan Hak Tanah Mereka

KARAWANG, KarawangNews.com - Ratusan warga Desa Mulyasejati, Kecamatan Ciampel menuntut pemerintah membuatkan surat AJB (Akta Jual Beli) untuk lahan pemukiman mereka yang kini masih berstatus HGB (Hak Guna Bagunan). Warga tersebut menginginkan agar status lahan mereka jelas, setelah mereka diberi lahan oleh dua perusahaan perkebunan.

Pernyataan ratusan warga ini diungkapkan di Ruang Rapat II DPRD Kabupaten Karawang, warga diterima Ketua DPRD Karawang H. Tono Bahtiar, pihak BPN (Badan Pertanahan Nasional) dan Camat Ciampel. Diketahui persoalan warga yakni,  sejumlah warga yang mengelola perkebunan itu diberi lahan kapling oleh perusahaan, tiap kapling yang diterima warga luasnya 15 meter persegi, tetapi di lahan baru itu warga hanya mengantongi surat pemberian kapling atau HGB.

Tak puas dengan surat yang dianggap tidak menguatkan kepemilikan tanah tersebut, warga meminta Pemkab Karawang agar membuatkan surat kepemilikan yang jelas bagi warga setempat. Tanpa surat kepemilikan yang sah itu, warga cemas jika sewaktu-waktu mereka harus digusur dari tanah tersebut.

Menyikapi hal itu, Tono Bahtiar menyatakan, akan membentuk tim khusus untuk membantu memfasilitasi permasalahan masyarakat di Desa Mulyasari tersebut, tim itu beranggotakan DPRD, BPN camat, kepala desa dan perwakilan masyarakat. Dijelaskannya, hampir 8 tahun warga memiliki lahan di tengah hutan di desa itu dan hutan terseut dibebaskan pihak ketiga untuk kawasan industri, kemudian mereka dipindakan ke lahan lain tanpa status kepemilikan tanah baru yang jelas.

"Kita akan membantu, kedepan kita akan musyawarah semua, karena masalah ini hampir 8 tahun. Diharap semua tenang dan tidak terprovokasi, karena memang ada pihak yang akan melakukan negoisasi ini,� jelas Tono. (spn)
Baca SelengkapnyaWarga Mulyasari Tuntut Kejelasan Hak Tanah Mereka

Karawang Punya Potensi Produksi Buah Naga

KARAWANG, KarawangNews.com - Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) mencanangkan penanaman buah naga yang berlokasi di Desa Pasirjengkol, Kecamatan Majalaya. Pencanangan ini dilakukan Kamis (20/2/2014) dengan menghadirkan Anggota DPR RI DR. H Ade Komarudin, MH, Sekda Kabupaten Karawang H. Teddy Rusfendi, Kadis Tanhutbunnak Kadarisman dan Camat Majalaya Agus Kurnia.

Dijelaskan Teddy, harga buah naga saat ini sangat mahal dan terbatas keberadaannya, ini perlu dijadikan kesemptan bagi para petani untuk merebut pangsa pasar. Ini juga bisa digunakan sebagai moment mengembalikan kejayaan para petani untuk bisa menambah penghasilan tambahan. Sedangkan untuk pemasarannya, petani bisa saling koordinasi dengan Dinas Perdagangan Kabupaten Karawang.

Pada kesempatan itu Teddy membacakan surat bupati yang menyatakan, pertanian di masa mendatang masih memegang peran strategis, karena masih memberikan kontribusi bagi masyarakat sebagai penyedia bahan baku industri, penyedia lapangan pekerjaan dan peningkatan pendapatan petani. Kini buah naga yang relatif masih mahal menjadi daya tarik tersendiri, sehingga banyak orang yang berusaha untuk menanamnya.

�Biasanya buah naga banyak ditanam pada halaman depan rumah sekaligus sebagai hiasan pada taman mini atau bisa juga ditanam pada halaman belakang, tetapi jika petani lebih serius untuk menekuni tanaman ini, maka menanam buah naga bisa dilakukan pada lahan yang lebih luas seperti sawah atau pekarangan yang khusus dibuat untuk menanam buah naga agar hasil panen lebih melimpah,� ungkap bupati dalam surat yang dibacakan Teddy.

Dalam surat itu bupati berpesan, agar setiap petani mampu menekuni bidangnya agar hasil yang diperoleh bisa lebih baik dan Kabupaten Karawang masih punya potensi untuk mengembangkan tanaman tersebut, sehingga bisa memproduksi dengan jumlah yang melimpah. (spn)
Baca SelengkapnyaKarawang Punya Potensi Produksi Buah Naga

Kamis, 20 Februari 2014

Anggaran Honor Pemilu KPU Subang Rp 57 Miliar

SUBANG, KarawangNews.com - Pelaksanaan Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres), KPU Subang mendapat kucuran dana sebesar Rp 57 miliar, dana tersebut berasal dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional). Dari sejumlah Rp 57 miliar itu, Rp 43 miliar diantaranya untuk bayar honor penyelengara dua pemilu.

"Total anggaran Rp 57 miliar, sebesar Rp 43 miliar untuk honor pegawai," kata Anggota Komisioner KPU Subang, Cece Rahman, Rabu (19/2/2014).

Alokasi honor petugas itu merupakan pengeluaran tertinggi KPU, dalam alokasi honor itu termasuk di dalamnya Panita Pemilu tingkat Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS), Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan KPU.

"Sebenarnya, jika dilihat dari nilai ideal jumlah itu belum cukup. Kita mengajukan anggaran tambahan ke Pemda Subang sebesar Rp 1,4 miliar," jelasnya. [tinjau]
Baca SelengkapnyaAnggaran Honor Pemilu KPU Subang Rp 57 Miliar

Gubernur Jabar Minta Petani Jangan Jual Sawahnya

KARAWANG, KarawangNews.com - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menghimbau kepada seluruh penyeluh pertanian se-Jawa Barat supaya  terus mengingatkan masyarakat agar sawah mereka bisa dijaga meski pembangunan perkotaan terus berjalan, jika perlu kedepan bisa diciptakan pengembangan pertanian di daerah perkotaan. Ini ditegaskan gubernur di acara temu penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan tahun 2014, di Resto Alam Sari, Jln. Interchange Karawang Barat, Rabu (19/2/2014).

Di acara yang dihadiri sebanyak 1.500 penyuluh dari 9 kabupaten/kota se-Jawa Barat ini, gubernur menekankan agar penyuluh bisa mempertahankan sawah dan area pertanian dari pertumbuhan industri, karena dampak pertumbuhan industri ini menyebabkan lahan pertanian di Jawa Barat semakin sempit.

�Kita khawatir lahan pertanian semakin lama semakin hilang, ya masih mending nelayan menjual perahunya, tetapi kalau petani menjual sawahnya maka lahannya itu akan sulit dikembalikan lagi, makanya penyuluh diminta agar menekankan kepada para petani jangan menjual lahan sawah mereka, karena pertanian ini akan berfungsi sampai hari kiamat,� kata Ahmad Heryawan.

Jika dihitung-hitung perbandingan antara lahan pertanian dengan tambang industry, maka lahan pertanianlah yang lebih bermanfaat dan lebih kokoh keberadaannya, karena bisa dinikmati hingga ke anak-cucu di masa yang akan datang, beda dengan pertambangan yang lambat laun akan habis akibat dieksploitasi secara terus menerus. �Jadi penyuluh harus mengingatkan kepada petani, jangan sekali-sekali menjual lahan mereka," tegasnya.

Kata gubernur, Bekasi dan Karawang kini berubah menjadi lahan industri, bahkan ketika Bekasi menjadi sempit lahan industrinya saat ini, pada tahun 2017 nanti sebanyak 43 persen industri di Bekasi akan dialihkan ke Karawang. Tentu ini perlu penangan serius agar lahan pertanian di Karawang tetap terjaga, jangan sampai berkurang lagi.

�Saat ini, pertanian di Indonesia dititik beratkan di Pulau Jawa, bahkan pelabuhan pun berada di Pulau Jawa, syukur-syukur kalau industrialisasinya mengenai pertanian, tetapi jika tidak akan membahayakan lahan pertanian. Makanya investror harus ditekankan membangun industri yang berbasis pengolahan hasil pertanian,� jelasnya.

Dijelaskan Ahmad Heryawan, sisa sawah di Indonesia saat ini sekitar 8 juta hektar yang tersebar di daerah Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Padahal pada tahun 1930 lalu Pemerintah Belanda punya dokumen perencanaan untuk membuka sawah di tempat subur yaitu Pulau Papua, tetapi perencanaan itu tidak bisa dilaksanakan pasca kemerdekaan bangsa ini, tetapi anehnya justru pemerintahan orde lama dan orde baru tidak mewujudkan hal tersebut, sehingga beras Indonesia masih mengandalkan beras-beras dari tiga provinsi tersebut.

�Jika ingin swasembada pangan, maka 8 juta hektar sawah harus ditambah, tempatnya tidak di Pulau Jawa saja, melainkan di daerah lain yang subur.  Jika bisa ditambah hingga 10 juta hektar, maka Indonesia tidak akan jadi pengimpor melainkan pengekspor beras," jelasnya.

Sementara itu, Bupati Karawang Drs. H. Ade Swara menjelaskan, kurun 1 tahun ini sepanjang Jalan Interchange berubah dari area pertanian menjadi area perkantoran dan pemukiman yang hingga kini masih terus dibangun, meski begitu Karawang tetap berkomitmen sebagai lumbung padi nasional.

�Kita sedang persiapkan Perda (Peraturan daerah) tentang lahan pertanian berkelanjutan, sehingga sisa sebanyak 3 ribu hektar sawah di Karawang bisa dipertahankan seiring perkembangan industri yang terus tumbuh,� kata bupati. (spn)
Baca SelengkapnyaGubernur Jabar Minta Petani Jangan Jual Sawahnya

Rabu, 19 Februari 2014

Ahmad Heryawan: Hargailah Air Sungai

KARAWANG, KarawangNews.com - Curah hujan di Jawa Barat selama setahun mencapai 8,1 miliar kubik lebih, hanya saja masyarakat Jawa Barat belum berpikir bagaimana cara menghargai air, kebanyakan masyarakat beranggapan air bersih hanya diperoleh dari sumur, padahal sungai dan hujan pun menyediakan air yang bersih. Kata Gubernur Jawa Barat, H. Ahmad Heryawan, Rabu (19/2/2014) siang.

�Air hujan itu tumpah ke sungai, kemudian diserap tanah dan menjadi air bersih dan memang pada hakekatnya air sungai merupakan air bersih, hanya saja kita sering mengotorinya dengan membuang segala kotoran ke sungai tersebut, akhirnya sungai itu menjadi kotor,� jelasnya, kepada penyuluh se-Jawa Barat yang hadir di acara temu penyuluh pertanian, perikanan, perkebunan dan kehutanan di Resto Alam Sari, Karawang.

Kata gubernur, air sungai belum menjadi sumber air bersih bagi masyarakat, tetapi malah masyarakat mencemarinya dengan berbagai kotoran yang dibuang ke sungai tersebut. Diakui gubernur, meski kegunaan air sangat penting, tetapi belum ada yang membahas soal krisis air, kecuali krisis energi. Padahal, yang akan menjadi dampak paling parah sebenarnya bukan krisis energi tetapi krisis air dan pangan. (spn)
Baca SelengkapnyaAhmad Heryawan: Hargailah Air Sungai

Bupati: Karawang Akan Tetap Sebagai Lumbung Padi

KARAWANG, KarawangNews.com - Bupati Karawang Drs. H. Ade Swara menegaskan, pembangunan bidang pertanian merupakan salah satu prioritas utama yang dilaksanakan Kabupaten Karawang, bahkan Pemkab Karawang telah melakukan beberapa program yang bersifat lokal kabupaten, maupun melalui program-program yang berasal dari pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. Berdasarkan potensi yang ada, maka pembangunan pertanian di Kabupaten Karawang dititik beratkan pada sub sektor tanaman pangan seperti padi dan palawija, juga hortikultura, perikanan serta peternakan.

�Kami miliki yakni luas baku lahan sawah mencapai 97.529 hektar yang terdiri dari lahan pengairan teknis 85.513 hektar, pengairan setengah teknis 4.009 hektar, pengairan sederhana 3.620 hektar dan tadah hujan mencapai 3.952 hektar, semuanya merupakan penunjang Kabupaten Karawang sebagai lumbung padi Jawa Barat juga nasional dan Karawang akan tetap sebagai lumbung padi,� kata bupati di hadapan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan di acara temu penyuluh se-Jawa Barat, Rabu (19/2/2014) di Karawang, kemarin.

Dijelaskan bupati, bencana alam banjir, kekeringan, serangan hama penyakit tanaman dan alih fungsi lahan di Kabupaten Karawang setiap tahunnya menjadi kekhawatiran yang dapat mengancam program peningkatan ketahanan pangan, khususnya Program Peningkatan Beras Nasional (P2BN). Untuk itu, pembangunan pertanian yang berkelanjutan merupakan suatu keharusan dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan dan memperluas lapangan kerja khususnya di pedesaan.

Dengan demikian, peran sektor pertanian harus ditingkatkan melalui peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas agar mampu membangun usaha dari hulu hingga hilir dan berdaya saing tinggi. Namun begitu, bupati menyampaikan, dari tanaman di musim tanam/mt rendeng tahun 2013/2014 yang mencapai 67.154 hektar itu sebanyak 30.756 hektar kebanjiran, akibatnya gagal panen dan gagal tanam akibat bencana tersebut mencapai 21.277 hektar, terdiri dari gagal tanam seluas 14.598 hektar, serta gagal panen seluas 6.679 hektar.

Menurut bupati, terkait dengan permasalahan banjir tersebut, pemerintah Kabupaten Karawang berupaya mengoptimalkan peran penyuluh pertanian antara lain dengan mendata luas tanaman padi yang gagal tanam atau gagal panen akibat banjir dengan mengkoordinasikan aparat terkait untuk melaksanakan sosialisasi pemeliharaan tanaman yang selamat pasca banjir ini, agar kelompok tani melakukan penyemprotan tanaman dengan air yang dicampur dengan pestisida atau pupuk pelengkap cair, kemudian melakukan gerakan semai ulang dan tanam ulang dengan umur bibit muda  sekitar 10 hari setelah sebar, serta melakukan gerakan perbaikan saluran air tersier dan quarter.

Kata bupati, berdasarkan pengalaman menunjukan, penyuluhan pertanian sebagai bagian dari sistem pembangunan pertanian di Indonesia, khususnya di Kabupaten Karawang mempunyai kedudukan yang sangat strategis dan memberikan kontribusi yang sangat signifikan pada pencapaian berbagai program pembangunan pertanian. Pencapaian itu karena penyuluh pertanian dianggap mampu mengelola usaha tani secara produktif, efektif dan efisien.

�Untuk itu, peningkatan kemampuan penyuluh pertanian dalam mengidentifikasi kebutuhan dan potensi petani juga pelaku agribisnis menjadi sangat penting,� kata dia.

Diketahui, kegiatan temu Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan yang diselenggarakan oleh Badan Koordinasi Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Provinsi Jawa Barat ini dihadiri Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan serta penyuluh dari Kabupaten Karawang, Purwakarta, Subang, Bandung Barat, Bekasi, Indramayu, Kota Bandung, Kota Cimahi serta Kota Bekasi.

Di acara ini dibahas mengenai sektor pertanian termasuk perikanan dan kehutanan yang dianggap memiliki peranan sangat penting dan strategis dalam pembangunan daerah dan nasional. Peranan sektor pertanian bukan saja memberikan andil terhadap ketahanan pangan, juga memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap perkembangan perekonomian dan menyangkut pendapatan para petani, pendapatan daerah, kesempatan kerja, serta penyediaan bahan baku industri. (spn)
Baca SelengkapnyaBupati: Karawang Akan Tetap Sebagai Lumbung Padi

Belum Capai Target, Tapi Terbesar se-Kecamatan

KARAWANG, KarawangNews.com - Serapan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Desa Amansari, Kecamatan Rengasdengklok pada akhir tahun 2013 hanya mencapai 72 persen, padahal targetnya sebesar Rp 72.000.000.

"Kita berada dirangking pertama untuk Kecamatan Rengasdengklok, sejak tahun 2012 hingga tahun 2013 kemarin kita berada di peringkat terbaik,"ulas Kades Amansari, Hanapi, Rabu (19/2).

Sementara itu, kehadiran perusahaan PT. Monokem Surya T.bk sebagai bentuk kemajuan wilayah pedesaan, khususnya Desa Amansari belum mampu memenuhi target serapan PBB hingga diangka 90 persen.

�Target serapan PBB belum diumumkan oleh juru tagih, sebaliknya kita sedang fokus meghadapi lomba desa tahun 2014 ini, kita akan kenalkan rumah sehat pada lomba desa nanti," kata Hanafi. (sgt)
Baca SelengkapnyaBelum Capai Target, Tapi Terbesar se-Kecamatan

Bencana Alam Tak Pengaruhi Siswa Hadapi UN

KARAWANG, KarawangNews.com - Wakil Kepala Sekolah Kesiswaan SMK Negeri I Rengasdengklok, H. Aos mengatakan, bencana alam banjir tidak akan mempengaruhi kesiapan mental siswa menghadapi Ujian Nasional (UN) yang akan dilaksanakan tanggal 14-16 April 2014. Bahkan, sekolah kejuruan negeri optimis seluruh peserta didik bisa lulus 100 persen.

"Sebanyak 502 siswa siswi dari 26 rombongan belajar siap mengejar hasil sukses UN,"ungkapnya, Rabu (19/2/2014) pagi.

Berdasarkan pendataan,  sebanyak 30 peserta didik tergolong menjadi korban banjir paling parah  dari keseluruhan siswa siswi dari kelas 1, 2 dan 3 sebanyak 1.600 lebih.

Hingga pekan depan, seluruh siswa calon peserta UN tahun 2014 akan menghadapi agenda kerja Dinas Pendidikan Kabupaten Karawang untuk menggelar ujian praktek dan �try out� Provinsi Jawa Barat.

Rencananya, kepala sekolah SMK ini akan mengumpulkan seluruh elemen yang berkepentingan pada persiapan UN 2014, diantaranya para orang tua atau wali siswa. Harapannya, sekolah bisa menyatukan visi dan misi dengan semua kalangan di sekitar lingkungan sekolah. (sgt)
Baca SelengkapnyaBencana Alam Tak Pengaruhi Siswa Hadapi UN

Bupati: Jalan Interchange Tanggung Jawab Jasa Marga

KARAWANG, KarawangNews.com - Bupati Karawang Drs. H. Ade Swara menegaskan, jika Pemkab Karawang memperbaiki jalan Interchange Karawang Barat dari dana APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja) kabupaten, maka akan menjadi temuan penyelewengan anggaran dari aturan yang ada. Pasalnya, jalan tersebut merupakan tanggung jawab Jasa Marga, bukan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.

�Jalan Interchange  Karawang Barat ini merupakan tanggung jawab Jasa Marga terkait pemeliharaannya, tetapi seiring pembangunan yang kian pesat, khususnya di sepanjang jalan tersebut mengakibatkan kerusakan semakin parah,  tetapi untuk penanganannya kita diminta untk sama-sama memiliki rasa tanggung jawab akan hal itu, sebab jika pemerintah daerah menggunakan APBD untuk membiayai pengelolaan jalan yang bukan tanggung jawab pemerintah daerah, hal ini akan menjadi temuan atau penyelewengan dari aturan yang ada,� kata bupati, Selasa (18/2/2014).   

Untuk membahas soal itu, bupati menggelar rapat pembahasan peningkatan dan perbaikan Jalan Interchange Karawang Barat, di lantai II Gedung Singaperbangsa Karawang. Kata bupati, Kabupaten Karawang memiliki jalan sepanjang 1.500 kilo meter yang masing-masing pengelolaannya berbeda, ada yang tanggung jawab kabupaten, provinsi serta pusat. Untuk Jalan Interchange Karawang Barat masih tanggungjawab Jasa Marga.

Lebih lanjut bupati menyatakan, selain kerusakan jalan, di interchange Karawang Barat ini menjadi langganan macet di jam-jam tertentu, terutama sore hari ketika semua karyawan dan pegawai pulang kerja. Kemacetan ini karena padatnya volume kendaraan antara jalur menuju kawasan industry dengan akses keluar-masuk tol.

�Saya harap dari rapat ini dapat menghasilkan solusi yang tepat dalam penanganan Jalan Interchange,� kata dia.  

Rapat ini dihadiri Asisten I dan II, Kadisperindag, Kadis Bina Marga dan Pengairan, Kadis Cipta Karya, Camat Telukjambe Timur, Kepala Desa Purwadana, Kepala Desa Sukamakmur, Kepala Desa Wadas, perwakilan dari Jasa Marga, perwakilan dari beberapa Perusahaan, serta tokoh Masyarakat. 

Di sisi lain, bupati menyinggung permasalahan mengenai laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Karawang, menurutnya Kabupaten Karawang telah melebihi tingkat pertumbuhan nasional, hal ini terjadi karena angka migrasi yang naik signifikan setiap harinya, karena banyak warga dari daerah masuk ke Kabupaten Karawang untuk mencari pekerjaan. (spn)
Baca SelengkapnyaBupati: Jalan Interchange Tanggung Jawab Jasa Marga